Setelah kejadian malam itu, aku jadi takut dan ‘parno’ ketika malam hari. Aku sering mengalami hal-hal aneh di rumah. Mulai dari keran air yang sering menyala sendiri di tengah malam, suara pintu yang diketuk berulang kali, dan suara tawa perempuan yang kerap mengganggu tidurku.
Anehnya, hanya aku yang mengalami hal-hal tersebut. Bapak, Ibu, dan Mas Rio bahkan tidak percaya ketika aku ceritakan semua kejadian yang pernah aku alami.
“Halah, kamu itu ngarang aja”, kata Bapak setiap kali aku bercerita. “Pak, beneran lho. Rumah ini angker pak” tapi tetap saja, Bapak Ibu dan Mas Rio tidak percaya.
Setelah usai sholat isya, seperti biasa aku mengerjakan tugas rumah dengan serius.
Setelahnya, aku duduk didepan meja riasku untuk melepas kunciran rambut yang sedaritadi aku pakai untuk mengatur rambutku agar tidak mengganggu pandanganku ketika belajar. Rambutku tidak terlalu panjang, hanya sebahu dan sedikit bergelombang dibagian bawah.
Ketika mulai menyisir rambutku, aku merasa rambutku tidak seperti biasanya. Lebih kasar, kusut, dan….terasa lebih panjang. Aku berkaca, melihat ke arah rambutku.
Seketika aku terkaget melihat ada sesosok anak perempuan yang sedang berdiri di belakangku dengan wajahnya yang hancur dan tertawa ke arahku.
“AAAA IBUUUU” aku menutup wajahku dan teriak sekencang-kencangnya.
“Ada apa Ras? Kok teriak-teriak?”
“Tadi ada hantu bu” Aku mulai menangis
“Mana? Ndak ada apa apa kok. Dimana kamu liat?”
“Di belakangku Bu tadi waktu aku mau sisiran”
Lalu Ibu memeluk dan menenangkanku.
Aku benar-benar tidak berani sendirian di kamar setelah kejadian itu. Aku minta ditemani tidur oleh Ibu setiap malam. Sudah ku lakukan sampai 2 minggu ini. Selama tidur bersama Ibu, aku tidak merasakan hal-hal aneh. Aku merasa sedikit tenang.