OM RASTH Profile picture
Dec 10, 2021 133 tweets 18 min read Read on X
SAINGAN USAHA YANG IRI DENGKI, RELA MENGIRIMKAN JIN PENGGANGGU HINGGA MENJATUHKAN KORBAN JIWA !

#bacahorror
#bacahoror
#threadreaderapp

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Pasar itu lumayan besar, berdiri di lahan yang cukup luas. Beberapa toko terlihat sedang di renovasi.
Om Rasth berdiri menatap sebuah toko dengan dinding kayu yang berada di samping pasar.
"Bagaimana dik?" Tanya seorang laki2 berusia 40 tahunan pada Om saat itu

"Rasanya sedikit berbeda pak, panas." Jawab om pelan

Jantung pun rasanya berdegup lebih kencang dari biasanya.
Jelas ini bukan sekedar gangguan biasa.
"Seperti yang sudah ku ceritakan di telpon tempo hari, gangguan ini sudah lebih dari 5 bulan kami rasakan. Barang2 rusak tanpa sebab, bahkan perangkap tikus dan racun tikus sudah di letakkan di seluruh tempat ini. Namun hasilnya nihil, bahkan kucing yang kami kurung
Di dalam toko ini mati dengan keadaan tak berbentuk, kaki, tangan sampai kepalanya terpisah semua. Apakah masih ada harapan untuk di bersihkan dik? Karena kalau harus pindah, kami pasti membutuhkan modal yang lebih besar lagi untuk membeli atau setidaknya menyewa sebuah toko
Dan lagi lokasi tempat ini sangat strategis sekali, kalau sebelum terkena gangguan begini, jutaan lebih sehari kami dapatkan. Tapi sekarang, jangankan 1 juta, 100 ribu pun untung2an." Tutur pak Sugi (sebut saja begitu)
Om hanya terdiam kala mendengar cerita pak Sugi. Perasaan om saat itu sudah mulai terasa lain. Tercium aroma yang sangat busuk ketika angin berhembus menyapu pelan debu2 yang berada di lantai toko tersebut.
--
Kemarin saat beliau menelpon dan memperkenalkan diri sebagai ayah dari salah seorang ponakan Om Rasth di sini, Om tentu begitu senang dan ada sedikit rasa bangga juga. Karena beliau menceritakan kalau sering sekali mendengar anak beliau menceritakan tentang Om rasth
Pada pak Sugi ini.

Dan setelah mengobrol panjang lebar, beliau pun mengutarakan niatnya. Awalnya Om rasth sarankan untuk melakukan pembersihan sendiri dengan minyak perkasih yang om punya, tapi beliau menolak dan menginginkan Om yang datang langsung ke tempat beliau.
Yang lumayan jauh dari desa tempat om tinggal saat ini.
Awalnya om sendiri ragu dan hendak menolak karena memang rencananya minggu ini mau ke kalteng untuk mengambil madu dan mencari akar2an obat herbal untuk Lemah syahwat, sakit pinggang, prostat, dan juga memperkuat
Kejantanan pria. Juga mencari tabat barito yang khasiatnya membuat perawan kembali.
Tapi berhubung om Rasth sebelumnya dapat kabar, kalau di desa ayahnya om sedang banjir. Makanya Om memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
Dan ya, hari itu om sudah berdiri di depan toko milik pak Sugi.

"Malam jumat ini akan saya usahakan dulu untuk mencari tau lebih jelas pak. Karena saya juga ada sedikit pekerjaan, dan sudah waktunya juga untuk memberi makan 𝘪𝘯𝘨𝘶𝘢𝘯 kami." Ucap Om setelah sekian lama terdiam
"Ya tidak apa dik, aku benar2 minta tolong sekali."

"InsyaAllah pak, saya juga tidak berani berjanji. Kita sama2 berikhtiar."

Pak Sugi menghela nafas panjang,
Lalu sambil tersenyum beliau mempersilahkan Om rasth untuk masuk kedalam toko nya.
Ruangan yang penuh barang itu
Terasa hampa sekali. Langkah kaki juga terasa seperti mengapung tak menyentuh lantai.
Kepala om saat itu sudah mulai pusing, keringat dingin mulai menetes.
Sudah om coba untuk bertahan, namun om tak sanggup.

"Maaf pak, saya si luar saja." Kata Om seraya bergegas keluar

Rasanya pengap, pusing ketika berada di dalam tadi.

Hembusan angin yang sejuk, sedikit membantu om untuk mengatur kembali nafas yang tadi seperti
Sedang menyelam di dalam air.

"Ada apa dik? Apa adik merasakan sesuatu?? Apa masih bisa untuk di bersihkan???" Tanya pak Sugi seraya memberikan segelas air mineral
"Saya tidak bisa pastikan sekarang pak, kalau mau coba di bersihkan malam jumat nanti. Dan itupun saya tidak bisa pastikan berhasil atau tidak nya. Dan seperti yang saya bilang tadi, kita sama2 berikhtiar." Ucap om sebelum meminum ir di dalam gelas tersebut
Air mineral itu rasanya entah kenapa bisa terasa pahit dan getir ketika melewati tenggorokan. Hanya seteguk, om sudah tak mampu untuk meminum habis air tersebut.
Matahari sudah mulai terbenam kala itu, beberapa panggilan telepon juga masuk dari kawan2 om.

"Malam jumat nanti setelah semua pekerjaan rumah saya selesai, saya akan langsung kemari lagi pak. Saya akan usahakan semampu saya."

"Aku benar2 minta tolong dik.
Berapapun biaya nya katakan saja, asal toko ku ini bisa kembali seperti semula."

"InsyaAllah pak, InsyaAllah." Ucap Om rasth
-----
Saat di perjalanan, pikiran om terus saja teringat dengan toko milik pak Sugi.

Mengingat cerita beliau tadi, om tiba2 bergidik.
--
(Kilas balik dari sudut pandang pak Sugi)

Sudah hampir seminggu toko milik pak Sugi di serang tikus, tikusnya besar2 dan merusak barang2 dagangan di toko tersebut.
Banyak pelanggan mengeluhkan kalau rasa makanan, bentuk kain dll yang ada di toko banyak yang rusak dan tak layak makan, karena ulah tikus.
Bahkan beberapa ikan kaleng dan susu kaleng ada ulatnya juga berjamur sana sini.
Keluhan2 para pelanggan akhirnya diiringi dengan tindakan yang tak mau lagi berbelanja di toko tersebut.

"Pak sugi, kok barang2nya busuk dan rusak semua. Mana masih di jual. Yang begini bikin jera pembeli pak. Percuma bebas debu, tapi dalam nya berulat dan berjamur." Keluh
Ibu2

"Ini barang baru datang bu, baru sekali. Dan tanggal expired nya juga masih sangat lama sekali." Sanggah pak Sugi sembari memperlihatkan tanggal kadaluwarsa barang dagangan nya pada ibu2 tersebut
"Ah. Tapi kenapa di dalam kemasan nya ada ulat pak?"

"Sudah lah pak, saya cuma mau kasih saran, mending barang2 disini di ganti saja dengan yang baru. Sebelum semua langganan pak Sugi kabur ke toko lain."
Pak Sugi terdiam, tetapi ia sangat mempertimbangkan saran tersebut.

Meski dari kayu, tapi toko pak Sugi ini sangat bersih sekali. Bahkan tak ada debu sedikitpun yang menempel di barang2 dagangan nya.
Karena setiap saat selalu di bersihkan.
Tapi sekarang entah kenapa toko yang sebersih itu malah di serang oleh tikus.

Sore nya saat pak Sugi mau tutup toko, ia tak sengaja melihat beberapa ekor tikus masuk dari celah2 lubang yang berada di dekat meja kasir.
Tikus itu besar2 dan berjalan beriringan.

Tidak sepeti tikus pada umumnya, tikus2 tersebut memiliki ekor yang sangat pendek, telinganya sedikit lebih lebar dan bola matanya berwarna merah kehitaman.
Mereka menggigiti kain2 dan bahan makanan seperti mie instan, beras, dan lain lain nya.

"Kurang ajar!! Husss.. Hussss.. Pergi kalian tikus sialan!!" Ujar pak Sugi seraya memburu tikus2 tersebut
Hewan pengerat itu berlarian menuju lubang tempat mereka masuk tadi,

Plaaakkk.. Buuukk buuuukkk.. Dengan geram dan emosinya pak Sugi lantas memukul seekor tikus yang tertinggal dengan sapu hingga mati.
Bangkai tikus itu ia buang begitu saja di tempat sampah yang berada di depan toko.

Sebelum pulang, pak Sugi juga menutup lubang masuk tikus tadi dengan papan.

-----
Keesokan paginya, saat akan berangkat ke toko, pak Sugi jatuh pingsan di depan pintu.
Yang tentu saja membuat istri dan anak2nya panik seketika.

Dan untungnya pak Sugi sadar kembali setelah di ciprat2kan air oleh anaknya.

"Kepalaku pusing sekali. Rasanya aku tidak bisa pergi ke toko hari ini." Ucap pak Sugi pelan
"Ya sudah bah, pian istirahat saja di rumah. Untuk hari ini biar ulun saja yang menjaga toko." Kata istrinya

Pak Sugi menerima usulan istrinya tersebut,

"Kamu sekolah hari ini nak?" Tanya pak Sugi pada anaknya
"Tidak bah, saya akan jaga abah di rumah." Jawab Ainun

---

Seharian itu, entah kenapa pak sugi merasakan cemas yang berlebih di hatinya. Perasaan nya pun tak enak sekali.
"Nun, ibumu sudah pulang??" Tanya pak Sugi dari dalam kamar

"Belum bah." Jawab Ainun seraya masuk kedalam kamar orang tuanya

"Coba kamu telpon ibumu. Abah khawatir ini."

"Sudah bah, sudah berkali2 saya coba. Tapi tidak di angkat2."

Mendengar jawaban anaknya itu
Pak Sugi lantas berusaha bangun dari kasur. Namun kepalanya masih sangat pusing sekali.

( Mohon maaf sebelumnya, cerita kepotong bentar. Om cuma mau nawarin kali aja ada ponakan2 yang berminat sama Minyak2 asli kalimantan, ada untuk penglaris, pemagar/pembersih,
Pemikat lawan jenis, menundukan lawan bicara, minyak untuk kewibawaan. Dan untuk membuat agar kita disenangi orang banyak dll.
Pelet pangkanang, perkasih, saluang mudik, minyak rejeki, 7bidadari, pengasihan, raja penunduk, raja pemikat, minyak wibawa, dan minyak melati
Pembuka aura.

Atau ada yang berminat sama madu hutan asli dan akar bajakahnya silahkan DM atau WA OM RASTH di : 0856 5403 7262

Terima kasih🙏🙏) Image
"Coba kamu susul ibumu ke toko nak. Siapa tau ibumu lagi kewalahan melayani pembeli."

Ainun mengangguk sambil tersenyum.

"Abah mau makan dulu?"

"Nanti saja, bersama ibumu."
Ainun lalu keluar, ia menaiki motor nya menuju pasar yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.

Sesampainya di toko, terlihat toko orang tuanya itu gelap dan masih terbuka sebagian.

"Ma.. Uma.." Panggil Ainun
Hening, tak ada jawaban sama sekali. Hanya deru kendaraan yang lewat di jalan depan sesekali terdengar. Tak ada sahutan, tak ada respon sama sekali dari dalam toko.
Membuat Ainun memberanikan diri untuk masuk kedalam toko tersebut.

Ia mengarahkan senter hp nya ke segala arah.

Dan ia sangat kaget begitu melihat ibunya sudah terbaring di bawah meja kasir. Tangan nya di genggam dengan sangat erat.
Rambut dan bajunya sudah basah dan berbau tak sedap.

Ainun lantas berteriak meminta tolong, untungnya beberapa pemilik toko yang belum pulang mendengar teriakan Ainun dan langsung menolong mereka.
Mereka mengantarnya ke rumah, namun ibunya Ainun belum juga siuman meski hidungnya sudah di kasih minyak kayu putih.

Ainun menangis sesenggukan, ia terus2an mengucapkan 'mama' di sela isak tangisnya.
------
Beberapa hari setelah kejadian itu, istri pak Sugi nampak berbeda. Ia yang biasanya ceria dan murah senyum, sekarang menjadi pendiam dan suka melamun.

Bahkan ia kadang2 berteriak2 tak jelas, seperti orang yang sedang ketakutan.
Dan memang di keluarga istri pak Sugi ini ada keturunan 𝘣𝘢𝘣𝘰𝘫𝘰𝘯𝘢𝘯 (atau gangguan kejiwaan, tapi bukan gila yang benar2 gila.) Jadi awalnya pak Sugi mengira kalau istrinya juga mengalami penyakit tersebut.
Makin hari, tubuh istri pak Sugi yang semula berisi kini menjadi kurus bagai tak terurus. Ia menolak makan dan hanya minum air putih saja.

Setiap hari ia menangis ketakutan, bahkan bila di tanya, ia akan berteriak histeris mengusir pak Sugi.
Sementara itu di toko, serangan tikus makin menjadi. Bahkan sekarang tikus2 itu sudah berani beraksi di siang hari.

Pak Sugi tak tinggal diam, beliau membeli racun tikus dan perangkap tikus yang di pasang di setiap sudut toko.
Ada sekitar 20 perangkap kecil dan 10 perangkap besar yang terpasang, jumlah yang fantastis sekali.
Serta makanan2 yang audah di campur racun tikus itupun di sebar di dalam toko sebelum tutup.
Namun keesokan nya ketika pak sugi datang ke toko, tak ada satupun dari
Tikus2 tersebut yang kena atau masuk kedalam perangkap. Bahkan makanan2 beracun itu masih utuh tak tersentuh.
Kain2 dagangan pak Sugi robek sana sini. Beberapa kotak dus mie instan juga berserakan di lantai.

Bahkan sekarang bau busuk mulai tercium di area tokonya. Bau busuk yang sama sekali tak di ketahui sumbernya.
Sudah hampir 1 bulan bau busuk itu masih terus tercium di area toko milik pak Sugi. Bau yang pada awalnya dikira hanya merupakan bangkai dari tikus yang mati, namun sampai saat itu belum juga bau nya hilang. Tentu ini bukan bau busuk yang di hasilkan dari sebuah bangkai tikus
Biasa.

----
1 bulan setengah telah berlalu, bau busuk itu tak kunjung hilang. Bahkan kini muncul bekas2 tangan berwarna hitam di dinding2 atau pada barang2 dagangan pak Sugi.
Pak sugi nampak merasa heran, karena tangan itu besar2 dan memiliki 4 jari saja.
Bekasnya pun berwarna hitam mirip seperti oli mati yang menempel di dinding.
Berlama2 di toko itu membuat pak sugi merasa tak nyaman, ia selalu merasa seperti ada yang mengawasinya dari segenap penjuru toko.
Sehingga pak sugi menutup tokonya lebih awal ketimbang pedagang2 lain nya.
"Coba minta banyu penglaris di tempat nya haji anang." Usul salah seorang pedagang yang akrab di sapa paman ipul tersebut

Pak sugi pun menerima usulan itu, dan memang benar saja ketika air tersebut di ciprat2kan ke dagangan pak sugi, dagangan nya mulai laris kembali.
Dan tikus2 yang sebelumnya mengganggu kini sudah menghilang tak terlihat lagi.

Akan tetapi itu semua tidak berlangsung lama, karena keadaan istri pak Sugi semakin parah.
Apapun yang dia makan pasti akan langsung di muntah kan.

Dan infus pun sudah tidak bisa lagi di pasang di tubuhnya.

Hari kedua setelah keadaan nya makin parah, akhirnya istri pak Sugi meninggal dunia.
Tubuhnya kuning langsat dan bibirnya nampak tersenyum.
Wajahnya tenang dan seperti tak ada beban sedikitpun.

----
Setelah kematian istrinya itu, pak sugi hampir tak bisa apa2. Ia hanya menangis meratapi kepergian istrinya yang begitu cepat.
"Bah, abah tidak ke toko?" Tanya Ainun seraya duduk di samping ayahnya itu

"Entahlah nun, rasanya abah sudah tidak punya semangat hidup lagi. Kenapa ibumu tega meninggalkan kita." Ucap pak sugi serak
"Ini sudah takdir bah. Ikhlaskan uma."

Pak sugi terdiam, wajahnya menunduk dalam.

-----
Selepas 10 hari kematian istrinya, pak Sugi memulai kehidupan baru tanpa sang istri lagi. Dengan di dukung oleh anaknya, pak sugi melangkah mantap menuju tokonya.
Saat di buka, tercium bau apek dari dalam (bau apa itu sebutan nya nah om lupa.)

Debu2 beterbangan, dan banyak barang2 yang berjatuhan di lantai.
Tapi tidak ada bekas gigitan tikus lagi.
Hanya saja sekarang toko itu jadi mudah berdebu dan bau apek nya tak bisa hilang.
Pak sugi juga menemukan beberapa ceceran mirip lendir di sekitar barang makanan.
Dan hari itu juga semuanya kembali seperti sebelumnya, sama sekali tak ada pembeli yang singgah di tokonya tersebut.
Dari pagi menjelang sore hanya ada seorang anak kecil yang membeli permen di toko milik pak sugi itu.

"Loh, dari mana pak??" Tanya bahar pemuda yang merupakan kuli angkut barang tersebut pada pak Sugi
"Mau pulang ke rumah har. Hari ini toko sepi sekali, dari pagi sampai sore cuma ada anak kecil yang datang membeli permen."

Bahar nampak mengerutkan keningnya,

"Pak sugi baru dari toko? Kok aneh ya pak, saya bahkan tidak melihat toko bapak buka." Ujar bahar
Sambil menggaruk2 belakang telinganya

"Ah masa. Toko ku buka, dari pagi tadi. Dan baru sekarang tutup." Ujar pak Sugi tak percaya dengan pernyataan bahar
"Betul pak. Bahkan tadi langganan bapak yang ibu2 itu saja bilang kalau toko pak sugi sudah lama tutup dan tidak terlihat buka sampai sekarang. Makanya saya tanya bapak tadi."
Kali ini gantian pak sugi yang terlihat melongo,

"Ya sudah pak, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap bahar pada pak sugi yang masih tertegun
-----
"Oyy.. Kemana saja kau??" Sapa seorang kawan pada om rasth ketika berada di persimpangan jalan

"Katanya mau ke kalteng. Gak jadi?? Gimana pesanan ku?"
"Aduh, bukan nya tidak jadi wal. Tapi aku ada sedikit keperluan dan halangan. Di barabai kan sedang banjir juga. Desa ayahku di pedalaman kalteng pun baru2 banjir."
Jawab om saat itu

----

Sepulang dari tempat pak sugi, om merasa kurang enak badan.
Suhu badan naik seketika, kepala juga terasa pusing (hanyut lamun auh itah).
Mata rasanya berat dan mengantuk parah. Saat om tidur ini, om bermimpi berada di suatu tempat bersama 3 orang laki2 yang mengenakan topi dan jaket. Wajah mereka asing bagi om.
Di situ mereka mengingatkan untuk tidak ikut campur. Entah apa maksudnya karena dalam mimpi itu mereka juga tidak menjelaskan ikut campur dalam masalah apa.
Om keburu bangun ketika salah satu diantara mereka mau menyentuh.

Pokoknya malam itu tubuh rasanya capek sekali, dada juga berdebar2 tak karuan. Sampai pada tengah malam nya terdengar suara piring2 yang beradu dengan sendok dari arah meja yang berada di luar kamar
"Bah, itu apa??"

"Biasa." Jawab om yang yakin kalau tamu tak di undang itu pastinya Ni wi jelmaan macan putih yang merupakan sahabat dari ayahnya om
----
Keesokan paginya keadaan tubuh om sudah agak mendingan.

"Bagaimana keadaan lauk pauk sisa makan tadi malam?" Tanya om

"Basi semua. Padahal biasanya tidak kan bah?? Aneh."

Om juga merasa aneh ketika mendengar ucapan istri, memang biasanya macan putih itu hanya memainkan
Piring2 seperti orang sedang makan saja. Ia tidak benar2 merusak makanan tersebut.

Om mulai curiga jika yang datang bukanlah si macan putih. Lalu siapa?
Berkali2 om telepon ke nomor ponakan(anak saudaranya om) namun tidak di angkat2. Sampai akhirnya sekitar pukul 2 siang ada telepon masuk dari nomor kakak perempuan nya om. Dia mengabari kalau amang Iyya(sebut saja begitu) meninggal karena terkena parangmaya oleh
Pesaing nya dalam pemilihan kepala desa.
Dan sekarang abah sedang dalam perjalanan menuju ke rumah keluarga amang Iyya untuk mengikuti acara pemakaman nya.
"Uma iku kah??"

"Tidak, uma ada di sini."

Om menghela nafas panjang, tidak menyangka kalau amang Iyya yang baik hati itu akan meninggal secepat ini. Memang beliau ini merupakan kades di desa tersebut sudah 2 kali berturut2. Dan di masa kepemimpinan nya inilah jalan
Utama desa menjadi sangat bagus, air bersih mengalir sampai ke rumah, dan Listrik pun sudah menerangi desa itu meski hanya dari jam 6 sore sampai jam 11 malam saja.
"Umbah ada naray garang?? Ada ji handak imanderum atau insek kah?"
(Memangnya ada apa?? Ada yang mau kamu katakan atau tanyakan kah?) Tanya suara dari seberang telepon ketika mendengar om cuma diam saja
"Jidada beh ka, uh iyuh, ayu beh lamun ketuh handak hauran. Kareh ulun nelpon nday."
(Tidak ada ka, oh iya, silahkan kalau kalian masih ada kerjaan. Nanti saya telepon lagi.) ujar om buru2 menutup telepon
Karena mendengar suara teriakan anak perempuan om yang histeris.

Dia yang memang memiliki kelebihan dalam penglihatan, menunjuk kearah sudut kamar.
(Gambar asli baru di ambil tadi pagi) Image
Di situ ada beberapa helai rambut yang panjang sangkut di triplek yang berlubang.
Disini om sudah was2 sekali, karena rumah ini sebenarnya sudah om pagari sebelumnya.
Hanya mereka yang bertujuan baik saja yang bisa masuk, tapi ini sekarang bagaimana? Apa yang datang itu
Bermaksud baik?

'Assalamualaikum om. Kaya apa jar abah? Bisakah pian mehilangakan gangguan2 di toko sidin tu?"
(Assalamualaikum om. Bagaimana tanya abah? Bisakah om menghilangkan gangguan2 yang ada di toko beliau?) bunyi chat dari Ainun(sebut saja begitu)
Cukup lama om diamkan pesan chat itu, karena sekarangpun keadaan om kurang sehat, meski sudah sedikit mendingan.
Om sendiri tidak yakin apakah harus di lanjutkan atau tidak.
Malam harinya, tepat pada kamis malam. Ponakan om telepon, dan rupanya ayah om baru pulang.
Kami mengobrol hampir satu jam lamanya, beliau juga menceritakan tentang kematian dari Amang Iyya.
Setelah cerita beliau selesai, barulah om menceritakan tentang apa yang om alami.

"Dia tidak pernah ku minta untuk menjenguk mu. Itu mungkin bukan dia. Bisa jadi itu tamu dari rumah kosong yang kau kunjungi tempo hari."
Deg.. Masa iya?

Merasa ragu jikalau itu adalah penunggu rumah kosong yang sebelumnya pernah om ceritakan juga. Om pun lantas menceritakan tentang pak Sugi dan tokonya.
Di situ ayahnya om cuma terdiam, hanya sesekali terdengar suara berisik seperti angin yang menderu dari seberang telepon.

"Bah? Hining pian jida bah?? Uu bah.. Haloo.."
(Bah, pian mendengar tidak bah? Bah, haloo..) lalu kemudian sambungan telepon terputus.
Bahkan ketika di telepon lagi, nomornya sudah tidak aktif.

"Mungkin sinyal, mungkin sinyal." Gumam om berulang kali untuk meredam rasa khawatir yang tiba2 muncul
Malam itu, saat anak dan istri om sudah tidur. Om duduk di depan tv seorang diri.
Dan tiba2 saja tidak ada angin tidak hujan di atas atap seperti ada dua mahluk yang om kira saat itu adalah kucing liar yang sedang kejar2an.
Suara nyaring dan terdengar cepat sekali.

Husss... Husss... Ujar om coba mengusir si pembuat suara gaduh tersebut.

Namun bau kemenyan yang sangat harum merebak.
Om mengurungkan niat untuk keluar rumah. Karena om yakin ini pasti macan putih itu.
------
Sudah yang ke sering kalinya om mengalami hal2 seperti ini setelah membantu orang lain, dan pasti dia datang untuk membantu.

Keesokan paginya sebelum berangkat kerja, om menerima telepon dari ponakan. Ayah om bilang tadi malam saat mendengar cerita itu
Beliau lantas meminta Sahabatnya untuk menjenguk om dan keluarga. Rupanya benar dugaan om, kalau itu merupakan jin yang dikirim untuk mengganggu kami, dan pengirimnya tidak diketahui.
Tapi macan putih itu sudah berhasil mengusirnya. Dan entah nanti datang lagi atau tidak.

Sore itu om pulang kerja lebih awal, karena memang banyak sekali tugas malam jumat ini.
Disini barulah om chat Ainun untuk menanyakan nama lengkap ayahnya dll.
Setelah itu om mulai melakukan ritual putih. Dengan di temani sahabat dari ayah om tersebut.
Dan malam itu juga sekitar jam 9an om berangkat menuju ke tempat tinggal pak Sugi.

Sebelum itu om juga meminta bantuan pada salah seorang teman yang paham dan mengerti dengan hal2 seperti itu.
Kami berdua bertemu di sekitar jembatan ujung desa. Dan bersama2 menuju rumah pak Sugi
Hawa dingin malam di tambah gerimis yang mulai turun, membuat om sedikit memelankan laju motor.

Singkat cerita kami berdua pun akhirnya sampai di depan rumah pak Sugi. Rumah itu sepi lampu putih yang cahaya nya redup menerangi halaman rumah.
Sosok pak Sugi keluar bersama anaknya, Ainun.

"Ulun takut di rumah sendirian bah." Ujar Ainun sembari memeluk lengan ayahnya
Pak Sugi menatap ke arah om, seperti meminta persetujuan.
Dan om pun cuma mengangguk, meski dalam hati pun khawatir kalau2 akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada gadis itu.
Kami berangkat dengan mengendarai motor masing2. Tentunya Ainun dan pak Sugi berboncengan.

Malam sudah sangat larut sekali kala itu, sesampainya di toko milik pak Sugi, om langsung mematahkan ranting pohon dan menancapkan nya di depan toko. Sesuatu yang wajib om lakukan
Di setiap awal untuk memulai.

Hawa toko itu masih sama, panas dan mampu membuat kami berdua berkeringat di tengah malam yang dingin tersebut.
Om mengeluarkan barang2 yang kami butuhkan, termasuk minyak2.
Seember air hujan yang tertampung di dalam drum om ambil dan mencampurkan nya dengan minyak perkasih, minyak yang mampu untuk mengusir/membuang sesuatu yang jahat di dalam tempat tersebut.
Lalu setelahnya om siramkan mengelilingi toko. Hawa yang sebelum nya terasa panas, perlahan2 mulai meredam.

Lalu kami berdua pun memulai ritual penangkapan mahluk pengganggu tersebut yang sudah terkurung di dalam toko.
Karena sebelum di siram dengan perkasih tadi teman om juga menaburi tempat itu dengan sesuatu untuk mengurung si pengganggu.

Ritual berjalan dengan sangat alot, mahluk itu sulit sekali untuk di tangkap meski ia sudah terkurung di dalam toko.
Namun tiba2 saja saat masih proses tersebut, Ainun masuk dan membuatnya di masuki oleh si mahluk pengganggu.

Kami berdua kaget, sangat kaget. Karena hal itu di luar perkiraan dan kemauan kami.
Gadis itu meraung, merintih, menangis. Bahkan beberapa kali membentur2kan kepalanya ke lantai dengan sangat keras sampai2 kulit dahi nya mulai terkelupas dan berdarah.
Pak Sugi yang berusaha menahan kepala Ainun malah terpental setelah di tendang oleh gadis itu.

Beberapa orang penjaga pasar terlihat menonton dari luar, sepintas om melihat bahkan ada yang memvideokan kami saat itu.
Tapi teman om dengan sigap berlari kearah pintu toko dan menutupnya.

Pak Sugi masih berusaha duduk dengan raut wajah meringis, memegangi punggungnya yang sakit.

Braaaakkkk... Suara benturan nyaring di atas atap tersebut membuat kami kaget.
Saat itu om masih berusaha menahan tubuh dari Ainun agar tidak lagi membenturkan kepalanya ke lantai. Namun naas, saat om lengah, kepala gadis itu malah di benturkan ke om. Rasa sakit dan nyeri setelahnya sangat terasa.
Rasa darah mulai om rasakan, gigi depan om bahkan sampai patah akibat kerasnya benturan kepala Ainun.

Ingin rasanya om marah pada saat itu, namun om tau kalau itu bukan ulah Ainun, melainkan dari kendali mahluk yang merasukinya.
Cuuuiiihh.. Darah itu om ludahkan bersama gigi yang sudah patah.

Bruuuukkk.... Teman om terjatuh karena di tendang oleh gadis tersebut, ketika akan mengikat kakinya dengan kain.
"Cepat ikat!!" Bentak om saat itu pada Hasan (sebut saja namanya begitu)

Hasan berusaha bangun sambil terus memegangi celana depan nya, dengan wajah yang meringis kesakitan.
Sementara itu, darah dan rasa sakit di gusi dan mulut om masih terasa. Beberapa kali om meludah, namun darah itu masih keluar.

Setelah kedua kaki dan tangan Ainun berhasil di ikat, om langsung melepaskan nya. Menutup mulut dengan tangan yang gemetar menahan sakit.
Hasan nampak sedang menanamkan sesuatu di dahi, leher, urat nadi, sampai bukulaling Ainun.

"Mandau. Mandau.!" Ujar Hasan

Om langsung melepaskan mandau yang sedari tadi om 𝘛𝘢𝘯𝘨𝘬𝘦𝘯𝘨.
Ujung mandau terlebih dulu om jilat ketika akan meletakkan di samping tubuh Ainun.
Om mulai membacakan sesuatu berulang2 kali dengan mata terpejam. Lalu mandau itu om letakkan di atas tubuh Ainun untuk beberapa saat.
Kemudian om berlari kearah perapin yang sebelumnya sudah di siapkan.
Mandau itu om asapi dan untuk beberapa saat kemudian, mandau itu bergetar.

"Berhasil??" Tanya Hasan

Om menatap Hasan untuk beberapa lama, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja om lakukan.
Tubuh Ainun terlihat tak bergerak lagi, tapi nafasnya masih turun naik.

"Berhasilkah??" Tanya om pada Hasan

"Kau rasa??"

"Berhasil."

Itu untuk yang pertama kalinya om mengurung mahluk ke dalam benda mati.
Sementara pak Sugi mencoba membangunkan Ainun, Hasan langsung mencoba memegang mandau itu. Ia nampak tersenyum senang.

"Ini jahat san. Tidak bisa untuk pegangan. Pasti bawaan nya panas mau bunuh orang." Kata om mengingatkan
"Ya ya aku tau." Jawab Hasan acuh tak acuh

"Ini anak saya bagaimana???" Tanya pak Sugi

"InsyaAllah sudah tidak apa2 pak. Paling sebentar lagi dia akan sadar." Jawab om sembari memberikan sisa air hujan tadi ke wajah Ainun
Beberapa saat kemudian, Ainun siuman.
Ia mengaku kalau tubuhnya terasa lemas dan capek.
Ia tak mengingat apapun yang terjadi tadi. Bahkan ia sangat kaget ketika melihat baju om yang sudah ada bercak2 darah.
Apalagi ketika mengetahui gigi om yang patah akibat ulahnya
Saat tadi kerasukan.

Setelah mengantarkan mereka pulang, kami berdua pun langsung pulang menuju ke desa masing2.

Dan mandau yang tadi om bawa, malah di ambil oleh Hasan dan berjanji akan menjaga mandau itu dengan bai, ia tidak akan menggunakan nya untuk hal yang tidak penting.
Om sampai ke rumah sekitar jam 3 subuh. Istri om tentu sangat khawatir ketika melihat baju om berdarah, tapi ketika melihat gigi om yang sudah ompong, dia malah tertawa. Sungguh istri idaman sekali.
----
2 hari setelah nya, om dapat chat lagi dari Ainun yang mengabarkan kalau tokonya sudah mulai laris lagi. Meski beberapa dari pelanggan setia di toko pak Sugi tak pernah kelihatan berbelanja lagi,
Dan terakhir om juga memberitahukan tentang ciri2 orang yang telah mengirimkan mahluk pengganggu tersebut ke toko mereka. Dan rupanya orang itu adalah penjual sembako, dan kain yang berhelat jalan dari toko pak Sugi sendiri.
Dan memang sebelum toko mereka kena gangguan itu, salah satu orang tersebut pernah berbelanja di sana. Dan cukup lama sekali dia berputar2 di toko pak Sugi. Pak sugi memang tak pernah mencurigai orang tersebut
Karena saat itu beliau rasa kalau memang orang itu sedang mencari barang2 belanjaan.

Dan baru sekarang lah mereka menyadarinya, itupun ketika om beritahu ciri2 orang tersebut.

"Semoga bapak tidak dendam. Saya memberitahu ini karena saya ingin bapak lebih berhati2 lagi pada
Orang2 tersebut."

----SELESAI----

Mohon donasi/saweran nya ponakan2 🙏🙏

Sawer pulsa bisa di nomor ini - 0856 5403 7362

Sawer rupiah seikhlasnya klik saja link ini -> saweria.co/donate/Omrasth…

Terima kasih banyak ponakan2 di manapun kalian berada Semoga kalian selalu
Dalam lindungan Tuhan dan selalu di berikan kesehatan serta rejeki yang berlimpah. Terima kasih sudah mendukung Om rasth🙏🙏🙏❤

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(