R I A N Profile picture
Oct 13, 2021 76 tweets 10 min read Read on X
SATU MALAM
DI VILLA ANGKER
based on true story
***
@ceritaht @bacahorror @IDN_Horor #threadhorror #bacahorror Image
kali ini, gw balik lagi dengan #threadhorror kesukaan kalian.

jadi, baru saja ada seorang sahabat yang mengirimkan seutas pesan lewat dm instagram,
dia menceritakan sebuah pengalaman yang tak pernah terlupakan di hidupnya, saat ia menginap di salah satu Villa di daerah B.

bagaimanakah kisah seorang sahabat ini?
tunggu, gw akan kembali!..
sebelum gw memulai ceritanya, ada sedikit hal yang ingin gw bahas terlebih dahulu.

ini mengenai beberapa thread gw yang diupload ulang ke youtube/platfrom lain dalam bentuk podcast..
ada seorang pembaca memberikan gw kabar, bahwa ada banyak channel youtube yang mengunggah hasil tulisan gw. ia mempertanyakan ijin dari hal tersebut. pas gw cek, dan ya, betul. banyak sekali thread gw yang mejeng di youtube..
sebenarnya, gw sama sekali nggak mempermasalahkan hal tersebut. ada banyak juga yang kirim via dm, dengan meminta ijin kepada gw. dan, ternyata banyak juga yang nggak minta ijin, terlihat ikut mempublish thread gw di youtube mereka..
sekali lagi, gw hanya berharap untuk setidaknya meminta ijin terlebih dahulu, sebelum mempublish thread gw ke platfrom mana pun. karena, gw juga punya beban yang di simpan, tentu dari narasumber sang pemilik cerita itu sendiri..
tabik,
rian ferdianto.
***

perkenalkan, nama saya Roni (nama disamarkan). cerita ini terjadi pada tahun 2018 silam, di sebuah villa di kota B.

pada saat itu, saya dan kelima teman saya memang sengaja menyewa villa, untuk merayakan sebuah ulang tahun.
sabtu sore yang damai, angin sepoi-sepoi mengiringi perjanan kami.

Dion, sebut saja begitu, dia adalah orang paling berisik di antara yang lain.

"Yang ultah nyanyi dulu dong! Aku lelaki tak mungkin menerimamu bila, ternyata kau mendua, itu bukan pilihan.."
persis seperti orang mabuk yang kehilangan kesadaran.

beda dengan Azis. dia adalah si paling pendiam, hanya cengengesan di pojok, seraya menyantap snack yang di beli dari minimarket sebelum kami berangkat tadi.
keberagaman..

mungkin begitulah yang hadir di persahabatan kami.
sementara itu, yang ulang tahun hari ini adalah Sofyan. dia anak orang tajir. jangan salah. bapaknya adalah pemilik sebuah restoran yang lumayan terkenal di Jakarta. saya tidak bisa sebutkan di sini, kuharap kalian mengerti.
hari ini ia merayakan ulang tahunnya yang ke 23 tahun. sudah lumayan tua. iya. kalian bisa nebak kan sekarang umur saya berapa?
dan, dua orang lagi. mereka bernama Tina dan Dewi. dua orang wanita pelengkap dalam persahabatan kami. mereka orangnya asik, apalagi Tina. kadang, kalau kami berbincang, ia sering menjadi penghidup suasana.
tak lama kemudian, kami pun sampai di villa tersebut.

tak ada yang aneh di sana. villa-nya lumayan bagus, ada dua lantai, dan juga kolam renang di belakang villa tersebut.
oh iya, pada saat itu, kami sampai di lokasi villa tersebut pada pukul setengah 4 sore. masih cukup terang, dan belum cukup dingin.

"Mang.. gimana? Deal kan?" ucap Sofyan, kepada penjaga villa tersebut.

Si Mamang hanya manggut-manggut, seraya memberikan kunci.
tak ada yang aneh, bahkan ketika kami berlima masuk ke dalam villa tersebut.

ternyata dalamnya cukup besar, dan tertata rapi. mungkin memang dirawat dan sering dibersihkan oleh Si Mamang penjaga villa tersebut.
ada 3 kamar di villa tersebut. 1 kamar di ruangan bawah, dan 2 kamar di ruangan atas.

kami memilih mengosongkan ruangan bawah dan berkumpul di ruangan atas villa tersebut.
"Gimana nih, Bos? Acara pertamanya apa?" ucap saya kepada Sofyan.

"Hmm.. apa ya?" Sofyan nampak seperti berpikir.
"Gimana kalau kita renang dulu? Asoy tuh!" ujar Dion.

"Lo aja sendiri!" ucap Dewi.

"Berdua aja atuh hayu.." Dion memasang muka menyebalkan pada Dewi.
"Barbequan aja yang simple!.." saran Azis. tumben, kini ia menguasai perbincangan.

"Nah, boleh juga tuh!" seru Sofyan, mengiyakan.
singkat cerita, kami pun berkumpul di halaman belakang villa tersebut.

Dion dan Azis tengah duduk di tepi kolam dengan sebatang rokok dan secangkir kopi milik mereka.
sementara itu, saya, Tina, Dewi dan Sofyan tengah berbincang di sebuah gazebo yang berada di pinggir kolam.

"Lain kali, kalau lo ulang tahun, jalan-jalan ke Jepang dong, Bos!" ucap saya, itu ditujukan pada Sofyan.
"Lo tuh, bentar lagi ulang tahun! Gaskeun ke Jepang!" seru Dewi.

"Nah iya, bulan depan kan?" ujar Sofyan.

sial, kini saya yang justru diserang oleh mereka.
tak terasa, hari pun sudah semakin petang. menghadiahkan temaram yang perlahan datang menuju permukaan.

udara pun berubah menjadi semakin dingin, memaksa Azis mengenakan 2 lapis sweater pada saat itu.
"Serakah amet lo Zis pake 2 sweater!" kata saya.

"Ha ha ha.." Tina tertawa.

"Dingin gue!" ujar Azis.
saat malam tiba, penjaga villa tersebut datang menemui kami berlima.

dengan ciput hitam, sarung yang diselendangkan, juga jaket parasit yang tidak diresletingkan.
dia tidak terlalu tua, umurnya saya tebak kira-kira masih 40an. dia sangat sopan dan juga baik terhadap kami.

"Kalau butuh sesuatu, telepon saya saja ya, Den.. tapi, telepon biasa. Da saya mah nggak punya WA he he.." ujar Si Mamang tersebut.
"Oh iya, satu lagi. Kalau malem-malem jangan main di kolam ya, Den.. Mamang mah takut bisi ada yang kejebur. Da lumayan dalem ini teh kolam nya!" sambung Si Mamang.

"Siap, Mang! Pokoknya beres deh!" ucap Dion.
setelah selesai, Si Mamang pun pergi dengan membawa senter besar yang senantiasa setia berada di genggamannya tersebut.
saat itu, saya melihat jam menunjukkan pukul 7 malam.

"Ini pada nggak mandi?" ucap saya kemudian.

"Bodat ah! Dingin tauuu!!" ujar Tina.

(Bodat : Bodo Amat)
"Gue mandi duluan ah!" ucap Dion.

"Nggak usah rebutan, ada 2 ini kamar mandinya!" ujar Sofyan.

"Ya udah, gue mandi di kamar mandi yang di atas.." kata saya.

"Ya udah, gue di bawah.." balas Dion.
singkat cerita, kami pun kembali berkumpul di lantas atas villa tersebut, dengan bermain Uno bersama.

sial, saat itu aku kalah melulu dari mereka. membuat wajahku penuh lipstik milik Tina.
pukul 10 malam. udara semakin menusuk-nusuk dengan tajam. 18 derajat. sial, dingin sekali malam itu.

tak kusangka, Sofyan diam-diam membawa 2 botol minuman keras di dalam tasnya. kami pun meminumnya bersama. sementara Tina dan Dewi masuk ke dalam kamar mereka.
entah, mungkin dalam keadaan setengah sadar, kami mendengar pintu villa tersebut di ketuk beberapa kali. apakah Si Mamang penjaga villa? kalau iya, ada perlu apa dia malam-malam begini?
lagi, pintu ada yang mengetuk lagi, kini dengan begitu keras. Dewi dan Tina pun keluar kamar.

"Kalian mabuk ya! Ada yang ngetuk pintu bege! Bukain!!" ujar Tina.

"Kita juga denger dari tadi! Tapi ngapain malem-malem begini?" ucap Sofyan.
"Kalau kalian denger, kenapa gak diliat tuh yang ngetok siapa?!" ucap Dewi.

"Ya lagipula ini kan udah malem, lo pikir deh, siapa yang mau bertamu malem-malem begini!" balas Dion.

"Tumben lo bener!" kata saya.
"Ya tapi kan takutnya Si Mamang penjaga villa ini, gimana coba?" kata Tina, lagi.

"Udah ah stop! Ayok bukain bareng-bareng pintunya, kita pastiin!" Sofyan mulai risih.
kami berlima pun bergegas menuju lantai bawah villa tersebut, dengan niatan untuk melihat, siapa yang mengetuk pintu di jam 12 malam begini.
saat kami semakin mendekat menuju pintu utama villa tersebut, suara ketukan itu lagi-lagi terdengar. berulang kali. memaksa Sofyan berteriak "iya, bentaaaar!!"
kami berlima semakin dekat, dan terus dekat dengan letak pintu itu berada.. Sofyan merogoh kantongnya, mengambil kunci dan membuka pintu itu perlahan.

dan, kosong.. tidak ada siapa-siapa di balik pintu tersebut.

lantas, siapa yang tadi mengetuk pintu ini berulang kali?
kami berlima saling tatap. perasaan kami berlima mulai sudah tidak enak detik itu pula.

"Anjrit, apaan nih!" ucap Dion.

"Ga ga ga! Jangan mikir yang macem-macem dulu!" kata saya.
"Cabut ke atas lagi yuk!" kata Tina.

Sofyan buru-buru mengunci pintu itu kembali.

saat kami bergegas ke atas, pintu kembali diketuk dengan begitu keras. membuat kami berlarian, agar cepat sampai ke lantai atas villa tersebut.
"Anjrit.. gue gak bisa nih kalau kayak gini!" ucap Dion.

"Santai.. jangan mikir yang macem-macem dulu! Kita harus relax.." kata Sofyan.

dor.. dor.. dor.. pintu kembali diketuk dengan keras.

"Nah, denger gak lo!" ucap Dion, lagi.
"Lo jangan banyak ngomong plisss!! Gue jadi takut tauuu!!" kata Tina.

"Pokoknya kita semua harus tenang!" kata saya, ikut bicara.

"Tenang-tenang.. gimana bisa tenang Ron kalau begini!" cetus Dion.
seketika, suara ketukan pintu itu pun tak terdengar lagi. kami berlima mulai merasa tenang dibuatnya.

tapi, ketika perasaan kami baru saja mulai bisa tenang, tiba-tiba..
terdengar suara gaduh di balik kamar mandi. seperti banyak suara orang mengobrol. padahal, pada saat itu, kami hanya berlima. tapi, suara itu jelas sekali, seperti situasi keadaan pasar yang ramai.
kami dibuat kembali terdiam. Dion menatap mata saya.

"Denger kan lo?" ucapnya, pelan sekali.

saya menelan ludah.

semuanya hanya bisa terdiam. hingga tiba-tiba, terdengar dengan begitu jelas suara gelas pecah.
Dewi menjerit, seraya menutup kedua telinganya.

"Gue mau pulang.. gue mau pulang!" katanya, berulang kali.
***

sorry, ada protes dari narasumber..
ini kesalahan dari gw.

jadi, jumlah orang yang ada di villa tersebut ada 6 orang. sedangkan gw nulis 5 orang.

gw harap kalian bisa maklum. dan malam ini gw akan lanjutin ceritanya.

see ya😊

***
tak ada yang berani beranjak dari tempat tersebut. kita hanya saling menatap satu sama lain. tanpa suara. dengan perasaan yang sudah merasa dilema.
"Cek yuk.. barangkali itu cuma kucing." ucap Azis seketika.

"Eh, lo gila ya? Kucing masuk lewat mana? Tadi kan lo lihat, Sofyan kunci lagi pintunya!" balas Dion, kesal.
"Gue cuma nggak mau mikir yang macem-macem! Lagian kan kalau kita mikir jernih, itu bisa bikin kita sedikit tenang.." kata Azis, lagi.

"Lo ngerti gak sih? Pintu digedor tanpa ada siapa-siapa, suara orang ngobrol, terus sekarang gelas pecah.. sedangkan kita masih di sini."
di saat Dion dan Azis tengah berdebat, kembali terdengar suara ketukan. tapi, kini bukan dari arah pintu. melainkan jendela yang ada di hadapan kita berenam.

mereka langsung terdiam. sementara, Dewi semakin ketakutan, "Mama, mau pulang.." katanya, dengan menangis.
ini adalah situasi yang paling mendebarkan, ketika kami semua mendengar suara tawa cekikikan dari balik jendela tersebut.

"Pulang yuk.. pulang yuk!" kini, Dion tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya.

"Jam berapa ini gila!" balas Sofyan.
"Udah, kita tinggalin aja tempat ini. Bodo amet, gue mau pulang, Yan!!" kini, Tina ikut bersuara.

semua bergegas merapikan barang bawaan masing-masing.

saat baru saja kami berenam melangkah dari tangga menuju lantai satu, kami lagi-lagi dikejutkan sesuatu.
suara gelas pecah itu lagi. terdengar begitu jelas. bahkan, suara gelas pecah itu, kini bertambah banyak.

tujuh kali, saya masih ingat betul. seperti ada orang yang sengaja melemparkan gelas-gelas tersebut ke lantai.
saat Sofyan buru-buru membuka kunci pintu villa tersebut, diam-diam saya mencuri pandang ke arah dapur.

saya tidak melihat ada serpihan gelas pecah di lantai. namun, saya melihat sesuatu yang sulit untuk diutarakan.
sesosok hitam besar, taring yang begitu tajam, dan mata yang begitu merah mencekam. benar-benar, saya tidak salah melihatnya.

saat pintu sudah terbuka, kami kembali di kejutkan. ada sesosok wanita di balik pintu. wajahnya begitu menyeramkan, pakaiannya serba merah.
Tina dan Dewi pingsan. Dion kencing di celana. Azis jongkok ketakutan. saya dan Sofyan saling tatap tanpa suara.
kami pasrah. sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

hingga, tiba-tiba ada suara kentungan. saya teriak dari dalam. berharap itu adalah warga sekitar yang sedang patroli siskamling.
ada suara orang berlarian, kemudian mendobrak pintu. saya melihat mereka. itu adalah orang. ya, benar seperti dugaan saya. mereka adalah warga sekitar.

"Kalian ngapain di rumah kosong?!" kata salah satu dari warga tersebut.
seketika, saya, Sofyan, Azis dan Dion tersadar dari sebuah hal. dan melihat ke sekitar.

ini adalah rumah kosong. benar-benar kosong. bangunan tua yang sudah rapuh. tidak ada apa-apa di sini. lalu, bayangan kami tentang villa itu? apakah hanya halusinasi?
kami membopong Tina dan Dewi keluar dari sini.

dari luar, bangunan itu nampak jelas. bangunan tua yang sepertinya sudah ditinggal sejak lama. saya masih belum bisa mencerna semua hal yang sudah saya lewati barusan. bahkan, Sofyan dan yang lainnya hanya bisa terdiam tanpa kata.
tak lama, adzan subuh pun berkumandang. saya membangunkan Tina dan Dewi.

"Lo lihat ke arah sana! Tadi, kita itu bukan di villa! Lihat deh!" ucap saya.

Tina dan Dewi kaget.

"Jadi, tadi kita di bangunan tua?!" ucap Tina.
"Kalian masih bernasib baik.. saya sarankan, kalau kalian mau menginap dan menyewa villa, jangan asal percaya sama orang, Mas, Mbak.." kata salah satu warga sekitar.

pagi sudah semakin menampakkan dirinya. membawa cerah yang datang merobek malam yang gelap gulita.
bagunan tua itu kini semakin jelas kami lihat. benar-benar bangunan yang begitu menyeramkan.

warga sekitar itu pamit untuk pulang. kami berterimakasih kepada mereka.
entah mengapa, ini adalah hal yang sulit diterima logika. kami ternyata hanya dibawa halusinasi akan keindahan villa yang sebernarnya adalah bangunan tua pembawa malapetaka.
SELESAI
***

wagelaseehh!!

akhirnya, ceritanya usai. gw benar-benar terpicu adrenalin saat menuliskan cerita ini.
yap, cerita usai sampai di sini, tanpa ada maksud dari gw untuk menambahkan atau bahkan mengurangi isi dalam cerita, semua mutlak seperti apa yang gue dapatkan dari sang narasumber.
terima kasih buat kalian yang sudah membaca sampai akhir ceritanya.

jangan lupa follow gw, agar kalian tidak kelewatan ketika gw mengupload #threadhorror selanjutnya.
gw rian,
selamat malam..

***
menurut penuturan narasumber. nomer tersebut tidak bisa dihubungi. bahkan, ketika menanyakan kepada warga sekitar, tidak ada ciri-ciri seperti Si Mamang penjaga villa yang dimaksud.

so, menurut kalian, Si Mamang itu siapa sebenarnya?

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with R I A N

R I A N Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rianfrdnt

Feb 23, 2023
DUNIA NARA

"Nara berbeda. Nara memang berbeda. Nara sungguh sangat berbeda."

#DuniaNara #ThreadHorror #BacaHorror Image
***

Bagian 1
Nara Lahir

1.
Hari Jumat di Rumah Sakit Bersalin Adinda, Nara dilahirkan. Ia lahir sebagai anak perempuan yang sehat dengan memiliki bobot 4 kilogram.
Nara adalah anak satu-satunya dari pasangan suami-istri Sugeng dan Lastri.

Naasnya, setelah melahirkan Nara ke bumi, Lastri harus mengembuskan nafas terakhirnya. Ia dinyatakan meninggal dunia 30 menit setelah Nara lahir.
Read 62 tweets
Nov 22, 2022
PERJALANAN
"Takdir Seorang Abraham"
•••
base on true story
•••
@IDN_Horor @bacahorror #threadhorror #bacahorror Image
karena udah banyak yang nagih kelanjutan ceritanya, jadi kali ini akan gw publish di Twitter.
bagi kalian yang mau membaca via pdf, bisa langsung ke karyakarsa, atau untuk sekadar memberikan dukungan.
Read 51 tweets
Oct 22, 2022
PERAYAAN MALAM HUTAN
[A thread]
•••
Dari suara gamelan dan tarian, hingga terlihat banyak orang yang berbondong-bondong membawa keranda mayat.
•••
@ceritaht @IDN_Horor @bacahorror #threadhorror #bacahorror Image
halo, sahabat. selamat berakhir pekan!

kali ini, gw mau menceritakan sebuah pengalaman dari empat sekawan saat mereka melintasi sebuah hutan yang konon katanya dihuni oleh ribuan jin!
bagi kalian yang mau membaca lebih awal, cerita ini sudah di upload di karyakarsa.

silahkan klik link di bawah:
karyakarsa.com/rianfrdnt/pera…
Read 216 tweets
Sep 7, 2022
KISAH MASA KECIL
Diangkat dari kisah nyata
***
Cerita ini masih bersumber dari Teman yang bercerita tentang kisah Laksmi dalam "KEMBANG DESA" dan Ayuningtias dalam "Di Bawah Pohon Mangga"
***
@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor Image
kali ini gw balik lagi dengan cerita horror kesukaan kalian.

yaps, cerita ini masih bersumber dari orang yang sama dari 2 thread yang gw publikasikan sebelumnya.
bagi kalian yang ingin membaca versi PDF. bisa langsung melipir ke akun Karyakarsa gw. sekaligus memberikan dukungan gw agar semakin semangat lagi menulis thread-thread horror yang kalian suka.
Read 164 tweets
Aug 28, 2022
Di Bawah Pohon Mangga
***
Kisah Kuntilanak Merah yang diangkat dari sebuah kisah nyata..
***
@bacahorror @ceritaht @ceritaht #bacahorror #threadhorror Image
Kisah "Di Bawah Pohon Mangga" masih bersumber dari teman yang menceritakan kisah Laksmi dalam cerita "KEMBANG DESA".
Dalam kisah ini, dia menceritakan sosok Kuntilanak Merah yang masih diselimuti dendam yang begitu dalam.

Dendam itu timbul karena perlakuan keji yang ia alami semasa hidupnya.
Read 95 tweets
Aug 23, 2022
MANUSIA KEPALA KAMBING
a thread
•••
Cerita ini berkembang di salah satu Desa, banyak warga mengaku pernah bertemu dengan sosok menyeramkan ini, bahkan sampai ada yang kecelakaan.
•••
@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor #threadhorror #bacahorror Image
wah gila sih.. udah lama banget gw nggak nulis cerita horror!

gimana? udah siap belum dengan cerita yang bakal gw bawakan ini?
cerita ini diangkat dari kisah nyata. nama dan tempat kejadian pun gw samarkan, sesuai permintaan dari sang pemilik cerita.

jadi, buat kalian yang nggak asing dengan tempat, kejadian dan ceritanya, gw harap untuk tidak membeberkannya ke publik. demi kenyamanan bersama.
Read 44 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(