OM RASTH Profile picture
Feb 21, 2022 139 tweets 18 min read Read on X
TERJERAT PELET ABANG IPAR

@bacahorror
#bacahoror
#bacahorror
@rasth140217

"Lelaki itu tidak tampan, harta dia tak punya. Hidup pun hanya bergantung padamu, makan tidur sama sekali tak memikirkan kerja. Apa yang kau harapkan dari dia??!"

(Gambar Ilustrasi) Image
Perlahan kelopak matanya mulai terbuka, suasana yang asing membuatnya kembali menutup mata. Mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi semalam, lalu bayangan kejadian itu kembali terlintas, tubuhnya di dorong oleh seseorang hingga jatuh tepat di atas kasur dengan sprei
Berwarna putih tersebut, membuat wanita muda itu refleks bangkit lalu duduk untuk mengamati sekeliling. Ia mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan. Beberapa buku nampak berserakan, dan di samping rak buku itu terdapat sebuah gitar tua.
"Hah.. Hahh.." Nafas wanita muda itu terengah

Pelan tapi pasti, ia menarik selimut yang menutupi tubuhnya, dan benar saja dugaan nya. Di sprei putih itu ada noda darah yang sudah mengering.
"Aryaaa!!!" Teriak wanita muda itu marah sehingga suaranya pun bergetar

Seorang laki2 berusia 23 tahunan masuk ke dalam ruangan tersebut sambil tersenyum penuh arti.
Entah apa yang terjadi padanya, tapi melihat senyum si lelaki itu, si wanita muda tertunduk. Ia yang awalnya benar2 marah, kini menjadi lunak dan hanya bisa menangis sesenggukan.
"Kau mengingkari janjimu! Kau bilang kau tak akan melakukan itu padaku sebelum kita sah menjadi suami istri! Kau pembohong.." Isaknya lemah terdengar
Lelaki itu duduk di dekatnya. Perlahan ia membelai rambut wanitanya dengan lembut.

"2 bulan lagi kita akan menikah. Tak ada yang perlu kau takutkan. Aku tidak akan lari meninggalkanmu. Percayalah." Bisik nya lembut
--
Arya memanglah seorang laki2 yang baik, setidaknya begitulah yang di rasakan oleh Ainun kala berpacaran dan akhirnya memantapkan hati menikah dengan laki2 tersebut. Walau sebelum itu kegadisan nya di ambil tanpa izin oleh Arya sewaktu mereka berada di bawah pengaruh alkohol.
Dan entah mengapa sekesal apapun Ainun, ia tak pernah bisa marah pada laki2 itu.

Bahkan setelah menikah Ainun lah yang bekerja keras untuk menafkahi mereka berdua.

Keseharian Arya hanya tidur dan bermalas2an tanpa berpikir mencari pekerjaan untuk membantu istrinya.
Suatu hari setelah berbulan2 lamanya usia pernikahan mereka, Adik Ainun yang nomor 4 datang berkunjung ke rumah yang di huni kedua pasangan Ainun dan Arya tersebut.
(Setelah menikah Arya dan Ainun tak tinggal bersama orang tua, tapi mereka tinggal berdua di salah satu rumah milik orang tua Ainun. Karena sebelumnya, Arya tinggal di rumah sewaan. Jadi untuk menghemat biaya kehidupan keduanya, mereka pun akhirnya di suruh untuk tinggal
Di rumah milik orang tua Ainun yang sudah lama kosong.)

Memang beberapa waktu lalu, Ainun di beritahu ayahnya kalau adiknya yang sudah beranjak remaja itu akan tinggal sementara waktu bersama mereka. Di karenakan adiknya akan bersekolah di kota tersebut.
Dan Ya, Ainun tentu tak keberatan sama sekali. Ia bahkan sangat senang dan antusias menyambut kedatangan adiknya tersebut.
Bahkan sudah dari awal ia membersihkan dan merapikan kamar yang akan di tempati oleh adiknya selama ia bersekolah di sana.
Hari2 berlalu, tak terasa sudah satu bulan semenjak adiknya tinggal bersama mereka.

Namun tidak seperti bulan2 sebelumnya, hubungan Ainun dan Arya sekarang nampaknya tidak baik2 saja.
Pertikaian yang berujung saling diam, selalu mewarnai kehidupan rumah tangga keduanya.

Tapi Ainun lega karena meskipun hubungan mereka mulai renggang setidaknya Arya tak bercerita apa2 pada adiknya, dan masih bersikap ramah pada sang adik.
---
Malam itu hujan turun dengan lebatnya, membuat Ainun yang baru selesai kerja lembur tersebut mau tak mau harus menerobos hujan, mengingat adik dan suaminya yang pasti sedang menunggunya pulang.

Namun sebelum ia keluar, Ainun lebih dulu mampir di meja kerja teman nya.
"Win, ikau hampareya buli? (Win, kamu kapan pulang?)" Tanya Ainun pada seorang wanita berusia 25 tahunan yang sedang duduk menghadap meja kerjanya
"Hinday tuntung lagi gawian kuh. Buhen garang Nun?? (Kerjaanku belum selesai, memangnya kenapa Nun?)" Jawab Wiwin lalu balik bertanya
"Yaku ida ingat maimbit jas hujan, maka ading dengan banangkuh tuh pasti manunggu yaku dengan tanai balau. (Aku lupa membawa jas hujan, padahal pasti adik dan suamiku sudah menungguku dengan perut lapar.)" Ucap Ainun dengan raut cemas
"Ya sudah, kamu pakai saja jas hujan punyaku. Ada di dalam jok. Nih kuncinya. Nanti titipkan saja kuncinya sama Anto(Security)." Kata Wiwin seraya memberikan kunci motornya
Ainun mengerutkan alisnya,

"Gak ah, kalau aku pakai jas hujan mu lalu kamu sendiri gimana?"

"Kerjaan ku masih banyak Nun, Serius. Mungkin akan selesai 2 jam lagi. Gak mungkin kan dalam waktu 2 jam hujan nya gak berhenti."
Akhirnya Ainun pulang, dengan menggunakan jas hujan milik Wiwin.

Singkat cerita, setelah ia sampai di rumah. Rupanya pintu rumah terkunci rapat.
Bahkan beberapa lampu nampak nya tak di nyalakan.

Beberapa kali Ainun mengetuk2 pintu, tapi tak ada respon dari dalam. Karena saat itu hujan masih turun sangat deras bersamaan dengan guruh guntur dan petir.

Dalam keadaan gelap dan hujan, Ainun berjalan ke arah pintu dapur
Yang terletak di samping dan sedikit menjorok kebelakang.

Namun nihil, pintu itu juga ternyata di kunci dari dalam.

"Kemana sih mereka??!!" Sungut Ainun kesal
Crekk..

Lampu menyala tiba2 dari kamar adiknya.

Saat Ainun mengintip dari celah kaca yang gorden nya sedikit terbuka, ia melihat pemandangan yang membuat jantungnya seakan berhenti berdetak.
Mengapa tidak, karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri sang adik dan suaminya sedang melakukan hal yang senonoh di dalam kamar tersebut.
Karena hati dan perasaan nya sudah tak bisa lagi mengendalikan emosinya yang memuncak, Ainun mengambil sebuah batu, lalu memukul kan nya pada kaca jendela hingga pecah berkeping2.
Adik dan suaminya yang sedang asyik berzina tersebut jelas kaget dan nampak sekali raut ketakutan adiknya ketika melihat wajah Ainun yang merah padam.
"Buka pintunya!!!" Ainun berteriak

Plaaaaakkkk.. Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus sang adik.

Darah dari luka di tangan Ainun pun ikut membekas di pipi gadis itu.
"Aku pulang, hujan2an hanya karena memikirkan perut kalian berdua! Tapi rupanya apa yang aku lihat malam ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang aku lakukan untuk kalian!! Apa kalian itu tidak punya otak hah?? Kau juga Arya!! Dia ini adik ku!! ADIK KU!!
Kenapa kalian begitu tega hah?!!!"teriak Ainun dengan suara yang bergetar menahan tangis

Arya hanya berdiri mematung terdiam seribu bahasa. Begitu juga dengan adiknya yang tertunduk sesekali terisak.
"Aku akan melaporkan kelakuan kalian pada Abah!!" Ancam Ainun akhirnya

Di situlah baru Arya mulai berbicara, dan tangis adiknya semakin terdengar jelas.
"Aku khilaf. Aku benar2 khilaf. Tolong jangan ceritakan masalah ini pada abah." Ujar Arya memohon

"Jangan kak. Aku sungguh minta maaf. Ini semua di luar kendaliku. Ya Tuhan, aku benar2 bodoh. Tolong jangan sampai masalah ini sampai ke telinga abah. Aku bisa mati kak." Isak sang
Adik memelas

Ainun benar2 marah saat itu, ia sama sekali tak menggubris perkataan keduanya.

Braakk.. Ainun membanting pintu kamarnya.
Ia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, Ainun membenamkan wajahnya ke bantal dan mulai menangis sesenggukan.
Hampir 1 jam lebih ia menangis, dan perlahan2 ia mulai tertidur.

Dalam mimpinya, Ainun melihat sprei miliknya hanyut terbawa arus ketika sedang di cuci. Dan akhirnya ia terbangun ketika sebuah tangan mengelus punggungnya.
Rupanya itu adalah Arya.

Arya memohon dan memberikan penjelasan atas apa yang terjadi malam itu.

"Aku berjanji tidak akan mengulangi hal itu. Dan aku mohon jangan sampai masalah malam ini sampai ke telinga ayahmu, karena aku yakin kau pasti akan di suruh meminta cerai.
Dan aku benar2 gak sanggup kehilangan kamu."ucap Arya lirih, membuat dada Ainun bergetar

Meski ia sangat sakit dan kecewa, tapi entah kenapa ia tak tahan jika sudah kena rayuan Arya.
Dan akhirnya Ainun pun mau memaafkan suaminya. Dengan syarat untuk tidak lagi mengulangi hal itu.
Tentu saja Arya menyanggupi dan berjanji, bahkan sumpah atas nama Tuhan pun ia ucapkan untuk membuktikan kesungguhan janjinya pada Ainun
---
Hari2 kembali seperti biasa..

Kita berpindah menurut sudut pandang adiknya Ainun, yaitu Rahma.

Semenjak kejadian malam itu, hubungan kakak beradik tersebut menjadi renggang. Meskipun tinggal serumah dan tersentuh bahu ketika berpapasan, mereka saling acuh
Dan tak menghiraukan satu sama lain.

Begitu juga Arya, meski satu atap dengan Rahma ia sudah tak lagi mau bertegur sapa dengan adik iparnya tersebut, setidaknya seperti itulah yang mereka tampakkan ketika Ainun ada di rumah.
Namun yang terjadi di belakang Ainun tentu saja berbeda dari yang tampak di depan.

Meski tak lagi bertegur sapa di hadapan Ainun, tapi mereka masih bertukar pesan melalui aplikasi di Smartphone.
Hubungan keduanya masih sangat baik bahkan bisa di bilang masih sangat panas2nya.

Sesekali mereka akan keluar dan menginap di penginapan, atau pun singgah di semak2 dan melakukan hal tak senonoh di sana.
Dan anehnya Rahma seperti hilang akal bila menyangkut soal Arya, bahkan dimana pun dan kapan pun Arya ingin melakukan hubungan in*im dengan nya ia selalu melayani nafsu laki2 itu. Meskipun ia tau kalau tak akan mungkin bisa bersama dengan Arya, tapi ia tak peduli.
1 tahun telah berlalu.

Hari itu sepupu Ainun yang bernama Ida datang berkunjung ke rumah bersama dengan anak nya yang baru berusia 3 tahun.
Ia curhat pada pasangan itu tentang rumah tangga nya yang sudah di ujung tanduk. Karena suaminya berselingkuh dengan seorang wanita yang bekerja di sebuah warung makan di dekat perkebunan kelapa sawit.
"Kalau dia selingkuh, kau harus selingkuh juga. Jangan mau kalah." Ujar Arya terdengar menyela pembicaraan keduanya

Ainun menarik nafas sembari menatap tajam ke arah Arya.

"Maaf, aku hanya bercanda." Ucap Arya kemudian
Setelah sekian lama mereka mengobrol, Ida pun bermaksud untuk berpamitan pulang, namun di tahan oleh Ainun yang melihat keponakan nya itu sudah tertidur lelap di depan televisi.
"Kalian menginap lah di sini semalam. Tuh lihat Si adel sudah tidur Da. Kasian kalau harus di bangunkan."

Ida melirik putri kecilnya tersebut, dan akhirnya ia pun mengangguk.
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore kala itu.

"Maaf ya Da, aku gak bisa menemani kalian malam ini. Soalnya aku dapat shift malam seminggu terakhir ini." Ucap Ainun seraya menggenggam tangan Ida
"Iya gak apa2. Aku ngerti kok. Hati2 kerjanya ya." Balas Ida tersenyum

Sepeninggal Ainun, Ida dan Arya mengobrol panjang, dan sesekali Ida tertawa lepas dengan lelucon yang di lontarkan Arya.
Dan entah bagaimana, tiba2 Arya perlahan2 mulai mendekatkan bibirnya pada pipi Ida. Keduanya terbawa suasana. Hingga akhirnya adzan maghrib pun berkumandang. Menyudahi ciuman keduanya.
Tangan Arya masih berada di bahu Ida ketika Rahma masuk kedalam rumah. Arya melempar senyum pada adik iparnya itu, namun Rahma menunjukan tatapan tak sukanya pada Ida yang refleks menggeser duduknya menjauhi Arya.
"Baru pulang kah Rahma.?" Tanya Ida berbasa basi, namun jelas suaranya terdengar gugup

"Kalau aku tidak pulang, apa yang akan kalian lakukan??!" Ujar Rahma balik bertanya lalu berjalan dengan langkah kasar menuju kamarnya
Arya menanggapi itu hanya tersenyum, ia tau jika Rahma cemburu pada Ida.

"Aduh.. Aku jadi merasa bersalah. Aku takut kalau2 Rahma melaporkan apa yang dia lihat tadi pada Ain."
"Gak usah khawatir, aku akan menyelesaikan kesalahpahaman ini."

Ida mengerutkan alisnya. Ia hendak bertanya, tapi kemudian ia mengangguk tanpa bertanya apa2 pada Arya.
Malam itu setelah Ida tertidur, Arya masuk kedalam kamar Rahma.
Rupanya Rahma masih merajuk dan tak menanggapi Arya.
Tapi lagi2 Arya berhasil meyakinkan Rahma bahwa antara ia dan Ida sama sekali tak ada hubungan apapun.
Lalu kemudian mereka pun berbaikan, Lagi.

----

"Ini apa dek??!! Kamu minum obat ini??!!" Ujar Ainun setelah mendobrak masuk kedalam kamar adiknya
Wajah Rahma seketika menegang ketika melihat kepingan obat KB(penunda kehamilan) itu berada di tangan sang kakak.

"Aa.. Mm.. Itu bukan punyaku. Hehe. Mana mungkin aku meminum obat seperti itu kak. Itu titipan dari temanku untuk ibunya." Jawab Rahma
"Kenapa temanmu menitipkan obat seperti ini sama kamu?! Kenapa gak dia sendiri yang belikan untuk ibunya?! Atau ibunya sendiri yang beli. Tidak masuk akal!"

"Itu, anu. Mm. Dia sakit dan gak bisa kemana2.
Dan ibunya kan ngurus adiknya yang masih bayi itu kak, makanya gak bisa kemana2 juga. Rencananya hari ini aku mau antarkan obat ini ke rumahnya dia."
Ainun yang merasa kalau jawaban adiknya itu masuk akal, lalu memberikan obat tersebut pada adiknya.

"Lain kali jangan mau di suruh beli2 obat2 yang begini. Nanti bikin orang salah paham sama kamu. Mulai hari ini aku akan cek isi tas dan kamarmu." Ujar Ainun sebelum keluar
Dari kamar adiknya

Rahma menghela nafas lega. Meskipun kelegaan nya hanya sementara.

---

Benar saja, setelah hari itu Ainun selalu rutin mengecek isi kamar adiknya dengan detail.
Dan tentu saja tak menemukan apa2. Karena Rahma sudah tak menggunakan obat penunda kehamilan
Itu lagi.

Namun masalah besar pun muncul setelah beberapa bulan masalah penemuan KB tersebut. Rahma mengatakan bahwa ia sudah telat haid pada Arya yang tak kalah kagetnya mendengar kabar buruk itu
"Kamu sudah tes kehamilan?!!" Tanya Arya sembari mengguncang bahu Rahma dengan kasar

"Belum." Isak Rahma

Mendengar jawaban Rahma, Arya sedikit lega.

"Kamu tunggu disini! Aku akan beli alat tes nya dulu!"
Singkat cerita setelah menunggu beberapa saat, hasil tes nya pun mulai terlihat. 2 garis merah muda nampak sangat jelas terlihat. Image
Rahma menangis sejadi2nya ketika mengetahui kalau ia sudah positif hamil.

Arya nampak cemas, dan tak kalah bingung.

Bagaimana kalau masalah ini sampai ke telinga Ainun dan orang tuanya??
"Kamu harus gugurkan kandungan mu!"

"Aku takut. Kenapa kita gak jujur aja sama kak Ainun? Aku yakin dia bakal mengerti dan ijinin kita buat nikah." Ujar Rahma seperti sudah kehilangan akal
"Itu tidak mungkin!!" Bentak Arya gusar

--
Semenjak hari itu Arya jarang berada di rumah, bahkan nomor Rahma pun sudah ia blokir.
Rahma yang masih berusia belasan tahun itupun tentu tak pandai menutupi rasa takut dan kekhawatiran nya di hadapan Ainun. Apalagi sudah beberapa waktu ini ia mulai mengalami mimpi buruk yang aneh dan membangunkan nya tepat di tengah malam dengan badan yang di banjiri oleh
Keringat.

Ainun mulai mencium gelagat aneh pada adiknya yang menjadi lebih tertarik pada buah2an muda, seperti kedondong, mangga muda, bahkan beberapa kali ia melihat adiknya itu
Memakan jeruk nipis yang di campur dengan kecap asin dan cabe.

Tanpa sepengetahuan adiknya, hari itu Ainun membawa Rahma ke tempat praktek dokter Hartini yang merupakan teman lamanya Ainun.
Di tempat itu Rahma di cek dan di minta untuk melakukan tes kehamilan. Meski menolak, namun ia tetap di paksa oleh Ainun.
"Tidak akan sakit! Cuma air kencing mu yang di butuhkan!" Bentak Ainun

Dan setelah beberapa saat kemudian, dokter Hartini menjelaskan bahwa Rahma sudah hamil lebih dari 8 minggu.
Rahma gemetar dan matanya mulai berair.
Ia tau masalah besar akan segera datang padanya setelah itu.

Sepanjang perjalanan pulang, Ainun hanya diam saja.
Membuat Rahma semakin ketakutan.

Dan apa yang di takutkan oleh Rahma pun menjadi kenyataan, Ainun membawanya pulang ke rumah orang tua mereka.
Tanpa basa basi Ainun melaporkan masalah Rahma pada kedua tua mereka.

Plaaaakkk.. Sebuah tamparan dari abah mendarat tepat di wajah Rahma. Pipinya yang mulus seketika memar dan memerah.
"Siapa laki2 itu hah?!! Siapa?!!!" Ujar abah dengan suara yang menggelegar

Rahma sesenggukan, ia menundukkan wajahnya dalam2. Dan tiba2 saja sesuatu yang aneh terjadi.
Tubuh Rahma tiba2 kejang, giginya mengantup dan urat2 leher terlihat jelas.

Ibunya yang melihat itu jelas histeris.

Mereka berusaha menyadarkan Rahma, bahkan menciprat2kan air pada wajahnya pun sudah di lakukan, tapi Rahma tak juga merespon. Tubuhnya masih kejang.
Dan darah mulai keluar dari hidungnya.

Maskipun abah saat itu sangat marah pada Rahma, tapi beliau lah yang paling khawatir dengan keadaan Rahma.
"Ambil kunci, cepat!!" Ujarnya dengan suara bergetar

Hari itu Rahma di larikan ke rumah sakit kecil yang ada di daerah tersebut.
Keadaan Rahma berangsur2 pulih setelah di rawat selama 3 hari di sana.
Namun sepulangnya Rahma dari rumah sakit, ia menjadi susah di ajak bicara, dan lebih sering melamun seperti orang linglung.
Bahkan ia bisa sampai berjam2 lamanya menatap ke satu objek tanpa mengalihkan pandangan ke objek lain.
Sesekali terdengar rintihan mengiris dan tawa yang aneh. Beberapa kali juga ia mencoba melukai tubuhnya sendiri, seakan2 itu ia lakukan bukan atas kemauan nya.
Tapi ada sesuatu yang tak kasat mata tengah mengendalikan tubuhnya.

Dari tatapan matanya bisa di lihat kalau dia juga tak mau seperti itu.
"Bagaimana keadaan adikmu?" Tanya Arya di suatu hari ketika Ainun akan bersiap2 berangkat kerja

"Dia benar2 depresi, mungkin laki2 biadap yang menghamilinya itu tak mau bertanggung jawab dan menurutku bisa jadi laki2 itu yang mengancam Rahma, sehingga membuatnya hampir
Gila."

"Kasian dia. Semoga lekas sembuh."

"Bukan kau kan yang menghamilinya??"

"Astaga, pertanyaan macam apa ini sayang?? Jelas bukan aku, kau sendiri pun tau kan, aku sudah tak bertegur sapa lagi dengan nya. Kejadian malam itu hanya sebuah kekhilafan. Dan aku sungguh
Menyesal/malu bila mengingat hal itu."

Ainun menghela nafas panjang, terlepas benar atau tidaknya perkataan sang suami, Ainun yakin kalau Arya tak ada kena mengena dengan kehamilan Rahma.
Beralih ke rumah orang tua Ainun.

Hari itu kakeknya yang tinggal di desa lain datang berkunjung untuk menengok keadaan Rahma.
(Kakek ini adalah adik kandung dari kakeknya Ainun yang sudah meninggal. Beliau ini di kenal sebagai sesepuh desa.
Beliau juga sering di panggil/di datangi oleh orang2 luar daerah untuk berkonsultasi masalah yang berkaitan dengan hal2 gaib. Seperti kapuhunan, kena santet, Guna2 dll.)
Rahma berteriak histeris begitu melihat kelebatan bayangan si kakek. Padahal saat itu si kakek belum masuk kedalam kamarnya, dan hanya lewat untuk menemui ibunya Ainun yang tengah memasak di dapur.
"Untung pian dumah, ulun handak balaku alang Rahma te nah. Bi andau te beh jadi kakau te. (Untung pian datang, saya ingin minta tolong di liatkan si Rahma itu. Sudah cukup lama dia seperti itu.)" Ujar ibunya Ainun setelah mencium
Tangan si kakek

"Kareh helu, yaku munduk helu sanjulu. Laku danum kopi kih.(nanti dulu. Aku mau duduk dulu sebentar. Aku minta air kopinya..)"
Setelah minum segelas kopi, barulah beliau berjalan ke arah kamar Rahma.

"Hiihh.. Balasu banar huang kamar jituh. (Hiihh.. Panas sekali dalam kamar ini.)"
Rahma menjerit dan berteriak semakin menjadi ketika si kakek mulai mendekatinya.

Saat tangan si kakek hendak menyentuh kepalanya, Rahma menghindar dan berhasil menendang kaki kurus si kakek.
"Ai takuluk bakey, buhen ikau eh buhen ikau..(Eh kepala monyet, kenapa kamu eh kenapa kamu)" Ujar si kakek latah setelah hampir jatuh kena tendangan Rahma
Untungnya di saat yang bersamaan ayahnya Ainun masuk dan menyangga tubuh si kakek agar tak terjatuh

"Buah ganggu taluh papa tuh, ganal sinde kungaye ji melay balikate kau.(Kena ganggu mahluk halus ini. Besar sekali badan nya yang ada di dekatnya ini.)"
"Lalu bagaimana ni sekarang?? Apa bisa di di usir??"

(Inikuh bawi artinya nenek, inikuh tue artinya kakek)

"Coba kau pegangi dia." Suruh si kakek
Setelah tangan Rahma di pegangi dengan erat, barulah si kakek berhasil menyentuh kepalanya.

Rahma berteriak nyaring, lalu kemudian merintih panjang ketika kakek mulai membacakan doa2.
"Batihi palahai iye tuh nalah.(sedang mengandung ternyata dia.)" Ujar si kakek

"Kelihatan kah siapa yang mengirimnya ni??"

Si kakek mengangguk, tapi beliau enggan memberitahukan siapa pelakunya, meski sudah di desak oleh orang tua Ainun.
Di tempat yang berbeda, Arya yang sedang tidur siang itu mulai merasakan suhu tubuhnya naik drastis. Wajahnya juga mulai menegang, seakan2 tau apa yang baru saja terjadi.

--
"Dia kena pelet, dan guna2 dari orang yang sama." Gumam kakek

"Siapa orang nya ni??"

"Suruh Ainun pulang, malam ini aku akan mencoba mengobati dan memagari Rahma." Ujar kakek tanpa menjawab pertanyaan dari ayahnya Ainun
"Lalu kenapa harus ada Ainun ni. Ainun pasti sedang bekerja."

"Lakukan saja. Karena Ainun pun dalam bahaya."

"Sebentar, saya telepon suaminya dulu."

"JANGAN!!! Kau cukup suruh Ainun sendirian kesini!" Bentak kakek
Meski bingung, ayahnya Ainun akhirnya menuruti perintah si kakek.

Singkat cerita, malam pun tiba.

Di kamar mandi sudah di sediakan 2 ember besar berisi mayang dan bunga2an.
Ainun yang baru saja pulang dari tempat kerja langsung meluncur ke rumah orang tuanya dengan mengendarai motor.

Jalanan menuju rumah orang tuanya malam itu sedikit licin di karenakan hujan. Ainun sangat berhati2 mengendarai motornya.
Ia melepaskan jas hujan nya begitu sampai di depan pintu rumah.

Ia mencari2 sendal suaminya, namun tak ada di sana.

"Arya mana bah? Belum datang??" Tanya Ainun begitu masuk kedalam rumah
Si kakek menatap tajam ke arah Ainun.

"Sudah lama kau menikah, tapi kenapa tak pernah mengajak suamimu menemui ku??"

Ainun tersenyum kecut mendengar pertanyaan si kakek.

"Mm, pian kan selalu sibuk. Waktu kami nikahan saja pian tidak datang."
"Kau bukan Ainun cucu ku."

"Hah? Maksudnya??"

"Lelaki itu tidak tampan, harta dia tak punya. Hidup pun hanya bergantung padamu, makan tidur sama sekali tak memikirkan kerja. Apa yang kau harapkan dari dia??!"

Mendengar perkataan si kakek, raut wajah Ainun berubah
"Pian ela hapander kakate ni, biar kakueh gin Arya te tatap banan ulun. Buruk baik e iye, ulun tatap sayang dengae. Ela pian ji samantang bakas balalu kawa hapander ji mamburuk buruk akan banan ulun!!. (Pian jangan berbicara seperti itu, walau bagai mana pun Arya tetaplah suami
Saya. Baik buruknya dia, saya tetap sayang dengan nya. Jangan sementang2 karena pian sudah tua, lalu bisa semena2 memburuk2kan suami saya!)" Ujar Ainun dengan tatapan tajam
"Hormat sedikit pada kakekmu Nun!" Bentak abah

Kakek tersenyum, lalu mengangguk.

Perlahan2 ia berdiri dan mendekati Ainun yang masih berdiri di dekat pintu.
Mulut kakek berkomat kamit membaca doa, lalu kemudian beliau mengusap wajah Ainun. Dan setelah itu tubuh Ainun ambruk.

(Buat ponakan2 yang berminat madu hutan asli untuk menjaga imunitas tubuh agar tetap baik. Om juga ada jual bajakah yang bisa mengobati kanker, tumor, diabetes,
stroke, darah tinggi, obesitas dll. Ada juga akar untuk mengobati sakit pinggang, asam urat dan yang berkaitan Sakit tulang. Kalau sekiranya ponakan2 di sini ada yang berminat bisa langsung hubungi om rasth melalui DM atau WA - 0856 5403 7262 untuk pemesanan. ImageImage
Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak2 dayak kalimantan nya, seperti Perkasih, saluang mudik, minyak rejeki, raja pemikat, minyak wibawa, raja penunduk, dewi sinta, arjuna, melati, 7bidadari dan 3 khasiat.
Adapun masing2 khasiatnya sebagai penglaris, pemikat lawan jenis, penunduk lawan bicara, membuat orang2 di sekeliling menjadi ramah dan di senangi orang2 sekitar. Aura yang terpancar akan membuat kalian lebih menonjol dari yang lain nya. Kalau berminat langsung saja
WA - 0856 5403 7262

Om juga melayani pemikat jarak jauh, dan curhat berbayar(privasi di jamin aman). Image
"Letakkan dia di atas kain yang tadi sudah ku siapkan."

Setelah itu Ainun yang masih tak sadarkan diri lantas di berikan air putih dari sebuah botol.
Perlahan2 Ainun tersadar,

Matanya menatap bingung pada orang2 yang mengelilinginya.

"Saya kenapa?"

"Kamu ingat apa yang baru saja terjadi?" Tanya kakek

Ainun mengangguk,

Kakek nampak puas mendengar jawaban dari cucunya tersebut.
Lalu kemudian kakek melangkah meninggalkan Ainun yang masih kebingungan.

Beliau menatap Rahma yang duduk terpasung dengan bahalai(kain panjang). Sesekali ia menggeram marah. Menatap kakek dengan tatapan yang seolah2 ingin melumat habis tubuh kurusnya kakek.
"Allahuakbar 3x.." Kakek duduk dan mulai berdzikir tepat di hadapan Rahma

Rahma mulai menunjukan rasa tak nyaman ketika berhadapan dengan kakek.
Tubuhnya menggeliat2, ia bergumam dengan suara yang kadang terdengar jelas dan kadang sayup2 seperti bisikan.

"Panass.. Panaaaass..!" Teriak Rahma akhirnya
Kakek lantas berdiri lalu menyuruh orang tua Ainun untuk membawa Rahma ke kamar mandi. Si kakek akan segera memandikan Rahma untuk membuang kiriman guna2 dan pelet di tubuhnya.
Masih dalam keadaan terikat dengan bahalai, Rahma di mandikan, ia tak bisa berontak, karena bahalai yang mengikat tubuhnya itu. Padahal sebelumnya Rahma mampu berontak ketika di ikat dengan tali tambang.
Pada guyuran pertama nampak asap putih yang sangat tipis keluar dari kepala Rahma (kalau kata kami di sebut Mamaus)

Di guyuran kedua tubuh Rahma menggigil, dan pada guyuran ketiga, Tubuh Rahma tak bereaksi lagi.
Mayang itu kemudian di 'papai' kan di kepala dan bahu nya.
Setelah itu ikatan bahalai nya di lepaskan.

Ainun yang juga ada di sana di suruh mengganti bajunya dengan tapih(sarung).
"Kemari, biar kau sekalian ku mandikan."

Saat di mandikan guyuran demi guyuran, Ainun merasa ada sesuatu yang keluar melalui kepalanya, rasanya panas lalu kemudian menghangat.
Rasanya lega, plong, nyaman dan tubuh terasa jauh lebih segar setelah di mandikan.

"Kalian semua jangan ada yang keluar rumah malam ini. AKu akan menyelesaikan nya sampai tuntas malam ini." Peteh kakek sebelum pergi
Beliau pergi di iringi tatapan bingung oleh orang2 di rumah tersebut,

Kakek menaiki motor poswan nya, lali perlahan2 suara motor itu menjauh dari halaman rumah.
Sesampainya di rumah, kakek lantas membasuh diri dan kemudian berwudhu. Beliau sholat, setelah selesai sholat kakek mulai berdzikir kembali.

Angin bergemuruh membuat atap2 seng rumah kakek terangkat dan menciptakan suara riuh.
Decitan seng yang bergesekan membuat ngilu siapapun yang mendengarnya.

Bersamaan dengan itu, seekor ular merayap masuk kedalam rumah melalui celah di bawah pintu, ular kobra hitam dengan racun mematikan itu mendekati kakek.
Namun ular itu hanya mengangkat kepalanya menyerupai sendok, hewan berbisa tersebut sama sekali tak menyerang kakek.
Saat kakek membuka matanya, perlahan2 ular itu menjauh.

"Kembalilah kepada tuan mu." Ujar kakek

Dan kemudian ular itu keluar melalui celah yang sama.
Tentu itu bukan ular sembarangan.

"Alhamdulillah." Ucap kakek seraya mengusap wajahnya

Beliau bangun dari duduknya, lalu berjalan kearah kamar.
--
Keesokan pagi, si kakek menemukan ular yang sama dengan yang tadi malam, namun ukuran nya jauh lebih kecil, tergeletak mati di tangga rumah.

Kakek melemparkan nya ke halaman rumah. Lalu kemudian beliau bersiap2 untuk pergi ke rumah Orang tua Ainun. Yaitu keponakan nya.
---
Di situ barulah kakek menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

"Anak yang ada di dalam kandungan mu itu tidak bersalah. Biar bagaimana pun dia adalah titipan dari Allah. Jangan pernah menyia2kan atau pun membedakan nya, karena anak2 itu semuanya sama.
Terlepas dari perbuatan orang tuanya, mereka bersih dan suci."ujar kakek menatap cucu2nya satu persatu

Ainun memeluk adiknya erat. Ia merasa bersalah atas apa yang telah menimpa adiknya itu.
Sementara wajah Abah, nampak merah padam menahan amarah ya g meluap2.

"Kau tak perlu khawatir. Laki2 itu tak akan menganggu anak2mu lagi. Apa yang dia kirim, sudah aku kembalikan. Sekarang mungkin dia sedang menikmatinya." Ujar kakek menatap abah
---
Ainun akhirnya bercerai, dan Rahma terpaksa harus putus sekolah. Sementara Arya, ia sudah kehilangan kewarasan nya/gila.

Setelah berbulan2 kemudian, bayi itu lahir.
"Kau bisa melanjutkan hidupmu dek, biar bayi ini aku yang mengurusnya." Ucap Ainun pada Adiknya

----SELESAI---

Mohon saweran nya ponakan2🙏🙏
Seikhlasnya saja😊🙏.

Saweran pulsa - 0856 5403 7262

Link saweria saweria.co/donate/Omrasth…
Om ucapkan terima kasih banyak untuk
Ponakan2 yang selalu nyawer om rasth, semoga kalian selalu di berikan rejeki yang berlimpah, dan kesehatan. Aamiin Ya Rabbal Alamin🤲🤲

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(