Thread by @budimandjatmiko

Kita bisa2 jd bangsa multi monolog...Monolog bergiliran (ngoceh sendiri2), kuping panas & berujung saling lapor. Jadi pinter gak (utk monolog gak perlu pinter & gak bikin pinter), panas iya.
Bgm biar ramai tp bikin berani & pinter?
Biasakan DEBAT TATAP MUKA!

Orang yg bilang bahwa berdebat itu jahat, tak sopan, perbuatan bodoh & merusak kedamaian itu WAJIB membuktikan bahwa ngoceh/memfitnah 1 arah (dengan bermonolog) itu baik, sopan, pintar & damai?

Debat tatap muka itu bisa MENETRALISIR racun fitnah yg muncul dari ocehan #SemburanDusta atau fitnah (dengan monolog)...

Panas itu energi..Dalam masyarakat demokratis, kita butuh energi panas itu u/ membuat masyarakat bergerak. Seperti mesin uap menggerakkan lokomotif. Debat tatap muka menyalurkan energi panas itu agar TETAP BERPUTAR2 DI LAPISAN ELITE-nya (rakyat dapat buahnya)

Saat kereta uap bergerak, energi panasnya cuma ada di pembakaran batu bara & cerobong asap LOKOMOTIF kereta api..bukan berputar2 dalam gerbong penumpangnya. Bisa mati terbakar penumpang2 kereta apinya.
Nanti tujuan lokomotif sejarah ini bergerak tak tercapai!

Tokh akhirnya SEMUA urusan butuh klarifikasi. Jika tidak, bakal berkelahi, perang atau minimal dendam (menunda berkelahi & perang). Pengadilan jg tempat klarifikasi lewat debat..Mendingan debat di luar pengadilan. Jika ada yg ngawur segera patahkan. Selesai

Dan sependek ingatan saya (jika salah, koreksi) di masyarakat demokratis tak ada orang yg dipenjarakan karena berpendapat tajam dalam debat tatap muka.
Jika pun pendapatnya mengarah kriminal, di saat itu dia BISA DIDESAK u/ minta maaf & mencabut ucapannya

Catatan tambahan: lagi pula debat tatap muka itu menguji nalar dan..(ini yg lebih penting tp justru yg membuat orang2 "keren & cerdas" enggan debat tatap muka) NYALIMU...Takut gak elegan
(makanya tonton debat2 parlemen Inggris, Oxford Union & Cambridge Union)