Ryan Dwana Profile picture
Mar 5 23 tweets 6 min read
#selfdevelopment

Kadang, kita gak tau cara yang baik untuk memberi pendapat/input/masukan sehingga orang tidak mengerti dan bisa salah paham.

Kali ini, gue mau share guideline yang gue bikin ketika beropini atau memberi masukan ke orang lain.

A thread. Image
Jangan lupa untuk RT atau like thread ini juga ya. Jadi mungkin ada teman2 di circle kalian yang membutuhkan topik ini, bisa membaca dan terbantu dari thread ini. Because Sharing is Caring! Thank you for sharing!
Gue merasa, karena budaya kita itu sopan dan cenderung gak enakan, kita jadi susah untuk memberi tahu hal2 yang penting dan bisa membangun ketika berdiskusi.

Baik itu dalam project kantor, pertemanan, meeting keluarga dan banyak hal.
Makanya, gue belajar untuk bisa membedakan antara "KIND" dan "NICE". Nah ini jadi rancu, karena kalau di translate, artinya bisa jadi "BAIK".

Tapi buat personally, gue membadakan kalau, KIND itu "BAIK", dan NICE itu "RAMAH"

Dan ada perbedaan fundamental antara kedua kata ini.
Hal Baik (KIND) itu belum tentu Enak (NICE) untuk didengar, apalagi dilakukan.

Misal nih, kita menegur temen kita karena ngerokok, menegur tim di kantor karena mereka malas.

Baik gak niatnya? Hal yang baik itu kadang memang datang dalam bentuk teguran.
Tapi kadang, terlalu Ramah (NICE) bisa jadi akan menutupi niat Baik (KIND) kita. Karena ya ujung2nya kita jadi gak enakan, pakai bahasa yang halus karena kita takut menyakiti.

Ujung2nya, yang kita mau kasih input atau masukan, malah gak dapet inti yang ingin disampaikan.
Bagaimana nge balancenya dong antara KIND and NICE?

Menurut gue, kita perlu aware style kita gimana skrg sebelum bisa tau apa yang diimprove.

Perlu diinget, bahwa ini spectrum ya, jadi bisa berubah dan bergeser semau kita. Gak absolut juga. Jadi gunakan sebagai guideline ya. Image
Spectrum Ignorant - Not Kind, Not Nice

Ini mah ya udah. emang gak perduli aja.
Mau ada project mandeg, ya udah bodo amat, yang penting gue happy.

Nah, banyak kan yang kaya gini. Dimintain input susah.
So don't be like this kalau kita mau bertumbuh ya :)
Ini gue berbicara konteksnya kalau ada hal yang penting buat kita ya.

Kalau emang ada hal2 yang gak penting dan malah nguras energy, justru gue rekomen untuk jadi "ignorant"

Say 'no' and sebodo amat sama hal2 yang gini justru bagus untuk save energy kita buat hal2 penting.
Spectrum Incompetent - Nice, Not Kind

Kadang, kita tuh tau bahwa orang itu melakukan kesalahan, atau ada hal yang bisa diimprove biar dia bisa lebih berkembang.

Tapi karena kita gak enak ngomongnya, kita jadi muter2, bertele2, gak jelas ujungnya kemana.

Sering gak kaya gini?
Gue pun dulu begitu. Tapi ujung2nya, orang lain malah ngeliat gue jadi kaya gak paham apa yang gue omongin.

"Ya elah, ngerti gak sih dia mau ngomong apa. Gak jelas banget deh"

Karena "gak enakan", jadi boomerang untuk diri gue sendiri, apalagi yang berhubungan dengan kerjaan.
Kalau kaya gini, malahan kita jadi gak Baik (Kind) sama orang tersebut.

Kalau memang kita manager/leader/teman yang perduli, mendingan dia tau yang sebenernya gak sih? Kalau berguna untuk dia, kenapa musti sungkan.

Nah, gue coba implement mindset kaya gini waktu itu.
Jadi, ya kalau emang ada hal yang berguna buat siapapun itu, gue belajar buat kasih pendapat dan opini gue tanpa harus ngerasa sungkan dengan cara yang baik sehingga poinnya tersampaikan.

Langsung berubah saat itu juga gak? Ya perlu latihan bertahun2. Dan susah :D
Spectrum Arrogant - Kind, Not Nice

Ada orang yg lebih lantang dan lebih frontal menyampaikan pendapat.

Niatnya sh baik sama teman
Presentasinya jelek. Layout gak rapih. Dateng telat mulu, gak pernah tepatin janji.

Gondok kan ya, terus di tegur.. Eh malah tersinggung :D
Kadang, kita merasa bahwa opini kita itu yang paling benar dan orang harus mendengar buat kebaikan dia.

Makanya kita omelin, kita nasehatin.

Tapi kita lupa, bahwa gak semua orang mau dan pengen berubah. Kita juga gak bisa ngontrol orang lain.
Yang niatnya baik, malah jadi boomerang lagi buat kita.
Yang harusnya baik jadi gak baik, karena kita lupa untuk jadi ramah (Nice).

Ramah kaya gimana? Ya pake kata2 yang halus, mencoba mengerti posisi dia, dan lain sebagainya.

Jadi, niatnya baik, caranya yang salah.
Spectrum Assertive - Kind, Nice

Nah, ini yang paling ideal deh. Kalau diperhatiin Baik (Kind) itu lebih ke niatnya, dan Ramah (Nice) lebih ke caranya.

Nah disini kita udah lebih dewasa, lebih bisa menghargai orang lain, kita juga punya input yang baik.
Disini, ya udah, kita berusaha tau bahwa setiap orang punya ruang buat improvement, tapi gak semua orang mau untuk berubah.

Kita juga lebih confident untuk kasih tau masukan kita.

Mindset kita lebih ke arah "Gue kasih tau hal ini buat kebaikan dia ya"
Buat bisa 'assertive' butuh kedewasaan dan emosi yang stabil. Jadi kalo kita ngebilangin orang nya, kalo orangny batu dan gak bisa dibilangin, ya udah gpp.

Jadi kita juga lebih legowo dan lebih happy juga abis ngasih tau nya.

Caranya gimana dong buat bisa assertive?
Ada 3 mindset yang biasa gue apply ketika gue musti menjadi assertive biar orang lebih paham dan mengerti maksud gue apa.

1. "Terima Kasih"
2. "Could, not Should"
3. "If I were you.."

Nah, penasaran kan 3 point diatas itu apa? Nanti gue akan share di thread berikutnya ya!
Semoga dengan framework yang gue share, kita bisa tau nih dimana posisi kita sekarang.

Karena kalau kita gak aware apakah kita masuk di spectrum Ignorant, Arrogant, Incompetent akan susah buat kita masuk ke spectrum Assertive. Image
Kalau dari teman2 sendiri, ada gak mungkin kesulitan yang biasa ditemukan waktu mau kasih opini atau pendapat? Dan di spectrum mana temen2 sekarang?

Kalau ada yang mau share pengalamannya, boleh ya reply di tweet ini. More than happy to hear the story!
Terima kasih yang udah membaca thread ini!
Semoga analoginya jelas dan membantu ya.

Kalau mau ngobrol dan terhubung, bisa follow
@RyanDwana dan baca kumpulan tulisan gue tentang #selfdevelopment dan #leadership di link dibawah ini.

twitter.com/i/events/14884…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ryan Dwana

Ryan Dwana Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RyanDwana

May 6
#selfdevelopment

Sore tadi, lagi merenung sedikit tentang "bersyukur" dan "berambisi" gara2 obrolan sebentar sama nyokap.

Nyokap gue bikin gue berpikir :
Bener gak sih kita harus bersyukur terus setiap waktu?

Kontemplasi sore sebelum long holiday selesai.

A thread.
Btw, tulisan ini adalah pandangan pribadi gue ya, berdasarkan apa yang gue pikirkan dan rasakan.

It can be wrong, dan pemahaman gue pasti akan berubah seiring bertambahnya umur dan pengalaman.

Jadi, baca ini dengan pikiran terbuka dan take it with grain of salt ya :)
Kadang, gue merasa bersyukur itu suka disamain dengan "menerima keadaan"

Ketika menerima keadaan, kita jadi lupa bahwa keadaan kita sekarang itu sifatnya temporary dan bisa dirubah.

Jadi, kalau kita mungkin lagi banyak cobaan dan susah, sebenernya itu bisa berubah.
Read 16 tweets
Apr 26
#selfdevelopment #leadership

Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :

"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"

Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"

A Thread Image
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.

Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.

Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.
Read 27 tweets
Apr 21
#selfdevelopment

Gue pernah bertanya "Kenapa ya gue belum di promosiin di kerjaan?"

Ternyata, karena gue punya mentalitas dan cara pandang yang salah melihat promosi. Dan disitu gue belajar tentang Mentalitas "Be-Do-Have"

A Thread Image
Dalam pekerjaan atau hidup, kadang kita punya mental "entitled", bahwa kita "berhak" untuk punya title atau jabatan.

Setelah punya jabatan itu, baru kita mau kerja extra mile karena kita dibayar lebih.

We think we need to "HAVE" sebelum kita mau melakukan sesuatu.
Setelah kita punya jabatan/posisi/kedudukan nya (HAVE) , baru kita mau menjalankan fungsinya (DO)

Jadi Bos, baru mau lembur.
Jadi Atasan, baru mau pasang badan.
Jadi Leader, baru mau berkorban.

Itu mindset yang gue punya di awal2 karir gue.
Read 13 tweets
Apr 17
#selfdevelopment

3 prinsip penting yang perlu diingat untuk meningkatkan kepercayaan diri kita dalam pekerjaan, hidup, karir, bisnis dan hal lainnya.

A thread. Image
Berproses menjadi lebih baik adalah proses yang harus terjadi seumur hidup.

Dan untuk berproses, diperlukan kepercayaan diri agar kita selalu mau mencoba dan berusaha meskipun gagal.

Masalahnya, gagal itu sakit, memalukan, bikin kita minder dan merasa kalah.
Belum lagi kita suka membanding bandingkan diri dengan apa yang orang lain lakukan.

Padahal, kita gak tau, mungkin mereka udah start duluan dibandingkan kita.

Terus, gimana dong biar kita bisa membangun kepercayaan diri kita?
Read 21 tweets
Apr 5
#selfdevelopment

My number one tips biar productive dan gak nunda2 kerjaan sepanjang hari :

Kerjain satu kerjaan yang paling gak enak banget di pagi hari sebelum memulai kerjaan lainnya.

or, apa yang Brian Tracy bilang "Eat The Frog"

Picture Source : Peopleconnexion.com Image
Terutama masa2 WFH, dimana semua meeting kadang2 bentuknya kaya "sisir", susah banget buat kita bisa punya waktu "me time" untuk kerjain kerjaan kita.

Makanya, gue selalu punya prinsip untuk kerjain apa yang paling gak enak duluan di pagi hari.
Dan, apa yang "gak enak" untuk kita, itu definisinya beda2 ya. Jadi jangan disamain untuk tiap orang.

Buat gue : Bales email, ngeliatin storyboard, administrative stuffs, dan hal kecil lainnya yang bikin gue geregetan.

That's my frog. Buat kalian, mungkin bukan itu.
Read 7 tweets
Apr 4
#selfdevelopment #Leadership

3 pelajaran besar tentang membangun karir yang gue harap gue tau ketika gue membangun karir di umur 20an.

A thread.
Dalam karir dan hidup, gue sangat bersyukur gue dikasih karir yang bagus sama Tuhan.

Gue bersyukur banyak hal baik ataupun buruk yang membentuk pribadi gue.

Dan gue lagi berpikir dan merenung, apa yang kira2 dibutuhkan untuk membangun karir yang baik dan berdampak?
#1 Impact

Dulu gue berpikir bahwa untuk bisa berhasil, kita HANYA butuh title, posisi dan kepintaran.

Makanya di awal2 karir, gue sangat ambisius dalam bekerja dan berkarir, yang bikin gue jadi cepet sakit, kecapean, dsb nya.

Dan ternyata, it's not something that last.
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(