Di Indonesia, pemilik warung makan punya beragam cara untuk menghormati datangnya bulan suci Ramadhan. Ada yang menutup warung dengan tirai, ada yang buka jelang magrib, ada pula yang libur sebulan penuh.
Bagi yang tetap buka dan menutup dengan tirai, mereka mempertimbangkan banyaknya orang-orang yang butuh dan tidak terikat dengan kewajiban puasa: orang sepuh, perempuan hamil/menyusui, orang sakit, umat selain Islam, musafir, dll. Di sisi lain mereka menghormati yang berpuasa.
Bagi yang memindah jadwal, mereka merasa bahwa malam hari adalah waktu yang tepat karena melayani pelanggan membutuhkan waktu dan tenaga. Akan sangat letih apabila buka di siang hari. Apalagi bagi warung yang memang ramainya waktu malam. Pemindahan ini jauh lebih efektif.
Bagi yang menutup sebulan penuh, mereka ingin menyambut bulan puasa dengan berbagai ibadah. Biasanya, para pemilik sudah menyisihkan sebagian rejekinya untuk bulan Ramadhan. Tak jarang, momen Ramadhan digunakan untuk mengunjungi sanak saudara di kampung halaman.
Berbagai cara itu punya pertimbangan dan nilai masing-masing. Masyarakat pun sudah mafhum. Biasanya warung yang tetap buka itu di daerah perkotaan. Sementara di pedesaan warung-warung makan akan pindah jam buka atau malah tutup.
Di sisi lain muncul juga pasar-pasar kaget atau pasar sore takjil ketika Ramadhan.
Beragam cara menyambut bulan suci harus dirayakan dengan kebahagiaan. Betul?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
PP Muhammadiyah sudah menetapkan awal #Ramadan 1443 H besok 2 April 2022. Sementara NU, pemerintah, dan ormas Islam lain belum bisa memastikan karena harus memantau hilal (rukyatul hilal). Kemungkinan besar 3 April 2022.
Lha kok bisa?
Yang paling dasar adalah metode. Bagi Muhammadiyah, perhitungan sains (hisab) bisa digunakan untuk menentukan awal bulan. NU pun setuju dengan metode hisab. Namun khusus pada bulan-bulan tertentu, bulan tetap harus dipantau dengan mata.
Jika belum terlihat, termasuk karena tertutup awan dsb, bulan sebelumnya disempurnakan menjadi 30 hari. Hari ini (1 April) adalah tanggal 29 Sya'ban. Apabila sore nanti hilal belum terlihat, maka besok masih dianggap sebagai akhir bulan Sya'ban.
Salah satu kegemaran #GusDur ketika sekolah di Yogyakarta adalah menonton wayang. Baginya, wayang sebagai medium komunikasi dan medium pembentuk perilaku memiliki bermacam fungsi.
Pertama, sebagai penghibur, yaitu membuat masyarakat terhibur, memperoleh makanan rohani atau memperoleh kepuasan psikologis.
Karena dengan begitu mereka bisa melarikan diri dari dera kehidupan sehari-hari atau rutinitas harian yang menjemukan.
Wayang dalam fungsi seperti ini tidak boleh disepelakan, karena sebagaimana jenis hiburan yang lain, di dalamnya terdapat unsur-unsur yang dapat menghubungkan sesama warga masyarakat.
Kisah #WadasMelawan mengingatkan Gusmin pada kisah bendungan Kedung Ombo yang menggenangi tiga kabupaten.
14 Januari 1989, warga kelabakan. Perlahan-lahan volume air mulai meninggi, menggenangi kampungnya. Tingginya tak lagi beberapa milimeter, karena sudah sampai semata kaki.
Warga pun berhamburan mencari perlindungan. Mereka berlari ke tempat yg lebih tinggi.
Beberapa waktu sebelumnya, utusan negara mendatangi warga. Mereka dipaksa pindah dengan uang ganti rugi yang sangat merugikan. Beberapa tak punya pilihan karena melawan = dicap PKI.
Warga yang bertahan adalah warga yang merasa bahwa tanah subur itu harus diperjuangkan. Mereka adalah petani. Namanya petani, hidup dari bertani. Jika lahan sesubur itu ditenggelamkan, bagaimana nasib ke depan?
Merebut Tafsir: Yang Tersisa dari Kontroversi Oki Setiana Dewi
Oleh: Lies Marcoes Natsir
Kontroversi “ceramah” Oki Setiana Dewi (OSD) meninggalkan beberapa catatan penting. Pertama, kesadaran tentang kekerasan, terutama kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) telah “go public”.
Begitu potongan ceramahnya mengudara, reaksi pun muncul, dari yang tipis-tipis sampai yang teoretis. Tak hanya perempuan yang ahli di bidangnya, tetapi para lelaki yang merasa dipermalukan. Ini sebuah capaian hebat.
Ini sungguh buah dari kerja keras kampanye dan aksi anti kekerasan terhadap perempuan yang bergulir sejak era reformasi, terutama setelah terbentuknya Komnas Perempuan di era Presiden Habibie, dan keluarnya kebijakan Pengarusutamaan Gender di era Presiden Abdurrahman Wahid
Pertama-tama, kita harus melihat Gus Dur sebagai sosok yang utuh. Keutuhan Gus Dur terletak pada bermacam-macamnya ranah perjuangan yang dilakukan. Banyak orang merasa bahwa Gus Dur menjadi bagian darinya.
Ia adalah kiai, penulis, budayawan, aktivis, negarawan, dan beragam lainnya. Uniknya, kisah-kisah yang disampaikan oleh orang dengan beragam latar belakang itu pun tampak begitu dekat.
Apakah Islam memperbolehkan childfree dalam pernikahan? Lalu untuk apa menikah kalau tak ada motif punya anak?
Begini…
A thread
Pertama, kita harus clear bahwa misi utama pernikahan dalam Islam adalah kemaslahatan. Maslahat untuk siapa? Kemaslahatan dalam Islam meliputi individu, pasutri, keluarga, masyarakat, negara, dan dunia.
Ada lima pilar pernikahan untuk mewujudkan kemaslahatan. Pertama, Mitsaqan Ghalidlan, keyakinan bahwa perkawinan adalah janji yang kokoh sehingga tidak mempermainkannya.