Thread by @budimandjatmiko

Bangsa yg sains dasarnya kuat & teknologi terapannya maju adalah: Inggris, Jerman, Prancis, Rusia & AS (mulai Abad ke 20). Jepang & China kuat di teknologi terapan. Kemajuan selalu dr sana. Warganya berani berimajinasi & berkalkulasi. Bukan berhalusinasi

1 yg kiri adalah anak kandung #Revolusi40 & yg kanan adalah anak kandung Revolusi 2.0. Yg anak kandung #Revolusi40 adalah produk imajinasi, yg anak2 kandung Revolusi 2.0 adalah produk kreasi & (lewat Revolusi 3.0) inovasi komputer.
Beda proses & hasilnya

Yang mau saya katakan adalah, jika ingin jd bangsa pemenang di era #Revolusi40 itu gak cukup dgn berkreasi & berinovasi...tp harus berani berimajinasi...
Jadi krearif & inovatif SUDAH TAK LAGI CUKUP..

Tp ada syarat politik kultural sih u/ 1 bangsa melompat secara sains & teknologi. Harus ada peristiwa budaya besar2an u/ mengubah cara berpikir: di Eropa dgn #Renaisans, di Jepang dgn Restorasi Meiji, di AS dgn Perang Saudara & di RRC dgn Revolusi Kebudayaan

Karya2 sastra/drama pd masa2 itu atau tentang masa itu terus membanjiri imajinasi anak2 mudanya. Dari sana mereka belajar 2 sisi kehidupan, pra revolusi (#Renaisans atau perang saudara) & pasca revolusi: Gubug Paman Tom, Musashi, Detasemen Perempuan Merah dll

Jika ada karya sastra Indonesia yg bisa jd acuan anak muda u/ membedakan masa lalu & masa depan (utk memenuhi imajinasi dgn sains, teknologi & budaya baru), maka novel #BumiManusia (dan sambungan2nya dalam tetralogi Pramoedya Annata Toer) memenuhi syarat itu

Konteks tetralogi Pramoedya Ananta Toer memang Hindia Belanda di awal2 masuknya Revolusi Industri 1.0. Perlu ada semacam #BumiManusia versi #Revolusi40...

Selain itu tentu harus ada keputusan politik dan kepemimpinan politik strategis Indonesia yg secara sadar menjemput masa depan (sebelum masa depan menjemput paksa kita yg masih malas2an...)

Harus berani & cermat karena lawan2nya berat. Seperti juga saat #Renaisans, Restorasi Meiji, Revolusi Kebudayaan & Perang Saudara. Jika kita promosikan kemajuan, pasti lawan2nya berat juga. Watak2 & slogan2nya sama juga dgn yg di Eropa, Jepang, RRC & Amerika

Bagaimana akhirnya kemajuan menang? Ada ragam cara: orang2 kaya mendanai inovasi & perang saudara (#Renaisans di Eropa & Perang Saudara melawan perbudakan di Amerika); orang2 berkuasa memerangi pola pikir usang (Restorasi Meiji & Revolusi Kebudayaan)

Tentu orang kaya & orang berkuasa tadi adalah yg memihak kemajuan. Jika orang kaya & orang berkuasanya memihak kemunduran & lebih aktif membiayai perlawanan terhadap kemajuan, ya kemajuannya itu yg kalah.
Pahami logika sejarah ini, agar kamu tak frustrasi

Jika orang2 kaya lama di negeri ini malas membiayai kemajuan, apa yg harus dilakukan? Tenang...ada cara lain. Salah satunya lewat @UUDesa. Ini UU utk melahirkan orang2 kaya baru dr akar rumput (desa).
Diharapkan mereka mau membiayai #Renaisans Indonesia