Seperti lazim terjadi dalam bisnis yang melibatkan para pihak dengan posisi tidak setara, eksploitasi manusia atas manusia lainnya, juga berlaku di dalam mata rantai bisnis pertembakauan.
Sekali pun tembakaunya berkualitas, petani tak bisa menikmati hasil maksimal karena harga jual ditetapkan oleh tengkulak. Mereka adalah perantara antara petani dan perwakilan pabrik yang bisa mempermainkan harga dan membuat petani tidak berdaya.
“Harganya hancur-hancuran. Ini jelas tidak sesuai harapan. Petani hanya bisa pasrah. Untuk menutupi kebutuhan, jalan satu-satunya ya berutang. Padahal, utang tahun lalu saja belum lunas. Banyak juga yang terjerat ijon.”
PERINGATAN: Artikel ini mengandung konten eksplisit yang dapat memicu tekanan emosional dan mental bagi pembaca. Kami lebih menyarankan artikel ini dibaca oleh polisi Indonesia.
Bermula dari si sulung yang mengeluh sakit pada Mamaknya, Lydia (bukan nama sebenarnya). Menangis tanpa berurai air mata, hingga akhirnya pengakuan itu keluar dari mulut mungilnya, disambut cerita yang sama oleh adik-adiknya.
Lydia melaporkan mantan suaminya untuk dugaan pemerkosaan pada tiga anaknya yang masih di bawah usia 10 tahun. Mengadu ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Luwu Timur, dan Polres Luwu Timur. Berharap mendapat perlindungan.
Atas nama keistimewaan, tanah-tanah desa beralih status jadi milik Kasultanan atau Kadipaten. Alhasil tanah--yang banyak bawa kesejahteraan bagi desa--bisa beralih fungsi sekehendak keraton.
Desa-desa di DIY jadi waswas. Kedaulatan mereka mengelola tanah desa bisa hilang kapan saja. “Takut-takut gimana gitu ya kalau seumpama tanah desa diminta Kasultanan," kata Wahyu Widodo, Kasi Pemerintahan Desa Tirtomartani, Sleman. projectmultatuli.org/siasat-mencapl…
Padahal selama ini tanah desa ialah salah satu sumber kesejahteraan warga. Sebagai contoh, di Maguwoharjo, Sleman, hasil pemanfaatan tanah desa mencapai Rp1 miliar. Uang itu bisa dialokasikan untuk program yang menunjang kesejahteraan masyarakat. projectmultatuli.org/siasat-mencapl…
đź“ś Di atas kertas: UU Keistimewaan DIY melarang Gubernur alias Sultan buat keputusan yang secara khusus menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, atau kroni.
"Tiga tahun pertama (2015-2017) lancar, berikutnya tidak dibayar,” kata Wajiran, Lurah Desa Srimulyo, Bantul, soal PT YIP yang tak bayar sewa tanah desa.
Soal lain ada di Sleman. Jogja City Mall dibangun di tanah desa Sinduadi yang izin pemanfaatannya diteken oleh Sultan dan dipegang PT GMS. Di perusahaan itu adik Sultan, (alm) KGPH Hadiwinoto jadi komisaris; dua anaknya juga punya saham bernilai miliaran. projectmultatuli.org/tanah-desa-dal…
“Tes keperawanan” telah lama dianggap melanggar HAM; dan WHO menyebutnya "tidak memiliki validitas ilmiah".
Faye Simanjuntak, seorang putri perwira tinggi, menulis pengalamannya mendiskusikan dan mendorong penyetopan "tes keperawanan" di militer. #esaiprojectmultatuli.org/ad-telah-setop…
Faye mendapati fakta soal "tes keperawanan" di lingkungan militer pada usia 15. Ia marah dan frustasi pada keluarganya. Baginya: apalah arti ungkapan “rela binasa membela Ibu Pertiwi”, ketika perempuan di militer tidak mendapat hak asasi? projectmultatuli.org/ad-telah-setop…
Faye sempat cerita dengan dua kawannya di kompleks militer. Saat coba ajak obrol orang tua, salah satu dari mereka kena marah terbesar sepanjang hidup.
Pandemi tak terkendali. Masyarakat miskin kota terpaksa tanggung imbas. Mereka tak kebagian fasilitas kesehatan, obat, dan oksigen. Bantuan sosial selama pembatasan juga belum tiba.
Bagi masyarakat miskin kota nyaris mustahil melakukan isolasi mandiri dengan optimal. Tentu sulit membayangkan isoman dalam hunian sempit (4x4 meter atau 4x6 meter) yang dihuni 4-6 orang.
Reportase Fadiyah Alaidrus ini memuat cerita dan testimoni korban penangkapan dan kekerasan polisi. Anak-anak muda ini ditangkap saat mengikuti aksi massa dan dituding sebagai anarko dengan alasan sepele seperti warna baju. #PolisiBukanPremanprojectmultatuli.org/berburu-anarko…
Seorang temannya yang pakai baju "ACAB" jadi bulan-bulanan polisi, dipukul dan ditendang. Kejadian itu teringat jelas oleh Amel.
“Aku juga pertama kali kan lihat, dan itu depan mataku, sampai berdarah-darah," katanya. #PolisiBukanPreman