Thread by @ceritasisikanan

BERBAGI BULAN TERANG. Aku turut terluka bila pria durjana menyakiti hati wanita, menidurinya, sampai merenggut yang bukan haknya. menyakiti area privasi. Terinspirasi Kisah Nyata. @bacahorror #bacahorror @IDN_Horor

ini cerita yang sebenarnya membuat darah tinggi, jadi mohon beri saya waktu lebih lama untuk bercerita.

kami menerima jasa pembuatan cerpen, puisi, novel, geguritan, quotes, pantun, kata kata lamaran dll. harap DM kami saja. harga bisa disesuaikan dengan budget / dana anda.

bagi yang ingin konsultasi sekarang bayar dulu ya 50 ribu bebas konsultasi tanpa dibatasi jam. ada sesi konsul gratis, tapi syarat wajib dipenuhi. untuk menangani kasus sihir dan sejenisnya saya sudah tidak berkenan.

kebijakan ini dengan berat hati kami ambil demi kemajuan akun ini.

ayo kita mulai.

malam hari di kota ini, cahaya lampu tampak menghiasi.

bulan bulat sempurna, seakan tak mau kalah dengan cahaya kota.

pria pria malam keluar untuk bertemu gadis gadis malam. para setan ikut berpesta ketika mereka berjoget ria.

hubungan terlarang dan gerakan gerakan terlarang mengundang gelak tawa para setan. sungguh aku tak mengerti dengan yang dilakukan oleh para penjahat itu.

mereka bilang mereka hanya menjalani peran kehidupan, dan menurutku itu pernyataan bodoh bin pandir yang pernah aku dengar.

kita semua sebagai manusia diberi akal dan nurani untuk memilih jalan kebaikan. mengapa harus memilih jalan keburukan.

kita semua bisa kok baik dan ada lho negara dengan tingkat kriminalitas paling rendah.

tapi biarlah, toh si bebal akan tetap begitu.

malam semakin larut, tapi kulihat seklebat bayangan yang familiar, bayangan seperti khodam pelet.

bukan hanya satu, tapi beberapa sekaligus melintasi atap atap rumah. aku mengikuti kemana arah mereka pergi.

tubuhnya yang ringan dan dapat menembus gedung gedung, membuatku sulit untuk mengikutinya.

aku memutuskan untuk mengambil mobilku dan mengejarnya.

Sampailah aku pada sebuah apartemen mewah yang dijaga sangat ketat di depan.

aku langsung memarkir mobilku di tempat yang telah disediakan.

aura aura negatif mulai aku rasakan di parkiran, dan aku tahu siapa makhluk makhluk itu, yang menghembuskan angin dingin .

namun aku segera memarkir mobil, menarik rem tangan dan turun.

lampu temaram parkiran menemaniku. disisi kanan sudah ada makhluk bertubuh tegap dengan tangan sebesar pohon pisang besar.

ada dua makhluk seperti itu yang mencoba menghadang. namun aku tahu mereka tak mungkin melayangkan tinjunya.

ia hanyalah raja di parkiran. sama seperti bapak bapak dengan loreng orange itu. tapi si tangan besar ini lebih baik, nggak mintain duit dengan paksa, hanya mencoba menakutiku saja.

aku keluar parkiran dan menuju lobi utama. pegawai apartemen yang ada disana langsung aku tanyai gimana cara pesan unit apartemen. lalu beliau mengarahkan aku ke unit yang paling murah. aku pun setuju. langsung aku selesaikan pembayaran dan langsung aku menuju kamar yang ditunjuk

saat melewati lorong lorong kamar, tidak ada yang aneh, semuanya oke, semuanya aman dan bersih.

jin jin jahat tak terlihat batang hidungnya.

mungkin sudah dijotos dan ditampol sama si tangan besar di parkiran tadi.

sesampainya di kamar, kulupakan sejenak misiku, aku ingin istirahat sebentar karena memang tubuhku lelah sekali sedari pagi. masalah pemilik khodam pelet itu bisalah dicari nanti.

aku pun tertidur. pulas aku tertidur sampai Adzan berkumandang. setelah menunaikan kewajiban, aku pun memutuskan untuk menyelidiki, siapa sih pemilik dari khodam khodam pelet tersebut.

aku pun mengintip dari jendela dan mempertajam lagi indra perasa ku, mata batinku menerawang jauh, menjelajahi setiap sudut apartemen.

lalu aku menemukan sesuatu. di kamar bawah lantai 3.

btw posisiku waktu itu kalau nggak salah ada di lantai 7 atau 8.

lalu aku melangkah menuju kamar tersebut.

akupun mendapati 3 makhluk yang sama tingginya dengan manusia biasa, namun memiliki badan berwarna abu abu terang sedang menyeringai ke arahku.

doa doa segera ku lantunkan dan aku menyeringai balik ke arahnya.

ia rupanya sudah siap berperang. otot otot dan urat urat muncul dan semakin ditonjolkan oleh makhluk itu, seakan akan ia akan meremukkan badanku. namun rupanya ia tak bisa menyentuhku.

Do'a ku Pada Sang Pencipta lagi lagi menyelamatkanku. aku pun meninju makhluk itu. 3 makhluk tumbang. tubuhnya terbakar kobaran api yang menyala nyala, ada bekas tinjuku disana. tapi sejatinya bukan aku yang meninju. tetapi ALLAH SANG MAHA PERKASA

aku langsung menuju ke kamarnya. aku tak berani mengintip karena nanti dikira maling.

lalu aku memejamkan mata ku lagi, lalu aku selidiki lewat penglihatan batin ku. ternyata benar.

ia hanyalah pemakai ilmu tanpa tahu resikonya apa.

aku mau mengetuk pintunya sebenarnya, tapi nggak jadi karena aku lagi nggak bawa apa apa,

jadi nggak bisa alasan kenalan sebagai tetangga.

aku pun melangkah menuju lobi utama dan segera menyerahkan kunci pada pengelola apartemen.

lalu aku beranjak ke parkiran. menuju kedalam mobil dan menunggu.

mesin dan ac aku matikan sementara cendela mobil aku buka.

masih kulihat 2 makhluk berotot dengan tangan yang super besar itu.

taring taring mereka tampak cukup tajam,

hingga bisa mematahkan tulang dan memotong daging dengan sekali gigit.

mereka bersliweran kesana kemari dan pada akhirnya mereka bersembunyi dibawah tanah,

masuk begitu saja. mungkin bisa jadi mereka beristirahat, atau bermain dibawah sana.

masih aku diam dan menunggu, kulihat beberapa orang mulai keluar masuk parkiran mengerjakan urusannya masing masing. mobil satu demi satu mulai keluar masuk.

begitu juga di parkiran luar. beberapa sepeda motor mulai terlihat lalu lalang.

beberapa ojek online pun mengantar makanan.

Pak Satpam tampak sibuk mengatur ruang parkiran.

aku masih terdiam dan tak menjalankan mobilku. dikarenakan si begundal ini tidak mau muncul, akhirnya aku pergi, agar orang lain dapat tempat parkir.

aku menunggu di depan mcaffe yang jaraknya hanya 50 meter. sambil makan es krim aku terus memantau apartemen itu. mata batinku terus aku pertajam.

sekitar jam 9, aku didatangi seorang pria paruh baya dan satpam dari apartemen tadi.

mereka berjalan ke arahku dengan tatapan tajam. aku sudah berpikir yang enggak enggak,

takut dituduh maling atau semacamnya. karena gerak gerik ku yang mencurigakan.

orang itu langsung memesan dan duduk disebelahku.

aku pun dengan tenang mempersilahkan mereka duduk.

bapak paruh baya tadi memulai obrolan, "jadi gini nak, saya sudah tahu maksud dan tujuanmu menginap di apartemen,

saya juga dulu orang yang sering bertarung dengan lelaki bejat seperti itu" jelas bapak itu.

lalu pak satpam juga ikut ngobrol, "saya juga sering mengingatkan cowok itu mas, tapi ya gitu ia berdalih bahwa itu urusan pribadi masing masing.

mas juga tadi kubiarkan lama di parkiran, supaya bisa membuntuti dia pas dia keluar" jelas pak satpam. aku pun bertanya "lalu siapa nama cowok itu ?, tanyaku. "namanya Randi" jawab mereka hampir berbarengan.

aku pun mengatakan bahwa aku ada kerjaan hari ini sampai sore nanti. mereka malah ngasih info bahwa Randi pulang dari kerjanya malam. aku pun menyetujui untuk menyerangnya malam ini.

malam hari pun tiba. aku segera bergegas menuju apartemen. masuk ke parkiran setelah ambil tiket.

agak lama aku menunggu sekitar satu jam mungkin

lalu target mulai terlihat. pada aaat itupun aku turun dan membacakan do'a.

randi pun tergeletak tak berdaya dan nafasnya tampak memburu. ia pun batuk batuk.

aku dekati dirinya dan kubisiki. "sekarang kau tak berdaya".

aku pun memacu mobil ku meninggalkan sosok randy.

beberapa saat kemudian Ariani tampak datang sambil menangis sesenggukan.

"kau kenapa ?" tanyaku. ia menggeleng.

"mobilmu bagus" ujarnya sambil menunjuk ferrari 488 milikku.

aku mengantarkan ariani pulang.

bulan terang benderang. tapi tampaknya banyak yang lupa bahwa bintang dan matahari jauh lebih benderang. seperti kuda jingkrak yang terus melaju kencang. semangat ini akan tetap kupegang. aral melintang akan tersapu ke belakang.

cerita ini adalah sebagian dari realita, sebagian cita cita dan sebagian asa.

aku terus melaju dengan ferrari ku. sampai rumah yang luas, terang dan megah itu terlihat.

pintu otomatis terbuka. para penjaga dan diriku saling sapa tanpa ada sekat diantara kita.

mobil ku parkir sebelah mobil mobil lainnya. lalu aku termenung di garasi. berapa banyak pria yang pakai pelet seperti randi, yang sudah melecehkan puluhan wanita. tapi yasudahlah waktunya istirahat.

ujarku sambil bergegas ke kamar.

THREAD SELESAI

thread terinspirasi dari kisah nyata seseorang.