Thread by @Mentimoen

Peta jaringan jalur kereta api cepat China 2008 vs 2020. Thn 2021, total panjang rel kereta di China 141,000km, 37,900km diantaranya rel kereta cepat.

Antara 2 olimpiade di Beijing 2008 vs 2021, beda sekali kondisinya di China.

Dengan jaringan spt ini, bisa dibilang, sampai ke satu kota di China, gampang sekali ke kota2 lain dengan cepat, tanpa perlu terbang. Itu benar2 revolusi dalam bidang transportasi dan dalam bidang mobilitas manusia.

Jaringan kereta cepat akan mencapai banyak banget kota2 kecil di seluruh China dgn total panjang rel 70,000 km di tahun 2035.

Artinya seluruh China jadi datar, wilayah2 terpencil muncul ke permukaan siap diakses. Itu benar2 luar biasa.
globaltimes.cn/page/202101/12…

Ini data panjang rel kereta cepat negara2 di dunia, Feb 2020. Pada 2021, panjang rel China sdh mencapai lebih dari 2/3 total dunia. Dan 2035, ketika mencapai 70,000km, kayaknya > 80% rel kereta cepat ada di China.

Kecuali bbrp trayek "gemuk", umumnya proyek kereta cepat di China merugi di atas kertas. Tetapi keuntungannya untuk masyarakat jauh di atas nilai investasi, karena itu tetap digenjot.

saya kasih contoh :=>

Tadinya wilayah A terisolasi, tidak banyak yg lewat, kegiatan ekonomi kurang, harga tanah murah. Lalu dibuat investasi transportasi ke wilayah tersebut. Langsung menaikkan kegiatan ekonomi, dilirik oleh kontraktor2, harga tanah melonjak. ==>

Pemerintah daerah mendapat keuntungan dari leasing tanah yg melonjak, dan kalau usaha2 membesar dapat juga ekstra dari pajak yg meningkat, pajak penjualan & pendapatan meningkat.

Semua keuntungan itu tidak dikalkulasi dalam ROI proyek, tetapi nyata.

Hong Kong juga demikian dulu, MTR dibuat dgn pertimbangan nilai propertinya meningkat sehingga investasi akan membayar diri sendiri dari peningkatan nilai properti.

Sebenarnya jika dilihat dari segi ini, peningkatan kekayaan di China jauh lebih besar daripada angka GDP.

Karena peningkatan harga properti umumnya tidak dikalkulasi masuk jadi komponen GDP, tetapi hasilnya nyata, seluruh negara nilai tanah dan properti meningkat, penambahan kekayaan rakyat jauh lebih besar dari penambahan karena GDP yg terhitung.

Karena itulah pemerintah China kaya, mereka pinter dalam menghitung2 dan memainkan nilai2 asset negara, sehingga semakin besar nilainya.

Karena itulah, pembangunan infrastruktur gila2an, tapi tidak membuat negara bangkrut habis duit, malah duitnya makin banyak.

Pemerintah negara lain, terikat dgn hitung2an secara mikro, tidak melihat keseluruhan sistem peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kekayaan negara secara holistik.

Karena itulah, banyak investasi tidak bisa dilakukan karena dianggap "merugi". Negara tidak mau rugi.