Pedagang ini sudah 6x diperingatkan tidak menjual tebu di tengah jalanan, karena tidak diindahkan, dagangan disita. Pedagang ini menangis, warga marah.
Akhirnya semua petugas kena sanksi dan harus minta maaf pada pedagang asongan tsb, dagangan dibalikin.
Akhirnya semua petugas kena sanksi dan harus minta maaf pada pedagang asongan tsb, dagangan dibalikin.
Ternyata petugas yg menyita tsb bukan petugas kota, tetapi perusahaan yg dikontrak untuk menjaga keindahan kota. Akibat kejadian ini, bbrp administrator kota ditegur, 1 dipecat, perusahaan kontraktor tsb dibatalkan kontraknya.
globaltimes.cn/page/202112/12…
globaltimes.cn/page/202112/12…
Banyak pihak di luar China yg tidak tahu, kalau perlindungan terhadap kelompok "lemah" di China jauh lebih tinggi di banding dgn negara2 Barat. Polisi di China tidak boleh ringan tangan. Tangan besi tidak bisa digunakan disana, karena warga akan melakukan kritikan keras.
Saya tidak menganjurkan sikap persuasif demikian di Indonesia, karena kalau semua pedagang asongan dibiarkan, habis tuh jalanan di Indonesia.
Di China cara persuasif bisa jalan karena umumnya warga lebih sadar untuk tahu diri tidak mengganggu lingkungan.
Di China cara persuasif bisa jalan karena umumnya warga lebih sadar untuk tahu diri tidak mengganggu lingkungan.
Cara petugas mengikuti tingkat sadar hukum warga setempat. Di India, petugas selalu datang pake tongkat pemukul panjang untuk memukul warga yg membandel. Karena warganya ya bandel juga sih, kalo ga dipukul ga pergi. Di China, memukul warga itu sangat terlarang. 
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
