Sarung Anti Peluru Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.

Meski awalnya menutup-nutupi, tapi akhirnya Mbah Syukri bersedia menuturkan kisah perjuangan yang dialaminya bersama Laskar Hizbullah di bawah komando Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. saat berjuang melawan Sekutu, Belanda
dan Jepang menjelang kemerdekaan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mbah Syukri adalah santri sekaligus mantan pejuang Laskar Hizbullah yang tinggal di Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Kini usianya diperkirakan sudah mencapai 102 tahun.
Senin (29/3), Tim Instruktur Wilayah (IW) dari PCNU Ponorogo mendampingi Koordinator Instruktur Nasional (Inas) KH. Abdul Mun’im DZ dan KH Adnan Anwar mengunjungi rumahnya.

Mbah Syukri menuturkan, bertemu dengan Mbah Hasyim berawal dari rekruitmen Laskar Hizbullah di Ponorogo.
Mbah Syukri mendaftarkan diri bersama dengan beberapa rekannya, Seperti Mbah Kayubi, Mbah Walidu, Mbah Sadimun serta beberapa rekan lainnya.

Dari Ponorogo, pasukan diberangkatkan ke Surabaya dan sebagian disebar ke Sidoarjo.
“Mbah Hasyim riyin niku keliling. Muteri anak buahe terus. Ati-ati, kudu waspodo lho yo. Ojo lengah. Ngoten dawuhe Mbah Hasyim teng anak buahe (Mbah Hasyim dulu itu keliling Mengecek anak buahnya terus. Hati-hati, harus waspada lho ya. Jangan lengah. Begitu perintah Mbah Hasyim"
Kata Mbah Syukri, Mbah Hasyim keliling dengan mengendarai jeep terbuka. Ditemani seorang sopir dan satu orang ajudannya, Mbah Hasyim mempimpin langsung di setiap pertempuran. Pernah ada kejadian di Surabaya, Mbah Hasyim yang sedang di atas mobil jeep diberondong pasukan Belanda.
Mbah Hasyim membentangkan sarungnya. Tiba-tiba, sarung itu berubah jadi tameng layaknya perisai baja yang anti peluru.

“Pelurune niku gepeng-gepeng kelet teng sarunge, Lho niki sanes dongeng, wong kulo ngertos piyambak ...
(Pelurunya itu gepeng menempel di sarungnya. Ini bukan dongeng, karena saya tahu sendiri, Red),” tutur Mbah Syukri.

Kisah lainnya yang diingat Mbah Syukri adalah tertinggalnya 1600 pasukan Jepang di daerah Porong, Pasukan itu bersembunyi di suatu tempat sejenis bunker.
Tak ada satupun warga yang tahu. Keberadaan mereka, dan baru terbongkar saat koki pasukan itu kehabisan bahan makanan berbelanja ke pasar.

Melihat banyaknya bahan yang dibeli, ada yang curiga. Dan setelah didesak akhirnya mengaku bahwa bahan itu untuk mencukupi 1600 orang.
Pengakuan ini membuat warga gempar sekaligus gelisah. Tak satupun warga yang berani mendekat, Bahkan pejabat setempat pun tidak tahu harus bagaimana.

Sampailah informasi ini ke Bupati Sidoarjo. Sama dengan lainnya, Bupati Sidoarjo pun merasa kebingungan.
Salah seorang pejuang Laskar Hizbullah memberikan saran. “Nek kulo gampil. Niki sing saged ngatasi namung Mbah Hasyim (Kalau saya gampang. Yang bisa menyelesaikan masalah ini hanya Mbah Hasyim, Red),” kata Mbah Syukri menirukan saran rekannya untuk Bupati Sidoarjo.
Akhirnya, Bupati Sidoarjo mengirim utusan untuk sowan ke Mbah Hasyim. Setelah mendapat laporan, Mbah Hasyim langsung meluncur ke Sidoarjo menemui Laskar Hizbullah.

Mbah Hasyim mengajak untuk mujahadah membaca wirid sembari berdo’a dari jam 11 siang hingga jam 11 malam.
Ajaibnya, pasukan Jepang yang bersembunyi di bunker itu satu persatu keluar dari persembunyian karena diserang jutaan semut angkrang.

Para Laskar Hizbullah langsung memanfaatkan momentum itu menangkap pasukan Jepang tanpa perlawanan. Bahkan tanpa pertumpahan darah setetespun.
Kyai Mun’im mengatakan, kesaksian dari para santri dan pejuang Laskar Hizbullah diharapkan bisa meluruskan sejarah yang ada. Pasalnya, selama ini sosok Mbah Hasyim dikisahkan sebagai seorang kyai pesantren yang hanya mengeluarkan fatwa tanpa maju ke medan perang.
“Padahal menurut kesaksian para santri yang berhasil kita temui, tidak begitu. Mbah Hasyim itu betul-betul seorang jendral lapangan yang sangat ahli dalam pertempuran. Beliau turun langsung,” tegasnya.

Hal senada juga ditegaskan Kyai Adnan. Jika Mbah Hasyim juga ahli strategi,
“Dipelajari betul itu sama Mbah Hasyim. Bukan hanya paham strategi, tapi juga mampu membaca tanda-tanda alam. Perang Surabaya misalnya, itu pakai strategi perang Majapahit. Makanya orang yang paling tahu siapa pembunuh Mallaby, ya Mbah Hasyim...
Ada semua itu bukti-bukti yang menunjukkan bahwa beliau betul-betul ahli strategi perang,” ungkap Kyai Adnan.

Mbah Syukri membenarkan hal tersebut, bahkan dengan lugas, “Seandainya tidak ada Mbah Hasyim, mungkin kemerdekaan Indonesia itu masih lama. Bisa merdeka, tapi lama,”
Mbah Syukri mengakhiri perbincangan dengan sebuah kalimat pendek yang cukup layak menjadi bahan renungan bagi generasi sekarang. “Kami-kami ini yang berjuang mati-matian. Dan sekarang kalian semua yang menikmati. Bisa makan enak, naik mobil, jalan-jalan,” sindir Mbah Syukri
Mbah Syukri pun tertawa, beliau pejuang Laskar Hizbullah yang menolak didaftarkan sebagai veteran perang. Dia meyakini bahwa perjuangan itu ada ‘upah’nya sendiri kelak di kehidupan berikutnya.

Sumber: Nu online ponorogo

اللـــهم صل ؏ـلى ســـيد نا محمد و؏ـلى ال ســـيد محمد
🌹🇮🇩

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with 𝕸 𝕸𝖆𝖘𝖆𝖇𝖎 🇮🇩

𝕸 𝕸𝖆𝖘𝖆𝖇𝖎 🇮🇩 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @musashi_masabi

9 Jul 20
Menurut Abdurrahman bin abu abi zannad, Asma (kakak Aisyah) 10 tahun lebih tua dari aisyah (al-thabri, tarikh al mamluk)

Saat Hijrah umur Asma 27, jadi umur Aisyah (27 - 10 = 17) saat Hijrah, 2 tahun setelah Hijrah baru menikah, dan pernah ikut perang Uhud.
2. Kajian forensik, Aisyah ikut perang Badar dan perang Uhud, dalam Islam yang diperbolehkan maju perang minimal berumur 15 tahun, itu artinya Aisyah umurnya diatas 15 tahun.

"Abdullah bin Umar, Rasulullah tidak mengizinkan dirinya ikut dalam Uhud, ketika ia berusia 14 tahun"
3. Al-Qamar adalah surat ke-54 dari Quran, diturunkan pada tahun ke-8 sebelum hijriyah, diturunkan pada tahun 614 M. 

Sedangkan saat itu Aisyah Ra sudah remaja menurut hadist Bukhari ini, kurang lebih 9 - 12 th, saat Hijrah berumur 17 - 19 th.
Read 6 tweets
1 Mar 20
1. KAPITAYAN adalah keyakinan beragama yang dipeluk masyarakat Nusantara pertama kali.

Kepercayaan akan “Sanghyang Taya” Artinya hampa atau kosong, ada tapi tidak terlihat.
Orang Jawa/Sunda Wiwitan definisikan Sanghyang Taya dalam kalimat, “tan kena kinaya ngapa” #Kapitayan
2. “Tan kena kinaya ngapa” alias tidak bisa diapa-apakan keberadaannya. 

"Tan kena kinaya ngapa", sesuatu yang tidak bisa dilihat, juga tidak bisa diangan-angan seperti apapun. Artinya Dia (Tuhan) itu ada (wujud) tetapi tidak bisa dilihat, karena sifat yang ADIKODRATI Nya.
3. Karena bagaimana mungkin sesuatu yang dianggap Tuhan yang disembah tetapi dianggap tidak ada? Tentunya sesuatu yang ADIKODRATI akan berbeda dengan ciptaan Nya, berbeda sifat wujud Nya.

Sanghyang Taya tidak bisa dikenali kecuali ketika muncul kekuatan gaib yg disebut “Tu”.
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(