Gue pernah bertanya "Kenapa ya gue belum di promosiin di kerjaan?"
Ternyata, karena gue punya mentalitas dan cara pandang yang salah melihat promosi. Dan disitu gue belajar tentang Mentalitas "Be-Do-Have"
A Thread
Dalam pekerjaan atau hidup, kadang kita punya mental "entitled", bahwa kita "berhak" untuk punya title atau jabatan.
Setelah punya jabatan itu, baru kita mau kerja extra mile karena kita dibayar lebih.
We think we need to "HAVE" sebelum kita mau melakukan sesuatu.
Setelah kita punya jabatan/posisi/kedudukan nya (HAVE) , baru kita mau menjalankan fungsinya (DO)
Jadi Bos, baru mau lembur.
Jadi Atasan, baru mau pasang badan.
Jadi Leader, baru mau berkorban.
Itu mindset yang gue punya di awal2 karir gue.
Gue merasa "entitled", bahwa gue harus dibayar dulu baru gue mau melakukan sesuatu.
"Ngapain gue cape2 lembur, gue juga gak dibayar lebih"
"Ngapain gue baik2in dia, toh gak bakal dinotice juga"
Gue menaruh 'value' diri gue terhadap hal eksternal yang gak bisa gue kontrol.
Tapi gue lupa.. kalau mindset gue seperti itu, gimana gue bisa di notice sama atasan dan management.
Gue jadi pasif, menunggu, gak mau berinisiatif karena gue gak punya kuasa/title nya.
Padahal, yang namanya promosi/kenaikan level itu harus aktif dan dimulai dari kita.
Gue belajar bahwa, kadang perubahan/kenaikan level itu harus dimulai dari kita sendiri.
Kita yang perlu set up sendiri apa yang kita mau dalam karir/hidup. (BE)
Mau jadi manager? BE the manager.
Mau jadi director? BE the director.
Take the lead. Take the initiative.
Lakukan (DO) apa yang harusnya seorang manager/director lakukan.
Tunjukin kualitas dan kapabilitas secara KONSISTEN, gak harus nunggu title atau jabatannya.
Gak usa dengerin orang ngomong apa, just do your best, no matter what your title is, and what your position is.
Kadang susah buat nahan diri dengerin omongan orang, or dicibirin orang karena kita nya mungkin nanti kesannya "Nyari Muka".
Tapi coba pikir lagi..
Kerja itu emang harus "Cari Muka" kan? Tapi dengan cara yang benar dan legal. Bukan jatuhin orang lain.
Jadi, kalau ada yang merasa 'terancam' karena kita lebih rajin, berinitiative karena kita memutuskan untuk melakukan hal ekstra di luar posisi kita. Ya diemin aja.
Yang penting kita melakukan hal secara benar dan legal.
Ini prinsip gue secara personal ya. Bisa aja salah.
Dan gue belajar mindset yang benar,
"BE-DO-HAVE" bukan "HAVE-DO-BE"
Be the Head.
Do whatever Head need to do.
Have the title.
Title pasti akan nyusul dan dapetnya belakangan. Setelah secara konsisten melakukan pekerjaan secara ekstra dan punya impact terhadap perusahaan.
Semoga bisa membantu teman2 yang sedang merasa stuck atau bingung di posisi yang sama bertahun2.
Ini prinsip yang selalu gue pegang sekarang.
BE whatever you WANT to be.
DO whatever you NEED to do.
Have whatever you are DREAM-ing of.
Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :
"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"
Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"
A Thread
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.
Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.
Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.