SimpleScriptsid Profile picture
Mar 30, 2022 153 tweets 22 min read Read on X
PERJALANAN KENANGAN
Skenario Film
- A Thread - Image
Title Card

Layar hitam, tertulis judul sebuah puisi: Pujangga Cinta.

Flashes:

Rangkaian adegan melatar-belakangi credit title. Image
-(Ext. Pantai - Pagi). Dari laut tenang di lepas pantai, berlatar-belakang gunung dengan awan putih berarak di atasnya.

AURA (V.O.)
Jika pujangga cinta memanggilmu. Datanglah. Cinta akan membawamu mendaki gunung.
-(Ext. Tebing - Jurang - Kawah - Pagi). Sebuah tebing tinggi menghadap ke laut. Jurang dalam, dan kawah aktif yang diselimuti kabut belerang.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Di sana tebing, jurang, magma.
-(Ext. Hutan - Siang). Sungai deras membelah hutan tropis.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Terhampar permadani hijau berseri.

-(Ext. Air Terjun - Sore). Dari gemericik air di telaga ke
puncak air terjun.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Sungai, sutra bertingkat.
-(Ext. Laut - Kapal Nelayan - Malam). Berawal dari layar yang dikembangkan, kapal melaju di laut lepas.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Bila kidung cinta menuntunmu. Ikutilah. Kembangkan layar menuju laut harapan.

CUT TO:
Laut diliput badai. Sebuah kapal terombang-ambing dihantam badai.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Ombak, gelombang, badai.

LAP DISSOLVE:
-(Ext. Pantai - Kapal Nelayan dan Kapal Pesiar Mewah - Siang). Dari untaian mutiara yang berkilauan, ke jaring yang direntangkan, lalu ikan-ikan berluncuran di atas dek kapal.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Mutiara. Terbentang karunia.
Kapal pesiar mewah melintasi tepi pantai yang indah.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Angin, pembawa kabar gembira.
-(Ext. Alun-alun Kota Tua - Sore). Kawanan burung
merpati terbang di atas alun-alun kota tua, bertengger di ranting pohon rindang dan gedung kuno.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Bila bait cinta menyerumu. Terbanglah. Bentangkan sayap bagai pujian surgawi.

LAP DISSOLVE:
-(Ext. Pesisir Pantai - Malam). Kilat, petir dan badai, melanda daerah pesisir pantai dengan laut yang bergejolak.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Kilat, petir, pusaran angin.

LAP DISSOLVE:
-(Ext. Gunung - Pagi). Matahari terbit di balik pegunungan di langit yang cerah.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Tempat matahari terbit.

-(Ext. Langit - Malam). Di langit, bulan purnama dihiasi bintang-bintang.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Bulan terbenam, bintang gemerlap.
-(Ext. Perempatan Jalan - Pagi). Setelah lampu lalu-lintas berwarna kuning, kendaraan melaju.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Namun, ke mana pun cintamu berlayar.
-(Ext. Bandara dan Pelabuhan Tua - Siang). Pesawat mendarat di landasan. Kapal tua berlabuh di dermaga tua.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Berlabuhlah. Berlabuhlah di dermaga penuh restu.
Seorang wanita tua berpakaian tradisional duduk termangu di tepi dermaga, berpaling ke kapal yang bersandar.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Cinta abadi Sang Ibu.

Para penumpang berlalu meninggalkan wanita tua tersebut.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Dalam diam memanggil.
Wanita tua itu kembali tertunduk sendu.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Dalam diam berdoa.

LAP DISSOLVE:
-(Ext. Taman Bunga - Siang). Sekuntum bunga anggrek bulan mekar di taman bunga.

AURA (V.O.) (Cont’d)
Bagi tunas-tunas taman eden.

CUT TO:
Image
Ext. Jalan Raya - Lintasan Kereta - Malam

Jakarta, 2001
Warna-warni lampu kendaraan berkelebat cepat di atas jembatan Semanggi. Beberapa SHOT ruas jalan macet, di antara gedung-gedung pencakar langit.
Sebuah kereta KRL melaju di bawah jembatan layang yang dipadati kendaraan. Pemukiman penduduk berkelebat cepat. Begitu juga pohon-pohon dan deretan lampu pijar.

Kereta KRL melewati stasiun dengan deretan bangku kosong di peron.

CUT TO:
Ext. Jalanan - Taksi - Malam

Dari puncak gedung perkantoran, melintas taksi di bawahnya. Dikemacetan lalu-lintas Jakarta. Di jok belakang, Aura, 21 tahun, duduk gelisah, sesekali melirik jam tangan, lalu berpaling keluar jendela.
Di sisi kiri, deretan pohon berdiri di tepi sungai. Lampu penerang jalan redup. Angin kencang bertiup. Menerbangkan daun-daun kering.

Di seberang sungai, suasana amat gelap. Dan mendadak terang benderang dari lampu kereta KRL yang melaju cepat. Lalu kembali gelap.
Dengan jenuh Aura menoleh ke depan. Macet. Aura melirik jam tangan, dan semakin gelisah.

CUT TO:

Int. Rumah Sakit - Ruang Rawat Inap - Malam
Di tempat tidur, Ibu tertidur. Wajahnya pucat dan tubuhnya kurus kering. Tanda-tanda usia tua terlihat jelas di wajahnya, yang baru berusia 45 tahun. Tulang pipinya menonjol.
Masker oksigen yang dipakai tidak mampu menutupi wajah Ibu yang kurus. Rambutnya sebagian telah beruban dan tipis. Jarum infus menusuk lengannya yang kurus.

CUT TO:
Ext. Jalanan - Taksi - Malam

Mata Aura berkaca-kaca, tertunduk sedih.

FLASHBACK

FADE OUT/FADE IN

Ext. Establishing Shot: Rumah Aura - Malam

CUT TO:
Int. Rumah Aura - Ruang Tamu - Malam

Ibu berdiri menghadap ke dinding. Di depannya ada buffet panjang ditutupi taplak meja. Di atasnya ada vas bunga dan hiasan keramik. Juga beberapa bingkai foto Ibu bersama Ayah dan Aura.
Perlahan tangan Ibu gemetar, terjulur kaku ke paku yang tertancap di dinding. Wajah Ibu pucat penuh kesedihan. Bibirnya gemetar. Matanya berkaca-kaca.
Di dinding terdapat foto keluarga Aura. Dari kiri ke kanan, foto Ayah dan Ibu, foto Aura berusia 20 tahun, dinding kosong yang hanya ada tiga buah paku tertancap di sana tanpa ada bingkai foto, lalu kembali foto Aura berusia 20 tahun, terakhir foto Ayah dan Ibu.
Tangan Ibu semakin mendekati paku. Keringat membasahi kening Ibu, sedang tangan kirinya memegang dada. Menahan nyeri.

POV Ibu yang memandang blurred dinding di depannya, lalu jatuh berlutut. Mencoba bertahan dengan menarik taplak meja dengan tangan kanannya.
Saat Ibu jatuh ke lantai, taplak meja ikut tertarik bersamanya, berikut perabotan di atas buffet. Semua berjatuhan ke lantai. Menimbulkan suara keras pecahan keramik dan kaca.

CUT TO:
Dari lantai atas kamera FLASH SHOT Aura yang berlari cemas menuruni tangga. Terkejut melihat Ibu tergeletak pingsan di lantai yang penuh dengan pecahan keramik dan kaca.

AURA
(Teriak)
Ibuuu…!!!
Aura berlari memeluk Ibu. Dari keningnya darah mengalir terkena pecahan kaca. Melihatnya Aura menjerit, menangis, memeluk Ibu di pangkuannya, berlatar-belakang foto keluarga Aura di dinding.

FLASHBACK BERAKHIR

FADE OUT/FADE IN

Ext. Establishing Shot: Stasiun Gambir - Malam
CUT TO:

Ext/Int. Stasiun Gambir - Malam

Aura menghapus airmatanya. Turun dari taksi, Aura berjalan ke loket karcis jurusan Jakarta-Yogyakarta, lalu naik ke lantai atas stasiun.

CUT TO:
Ext. Stasiun Gambir - Kereta Api - Malam

Aura masuk ke gerbong kereta, mencari tempat duduk.

CUT TO:

Aura memandang keluar jendela. Perlahan kereta meninggalkan stasiun.
POV dari jendela Aura, terlihat para pengantar yang menjauh di peron berlatar-belakang Tugu Monas. Lalu POV dari luar jendela, Aura yang berpaling dan merunduk sedih.

FLASHBACK

FADE OUT/FADE IN
Int. Rumah Sakit - Ruang Tunggu - Sore

Kamera CLOSE UP dua tangan perempuan yang duduk berhadapan.

TANTE OCTA (O.S.)
(Mengulurkan secarik kertas)
Ini alamat Keysha. Cepat cari dan jemput dia, sebelum penyakit Ibumu makin parah.
Aura menerima selembar kertas pemberian Tante Octa.

TANTE OCTA (Cont’d) (O.S.)
Ingat! Kamu harus menemukannya!

Aura menggenggam kertas itu erat-erat.

FLASHBACK BERAKHIR

FADE OUT/FADE IN
Ext. Lintasan Kereta Api - Kereta Api - Malam

Aura memegang selembar kertas, memandanginya dengan mata berkaca-kaca. Aura menghapus air matanya, menatap sendu keluar jendela. POV Aura melihat kawasan pemukiman kumuh.
AURA (V.O.)
Aku harus pergi. Semua salahku. Sekarang aku harus menebusnya. Aku enggak mungkin biarin Ibu terus-terusan sakit.
(Menangis)
Gimana pun, aku harus pergi!

CUT TO:
Kareta melintasi salah satu rel yang bercabang-cabang.

CUT TO:

Sepanjang perjalanan, Aura termangu, memandang keluar jendela dengan sendu.

CUT TO:
Image
Ext. Establishing Shot: Stasiun Tugu - Pagi

CUT TO:

Ext/Int. Stasiun Tugu - Pagi

Roda kereta memasuki stasiun. Kereta api lalu berhenti. Dari gerbong kereta, Aura turun bersama para penumpang menuju:

CUT TO:
Keluar dari gerbang stasiun, Aura menghampiri Sopir taksi yang mangkal. Aura menanyakan alamat yang tertulis di kertas pada si Sopir. Setelah membaca, Sopir mengangguk. Aura masuk ke dalam taksi yang kemudian pergi.

CUT TO:
Ext. Jalanan - Taksi - Siang

Dengan gelisah Aura memandang jalan yang dilaluinya. Sebuah kereta melintasi sawah pertanian yang digarap para petani.

CUT TO:
Ext. Rumah Keysha - Halaman Depan - Siang

Taksi berhenti di depan rumah sederhana. Aura mencocokkan alamat seperti yang tertulis di kertas. Setelah yakin benar Aura keluar, terpaku menatap rumah di depannya. Taksi pun pergi.
Aura menghela nafas sebelum melangkah. Ragu saat akan membuka pintu pagar dan melangkah masuk.

Di depan pintu Aura terdiam. Saat hendak mengetuk pintu, Aura menarik kembali tangannya, berpaling ingin pergi.
Teringat Ibu yang sakit, Aura kembali menghadap ke pintu, lalu mengetuknya pelan. Tidak ada sahutan. Aura mengetuk pintu sekali lagi. Kini lebih keras. Aura semakin cemas dan gelisah.

GANANG (O.S.)
Sebentar…
Pintu terbuka. Ganang muncul di balik pintu. Aura tertegun begitu juga Ganang. Sesaat mereka sama-sama terdiam.

GANANG (Cont’d)
(Terkejut)
Aura?

Aura tersenyum kaku. Keduanya tampak canggung.

KEYSHA (O.S.)
Siapa, Pa…?
Belum sempat dijawab, Keysha sudah berdiri di samping Ganang. Keysha terkejut sekaligus gembira, melihat Aura berdiri di ambang pintu.

KEYSHA (CONT”D)
(Tidak yakin)
Kak Aura?

Aura dan Keysha berpelukan dan menangis.
KEYSHA (CONT”D)
Aku kira siapa. Aku enggak nyangka Kak Aura datang. Lama kita enggak ketemu.

AURA
Ehm..., kira-kira satu setengah taun.

KEYSHA
Kabar Kakak gimana?

AURA
Baik. Kamu?
KEYSHA
(Kembali memeluk Aura)
Aku kagen, kagen sekali sama Kakak. Juga Ibu.
(Menatap Aura)
Ibu mana?

AURA
Aku ke sini sendiri.

CUT TO:
Int. Rumah Keysha - Ruang Tamu - Siang

Keysha menggandeng Aura masuk. Ganang menutup pintu.

KEYSHA
Tau aku di sini dari siapa?

AURA
Tante.

KEYSHA
Kakak pasti capek. Aku buatin minuman dulu, ya?
Keysha ke dapur. Aura dan Ganang duduk berseberangan dengan canggung.

KEYSHA (O.S.) (Cont’d)
Kenapa Ibu enggak ikut?

AURA
Untuk itu aku ke sini.
Dengan wajah berkerut Keysha masuk ke ruang tamu, meletakkan jus buah dan aneka kue di atas meja, lalu duduk di samping Aura.

KEYSHA
Ibu kenapa?

Aura diam.

KEYSHA (Cont’d)
(Cemas)
Sakit?

Aura mengangguk pelan.
KEYSHA (Cont’d)
(Makin cemas)
Ibu sakit apa?

AURA
(Sedih)
Ibu sakit keras. Aku datang untuk menjemputmu. Sebab cuma kamu…
(Keluh)
Cuma kamu yang bisa menyembuhkannya.

KEYSHA
Emang Ibu sakit apa? Aku bisa apa?
AURA
(Menggenggam tangan Keysha)
Ibu sangat merindukanmu.

AURA (cont’D)
(Menangis)
Merindukanmu sampai sakit. Cuma kehadiranmu yang bisa menyembuhkannya.

KEYSHA
Aku… Aku enggak mungkin ke sana. Ayah pasti mengusirku. Aku juga enggak mau datang tanpa Ganang.
KEYSHA (Con’t)
(Memandang Ganang)
Gimana pun, dia udah jadi suamiku!

Aura tertunduk. Ganang merasa tak enak.

AURA
Ayah minta kalian datang.

Keysha tersenyum memandang Ganang.
KEYSHA
Jadi, kapan kita berangkat?

AURA
Malam ini!

Keysha dan Ganang semakin cemas menatap Aura. Cemas akan kesehatan Ibu.

CUT TO:
Image
Int. Rumah Keysha - Kamar Kenanga - Siang

Keysha mengajak Aura memasuki kamar bayi yang tertata apik. Aura takjub. Cat kamar itu didominasi warna merah muda dengan tempat tidur berwarna senada. Aura menghampiri tempat tidur bayi. Keysha mengikuti di belakang.
KEYSHA
Aku ingin Ibu mengggendongnya. Mungkin juga Ayah.

Aura tersenyum memandang bayi berusia sekitar 4 bulan itu.

AURA
(Antusias)
Sejak kapan kamu punya anak? Kenapa enggak bilang? Cantik sekali.
(Ke Keysha)
Siapa namanya?
Aura mencium kening bayi mungil yang tertidur pulas.

KEYSHA
Kenanga.

AURA (V.O)
(Menatap sendu Kenanga)
Kenapa aku sedih? Kenanganku dengannya adalah masa lalu. Tak perlu diingat seandainya bisa dilupakan.

CUT TO:
Int. Stasiun Tugu - Ruang Tunggu Eksekutif - Malam

Dari balik jendela, POV Aura duduk di samping Keysha. Di dekatnya Ganang duduk sambil menggendong Kenanga.

KEYSHA
Kenapa Ibu sampai sakit seperti itu?
AURA
Sejak kamu pergi, Ibu terus-terusan bersedih. Kesedihan yang tidak diungkapkan pada siapa pun. Karena kerinduannya padamu terkubur dan tak terbendung, Ibu jatuh sakit. Hingga kini kondisinya kritis.

FLASHBACK

FADE OUT/FADE IN

FLASHES
Int. Rumah Sakit - Ruang Rawat Inap - Siang
Ibu memuntahkan bubur yang disuapi Aura.

-(Int. Rumah Sakit - Ruang Rawat Inap - Malam). Ibu diinfus dan memakai masker oksigen. Dengan sedih Aura menjaga Ibu.
-(Int. Rumah Sakit - Ruang Rapat Dokter - Pagi). Beberapa Dokter berdiskusi tentang penyakit yang diderita Ibu.

-(Int. Rumah Sakit - Ruang Rawat Inap - Siang).
Dokter Psikiater mengajak Ibu berdiskusi. Dokter memeluk Ibu, saat Ibu menangis.
-(Int. Rumah Sakit - Ruang Dokter - Sore). Dengan cemas Aura, Ayah, dan Tante Octa, duduk di hadapan Dokter.

DOKTER
Dari hasil diagnosa kami, istri Bapak mengidap penyakit jantung.

Aura, Ayah dan Tante Octa, terkejut.
DOKTER (Cont’d)
Tapi bukan itu saja yang menyebabkannya pingsan dan menderita sakit seperti ini.

AURA
Lalu?

FLASHBACK BERAKHIR

FADE OUT/FADE IN
Int. Stasiun Tugu - Ruang Tunggu Eksekutif - Malam

AURA (Cont’d)
Psikiater bilang, kalo Ibu sangat merindukanmu. Sangat! Itulah yang menyebabkannya sakit sampai sekarang.
Ganang menatap sedih, Aura dan Keysha yang tertunduk sedih.

Dari balik jendela, POV Aura dan Keysha yang saling berpelukkan.

Di luar ruang tunggu eksekutif, para penumpang berlalu lalang.

CUT TO:
Untuk teman2. #skenariofilm #perjalanankenangan juga bisa dibaca di Wattpad.
Jangan lupa follow, vote & comentnya.
Terima kasih

wattpad.com/story/29344523…
PERJALANAN KENANGAN juga bisa dibaca di Wattpad. Jangan lupa follow Simple Script vote share & comentnya.

wattpad.com/story/29344523…

#wattpad
#skenario
#skenariofilm
#perjalanankenanga
#lovestory
#drama
#percintaan
#cinta
#cintasegitiga
#romance
#memory
#fiksi
Image
Ext/Int. Lintasan Kereta Api - Kereta Api - Malam (Gerimis)

Tanah basah diguyur hujan gerimis. Kereta api melintasi daerah pesawahan.

CUT TO:

Keysha menggendong Kenanga, duduk di samping Ganang.
Aura duduk di seberangnya. Melihat Kenanga agak rewel, Ganang memberikan botol susu kepada Keysha. Keduanya tersenyum ketika Kenanga tak jadi menangis.

Melihat kemesraan keduanya Aura jadi bersedih, lalu berpaling keluar jendela.

CUT TO:
Kereta melewati pesawahan yang sunyi.

FLASHBACK

FADE OUT/FADE IN

Ext/Int. Stasiun Gambir - Taksi - Malam

Penuh semangat Keysha menuruni tangga di antara para penumpang, lalu masuk ke dalam taksi. Ponsel Keysha berdering, lalu dijawabnya.
KEYSHA
(Di telepon)
Halo, sayang! Iya, aku baru aja turun dari kereta. Baru nyampe!

Keysha terus melanjutkan pembicaraannya ditelepon.

CUT TO:

Ext. Establishing Shot - Rumah Aura - Malam

CUT TO:
Int. Rumah Aura - Ruang Tamu - Malam

Ibu membantu Ayah melepaskan jas, saat terdengar pintu diketuk. (O.S.). Aura yang sedang membaca majalah langsung berdiri menuju pintu, sementara Ibu membawa tas dan jas Ayah ke kamar.
Aura membuka pintu, tersenyum ke Keysha yang baru tiba. Keduanya berpelukan.

AURA
Kok baru sampe?

KEYSHA
Biasalah Jakarta! Macet!

Aura menggandeng Keysha masuk.

AURA
(Memperhatikan wajah Keysha)
Kamu makin cantik aja!
KEYSHA
Ah, Kak Aura bisa aja. Enggak ada uang receh, nih!

AURA
Dolar juga enggak ditolak, kok!

KEYSHA
Baru nyadar deh, punya Kakak matre!

Aura dan Keysha sama-sama tertawa.

AURA
Abis dikasih tau enggak percaya!
KEYSHA
Kak Aura juga makin cantik.

AURA
Makasih!

Keysha meletakkan tas di sofa, lalu menghampiri Ayah dan memeluknya.

KEYSHA
Halo, Ayah! Ayah makin ganteng aja, nih. Aku kangen banget sama Ayah. Ayah pasti kangen juga kan sama Keysha?
AYAH
Gimana kuliahmu?

KEYSHA
Dijamin beres! Ibu mana?

Ibu keluar dari kamar. Keysha menghampirinya.

IBU
Ayah gimana sih, Keysha baru datang udah ditanya soal kuliah?

AYAH
Di Semarang kan dia kuliah. Emang ngapain?
IBU
Jangan dengerin omongan Ayah-mu itu. Omongannya serius terus!

Keysha tersenyum, lalu memeluk Ibu.

IBU (Cont’d)
Sayang, Ibu kangen sekali sama kamu. Gimana perjalananmu?

KEYSHA
Capek! Tapi aku senang bisa
liburan kuliah di sini! Aku juga kangen dan sayang sama Ibu.
IBU
Oke, sebaiknya kalian mandi dulu
biar seger. Nanti Ibu siapin makan malam. Kalian pasti udah pada laper?

KEYSHA
Ibu tau aja.

Sebelum melangkah, Keysha tersenyum melihat foto keluarga yang terpajang di dinding, di seberangnya.
POV Keysha melihat foto keluarga dari kiri ke kanan, foto Ayah dan Ibu, foto Aura berusia 15 tahun, foto Keysha ber-usia 14 tahun, foto seluruh keluarga saat Aura berusia 18 tahun dan Keysha 17 tahun,
foto Keysha berusia 12 tahun, foto Aura berusia 11 tahun, lalu kembali foto Ayah dan Ibu.

CUT TO:

Dengan membawa tas, Keysha dan Aura menaiki tangga.

AURA
Aku senang kamu datang. Aku jadi ada temen jalan sama cerita. Liburan ini Sari ke Padang, Ayu ke Lombok.
Aura dan Keysha tersenyum.

CUT TO:

Int. Rumah Aura - Ruang Makan – Malam

Sambil menikmati makan malam, Aura, Keysha, Ayah dan Ibu, berbagi cerita.

AURA
Jadi kamu udah punya cowok lagi?

Keysha tersenyum simpul.

AYAH
Siapa namanya?

KEYSHA
Bayu!
IBU
Orangnya seperti apa?

KEYSHA
(Semangat)
Yang pasti ganteng, cool. Pokoknya type Keysha banget, deh!

IBU
Maksud Ibu, apa orangnya baik?

KEYSHA
(Tersipu)
Oh…

CUT TO:
Image
Int. Rumah Aura - Taman Belakang - Malam

Aura dan Keysha duduk berdampingan di bangku taman.

KEYSHA (Cont’d)
Oh, jadi sekarang Kak Aura udah punya cowok juga? Siapa namanya? Kapan jadian?

AURA
Namanya Ganang. Kita baru jadian pas Valentin lalu.
KEYSHA
So sweet! Kayak apa orangnya? Maksudku, apa dia ganteng?

AURA
Besok juga liat. Kita mau ajak kamu ke Dufan biar liburannya makin seru.

KEYSHA
Dufan? Yang bener? Enggak ganggu acara nge-date kalian, nih?
AURA
Enggaklah! Kita jalan bareng aja. Lagian Agus, temennya Ganang, lagi ke Bandung. Makanya kami seneng kamu di sini, jadi enggak terlalu sepi.

KEYSHA
Aku seneng Kak Aura udah punya cowok. Ganang pasti cowok hebat.Buktinya, bisa bikin Kak Aura jatuh cinta. Aku kan tau,
Kak Aura enggak mudah jatuh cinta.
(Memandang Aura)
Kenapa sih, Kak Aura susah banget naksir, apa lagi jatuh cinta sama cowok?
AURA
(Berpikir, lalu tersenyum)
Menurutku cinta itu suci. Karunia terbesar Tuhan bagi umat manusia. Wujud dari semua keindahan. Aku hanya berusaha membaginya dengan orang yang tepat.

KEYSHA
Dan Ganang orangnya?
AURA
Di dunia ini enggak ada orang yang tau kesungguhan cinta dari orang yang kita cintai.
(Ke Keysha)
Kita ini manusia, bisa berubah setiap saat.
(Memandang lurus ke depan)
Kesungguhan cinta, hanya kita sendiri yang tau. Yang lain enggak
Aura memetik setangkai bunga Randa Tapak, lalu meniupnya. Kumpulan bunga-bunga kecil itu terbang tertiup angin.

AURA (O.S.) (Cont’d)
Mungkin hanya sejauh mana cinta dapat bertahan menempuh cobaan hingga terbukti kesungguhannya. Atau hilang sama sekali tertiup angin.
AURA (Cont’d)
(Ke Keysha)
Menurutmu?

KEYSHA
Aku? Aku jalani aja apa yang ada. Bila aku bahagia di dekatnya, dan hati ini merindukannya. Menurutku itulah cinta. Tapi aku ingin sekali menikah dengan pria cinta sejatiku. Mungkin Bayu orangnya.
Aura dan Keysha saling berpelukan bahagia.

CUT TO:

Aura menerima selembar foto yang diberikan Keysha.

AURA
Ini yang namanya Bayu?

Keysha mengangguk kecil.

AURA (Cont’d)
He’s so cute.
KEYSHA
(Tersenyum)
Pastinya! Kan akunya juga cantik!

AURA
Sekarang dia pasti lagi kangen berat sama kamu. Kenapa enggak diajak?

KEYSHA
Dia lagi ikut pameran foto di Yogya.
AURA
Fotographer?

KEYSHA
Freelance di majalah.

CUT TO:
Image
Int Rumah Aura - Kamar Aura - Pagi

Beberapa SHOT Aura sedang memakai lipstik, bedak,
maskara, dan menyisir rambutnya. Dari cermin Aura
melihat Keysha menghampiri, sambil mematikan ponsel. Lalu duduk di tepi tempat tidur.

AURA
Dari Bayu?

KEYSHA
Iya! Jadi kapan Ganang datang?
AURA
Sebentar lagi. Kamu udah siap?

KEYSHA
Dari tadi!

Aura berdiri, lalu berpaling ke Keysha.

AURA
(Tersenyum)
Gimana?

KEYSHA
Cantik. Cantik sekali!

Ibu membuka pintu dan melongok.

IBU
Aura, Ganang udah nunggu di
bawah. Sana cepet. Kamu juga ada telpon dari Ayu.
AURA
(Gembira)
Ayu?

AURA (Cont’d)
(Ke Keysha)
Keysha, kamu temui Ganang dulu, ya? Aku mau terima telpon dari Ayu. Kasian dia telpon jauh-jauh dari Lombok!

Keysha tersenyum. Ibu sudah keluar kamar, ketika Aura dan Keysha mau berajak.

CUT TO:
Int. Rumah Aura - Koridor Lantai Atas - Pagi

Aura menjawab telepon yang berada di antara kamarnya dan kamar Keysha, sedang Keysha turun ke lantai bawah.

CUT TO:
Int. Rumah Aura - Ruang Tamu - Pagi

Keysha menuruni tangga, melangkah anggun mendekati Ganang. Menyadari kehadirannya, Ganang segera berdiri. Ketika pandangan mereka bertemu, saat itu juga mereka terpesona satu sama lain.
Ganang beranjak menghampiri Keysha. Saat berhadapan, Ganang dan Keysha tampak canggung, tapi berusaha menutupinya.

GANANG
(Mengulurkan tangan)
Hai…

KEYSHA
(Menjabat tangan Ganang)
Hai! Aku Keysha. Adiknya Kak Aura. Kamu pasti Ganang?
GANANG
(Tersenyum)
Keysha? Oh ya, Aura sering banget cerita tentang kamu. Kamu yang kuliah di Undip itu kan? Ternyata kamu lebih cantik dari yang di foto!

KEYSHA
Makasih. Aku harap Kak Aura cerita yang baik-baik aja tentang aku.
AURA
(Sambil melangkah masuk)
Pastinya! Udah kenalan?

GANANG
(Tersenyum)
Udah! Oke, kita pergi sekarang?

Ganang berjalan di antara Aura dan Keysha yang menggandeng kedua tangannya.

CUT TO:
Image
Ext. Dunia Fantasi - Siang - Malam

Beberapa SHOT Aura, Keysha dan Ganang menikmati berbagai permainan seru. Dari komedi puter, tornado, arum jeram, perang bintang, beng-beng, bianglala, sampai halilintar, yang juga memperlihatkan kedekatan hubungan antara Keysha dan Ganang.
CUT TO:

Dari kios penjual ice cream, Ganang membawa tiga buah ice cream aneka rasa, dan menyerahkannya pada Aura dan Keysha seorang satu. Mereka kembali berjalan.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba seorang pria menabrak bahu Keysha hingga ice cream yang dipegangnya jatuh. Pria itu meminta maaf lalu pergi.
Keysha kecewa ice creamnya jatuh, namun kembali tersenyum ketika Ganang memberikan ice cream miliknya untuk dirinya.

CUT TO:
Beberapa SHOT Aura, Keysha dan Ganang bergaya di depan kamera secara bergantian di tempat-tempat menarik dengan gaya konyol dan lucu.

CUT TO:
Dengan riang Aura menunjuk arena permainan di seberangnya. Aura, Ganang dan Keysha tak segera beranjak karena di depan mereka banyak orang berlalu lalang.
Melihat Keysha agak cemas menyeberang, Ganang menggenggam tangan Keysha. Menyadarinya, Keysha menatap Ganang yang cuma tersenyum simpul. Keysha ikut tersenyum. Setelah agak sepi, sambil menggenggam tangan Aura dan Keysha, Ganang melangkah ke arena permainan.

CUT TO:
Di sebuah out door restaurant, Aura, Ganang dan Keysha menyantap hidangan sambil bercengkrama. Tak sengaja pandangan Keysha dan Ganang bertemu, keduanya jadi salah tingkah lalu cepat-cepat mengalihkan perhatian ke arah lain.

CUT TO:
Ext/Int. Jalanan - Mobil Ganang - Malam

Mobil Ganang meninggalkan area parkir studio foto. Di jok belakang, Aura dan Keysha tertawa-tawa melihat hasil cetak foto mereka yang lucu.
Melihat foto Ganang yang lucu, Keysha memperlihatkannya ke Ganang yang sedang mengemudi. Ganang tersenyum. Saat berpaling, Ganang dan Keysha baru menyadari bila wajah mereka berada amat dekat.
Kikuk, Keysha menarik tubuhnya ke belakang, berlaga sibuk dengan foto-foto yang dipegang Aura. Dari kaca belakang, Ganang memperhatikan perubahan sikap Keysha.

CUT TO:
Image
Int. Rumah Aura - Kamar Aura - Malam

Aura tersenyum melihat foto dirinya bersama Ganang yang lucu, di antara setumpuk foto yang bertebaran di atas tempat tidur.

CUT TO:

Int. Jalanan - Mobil Ganang - Malam

Ganang mengendarai mobil sambil tersenyum.

SLIPT SCREEN
Keysha yang mempesona Ganang sejak pertama kali bertemu, juga beberapa SHOT yang memperlihatkan kedekatan Ganang dan Keysha di Dufan. Lalu saat Ganang dan Keysha menyadari bila wajah mereka amat dekat, dan Keysha menarik tubuhnya ke belakang.
Dari kaca belakang, Ganang memperhatikan sikap Keysha.

CUT TO:

Ganang melirik jok di sampingnya. Terlihat beberapa foto berserakan. Ganang mengambil salah satu foto yang menunjukan dirinya bersama Keysha dengan pose yang lucu. Ganang tersenyum sekilas melihatnya.

CUT TO:
Int. Rumah Aura - Kamar Keysha - Malam

Keysha tersenyum melihat foto-foto Ganang dan juga dirinya. Keysha merasa terganggu saat ponselnya berbunyi. Di layar LCD terbaca: Bayu Calling. Keysha menghela nafas, baru kemudian mengangkat telepon.

KEYSHA
(Di telepon)
Halo, Bayu!
CUT TO:

Int. Rumah Aura - Ruang Keluarga - Pagi

Keysha baru turun dari tangga ketika Aura sedang sibuk melihat-lihat foto-foto yang berserakan di atas buffet panjang.

KEYSHA
Kak Aura lagi ngapain?

AURA
Coba kamu liat foto keluarga kita?
Tak mengerti, Keysha menatap foto-foto keluarga di dinding.

AURA (Cont’d)
Foto-foto itu udah jadul banget kan?

KEYSHA
Jadi?

AURA
Kemaren kita kan abis foto-foto di Dufan. Siapa tau ada yang bagus buat dipajang. Bantu aku milihin, ya?
KEYSHA
(Semangat)
Oke!

Keysha membantu Aura memilih foto-foto yang bagus. Bila melihat foto-foto lucu, Aura dan Keysha tertawa bersama.

CUT TO:
Aura menggantung bingkai foto di dinding. Aura dan Keysha tersenyum puas atas foto-foto pilihan mereka terpajang di dinding dan di buffet. Termasuk foto mereka bersama Ganang di Dufan.

CUT TO:
Ext. Rumah Aura - Halaman Depan - Pagi

Aura menghampiri Ganang yang membukakan pintu depan mobil untuknya. Di belakang, Keysha menyusul sambil menelepon.

KEYSHA
(Di Telepon)
Semalem kan udah aku kasih tau. Hari ini aku mau ke pantai sama Kak Aura juga Ganang.
KEYSHA (CONT'D)
(Mendengarkan)
Iya, I miss you too. Bye…

AURA
Aku di belakang ya, sama Keysha.

GANANG
Masa kamu tega liat aku duduk sendiri di depan?

Aura memandang Keysha.
KEYSHA
Udah Kak Aura di depan aja. Biar aku sendiri di belakang.

Keysha masuk di jok belakang. Aura dan Ganang masuk di jok depan.

CUT TO:
Ext/Int. Jalanan - Mobil Ganang - Pagi

Sepanjang jalan, Ganang lebih sering cerita dengan Aura. Merasa diabaikan, Keysha jadi kurang semangat.

CUT TO:
Int. Hotel - Lobby Utama - Pagi

Dengan bosan Keysha mengikuti Aura dan Ganang yang bergandengan tangan di depannya.

CUT TO:
Ext. Pantai - Pagi

Beralas tikar, Aura dan Ganang duduk berdampingan sambil tertawa menikmati minuman dan makanan ringan. Ganang yang tiba-tiba mengacuhkannya, membuat Keysha kecewa. Merasa jenuh, Keysha menyusuri pantai sendiri, tanpa disadari Ganang menatap kepergiannya.
AURA
(Ke Ganang)
Ada apa?

Ganang menggelengkan kepala dan melanjutkan percakapannya dengan Aura. Keysha berjalan semakin jauh.

CUT TO:
Keysha menyusuri tepi batu karang yang cukup terjal, sambil memandang ke laut. Dengan hati-hati Keysha menuruni batu karang landai, yang menjorok ke laut.
Tergoda kerang indah di depannya, Keysha membungkuk, berusaha mengambilnya. Saat ombak datang, kerang itu hanyut dan semakin jauh dari jangkauan, tapi Keysha berusaha mengambilnya.
Kaki Keysha menapaki batu karang yang berlumut. Saat Keysha menginjaknya, seketika itu juga Keysha terpeleset jatuh ke laut. Lalu ombak datang, menggulung Keysha hingga tenggelam.

CUT TO:
Ext. Pantai - Laut - Pagi

Keysha terjerembab ke dasar laut. Saat hendak berenang ke permukaan, Keysha merasa ada sesuatu yang menahannya.
Tidak kuat menahan nafas terlalu lama, Keysha berusaha berdiri. Beruntung permukaan air laut hanya sebatas dagunya. Tapi saat ombak datang, Keysha kembali tenggelam.
Keysha berusaha menarik kaki kirinya yang terjepit di celah batu karang. Walau sudah berusaha, tapi percuma. Waktu ombak surut, Keysha berdiri, lalu berteriak.

KEYSHA
Tolooong… Tolooong…

Sesaat kemudian, Keysha kembali ditelan ombak.

CUT TO:
Ext. Pantai - Laut - Pagi

Aura dan Ganang penasaran melihat orang-orang menyerbu ke tepi pantai. Keduanya saling berpandangan heran.

GANANG
Ada apa, sih? Kita lihat, yuk?
Aura mengangguk setuju. Bersama Ganang, Aura mengikuti orang-orang menuju ke tepi pantai.

CUT TO:

Sampai di tepi pantai, Aura dan Ganang terkejut, melihat Keysha timbul tenggelam disapu ombak. Para wisatawan cemas tanpa berbuat apa-apa.
Pandangan wisatawan beralih ke Ganang yang berlari ke tempat Keysha terjatuh. Para wisatawan kagum akan aksi heroik Ganang. Beda dengan Aura yang cemas, berlari menyusul Ganang.

AURA
(Teriak)
Ganang….. Jangaaan….
Melihat Keysha lama tidak muncul di permukaan, Ganang menceburkan diri ke laut.

AURA (Cont’d)
Ganang...

Ombak menggulung. Ganang tenggelam. Para wisatawan heboh. Panik, Aura segera menceburkan diri ke laut. Berenang, mendekati tempat Ganang tenggelam.
Para wisatawan cemas akan apa yang terjadi.

CUT TO:

Ganang tidak muncul di permukaan laut, Aura menyelam ke dalam laut, mengamati keadaan di sekitarnya, namun Ganang tak kunjung terlihat.

Aura kembali ke permukaan untuk mengambil nafas lebih dalam, lalu kembali menyelam.
Aura menyelam semakin dalam, sambil terus mencari-cari. Di kejauhan Ganang tenggelam tanpa daya. Dengan sekuat tenaga Aura berenang ke arahnya.
Setelah berhasil meraih tubuh Ganang, Aura menariknya ke permukaan, lalu membawa Ganang yang pingsan ke pantai.

CUT TO:
Aura meletakkan Ganang di atas pasir.

AURA
(Ke para Wisatawan)
Tolong, beri dia pertolongan pertama.

Aura kembali berlari ke laut, berenang menuju tempat Keysha berada. Di kejauhan, Keysha timbul tenggelam disapu ombak.

CUT TO:
Para wisatawan mengerumuni Ganang, saling bertanya bingung apa yang harus dilakukan.

CUT TO:

Aura berusaha memecahkan karang yang menjepit kaki Keysha, ketika terlepas, Keysha yang sudah kelelahan dibantu Aura berenang ke tepi pantai sambil terbatuk-batuk.

CUT TO:
Berselimut tebal, Aura dan Keysha mengikuti paramedis yang membawa Ganang ke mobil ambulan.

CUT TO:

Ext/Int. Jalanan - Mobil Ambulan - Pagi

Aura menangis di samping Ganang. Dengan sedih Keysha mengusap-usap punggung Aura.
AURA
Ganang, aku mohon, sadarlah!

FLASHBACK BERAKHIR

FADE OUT/FADE IN

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with SimpleScriptsid

SimpleScriptsid Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @simplescripts22

Mar 31, 2022
SEPAK SAWUT
Skenario Film
- A Thread -

#religi #bacaanreligi #dramareligi #sepaksawut #ramadhan2022 Image
Ext. Lapangan Bola - Malam

Layar hitam. Terdengar suara gendang ditabuh. Sekelompok remaja putri menyanyikan sholawat nabi, berpadu dengan gemuruh sorak-sorai.
Perlahan mulai terlibat sorak-sorai yang berasal dari para penonton yang sedang menonton suatu pertandingan di tepi lapangan bola. Kaum pria, pemuda dan anak-anak lelaki, berpakaian koko, sarung dan peci.
Read 762 tweets
Mar 6, 2022
PERJALANAN KENANGAN
Skenario Film
-Thread-
@threadreaderapp Image
Title Card
Layar hitam, tertulis judul sebuah puisi: Pujangga Cinta
Flashes: Image
Rangkaian adegan melatar-belakangi credit title
-(Ext. Pantai-Pagi). Dari laut tenang di lepas pantai, berlatar-belakang gunung dengan awan putih berarak di atasnya.
AURA (V.O.)
Jika pujangga cinta memanggilmu. Datanglah. Cinta akan membawamu mendaki gunung.
Read 21 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(