Back to back meeting, endless call, team regroup dari jam 9 sampe jam 5, setiap hari. Kira2 ini gambaran hari2 gue di minggu ini. Pernah juga ngerasain kaya gini?
5 hal yang gue praktekan untuk mengatur mood, waktu di tengah tengah kesibukan.
A thread.
Sedikit curhat, minggu ini adalah minggu sibuk buat gue.
Banyak banget hal yang bikin emosi gue drained + schedule meeting yang pack + kegiatan ngajar abis jam kantor + project personal yang gak ada abisnya.
Di tengah2 kesibukan itu, tapi justru gue belajar banyak hal.
#1 Kita yang ngatur waktu, bukan diatur waktu.
Kadang kita suka mikir
"kok gue kayaknya 24 jam gak cukup ya buat gue?"
Tapi disini gue belajar, bahwa waktu itu perlu dibuat dan dijaga. Kalau kita gak pintar ngatur waktu, maka kita lah yang akan diatur sama waktu.
Sejak WFH, gue terbiasa buat nge block waktu pake calendar di handphone.
Gue ada slot jam buat istirahat, buat mikir, buat makan siang yang gak bisa di booking untuk jam meeting.
Nah disaat2 moment itulah gue beristirahat dan mikir. Jadi gue bisa punya hari yang productive.
Gue belajar buat "membuat" waktu buat gue, biar gue pun ada waktu buat pause dan recovery.
Jadi di tengah2 schedule yang padat, ada waktu istirahat yang bikin gue bisa punya tenaga buat ngejalanin schedule yang pack banget.
#2 Small Reward itu penting
Gue punya ritual, antara jam 1 - 4 sore, gue selalu "jajan" kopi dan snack lainnya.
Sebenernya gue gak ngantuk or butuh2 amat. Tapi gue tau, kalo gue minum yang manis2, itu bisa bangkitin mood gue, apalagi abis meeting.
Seger banget.
Terus, malamnya, abis ngajar, kalo laper, ya drive thru ke McDonalds buat beli snack.
Tujuannya apa? Mereward diri sendiri aja setelah kerja keras seharian dengan makanan favorite.
Be kind to urself. We work hard enough and we deserve something good juga.
#3 Jujur kepada diri sendiri dan orang lain.
Namany meeting terus2an, terus banyak aktifitas, pasti kita cape dan lelah. Wajar itu, kan kita manusia, bukan robot.
Gue belajar, ya kalo cape ya ngomong aja. It's okay.
Jujur aja kalau misalnya emang kita lagi cape and drained.
Ada 1 meeting dimana gue dan 2 teammates gue.
Sama2 head, sama2 sibuk.
& kita mulai meetingnya dengan kalimat :
Anjir, gue cape banget minggu ini kaya kerja rodi.
Lo juga gitu gak sh?
Ya kita sama2 cerita and sama2 sharing.
Ujung2nya meeting malah lebih productive.
Di meeting lain, gue bilang sama team gue :
"Anjir, kok gue lemot ya hari ini. Cape banget gak bisa mikir." Ehh, malah mau dikirimin @tokomenantea sama dia, sayang aja gak ada yang deket rumah :(
Lesson : Jujur aja kalau lagi cape. Bener2 gpp dan manusiawi banget.
#4 Belajar buat bilang "tidak"
Semakin kita butuh fokus, semakin perlu juga kita untuk belajar bilang "tidak".
Karena kunci dari fokus adalah 'eliminasi'
Gue banyak nge decline undangan meeting, karena ya kalo gue kepenuhan meetingnya, ya gak bisa fokus dan productive.
Nanti dicap sombong and sok penting gak?
Kan lu head, masa nolak meeting?
Menurut gue, gak masalah kok. Gue pun ngajarin team mate kita untuk say no kalau terlalu banyak meeting.
Justru kita say 'no' karena kita tahu, kita bisa berkontribusi kalau kita lebih fit dan fokus.
Yang penting, ya kita kasih alesan dengan jelas dan tepat aja. Dengan cara yang baik2 juga ya.
Bilang aja : Sorry, gue lagi gak bisa fokus sekarang. Boleh gak meetingnya di reschedule?
Simpel kan? :)
#5 Mood itu selalu bisa diatur.
Kadang, ada meeting dimana gue cape banget buat hadir, tapi gue musti hadir.
Tapi gue memilih untuk happy, positive, gak "mendung".
Ujung2nya, malah gue jadi lebih ngerasa energized setelah meeting karena gue memilih untuk demikian.
Jadi, sbenernya gak ada alasan untuk kita buat jadi 'negative' di tengah2 kesibukan. Ngeluh, misuh2, dan lain sebagainya.
Kita punya pilihan kok, mau positive atau mau bitchy.
Semua balik lagi ke kita.
Jangan mau jadi 'victim' si mood tersebut.
Take control of your situation
Kalau emang butuh "nyampah", ya bilang aja.
Gue kadang di tengah kalau lagi istirahat, kadang whatsapp/telponan sama partner gue, and we talk "shit"
Tapi abis sampah dan energy negativenya keluar, ya udah. Jangan ngerembet kemana2.
Butuh disiplin buat bisa begini.
Jadi, di tengah kesibukan gue minggu ini, ada 5 hal yang gue pelajarin :
#1 Kita yang ngatur waktu, bukan diatur waktu.
#2 Small Reward itu penting
#3 Jujur kepada diri sendiri dan orang lain.
#4 Belajar buat bilang "tidak"
#5 Mood itu selalu bisa diatur.
Dan hal penting yang gue pelajarin, bahwa setiap situasi dan kondisi yang ada dalam diri kita, selalu bisa dikontrol kok.
Mood, emosi, waktu, kejujuran, dan lain sebagainya.
Masalahnya, mau gak kita melatih diri kita untuk bisa mengontrol itu? Atau malah kita yang dikontrol?
Terima kasih yang udah membaca thread ini!
Semoga sharing singkat tadi bisa membantu ya.
Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :
"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"
Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"
A Thread
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.
Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.
Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.