Apa saja Hak Digital Warga Wadas yang Dirampas Saat dan Pasca Tragedi Kekerasan 8 Februari?
Masifnya serangan digital kepada warga wadas sebelum dan sesudah tragedi kekerasan 8 februari merupakan bentuk penindasan dan perampasan hak-hak digital warga Wadas
antara lain hak mendapatkan akses internet, hak atas rasa aman di ranah digital dan hak untuk bebas berekspresi.
Penindasan dan perampasan digital pada warga Wadas menambah daftar panjang represi digital yang dilakukan oleh penguasa untuk meredam aksi-aksi perlawanan warga.
Kami akan terus melawan bentuk represi baru perampasan hak-hak digital yang dilakukan oleh penguasa di rezim hari ini. Kami akan terus lantang menyuarakan kebenaran dan perjuangan kami.
Warga Wadas mengunjungi bbrpa instansi Negara utk mengajukan keberatan, pelaporan terhadap rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas yg rencananya akan digunakan utk pembangunan Bendungan Bener jg ttg kekerasan Aparat Kepolisian di Desa Wadas pd 8-10 februari 2022 kemarin
Kedatangan warga ke berbagai instansi ini bersama2 dg LBH Yogyakarta, LBH Semarang, LBH Sikap, PBH Peradi Wates, LBH Bhijak Ikadin, Walhi Yogyakarta, YLBHI, Walhi, Solidaritas Perempuan, Greenpeace, Trend Asia, LBH Ansor & didukung oleh berbagai jaringan masyarakat sipil lainnya.
Pada hari rabu, 23 februari perwakilan warga mendatangi kompolnas untuk melakukan pengaduan, pada kamis dan jumat,24-25 februari 2022, warga mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP), Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Komnas HAM, Komnas Perempuan,
AMDAL merupakan analisis kondisi lingkungan mengenai dampak yg akn ditimbulkan oleh suatu proyek pembangunan. Dlm AMDAL, terdapat keseluruhan proses pelestarian lingkungan diantaranya adl Kerangka Acuan, Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
⬇️
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), & Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Akademisi Peduli Wadas, KIKA, WALHI Yogyakarya, YLBHI-LBH Yogyakarta, PUKAT UGM, Pusat Studi Agraria IPB, dan KontraS melakukan kajian lapangan serta bedah ANDAL Bendungan Bener.
Minggu, 13 Feb 2022, gubernur jateng @ganjar_pranowo menemui warga wadas di masjid Nurul Huda dusun Krajan. Warga menyambut Ganjar Pranowo dg memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas supaya paham bahwa dr hasil bumi Wadas yg melimpah, warga Wadas sudah sejahtera tanpa tambang.
Dalam pertemuan tersebut, warga Wadas menyampaikan bahwa ibu-ibu dan anak-anak Wadas masih mengalami trauma atas rentetan kekerasan yang terjadi. Warga pun meminta Ganjar Pranowo untuk mengusut tuntas pengerahan aparat yang berlebih, intimidasi, dan pemukulan terhadap warga Wadas
Solusi yg warga Wadas minta dr Ganjar Pranowo yaitu HENTIKAN TAMBANG dan CABUT IZIN PENETAPAN LOKASI (IPL) WADAS. Warga Wadas tetap KONSISTEN MENOLAK tambang di Wadas dan memperjuangkan alam Desa Wadas.
Pagi ini datang lagi 10 truk polisi yang membawa aparat kepolisian bersenjata. Sampai saat ini Wadas masih dikepung ratusan aparat dan preman-preman. Mencekam.
Untuk saat ini kami belum bisa mendokumentasikan video & foto. Kondisi belum memungkinkan dan demi keselamatan kami semua. Kami baru bisa update foto-foto seperti di bawah ini.
Ini adalah pemandangan bbrp rumah warga tadi pagi setelah dijadikan tempat nyampah sama polisi