Thread by @HafidzAlattas

Habib Ahmad bin Jindan (saat maulid di al-Fachriyah hari ini) menceritakan sebuah kisah indah ttg Rasulullah.

Bertahun2 sblm Fathul (Penaklukan) Mekah, Nabi ingin masuk ke Ka'bah namun tdk dibukakan oleh Utsman bin talhah, pemegang kunci yg saat itu jg memusuhi Rasulullah.

"Biarkan aku masuk," kata Rasulullah. "Tidak wahai Muhammad," jawab Usman bin Talha, "jika engkau masuk maka yg akan terjadi adalah kehancuran".

"Dengarkan aku Ustman, hari aku tidak dapat masuk tapi suatu saat kunci itu akan berada di tanganku dan aku akan memasuki Ka'bah,

dan ketika aku memasuki Ka'bah maka yang akan terjadi kedamaian dan keselamatan". Sejak itu Nabi tdk pernah memasuki Ka'bah, hingga terjadi peristiwa Fathul Mekah.

Saat itu rasulullah berada di puncak kekuasaan dan kekuatan Islam. Tak ada satupun kaum Quraisy yg berani,

memandang Rasulullah. kafir Quraisy di Ka'bah menundukkan kepalanya sebagian yg lain tidak berani keluar rumah.

Setelah menghancurkan patung di sekitar Ka'bah nabi pun naik ingin masuk. Ternyata pintu Ka'bah terkunci dan kuncinya ada di rumah Utsman bin talha. Rasul meminta

seorang sahabat mengambil kunci, Utsman bin talha tidak mampu menolak dan ketakutan. Lalu Nabi membuka pintu masuk ke Ka'bah dan shalat di dlmnya ditemani Sayyidina Abbas.

Kemudian Nabi berkata ke Utsman bin Talha:
"Apakah kau ingat yg aku katakan?"

"ingat wahai Muhammad"

"bahwa aku akan berdiri memegang kunci dan memasuki Ka'bah. Dan ketika aku masuk yang terjadi keselamatan dan kedamaian. Hari ini yg kuucapkan itu terjadi".

"Benar, wahai Muhammad".

Sayyidina Abbas berkata "ya Rasulullah, sempurnakanlah Bani Hasyim sbg pemegang kunci Ka'bah"

saat itu tak ada manusia yg lebih berkuasa daripada Rasulullah. Ke siapa kunci Ka'bah tsb diberikan mutlak di tangan Rasulullah. Bisa saja kunci Ka'bah diserahkan ke Bani Hasyim sehingga sempurna kemuliaannya. Tapi apa yang dilakukan Rasulullah ? Beliau membaca surat An-Nisa 58:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...".

Lalu Rasulullah berkata kpd Utsman, "kuserahkan kunci ini kepadamu dan keturunanmu dan tak ada siapapun yg mampu merebutnya darimu kecuali pemimpin yang dzolim".

mendengar keindahan dan kemuliaan Rasulullah maka Utsman bin talhah syahadat. Dia menjadi pengikut setia Rasulullah dan sahabat yang mulia.

Begitulah Nabi kita tdk dendam dan membalas keburukan Ustman di masa lalu, tetapi justru memuliakannya. Semoga kita meneladani kisah ini.

Hingga detik ini kunci Ka'bah dipegang oleh keturunan Utsman bin Talha dari Bani Syaibah seperti pada gambar di atas.