Thread by @PSambadha

UTAS.
MISTERI TTG TIDURNYA #GUSDUR.
Slmt malam Indonesia Raya. Kali ini saya akan beberkan ttg 'mitos' yg sejak dulu sdh beredar luas bahwa #GusDur itu 'sakti'. Konon meski tertidur, beliau bisa tahu apa yg terjadi di sekelilingnya. Benarkah itu? Atau hanya isapan jempol? Lezgo!

Jadi begini. Ktk Gus Dur mulai menjabat Presiden, saya sudah dengar kencang mitos yang katanya Gus Dur itu tidur aja bisa tahu apa2. Di sepanjang seminar beliau tidur. Tapi ketika saatnya bicara beliau bisa bicara dg sangat lugas dan nyambung dg konteks pembicara2 sebelumnya.

Metespon 'mitos' itu, kala itu terus terang saya tidak menanggapinya dg serius. 'Okeee, yaaaa kita lihat aja nantinya', gitu respon saya di kepala. Masa iya sih ada orang tidur bisa ngerti macem2. Aya2 wae. Begitu kata otak saya saat itu.

Intinya, saya agak skeptis dengan 'mitos' yang beredar kencang itu. Mitos yg sangat dipercaya oleh warga Nahdliyin 'garis keras'.😊
Bahkan banyak yg percaya beliau itu Wali. Bagi yg kurang faham, Wali itu orang yang 'terpilih' krn Cinta Tuhan kpdnya yg melimpah. Kira2 begitu.

Mendengar kabar yg 'serem2' itu sebenarnya saya agak grogi juga meski otak bawah sadar saya saat itu masih tak terlalu mempercayainya. Yg ada di kepala saya saat itu, nampaknya Presiden baru ini memang 'istimewa'. Istimewa apanya, saya belum tahu.

Maka tibalah saatnya Presiden baru, Pres Gus Dur tiba di istana. Dan beliau beserta keluarga memutuskan tinggal di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Maka dimulailah pula episode baru dlm hidup saya. Episode yg sangat menakjubkan. Episode yang mampu merubah visi saya ttg hidup.

Banyak sekali hal yg beliau dan keluarga lakukan yg membuat saya 'membuka mata'. Lahiriah maupun batiniah.
Tapi malam ini saya khusus akan cerita ttg mitos tidurnya beliau yg ajaib.

Gus Dur itu memiliki ingatan yang sangat tajam. Sekali beliau bertemu seseorang, beliau tidak akan lupa. Dari dengar suaranya saja, beliau tahu dia siapa, anaknya siapa, dr pesantren mana, nganggur apa kerja, jomblo atau sdh keluarga dll. Ingatannya luar biasa.

Itu makanya Gus Dur selalu mampu mencairkan suasana dg siapa saja beliau bicara. Mulai dari Kepala Negara sampai masyarakat biasa. Saya belum pernah menemukan sosok yang begitu piawai dalam berinteraksi dg orang dari segala lapisan masyarakat. Menurut saya itu jenius.

Karena ingatan beliau begitu tajamnya, dalam berbagai forum ilmiah di Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri, dalam orasi ilmiahnya beliau sering berkata begini:

Menurut ahli ilmu anu bernama anu dalam bukunya yang berjudul anu terbitan pertama tahun sekian, halaman sekian, ia mengatakan bla bla bla.
Hal2 seperti ini sering membuat pendengarnya tercengang. Terutama bule2 yg merasa sdh hebat2 itu. Orang2 sering melongo dibuatnya.

Saya pribadi sampai detik ini tidak faham/ketemu kira2 bagaimana caranya beliau bisa me-manage memorinya.

Wallahuallam bi sowab.

Nah, sekarang saatnya kita kulik ttg rahasia tidurnya Gus Dur yg ajaib itu.

Salah satu tugas saya saat itu di istana adalah mendampingi wartawan yg melakukan wawancara ekslusif one on one dg Presiden Gus Dur. Sebenarnya tugas saya itu sepele saja, gak perlu kecerdasan yg prima. Saya menjaga jangan sampai wawancara molor waktunya karena yg ngantri banyak.

Memang Presiden Gus Dur saat itu yg ingin wawancara ekslusif itu mmg sangat banyak. Baik media nasional maupun internasional. Macam2. Jadi setiap hari itu Gus Dur wawancara bisa 5-6 media. Masing2 biasanya 30-45 menit durasinya.

Wawancara biasanya di ruang kerja Presiden. Jadi Presiden duduk di kursinya, lalu wartawannya duduk di seberang meja dan saya duduk di sampingnya. Ajudan dinas Angkatan biasanya stand by berdiri di samping pintu masuk di belakang samping kiri Presiden.

Saat2 itu juga saya baru tahu bahwa Gus Dur ternyata bisa bicara bahasa asing entah berapa bahasa. Minimal bicara basa basi sebelum wawancara dimulai dlm bahasa Inggris biasanya.

Yang saya sudah saksikan, beliau sangat fasih bicara bhs Arab, Inggris dan Belanda. Selain itu beliau juga pernah basa basi guyon2 bicara dlm bhs Jerman dan Perancis.

Sampai detik ini saya tidak tahu Gus Dur bisa bicara berapa bahasa asing.

Nah para wartawan asing ini, dari negara mana saja, punya kebiasaan sebelum melontarkan pertanyaan, mereka nerocos sendiri dulu. Intinya backgroud dari materi wawancaranya nanti. Itu bisa 10 menit sendiri. Wasweswos gak jelas gitu. Pokoknya kesannya 'hebat'.

Materinya macam2 sekali. Politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, pertahanan, reformasi, dll. dll.
Nah saat si wartawan nerocos gaje itulah, YM Presiden Gus Dur tertidur dengan nyenyak di kursinya. Maklum AC Istana dingin. 😭

Di awal saat2 beliau baru saja menjabat presiden, kondisi seperti itu selalu membuat saya dan ajudan dinas yang berdiri di samping pintu itu tadi panik. Dan kita berdua selalu jorok2an siapa yang harus membangunkan Bapak Presiden. Kita berdua sangat takut bangunkan Gus Dur.

Dan wartawan bulenya juga selalu bingung dan berpaling ke saya.
Ini gimana saya sedang ngomong penting sampai berbusa2 kok malah ditinggal tidur pules? Kira2 begitu di benak si wartawan.

Jadi awalnya saya dan ajudan dinas memang selalu panik dan berusaha membangunkan Bapak Presiden.
Kalau dibangunkan memang Bapak Presiden tidak pernah marah. Beliau kmd mylai mendengarkan. Tapi gak lama setelah si wartawan ngoceh lagi, beliau tertidur lagi!😭😭😭

Awalmya memang selalu begitu kejadiannya. Tapi lama2 saya dan ajudan dinas tidak lagi panik dan membiarkan Bapak Presiden menikmati mimpi indahnya.
Bahkan kalo.kita lihat si wartawan panik, kami hanya senyum2 saja. Saya hanya bilang ke dia, 'Go on. Kepp talking'. It's allright'.

Saya dg pedenya ngomong begitu ke mas bule itu juga selalu dg senyuman saya yg paling manis.
Kenapa begitu?

Karena dengan berjalannya waktu, saya makin tahu bahwa ternyata Presiden Gus Dur itu ketika saatnya beliau menjawab, tanpa dibangunkan beliau akan langsung bangun dan menjawab panjang lebar. Dan jawabannya itu cocok plek keteplek dan sangat bermutu level negarawan.

Saat itu, di satu sisi saya bangga punya Presiden istimewa seperti itu.
Tapi di sisi lain saya agak pingin nangis. Knp dari awal ketika Gus Dur sll kita ganggu bangunin, beliau gak perintah aja, 'Wis to mas. Saya gak usah dibangunin. Gitu aja kok repot'.
Sekian, Bless you all.🙏

Ngaturaken sungkem Bapak Presiden. Nyuwun ngapunten sadoyo kalepetan dalem.

Hikmah cerita: Hati2 thd orang yang terlihat sedang tidur.😊