Sebagai bentuk cinta kepada junjungan mulia Rasulullah SAW. Di bulan maulid ini aku ingin mengulas sebuah risalah/kitab kecil karya Sulthanul Ulama Al-Imam 'Izz bin Abdul Salam (660 H) yang membahas 40 alasan mengapa Nabi Muhammad dikatakan sebagai makhluk yang paling mulia.
Kitab ini bernama "Bidayah as-suul fi tafdhiil ar-Rasul" yang kemudian disyarah oleh guru kami Maulana Syekh Hisyam al-Kamil yang diberi judul "An-Nur al-Mausul"
Pict: Sanad bersambung ke Imam Izz bin Abdul Salam yang aku terima setelah mengaji kitab ini.
Pembahasan ini akan aku tulis dalam beberapa hari mengingat banyaknya poin yang disampaikan pengarang kitab. Namun, semoga dengan itu kita akan lebih dapat meresapi tiap alasan yang disampaikan.
Sebelum memasuki pembahasan utama akan aku kutip kata-kata yang ditulis Qadhi Iyadh dalam kitabnya As-Syifa:
"Segala perbuatan itu masih ada kemungkinan untuk diterima atau ditolak, kecuali bershawalat kepada Rasulullah SAW. Karena bershalawat kepada beliau sudah pasti diterima"
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلم
Inilah 40 alasan mengapa Rasulullah SAW dikatakan sebagai makhluk paling mulia.
1. Rasulullah adalah pemimpin umat manusia
Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"أنا سيدُ ولدِ آدمَ ولا فخر"
"Akulah sayyid (pemimpin) anak cucu adam. Namun aku tidak sombong"
Sayyid adalah gelar yang tidak bisa disematkan kepada sembarang orang. Orang yang menyandang gelar sayyid haruslah memiliki perangai yang terhormat juga budi pekerti yang luhur. Dan adakah orang yang lebih pantas memakai gelar ini selain Rasulullah?
2. Rasulullah adalah pemegang panji (Liwa al-Hamdi) di hari kiamat.
"Dan ada pada genggamankulah panji (Liwa al-Hamdi) pada hari kiamat nanti. Namun aku tidak sombong"
Para ulama berbeda pendapat ketika memahami makna "Panji" di sini. Ada yang berpendapat bahwa itu adalah panji sungguhan yang benar-benar Rasulullah kibarkan. Sebagaian yang lain berpendapat bahwa "Panji" tersebut bermakna majaz yang berarti tanda kemuliaan.
Terlepas dari perdebatan para ulama akan makna tersebut, hal terpenting yang harus dipahami adalah hanya seorang pemimpinlah yang pantas megenggam sebuah panji, dan hadits ini menegaskan kembali bahwa Rasulullah adalah pemimpin umat manusia baik di dunia maupun di akhirat.
3. Semua Nabi berbaris dalam kibaran panjinya.
Rasulullah bersabda:
"آدم فمن دونَه تحت لوائي يومَ القيامةِ وَلاَ فَخْرَ"
"Adam dan para Nabi lainnya berada dalam kibaran panjiku di hari kiamat nanti. Namun aku tidak sombong"
Hadits ini menjadi pelengkap dua hadits diatas yang menegaskan bahwa Rasulullah adalah pemimpin manusia di dunia maupun di akhirat. Bukan hanya memimpin manusia biasa, bahkan para Nabi pun ikut berbaris di bawah kibaran panjinya.
Kemudian mengapa Rasulullah selalu menutup haditsnya dengan kalimat "Namun aku tidak sombong" ?
Hal tersebut menjelaskan bahwa meskipun segala hal berada dalam genggamannya, tetapi tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hati beliau rasa sombong dan tinggi hati.
Karena biasanya ketika seseorang sudah sampai level mampu memuji dirinya sendiri pasti akan terbesit dalam hatinya kesombongan meskipun hanya setitik kecil.
Imam Al-Ghazali berkata dalam Ihya Ulumiddin: "Penyakit hati ada empat macam: hasad, benci, ujub, dan sombong. Semua sifat ini tidak ada dalam hati Rasulullah SAW"
4. Segala dosa Rasulullah sudah diampuni.
Allah SWT telah mengampuni segala dosa Rasulullah bail yang telah lalu maupun yang akan datang (jika beliau berbuat dosa). Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Fath ayat ke 2:
"Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang"
Hanya kepada Nabi Muhammad sajalah Allah menyampaikan kabar ampunan ini secara langsung, karena belum ditemukan dalil lain yang menyatakan bahwa Allah memberikan keistimewaan ini kepada Nabi yang lainnya.
(Meskipun kita yakini para Nabi lain juga maksum dan tidak memiliki dosa"
Keterangan ini diperkuat oleh sebuah hadits yang menggambarkan keadaan manusia di hari kiamat ketika meminta syafaat kepada para Nabi mereka.
Saat itu tiap Nabi yang dimintai syafaat oleh kaumnya selalu berkata "Nafsi, nafsi" juga menyebutkan kesalahan yang pernah mereka perbuat.
Kalaulah mereka mengetahui bahwa segala dosanya telah diampuni oleh Allah, pastilah tidak akan menolak permintaan kaumnya.
5. Rasulullah adalah makhluk pertama yang diberikan syafaat oleh Allah dan yang pertama pula mampu memberika syafaat.
Rasulullah SAW bersabda:
"أنا أول شافع، وأول مشفَّع"
"Akulah yang pertama kali menerima syafaat, dan aku jualah yang pertama memberikan syafaat"
Cukup dulu menulis 5 alasan untuk hari ini. Semoga bisa dilanjut besok.
Berhubung di Mesir hari ini udah masuk tahun baru Islam, saya mau sedikit membahas sejarah singkat mengapa Islam memakai tahun Hijriah sebagai penanggalan resminya.
Semua informasi yang tertulis di sini bersumber dari sebuah buku kecil karangan Imam As-Suyuthi yang berjudul
"الشماريخ في علم التاريخ"
Oke, sebelum menyinggung awal mula penetapan tahun Hijriah, yang harus kita tahu bahwa orang Arab zaman dahulu belum mempunyai hitungan tahun tersendiri untuk menetapkan tahun seperti yang kita lakukan sekarang ini.