Dalam tasawuf ada ajaran Husnudzon dan tahammulul adza. Saya baca di Syarh 'Ainiyyah, (kalo ga salah kalam Imam Muhammad Al-Baqir) ada keterangan ± begini "Jika kamu melihat atau mendengar hal buruk yg dilakukan atau diucapkan orang lain,
Jangan berburuk sangka. Carilah alasan yg sah (udzur) mengapa dia melakukannya, jika kau tdk menemukannya, anggap saja dia memiliki alasan khusus yg tdk kau ketahui.Husnudzon ternyata sampai sejauh ini lho
Tahammul adza itu jika kita disakiti orang lain, baik ucapan atau tindakan, kita ikhlaskan padahal kita mampu membalas.
Nah, 2 hal itu kalo kata org sekarang apa termasuk toxic positivity dan tdk menjaga kesehatan mental bukan ya?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sedikit pengantar untuk memahami twit saya ini. 1. Yang saya bahas adalah tentang metode yang dipakai dalam artikel tersebut, bukan isinya. Jadi kalau ada yang fokus mengkaji perbandingan rokok dan gula. Sorry to say, that's not my point.
2. Andaikan pembaca paham metode ilhaqul masa'il dan apa itu whataboutism, pasti yakin seyakin-yakinnya keduanya itu berbeda
3. Whataboutism itu jika boleh saya simpulkan adalah cara mengelak dalam diskusi, tidak membahas apa yang ditanyakan, tapi mengalihkan ke topik lain dan membiarkan pertanyaan awal tidak terjawab 4. Metode pengambilan hukum fikih yang saya maksud tidak seperti itu...
Saya kasih info ya om wibu. Itu bkn whataboutism, itu bagian dari tandzir atau ilhaqul masa'il binazha'iriha. Salah satu metode pencarian hukum fikih bagi yg belum ke taraf mujtahid. Satu kasus dibandingkan dengan kasus-kasus lain yang masih tercangkup dalam satu konsep umum.
Misal dalam kasus itu yang dicari hukum rokok. Kajiannya lebih luas, bukan hanya membahas rokok saja, tapi dibandingkan dengan kasus-kasus lain yang sama. Jelas ya, metode yang -sepertinya- anda anggap nggak masuk akal itu mungkin bagi akal anda, bukan akal para ahli fikih. 😌
Anda juga belum jelas dalam menyebut "berlebihan". Menghukumi suatu perkara sebelum mengetahuinya. Apa yang dimaksud berlebihan? Sebatas mana? Subjektif atau objektif?
𝐁𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐌𝐚𝐳𝐡𝐚𝐛 (𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐈)
𝐌𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐌𝐚𝐳𝐡𝐚𝐛.
--------------------------
Twips, kali ini saya pengen bahas tentang bermazhab. Menurut saya ini sangat penting.
Orang Islam punya dua dasar pokok, yaitu Alquran dan Hadis. Dua sumber ini harus dijadikan pedoman dalam perilaku seorang muslim. Tidak boleh melanggar aturan yang ada di dua sumber tersebut.
Lalu caranya bagaimana, ya belajar Alquran dan Hadis. Nah, di sini masalah mulai muncul. Mayoritas umat Islam adalah orang yang tidak paham ilmu yang digunakan untuk memahami Alquran dan Hadis.