Menurut pengalaman personal gue, ada beberapa indikator yang menjadi parameter bahwa seseorang bertumbuh dalam kehidupannya atau tidak.
Gak selalu seperti ini, tapi rata2, gue liat ini ada di setiap mentor gue.
Kalau disingkat : KIND.
A thread
Tapi sebelum itu, jangan lupa bantu untuk RT atau like thread ini. Karena mungkin teman2 di circle kalian bisa membaca dan terbantu dari threat ini. Because Sharing is Caring!
Gue banyak ditanya sama temen dan kenalan, apalagi yang baru lulus kuliah, kemudian yang baru mau masuk Quarter Life Crisis..
"Gimana sih kak biar gue bisa bertumbuh, dan parameter nya itu apa?"
Kesannya kalau gak bertumbuh itu menyeramkan.
Terus merasa useless dan bingung
Padahal, yang namanya bertumbuh itu pasti terjadi kalau didesign dan ada di lingkungan yang tepat.
Pertumbuhan itu otomotis. Sebuah result dari usaha yang kita lakukan. Jadi kalau kita punya strategy yang benar, ya udah, tinggal tunggu aja bertumbuh.
Terus tau nya gimana?
Nah, seperti sebuah tanaman yang buahnya sudah siap dipanen, pasti ada aspek2 yang harus bisa kita lihat, kita rasakan dan sadari.
Aspek ini kadang juga bisa kita dengar atau terima dari orang lain. Yang bikin kita tau "Ohhh, ternyata gue udah jadi orang yang beda ya"
#1 Knowledge
Pastinya, kalau kita bertumbuh, knowledge kita pasti makin bertambah. Ini yang paling bisa dirasakan.
Dari gak tau, jadi tau.
Dari bodoh, jadi pintar.
Dari bisa, jadi lebih ahli.
Disinilah kita merasa bahwa kita itu 'becus' juga loh melakukan sesuatu.
Ironi nya, Knowledge ini justru yang paling disepelekan.
Kita paling cepat puas kalau kita udah tau sesuatu hal, gak mau dengerin orang. Paling gampang jatuh disini.
Ujung2nya mentok dan skill kita jadi gak relevan.
Kita berhenti belajar karena kita merasa udah ahli.
Ini yang selalu gue ingatkan ke diri gue sendiri, bahwa meskipun gue sekarang leader di kantor, tapi gue juga gak bisa berhenti belajar.
Dan yang paling penting, bisa menerima input dan masukan dari tim/partner or orang lain.
Karena gue gak bisa liat blindspot gue sendiri.
Bagus kalau kita bertambah pintar, atau knowledge kita bertambah. Tapi satu hal yang gue belajar untuk tetap ingat :
Jangan pernah lengah.
Tetap belajar dan improve diri sendiri.
Jangan meremehkan persaingan.
Dan, tetap mau diajar dan ditegur biar tambah pintar.
#2 Influence
Kehadiran kita juga memiliki pengaruh, baik besar ataupun kecil, dimanapun kita berada.
Kantor, komunitas, pertemanan, pos RT/RW.
Banyak yang merasa kalau kita dekat, ada impact yang didapat dari kehadiran kita. Dan mereka merasa kita ada 'value' nya.
Pastinya, pengaruh yang positive ya, bukan pengaruh negative. Kalau itu, namanya kita jadi orang toxic.
Menurut gue, pengaruh ini salah satunya didapat dari knowledge yang kita aplikasikan secara konsisten.
Jadi orang bisa melihat 'kebecusan' kita dalam sebuah hal.
Pengaruh juga bisa didapatkan dari reputasi di kantor, menang lomba, diendorse sama seseorang, dan lain sebagainya.
Dan, ini juga akan membuat kita bisa ditaruh di dalam Spotlight. Lalu pressure, challenge akan lebih mudah datang ke kita.
Bisa gak kita tahan semua itu?
Influence itu sangat susah buat diukur karena gak keliatan. Tapi satu hal yang pasti, influential individual will influence others around them.
Nah, tanya aja ke diri kita sendiri : Influence apa yang kita punya, dan dampaknya apa ke lingkungan di sekitar kita?
#3 Niceness
Gue mengamati, bahwa semakin level seseorang itu makin tinggi, semakin baik orang itu terhadap hal2 yang datang ke kehidupan nya.
Well, gak semuanya yang gue ketemu sih.
Tapi rata2, mereka semua baik, ramah, dan gak sombong.
Gue pernah pergi makan siang sama salah seorang executive director komunitas ternama di Indonesia.
Ramahnya ampun2. Ke tukang parkir, ke waitress di restoran, bahkan he spent 5 hours with me buat ngobrol soal hidup and business.
Dan ya gak ada aura sombong sama sekali di dia.
Gara2 dia ramah and nice banget, ya gue jadi belajar buat ramah sama semua orang.
Kalau dia yang levelnya tinggi banget aja masih nice, gue harus 10x lipat lebih nice dari dia.
He INFLUENCED me to become a nice person like him.
Mungkin, karena kalau orang yang "level"nya tinggi, sadar dan tau betul bahwa semua kehebatan, prestasi, harta yang di punya itu cuma "titipan"?
Jadi ya musti dijaga baik2, karena emang bukan punya kita sejak awal. It's a gift from above :)
Juga, kadang 'bingung' itu juga berpotensi untuk nyakitin hati orang lain.
Jadi kalau kita bingung dalam hidup dan gak ngerti musti ngapain, the best strategy is always to be nice :)
Quoting my favorite quotes from Peter Mead dari AMV BBDO. And it works well for me.
#4 Determination
Ini aspek yang kita semua pasti sadar betul.
Kegigihan buat tetap maju meskipun gagal, buat tetap berjalan meskipun cape.
Karena, ujung2ny proses yang keras selalu membuahkan hasil yang manis.
Jadi, sebelum hasilnya manis, ya kita gak gampang menyerah :)
Karena mentalitas kita dibentuk ditengah kegigihan, dan itu yang membuat kita naik level.
Sometimes, the problem is gone, or we outgrow the problem. Either way, we come out as a winner, not a loser.
Jadi ya, pas kita ngerasain masalah yang sama, kita blg "Oh gini aja?"
Personally, gue gak ada masalah sama yang namanya 'healing'. Gue pun pernah burn out dan butuh healing.
Tapi gue ada liat orang yang mengatasnamakan 'healing' sebagai alasan untuk menyerah dan lari dari masalah.
Nah, gimana mau bertumbuh kalau liat masalah aja takut dan lari?
Jadi, itu indikator yang menurut gue menunjukan sebuah pertumbuhan.
Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :
"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"
Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"
A Thread
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.
Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.
Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.