Jingga Jack Profile picture
Jan 29 58 tweets 9 min read
KETAGIHAN DIPERKOSA
#ceritabokep #ceritasange #ceritangentot

Namaku Winie, umurku sudah 35 tahun dengan 2 orang anak yang sudah beranjak dewasa. Waktu menikah umurku masih 19 tahun dan sekarang anakku yang paling tua sudah berumur 15 tahun sedang yang bungsu berumur 13 tahun.
Kedua anakku disekolahkan di luar negeri semua sehingga di rumah hanya aku, suami dan dua orang pembantu yang bekerja membersihkan perabot rumah serta kebun, sementara menjelang senja mereka pulang.
Suamiku sebagai seorang usahawan memiliki beberapa usaha di dalam dan luar negri.
Kesibukannya membuat suamiku selalu jarang di rumah. Bila berada di rumah hanya untuk istirahat dan tidur sedang pagi2 sekali dia sudah kembali leyap dalam pandangan mataku.
Hari2 ku sebelum anakku yang bungsu menyusul kakaknya menuntut ilmu di luar negeri terasa menyenangkan,
karena ada saja yang dapat kukerjakan, mengantarkannya ke sekolah ataupun membantunya dalam pelajaran.
Namun semenjak 3 bulan setelah anakku berada di luar negeri hari2 ku terasa sepi dan membosankan. Terlebih lagi bila suamiku sedang diluar negeri dengan urusan bisnisnya,
bisa meninggalkan aku sampai 2 mingguan lamanya.
Aku tidak pernah ikut campur urusan bisnisnya, sehingga hari2ku kuisi dengan jalan2 ke mall atau pergi ke salon dan terkadang senam.
Sampai suatu hari kesepianku berubah total karena supirku.
Suatu hari setibanya di rumah dari
tempatku senam supirku tanpa kuduga memperkosaku.

Seperti biasa begitu aku tiba di rumah, aku langsung masuk ke dalam rumah dan menaiki anak tangga yang melingkar menuju lantai dua dimana kamar utama berada.
Begitu sampai kamar, aku langsung melemparkan tasku ke bangku yang ada
di dekat pintu masuk dan aku langsung melepas pakaian senamku hingga tinggal BH dan CD saja yang masih melekat pada tubuhku.
Saat aku berjalan hendak ke kamar mandi aku melewati tempat rias kaca milikku. Sesaat aku melihat tubuhku sendiri di cermin, kulihat betisku masih kencang,
lalu mataku beralih ke pinggulku yang besar seperti gitar, kemudian aku menyampingkan tubuhku hingga pantatku terlihat masih menonjol dengan kencangnya.
Kemudian kuperhatikan bagian atas tubuhku, buah dadaku yang masih diselimuti BH terlihat jelas lipatan bagian tengah,
terlihat cukup padat berisi serta.
“Ouh.. ngapain kamu di sini!” terkejut aku ketika sedang asyik2nya memandangi kemolekan tubuhku sendiri tiba2 saja kulihat dari cermin ada kepala supirku yang rupanya sedang berdiri di pintu kamarku yang tadi lupa kututup.
“Jangan ngeliatin.."
Sana cepet keluar!” bentakku dengan marah sambil menutupi bagian tubuhku yang terbuka.
Tetapi supirku bukannya mematuhi perintahku malah kakinya melangkah maju satu demi satu masuk kedalam kamar tidurku.
“Aris.. Saya sudah bilang cepat keluar!” bentakku lagi dengan mata melotot.
“Silakan ibu teriak sekuatnya, hujan di luar akan melenyapkan suara ibu!” ucapnya dengan mata menatap tajam padaku.
Sepintas kulihat celah jendela yang berada di sampingku dan ternyata memang hujan turun dengan lebat, memang ruang kamarku cukup rapat jendela2nya, hingga hujan
turun pun takkan terdengar, di luar sana kulihat dedaunan dan ranting pohon bergoyang tertiup angin kesana kemari.
Detik demi detik tubuh supirku semakin dekat dan terus melangkah menghampiriku.
Terasa jantungku semakin berdetak kencang dan tubuhku semakin menggigil karenanya.
Aku mulai mundur selangkah demi selangkah, aku tidak tahu harus berbuat apa saat itu, sampai akhirnya kakiku terpojok oleh ranjang tidurku.
“Mas.. jangan!” kataku dengan suara gemetar.
“Hua.. ha.. ha.. ha..!” suara tawa supirku saat melihatku mulai kepepet.
“Jangan..!” jeritku.
Begitu supirku sudah berjarak satu meteran dariku menerjang tubuhku hingga tubuhku langsung terpental jatuh di atas ranjang.
Kemudian supirku langsung menyusul jatuh menindih tubuhku yang telentang. Aku berusaha meronta saat supirku mulai menggerayangi tubuhku dalam himpitannya.
Perlawananku dengan kedua tangan dan kakiku untuk menendang-nendangnya membuat supirku kewalahan hingga sulit untuk berusaha menciumi aku, sampai aku berhasil lepas dari himpitan tubuhnya yang besar dan kekar itu.
Begitu aku mendapat kesempatan untuk berusaha merangkak, namun aku
masih kalah cepat dengannya.
Supirku berhasil menangkap CDku sambil menariknya hingga tubuhku pun jatuh terseret ke pinggir ranjang, dan CDku tertarik hingga bongkahan pantatku terbuka.
Aku berusaha kembali merangkak ke tengah ranjang menjauhinya. Lagi2 aku kalah cepat dengannya,
dia berhasil menangkap tubuhku.
Belum sempat aku bangkit, tiba2 saja pinggulku terasa kejatuhan benda berat hingga tidak dapat bergerak lagi.
“Aris.. Jangan.. jangan.. mas..” kataku sambil menangis.
Rupanya supirku sudah kesurupan dan lupa siapa yang sedang ditindihnya.
Setelah melihat tubuhku yang sudah mulai kecapaian dan kehabisan tenaga lalu supirku dengan sigapnya menggenggam lengan kananku dan menelikungnya kebelakan tubuhku begitu pula lengan kiriku yang kemudian dia mengikat kedua tanganku kuat-kuat, entah dengan apa dia mengikatnya.
Setelah itu tubuhnya yang masih di atas tubuhku berputar menghadap kakiku. Kurasakan betis kananku digenggamnya kuat2 lalu ditariknya hingga menekuk.
Lalu kurasakan pergelangan kaki kananku dililitnya dengan tali. Setelah itu kaki kiriku diikatkannya bersama dengan kaki kananku.
“Saya ingin mencicipi ibu..” bisiknya dekat telingaku. “Sejak pertama kali saya melamar jadi supir ibu, saya sudah menginginkan mendapatkan kesempatan seperti ini.” katanya lagi dengan suara nafas yang sudah memburu.
“Tapi saya majikan kamu Ris..” kataku mencoba mengingatkan.
“Memang betul bu.. tapi itu waktu jam kerja, sekarang sudah pukul 7 malam berarti saya sudah bebas tugas..” balasnya sambil melepas ikatan tali BH yang kukenakan. “Hhh mm uuhh,” desah nafasnya memenuhi telingaku. “Tapi malam ini Bu Winie harus mau melayani saya,” katanya sambil
mendenguskan hidungnya di seputar telingaku hingga tubuhku merinding dan geli.
Setelah supirku melepas pakaiannya lalu tubuhku dibaliknya hingga telentang. Aku dapat melihat tubuh polosnya itu.
Kemudian supirku menarik kakiku sampai pahaku melekat pada perutku lalu mengikatknya.
Tubuhku kemudian digendong dan dibawa ke pojok kepala ranjang lalu dipangkunya di atas kedua kaki yang diselonjorkan, mirip anak perempuan yang sedang dipeluk ayahnya.
Tangan kirinya menahan pundakku hingga kepalaku bersandar pada dadanya yang bidang dan berotot, tangan kanannya
meremasi kulit pinggul, pahaku dan pantatku yang kencang dan putih.
“Aris.. jangan Ris.. jangan!” ucapku berulang-ulang dengan terbata-bata mencoba mengingatkan pikirannya.
Namun Aris, supirku tidak memperdulikan perkataanku, dengan senyum penuh nafsu terus saja meraba pahaku.
“Ouh.. zzt.. Euh..” desisku dengan tubuh menegang menahan geli saat kurasakan tangannya melintasi belahan kedua pahaku.
Apalagi telapak dan jemari tangannya berhenti tepat di tengah2 lipatan pahaku.
“Mass.. Eee” rintihku lebih panjang lagi dengan bergetar sambil memejamkan mata.
Tangan Mas Aris terus menyentuh dan bergerak perlahan dari bawah ke atas lalu kembali turun lagi sampai beberapa kali.
Lalu mulai sedikit menekan hingga ujung telunjuknya tenggelam dalam lipatan bibir vaginaku yang mulai terasa berdenyut-denyut, gatal dan geli.
Tangannya meraba
dan menggelitik bagian dalam bibir vaginaku membuat birahiku naik dengan cepatnya, apalagi sudah cukup lama tubuhku tidak pernah mendapatkan kehangatan lagi dari suamiku.
Entah siapa yang memulai duluan saat pikiranku sedang melayang kurasakan bibirku sudah beradu dengan bibirnya
saling berpagut mesra, menjilat, mengecup, menghisap liur yang keluar dari dalam mulut masing2.
“Ouh.. Winie.. wajahmu cukup merangsang sekali Winie..!” ucapnya dengan nafasnya yang semakin memburu.
Setelah berkata begitu tubuhku ditarik hingga buah dadaku tepat pada mukanya dan,
“Ouh..mas..” rintihku panjang dengan kepala menengadah menahan geli bercampur nikmat yang tiada henti setelah mulutnya langsung memagut buah dadaku yang ranum itu.
Kurasakan mulutnya menyedot, memagut, bahkan menggigit kecil punting susuku dengan giginya.
Entah mengapa perasaanku
saat itu seperti takut, ngeri bahkan sebal bercampur aduk di dalam hati.
Namun ada perasaan nikmat yang luar biasa seakan ada sesuatu yang pernah lama hilang kini kembali datang merasuki tubuhku yang sedang dalam keadaan tidak berdaya dan pasrah.
“Bruk..” tiba2 tangan Mas Aris
melepaskan tubuhku yang sedang asyik2nya menikmati sedalam-dalamnya tubuhku yang sedang melambung dan melayang-layang itu hingga tubuhku terjatuh di atas ranjang tidurku.
Tidak berapa lama kemudian kurasakan bagian bibir vaginaku dilumat dengan buas seperti orang yang kelaparan.
Mendapat serangan seperti itu tubuhku langsung menggelinjang, rintihan dan erangan suaraku semakin meninggi menahan geli bercampur nikmat sampai kepalaku bergerak ke kanan dan ke kiri.
Cukup lama mulutnya melumati bibir vaginaku terlebih pada bagian atas yang paling sensitif itu.
“Aris.. sudah.. sudah.. ouh.. ampun Aar.. riss..” rintihku panjang dengan tubuh yang mengejang menahan geli bercampur nikmat yang luar biasa.
Lalu kurasakan tangannya pun mulai rebutan dengan bibirnya. Kurasakan jarinya dicelup ke dalam lorong vaginaku dan mengorek isi dalamnya.
“Ouh.. Ris..” desisku menikmati alur permainannya yang terus terang belum pernah kudapatkan bahkan dengan suamiku sendiri.
“Sabar Win.., saya suka sekali dengan lendirmu sayang!” suara supirku setengah bergumam sambil menjilat dan menghisap tanpa henti sampai beberapa menit.
Setelah puas mulutnya bermain dan berkenalan dengan bibir kemaluanku yang montok itu si Aris lalu mendekati wajahku sambil meremas buah dadaku yang ranum dan kenyal itu.
“Bu Winie.., saya entot sekarang ya.. sayang..” bisiknya lebih pelan dengan nafas yang sudah mendesah-desah.
“Eee..” pekikku.
Kurasakan di belahan pangkal pahaku ada benda yang keras dan besar mendesak setengah memaksa masuk belahan bibir vaginaku. “Tenang sayang.. dikit lagi..”
“Aah.. sak.. kiit..!” jeritku menahan ngilu yang amat sangat sampai terasa duburku berdenyut menahan ngilu.
Akhirnya batang penis supirku tenggelam dibalut oleh lorong kemaluanku dan terhimpit oleh bibir vaginaku.
Beberapa saat lamanya penisnya hanya didiamkan saja tidak bergerak. Lalu mulai terasa di dalam liang vaginaku penisnya ditarik keluar perlahan dan didorong masuk lagi,
seakan ingin menikmati gesekan pada dinding lorong yang rapat dan terasa bergerenjal itu.
Makin lama gerakannya semakin cepat sehingga tubuhku semakin berguncang dengan hebatnya sampai,
“Ouhh..” Tiba2 suara supirku dan suaraku sama2 beradu nyaring sekali lengkingannya, tubuhku
kaku dan langsung lemas bagaikan tanpa tulang rasanya. Begitu pula dengan tubuh supirku yang langsung terhempas kesamping.
“Sialan kamu Ris!” ucapku memecah kesunyian dengan nada geram. Setelah beberapa lama aku melepas lelah dan nafasku sudah mulai tenang dan teratur kembali.
“Kamu gila Ris, kamu telah memperkosa istri majikanmu sendiri, tau!” ucapku lagi sambil memandang tubuhnya yang masih terkulai di sampingku.
“Bagaimana kalau aku hamil nanti?” ucapku lagi dengan nada kesal.
“Tenang Bu Winie.., saya masih punya pil anti hamil, Bu Winie.” ucapnya.
“Iya.. tapi kan udah telat!” balasku dengan sinis dan ketus. “Tenang bu.. setiap pagi ibu kan selalu minum air putih dan selama dua hari saya selalu mencampurkan dengan obatnya, jadi Bu Winie enggak usah khawatir hamil bu,” ucapnya tenang.
“Ouh.. jadi kamu sudah merencanakannya,
sialan kamu Ris..” ucapku terkejut.
Ternyata diam2 supirku sudah lama merencanakannya. “Bagaimana Bu Winie..?”
“Bagaimana apanya?
Sekarang kamu lepasin saya Ris..” kataku kesal dan gemas. “Maksudnya, tadi waktu di Entotin enak kan?” tanyanya sambil membelai rambutku.
Wajahku langsung merah padam, dalam hati kecilku tidak dapat kupungkiri walaupun tadi dia sudah memperkosa dan menjatuhkan derajatku sebagai majikannya, namun aku sendiri turut menikmatinya bahkan aku sendiri merasakan organsime 2 kali.
“Kok ngak dijawab sich!” tanya supirku lagi
“Iya..iya, tapi sekarang lepasin talinya dong Aris!” kataku dengan menggerutu karena tanganku sudah pegal dan kaku.
“Nanti saja yach! Sekarang kita mandi dulu!” ucapnya sambil langsung menggendong tubuhku dan membawa ke kamar mandi yang berada di samping tempat ranjangku.
Tubuhku yang masih lemah lunglai dengan kedua tangan dan kakiku yang masih terikat diletakkan di atas lantai keramik yang dingin tepat di bawah pancuran shower.
Setelah itu supirku menyalakan lampu kamar mandiku dan menyalakan kran air hingga tubuhku basah oleh guyuran air dingin
yang turun dari pancuran shower itu.
Melihat tubuhku yang sudah basah dan terlihat mengkilat oleh pantulan lampu, lalu Aris supirku berjongkok dekatku dan duduk di sampingku hingga tubuhnya pun turut basah.
Mata supirku yang memandangiku seperti terlihat lain dari biasanya.
Dia mulai mengusap rambutku yang basah seperti sedang menyayangi seorang anak kecil. Lalu diambilnya sabun cair yang ada di dalam botol dan menumpahkan pada tubuhku, lalu mulai menggosok tubuhku dengan telapak tangannya. Pinggulku, perutku lalu naik ke atas lagi ke buah dadaku.
Tangannya yang terasa kasar itu terus menggosok sambi berputar seperti sedang memoles mobil dengan cairan kits.
Sesekali dia meremas dengan lembut buah dada dan punting susuku hingga aku merasa geli dibuatnya.
Lalu naik lagi di atas buah dadaku, pundakku, leherku lalu ke bahuku,
kemudian turun lagi ke lenganku.
“Ah.. mas..” pekikku ketika tangannya kembali turun dan menutup bibir vaginaku. Kurasakan telapak tangannya menggosok bibir vaginaku naik turun dan membelah bibir vaginaku dengan jemari tangannya yang lincah hingga sabun cair itu semakin berbusa.
Setelah memandikan tubuhku diapun membasuh tubuhnya sendiri sambil membiarkan tubuhku tetap bersandar di bawah pancuran shower.
Lalu supirku menggendongku keluar kamar mandi dan menghempaskan tubuhku yang masih basah ke atas kasur tanpa melap tubuhku terlebih dahulu.
“Saya akan bawakan makanan ke sini yach!” ucapnya sambil melilit handuk yang biasa kupakai kepinggangnya, lalu ngeloyor ke luar kamarku.
Sudah 3 tahun lebih aku tidak pernah merasakan kehangatan yang demikian memuncak, karena keegoisan suamiku yang selalu sibuk dengan pekerjaan.
Memang dalam hal keuangan aku tidak pernah kekurangan. Apapun yang aku mau pasti kudapatkan, namun untuk urusan kewajiban suami terhadap istrinya sudah lama tidak kudapatkan lagi.
Entah mengapa perasaanku saat ini seperti ada rasa senang atau entahlah. Yang pasti hatiku yang
selama ini terasa berat dan bosan hilang begitu saja, walaupun dalam hati kecilku juga merasa malu, benci dan kesal.
Supirku cukup lama meninggalkan diriku sendirian, waktu kembali rupanya dia membawakan nasi goreng dengan telor yang masih hangat serta segelas minuman kesukaanku.
Lalu tubuhku disandarkan pada teralis ranjang.
“Biar saya suapin Bu Winie yach!” ucapnya sambil menyodorkan sesendok nasi goreng.
“Kamu yang masak Ris!” tanyaku ingin tahu.
“Iya, lalu siapa lagi kalau bukan saya, kan di rumah cuma tinggal kita berdua, si Wati kan udah saya suruh
pulang duluan sebelum hujan turun tadi!” kata supirku. “Ayo dicicipi!”
Mulanya aku ragu untuk mencicipi nasi goreng buatannya, namun perutku yang memang sudah terasa lapar, akhirnya kumakan juga sesendok demi sesendok.
Tidak kusangka nasi goreng buatannya cukup lumanyan juga.
Tanpa terasa nasi goreng di piring habis juga.
“Bolehkan saya memanggil Bu Winie dengan sebutan mbak?” tanyanya sambil membasuh mulutku dengan tissue.
“Boleh saja, emang kenapa?” tanyaku.
“Engga papa, biar enak aja kedengarannya.”
"Nanti [anggil saya Bang aja yach!” celetuknya.
“Terserah kamu saja” kataku.
“Sudah gak cape lagi kan Mbak Winie!” sahut supirku. “Emang kenapa?” tanyaku.
“Masih kuatkan?” tanyanya lagi dengan senyum binal sambil mulai meraba tubuhku.
Aku tidak memberi jawaban, hanya menunduk malu, tadi saja aku diperkosa malah membuatku puas,
apalagi untuk babak yang kedua kataku dalam hati. Sejujurnya aku tidak rela tubuhku diperkosanya namun aku tidak mampu untuk menolak permintaannya yang membuat tubuhku dapat melayang-layang di udara seperti dulu saat aku pertama kali menikah dengan suamiku.

T A M A T

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Jingga Jack

Jingga Jack Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @jack_jingga

Jan 8
DI ENAKIN MAMA MERTUA
#ceritaseks #CeritaMesum #ceritangentot

Perkenalkan nama gue wahyu umur 30, punya istri yang menurut gw cantik dan semok… Gue udah berumah tangga selama 4 tahun dan dikaruniain anak perempuan yang cantik. Maklum keturunan jawa sunda dan betawi.
Bini gue orang nya putih gak kurus. Untuk urusan sex gue terbilang oke2 aja selama ini. Ya karena kehidupan di jakarta yg punya rumah di pinggiran terpaksa main cuman seminggu sekali karena bini orang nya agak agak kecapekan karena doi juga kerja.
Lanjut ke mertua gue.
Mertua gue yang laki saat gue tulis ini berumur 58 tahun (baru aja pensiun) bertubuh kecil dan kurus, sementara mama mertua gue sudah berumur 50 tahun..
Pada awalnya gue yang orang nya emang suka ama orang yg lebih tua dari gue, gue biasa2 aja melihat mama mertua gue.
Read 131 tweets
Dec 17, 2021
DENDAM PADA ISTRI
#ceritaseks #ceritadewasa #ceritangentot

Sesampainya di rumah setelah terbang sana sini di beberapa kota di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi selama 7 minggu ini untuk urusan bisnis kayu dan hasil2 bumi lainnya, tubuhku mulai letih dan penat luar biasa.
Namun secara psikologis justru sebaliknya, aku mulai dapat merasakan suasana rileks dan tentram.
Merasa at home dan ingin segera menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta. Hal ini cukup membantu diriku sehingga tidak membuatku dilanda senewen.
Karena penerbangan yang kuambil
adalah sore jam 6 dari Surabaya, maka masih sore pula sekitar jam 7.30 aku sudah mendarat dan lalu setengah jam kemudian dengan menggunakan jasa taksi aku sudah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi. Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu.
Read 47 tweets
Dec 2, 2021
BULAN MADU
#ceritadewasa #CeritaMesum #ceritangentot #ceritabokep #ceritaseks

Rini usia 35 tahun profesi karyawati sebuah bank pemerintah.
Istri seorang staff di pemda kota terbesar di daerah jawa timur.
Wanita dari tiga bersaudara bersaudara ini terlihat cantik dan berhijab.
Suaminya Anton dengan usia 38 tahun adalah seorang staff di pemda yang punya kedudukan terjamin di jawa timur. Keluarga muda mapan dalam ekonomi ini terlihat bahagia. Tapi kesibukkan masing2 membuat pasangan ini tak dapat menikmati bulan madu.

Setelah cuti untuk melangsungkan
pernikahan yang bisa terbilang mewah dan besar2an itu, mereka langsung disibukkan dengan kerjaan yang menumpuk selama ditinggal cuti.

8 bulan usia pernikahan mereka lalui bersama dengan lika liku yg berhasil mereka berdua lalui. Tidak adanya kesempatan untuk bulan madu setelah
Read 95 tweets
Nov 20, 2021
ANTARA PERIH DAN NIKMAT
#ceritasange #CeritaMesum #ceritadewasa #ceritasex

Memiliki rupa yang cantik tidak selamanya menguntungkan. Memang banyak lelaki yang tertarik, atau mungkin hanya sekedar melirik. Ada kalanya wajah menentukan dalam mendapatkan posisi di suatu pekerjaan.
Atau bahkan wajah dapat dikomersiilkan pula.
Tapi aku tidak pernah mengharapkan wajah yang cantik seperti yang kumiliki saat ini.

Aku juga tidak pernah menghendaki tinggi badan 163 centimeter dengan berat 52 kilogram.
Tidak juga kulit putih merona dengan dada ukuran 36B.
Tidak!
Sungguh, semua itu justru membawa bencana bagiku. Bagaimana tidak bencana. Karena postur tubuh dan wajah yang bisa dinilai delapan, aku beberapa kali mengalami percobaan pemerkosaan.

Paling awal ketika aku masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Aku hampir saja diperkosa
Read 48 tweets
Oct 4, 2021
KETAGIHAN DIPERKOSA
#ceritadewasa #ceritasange #ceritapanas

Namaku Winie, umurku sudah 35 tahun dengan dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.
Waktu menikah umurku masih 19 tahun dan sekarang anakku yang paling tua sudah berumur 15 tahun sedang yang bungsu berumur 13 tahun.
Kedua anaku disekolahkan diluar negeri sehingga di rumah hanya aku dan suami serta dua orang pembantu yang bekerja untuk membersihkan perabot rumah dan kebun, sementara menjelang senja mereka pulang. Suamiku sebagai seorang usahawan memiliki beberapa usaha didalam dan luar negri.
Kesibukannya membuat suamiku selalu jarang di rumah. Bila suamiku di rumah hanya untuk istirahat dan tidur, sedang pagi2 sekali dia sudah kembali lenyap dalam pandangan mataku.
Hari2ku sebelum anaku yang bungsu menyusul kakaknya yang sudah lebih dulu menuntut ilmu di luar negeri,
Read 61 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

:(