Saya akan bahas Marsekal Hadi Tjahjanto. Keajaiban medioker. Satu dari sejuta. Hanya muncul 1 dalam bbrp dekade.
Marsekal Hadi Tjahjanto, ketika masuk AAU pangkat ayahnya kalo ndak salah Kopral. Jebakan mediokernya sudah mulai lepas dari sini. Jarang anak tamtama bisa masuk akademi tentara.
Di Angkatan Udara, Marsekal Hadi masuk korp penerbang. Lanjut ke sekolah penerbang. Lalu menjadi penerbang pesawat angkut ringan. Bukan penerbang tempur atau hercules. Periode ini dia sebenarnya di posisi median aja.
Secara gengsi, bagaimanapun penerbang tempur tetap di atas. KSAU sebagian besar dr penerbang tempur. Saya yakin ketika jadi penerbang angkut ringan, Pak Hadi sudah melepas mimpi jadi KSAU.
Perjalanan karir Pak Hadi ya medioker saja. Kebanyakan jadi instruktur terbang. Karena untuk sekolah penerbang kan emang pake pesawat kecil. Jam terbangnya emang banyak bgt klo ga salah.
CMIIW, karir kumendan skadron Pak Hadi di skadron pertanian. Ya ga mungkin lah jd komandan skadron tempur. Kalo gue jadi dia, mungkin udah pindah ke maskapai sipil pas letkol junior.
Di pangkat kolonel, Pak Hadi diangkat jadi Dan Lanud Adi Sumarmo, Solo. Sebenarnya Boyolali sih. Kebetulan yang jadi Walikota Solo ketika itu Pak Jokowi. Mereka cukup dekat katanya di masa itu.
Lalu Pak Jokowi jadi Gubernur DKI dan Presiden. Pak Hadi pun pindah tugas bbrp kali. Kalau ndak salah dapat bintang satunya di Basarnas. Lalu jadi Kadispen AU. Jaman Air Asia 8501 beliau kadispennya
Setelah itu Pak Hadi jadi Sekmil Presiden. Jabatan bintang duanya. Lalu jadi Irjen Kemhan. Bintang 3. Dan lanjut KSAU bintang 4. Tanpa pernah menjadi Pangkopsau
Itulah hidup. Saya yakin Pak Hadi Tjahjanto selepas AAU tak pernah bermimpi jadi Panglima TNI. Never in his wildest dream. Mengutip LKY.
Tapi itulah hidup. Tak apa-apa medioker. Asal dijalanin dengan serius dan total. Sejarah selalu punya batu loncatan yg penuh kejutan untuk pelakunya
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ada kawan dl curhat. Dia kerja di korporasi besar. Jalur MT. Ketika kawan-kawannya sudah berjabatan 1 atau 2 level di atasnya. Dia dimutasi masih di jabatan bawah. Sampe nanya, salah gue apa ya.
Gue bilang. Di karir awal-awal ini emang macam-macam masalahnya. Kita ok. Tp kerjaan atau posisi yg dikasi emang challenging bgt. Ga bisa terlihat bersinar. Udah gitu kemampuan "menjual diri" ga ada pula
Tapi jangan kuatir. Ambil sisi positifnya. Fondasi loe akan kuat. Biasanya org yg terlihat ambisius dan semangat di awal cepat mental dan keluar dr industri. Mgkn kena work fatigue
Dwight Eisenhower juga ga nyangka bisa pensiun bintang 5. Panglima Sekutu di Eropa ketika Perang Dunia II. Di akmil, dia ranking biasa saja. Dan 16 tahun dalam pangkat mayor.
Eisenhower lebih banyak jadi staf. Lama jadi ajudan Douglas MacArthur. Setelah itu jd staf lagi di Pentagon. Tak pernah jadi komandan di atas danyon.
Tapi dia dipilih jadi Panglima Sekutu karena personality dia bisa handle tokoh2 perang dunia II macam Churchill, Monty, Patton, De Gaulle dll. Juga krn emang jago (on paper) soal logistik dan perencanaan operasi.
Kalo profile minang-minang fotokopi lain lagi. Mereka kalau di warung gantian pake celana pendek atau jeans. Ketika pake celana pendek, artinya jeans lg dicuci. Kalo atas sih standar aja lah. Kaos
Mereka pasti punya jeans bermerek. Minimal lea. Kebanyakan levi's. Anti merek abal-abal. Mending punya satu aja drpd mrk murahan.
Kalau rokok. Uda-uda fotokopi ini sebagian besar sampoerna mild. Ada satu dua rokoknya marlboro. Di tanggal tua pun rokok masih tak berubah. Krn biasanya bisa ngutang ke warung terdekat.
Makin banyak yg nyinyirin kemampuan bahasa Inggris Pak Jokowi ya?
Menurut gue kemampuan Bahasa Inggris Pak Jokowi untuk casual conversation sudah lebih dari cukup. Ingat dia dulunya eksportir meubel. Untuk bahasa Inggris standar negosiasi bisnis pasti dia punya
Yg gue suka dari Pak Jokowi ya gayanya ketemu pemimpin G20 sudah kaya temen. Ga jaim. Org akhirnya jg ga jaim sm dia. Liat aja aksi Ratu Belanda. Itu gesture ke teman
Dulu ada kompetisi sepakbola antar SMA. Kalo ga salah Piala Sumantri Brodjonegoro. Dan jarang ada juaranya di banyak kabupaten. Karena berakhir dengan tawuran.
Niat Depdikbud dulu bagus bikin kompetisi ini. Mungkin mau ngikutin Jepang. Krn di Jepang kompetisi antar SMA memang cukup bergengsi. Tim profesional ambil pemain baru dari kompetisi ini.
Di Sawahlunto dl penguasa sepakbola antar SMA ini justru SMEA. Walaupun laki-lakinya sedikit. Tp kemampuan main bole mereka di atas rata2.
Penjahit langganan @mantriss itu namanya Jumaran. Dulu ada kios di ITC Ambassador. Skrg sejak covid ga ada. Dia menjahit di rumahnya aja skrg di Cinere.
Saya dan Jumaran ini satu kecamatan tapi beda nagari (desa). Tapi udah kenal lama. Karena memang ada kekerabatan. Ini dia beradek kakak emang dahsyat semangatnya.
Dulu SMP hanya ada 2 di kecamatan sumput kudus. Di desa saya dan Silantai. Orang desa Jumaran biasanya sekolah SMP di desa saya. Ngekos atau numpang di rumah keluarga.