Ryan Dwana Profile picture
Mar 11 19 tweets 5 min read
#selfdevelopment

Back to back meeting, endless call, team regroup dari jam 9 sampe jam 5, setiap hari. Kira2 ini gambaran hari2 gue di minggu ini. Pernah juga ngerasain kaya gini?

5 hal yang gue praktekan untuk mengatur mood, waktu di tengah tengah kesibukan.

A thread.
Sedikit curhat, minggu ini adalah minggu sibuk buat gue.

Banyak banget hal yang bikin emosi gue drained + schedule meeting yang pack + kegiatan ngajar abis jam kantor + project personal yang gak ada abisnya.

Di tengah2 kesibukan itu, tapi justru gue belajar banyak hal.
#1 Kita yang ngatur waktu, bukan diatur waktu.

Kadang kita suka mikir

"kok gue kayaknya 24 jam gak cukup ya buat gue?"

Tapi disini gue belajar, bahwa waktu itu perlu dibuat dan dijaga. Kalau kita gak pintar ngatur waktu, maka kita lah yang akan diatur sama waktu.
Sejak WFH, gue terbiasa buat nge block waktu pake calendar di handphone.

Gue ada slot jam buat istirahat, buat mikir, buat makan siang yang gak bisa di booking untuk jam meeting.

Nah disaat2 moment itulah gue beristirahat dan mikir. Jadi gue bisa punya hari yang productive.
Gue belajar buat "membuat" waktu buat gue, biar gue pun ada waktu buat pause dan recovery.

Jadi di tengah2 schedule yang padat, ada waktu istirahat yang bikin gue bisa punya tenaga buat ngejalanin schedule yang pack banget.
#2 Small Reward itu penting

Gue punya ritual, antara jam 1 - 4 sore, gue selalu "jajan" kopi dan snack lainnya.

Sebenernya gue gak ngantuk or butuh2 amat. Tapi gue tau, kalo gue minum yang manis2, itu bisa bangkitin mood gue, apalagi abis meeting.

Seger banget.
Terus, malamnya, abis ngajar, kalo laper, ya drive thru ke McDonalds buat beli snack.

Tujuannya apa? Mereward diri sendiri aja setelah kerja keras seharian dengan makanan favorite.

Be kind to urself. We work hard enough and we deserve something good juga.
#3 Jujur kepada diri sendiri dan orang lain.

Namany meeting terus2an, terus banyak aktifitas, pasti kita cape dan lelah. Wajar itu, kan kita manusia, bukan robot.

Gue belajar, ya kalo cape ya ngomong aja. It's okay.
Jujur aja kalau misalnya emang kita lagi cape and drained.
Ada 1 meeting dimana gue dan 2 teammates gue.

Sama2 head, sama2 sibuk.
& kita mulai meetingnya dengan kalimat :

Anjir, gue cape banget minggu ini kaya kerja rodi.
Lo juga gitu gak sh?

Ya kita sama2 cerita and sama2 sharing.
Ujung2nya meeting malah lebih productive.
Di meeting lain, gue bilang sama team gue :

"Anjir, kok gue lemot ya hari ini. Cape banget gak bisa mikir." Ehh, malah mau dikirimin @tokomenantea sama dia, sayang aja gak ada yang deket rumah :(

Lesson : Jujur aja kalau lagi cape. Bener2 gpp dan manusiawi banget.
#4 Belajar buat bilang "tidak"

Semakin kita butuh fokus, semakin perlu juga kita untuk belajar bilang "tidak".

Karena kunci dari fokus adalah 'eliminasi'

Gue banyak nge decline undangan meeting, karena ya kalo gue kepenuhan meetingnya, ya gak bisa fokus dan productive.
Nanti dicap sombong and sok penting gak?
Kan lu head, masa nolak meeting?

Menurut gue, gak masalah kok. Gue pun ngajarin team mate kita untuk say no kalau terlalu banyak meeting.

Justru kita say 'no' karena kita tahu, kita bisa berkontribusi kalau kita lebih fit dan fokus.
Yang penting, ya kita kasih alesan dengan jelas dan tepat aja. Dengan cara yang baik2 juga ya.

Gak usah ngegerutu.
Gak usah ngomel.
Gak usah marah2.

Bilang aja : Sorry, gue lagi gak bisa fokus sekarang. Boleh gak meetingnya di reschedule?

Simpel kan? :)
#5 Mood itu selalu bisa diatur.

Kadang, ada meeting dimana gue cape banget buat hadir, tapi gue musti hadir.

Tapi gue memilih untuk happy, positive, gak "mendung".

Ujung2nya, malah gue jadi lebih ngerasa energized setelah meeting karena gue memilih untuk demikian.
Jadi, sbenernya gak ada alasan untuk kita buat jadi 'negative' di tengah2 kesibukan. Ngeluh, misuh2, dan lain sebagainya.

Kita punya pilihan kok, mau positive atau mau bitchy.
Semua balik lagi ke kita.

Jangan mau jadi 'victim' si mood tersebut.
Take control of your situation
Kalau emang butuh "nyampah", ya bilang aja.

Gue kadang di tengah kalau lagi istirahat, kadang whatsapp/telponan sama partner gue, and we talk "shit"

Tapi abis sampah dan energy negativenya keluar, ya udah. Jangan ngerembet kemana2.

Butuh disiplin buat bisa begini.
Jadi, di tengah kesibukan gue minggu ini, ada 5 hal yang gue pelajarin :

#1 Kita yang ngatur waktu, bukan diatur waktu.
#2 Small Reward itu penting
#3 Jujur kepada diri sendiri dan orang lain.
#4 Belajar buat bilang "tidak"
#5 Mood itu selalu bisa diatur.
Dan hal penting yang gue pelajarin, bahwa setiap situasi dan kondisi yang ada dalam diri kita, selalu bisa dikontrol kok.

Mood, emosi, waktu, kejujuran, dan lain sebagainya.

Masalahnya, mau gak kita melatih diri kita untuk bisa mengontrol itu? Atau malah kita yang dikontrol?
Terima kasih yang udah membaca thread ini!
Semoga sharing singkat tadi bisa membantu ya.

Kalau mau ngobrol dan terhubung, bisa follow
@RyanDwana dan baca kumpulan tulisan gue tentang #selfdevelopment dan #leadership di link dibawah ini.

twitter.com/i/events/14884…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ryan Dwana

Ryan Dwana Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RyanDwana

May 6
#selfdevelopment

Sore tadi, lagi merenung sedikit tentang "bersyukur" dan "berambisi" gara2 obrolan sebentar sama nyokap.

Nyokap gue bikin gue berpikir :
Bener gak sih kita harus bersyukur terus setiap waktu?

Kontemplasi sore sebelum long holiday selesai.

A thread.
Btw, tulisan ini adalah pandangan pribadi gue ya, berdasarkan apa yang gue pikirkan dan rasakan.

It can be wrong, dan pemahaman gue pasti akan berubah seiring bertambahnya umur dan pengalaman.

Jadi, baca ini dengan pikiran terbuka dan take it with grain of salt ya :)
Kadang, gue merasa bersyukur itu suka disamain dengan "menerima keadaan"

Ketika menerima keadaan, kita jadi lupa bahwa keadaan kita sekarang itu sifatnya temporary dan bisa dirubah.

Jadi, kalau kita mungkin lagi banyak cobaan dan susah, sebenernya itu bisa berubah.
Read 16 tweets
Apr 26
#selfdevelopment #leadership

Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :

"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"

Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"

A Thread Image
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.

Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.

Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.
Read 27 tweets
Apr 21
#selfdevelopment

Gue pernah bertanya "Kenapa ya gue belum di promosiin di kerjaan?"

Ternyata, karena gue punya mentalitas dan cara pandang yang salah melihat promosi. Dan disitu gue belajar tentang Mentalitas "Be-Do-Have"

A Thread Image
Dalam pekerjaan atau hidup, kadang kita punya mental "entitled", bahwa kita "berhak" untuk punya title atau jabatan.

Setelah punya jabatan itu, baru kita mau kerja extra mile karena kita dibayar lebih.

We think we need to "HAVE" sebelum kita mau melakukan sesuatu.
Setelah kita punya jabatan/posisi/kedudukan nya (HAVE) , baru kita mau menjalankan fungsinya (DO)

Jadi Bos, baru mau lembur.
Jadi Atasan, baru mau pasang badan.
Jadi Leader, baru mau berkorban.

Itu mindset yang gue punya di awal2 karir gue.
Read 13 tweets
Apr 17
#selfdevelopment

3 prinsip penting yang perlu diingat untuk meningkatkan kepercayaan diri kita dalam pekerjaan, hidup, karir, bisnis dan hal lainnya.

A thread. Image
Berproses menjadi lebih baik adalah proses yang harus terjadi seumur hidup.

Dan untuk berproses, diperlukan kepercayaan diri agar kita selalu mau mencoba dan berusaha meskipun gagal.

Masalahnya, gagal itu sakit, memalukan, bikin kita minder dan merasa kalah.
Belum lagi kita suka membanding bandingkan diri dengan apa yang orang lain lakukan.

Padahal, kita gak tau, mungkin mereka udah start duluan dibandingkan kita.

Terus, gimana dong biar kita bisa membangun kepercayaan diri kita?
Read 21 tweets
Apr 5
#selfdevelopment

My number one tips biar productive dan gak nunda2 kerjaan sepanjang hari :

Kerjain satu kerjaan yang paling gak enak banget di pagi hari sebelum memulai kerjaan lainnya.

or, apa yang Brian Tracy bilang "Eat The Frog"

Picture Source : Peopleconnexion.com Image
Terutama masa2 WFH, dimana semua meeting kadang2 bentuknya kaya "sisir", susah banget buat kita bisa punya waktu "me time" untuk kerjain kerjaan kita.

Makanya, gue selalu punya prinsip untuk kerjain apa yang paling gak enak duluan di pagi hari.
Dan, apa yang "gak enak" untuk kita, itu definisinya beda2 ya. Jadi jangan disamain untuk tiap orang.

Buat gue : Bales email, ngeliatin storyboard, administrative stuffs, dan hal kecil lainnya yang bikin gue geregetan.

That's my frog. Buat kalian, mungkin bukan itu.
Read 7 tweets
Apr 4
#selfdevelopment #Leadership

3 pelajaran besar tentang membangun karir yang gue harap gue tau ketika gue membangun karir di umur 20an.

A thread.
Dalam karir dan hidup, gue sangat bersyukur gue dikasih karir yang bagus sama Tuhan.

Gue bersyukur banyak hal baik ataupun buruk yang membentuk pribadi gue.

Dan gue lagi berpikir dan merenung, apa yang kira2 dibutuhkan untuk membangun karir yang baik dan berdampak?
#1 Impact

Dulu gue berpikir bahwa untuk bisa berhasil, kita HANYA butuh title, posisi dan kepintaran.

Makanya di awal2 karir, gue sangat ambisius dalam bekerja dan berkarir, yang bikin gue jadi cepet sakit, kecapean, dsb nya.

Dan ternyata, it's not something that last.
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(