Sore tadi, lagi merenung sedikit tentang "bersyukur" dan "berambisi" gara2 obrolan sebentar sama nyokap.
Nyokap gue bikin gue berpikir :
Bener gak sih kita harus bersyukur terus setiap waktu?
Kontemplasi sore sebelum long holiday selesai.
A thread.
Btw, tulisan ini adalah pandangan pribadi gue ya, berdasarkan apa yang gue pikirkan dan rasakan.
It can be wrong, dan pemahaman gue pasti akan berubah seiring bertambahnya umur dan pengalaman.
Jadi, baca ini dengan pikiran terbuka dan take it with grain of salt ya :)
Kadang, gue merasa bersyukur itu suka disamain dengan "menerima keadaan"
Ketika menerima keadaan, kita jadi lupa bahwa keadaan kita sekarang itu sifatnya temporary dan bisa dirubah.
Jadi, kalau kita mungkin lagi banyak cobaan dan susah, sebenernya itu bisa berubah.
Gue pernah ada di keadaan dimana ekonomi keluarga gue anjlok berantakan.
Hidup sehari2, mikirin mau sekolah aja susah, masa depan kayaknya gelap banget..
Kalau waktu itu gue 'bersyukur' sama keadaan, mungkin gue gak akan punya ambisi untuk bisa sekolah tinggi, kerja bagus.
Karena, banyak orang (termasuk gue) dulu, merasa artinya 'bersyukur' itu MENERIMA keadaan, apapun itu, baik itu bagus ataupun jelek.
Kalau hidup nya gini2 aja, stagnant, gak bergerak ya bersyukur aja..
Mau mimpi besar, terus gak bisa? Ya bersyukur aja..
Gak ada yang salah dengan pemahaman itu.
Semua orang sah2 aja ya punya opini masing2..
Tapi gue merasa, kalau bersyukur nya konsepnya seperti itu, kita jadi berlindung dibalik rasa bersyukur dan menjadikan bersyukur itu sebagai tameng buat hidup kita gak maju.
Karena, dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup, pemahaman gue tentang bersyukur pun berbeda.
Buat gue, bersyukur itu ber TERIMA KASIH atas apapun yang dikasih Tuhan dalam hidup, baik itu bagus atau jelek.
Karena setiap hal yang dikasih, pasti ada tujuannya.
Pertanyaannya, dari apa yang dikasih sama Tuhan dalam hidup, kita manfaatin dan gunain baik2 gak buat jadi hal yang bermakna dalam hidup?
Apalagi kalau kita tahu, pemberian Tuhan dalam hidup PASTI baik. Tapi ada proses yang harus dijalanin biar itu bisa berbuah.
Misalnya :
Bisnis kita belum membuahkan hasil. Kita menyerah, atau muter otak kita, berusaha terus pantang menyerah, tetap berinovasi biar bisnis berhasil?
Karena, menggunakan talenta kita itu merupakan salah satu bentuk kita bersyukur atas apa yang dikasih ke kita.
Atau..
Punya mimpi buat sekolah di luar negeri, tapi kepentok biaya. Kita ngubur mimpi kita itu dalam2, atau kita tetap berusaha nyari beasiswa, kerja part time, etc sampai one day kita bisa sekolah di luar negeri?
Karena, have faith itu juga salah satu bentuk bersyukur.
Jadi, hari ini gue belajar, bahwa bersyukur itu bukan berarti menyerah dan menerima keadaan. Tapi tetap berani berambisi, berani bermimpi, untuk tetap ngejar apapun yang kita mau, sesusah apapun.
Karena, apa yang dikasih Tuhan dan direncanakan dalam hidup kita itu pasti baik.
Gue belajar buat jangan jadiin "bersyukur" itu sebagai tameng buat gak berubah dan menerima keadaan.
Tapi at the same time, kalau kita sukses atau lagi di atas angin, ya malahan kita harus lebih banyak bersyukur.
Jangan liat ke atas mulu, liat juga ke bawah dan ke samping.
Berambisi itu baik. Gak salah punya ambisi atau mimpi yang tinggi.
Yang salah, menurut gue, kalau kita menghalalkan segala cara dan gak pernah merasa cukup. Apalagi kalau sampai nyakitin orang.
Terus ujung2nya, kita jadi gak merasa puas dan gak content. Jadi gak bersyukur.
Bersyukur secukupnya. Tau kapan harus bersyukur.
Berambisi secukupnya. Tau kapan harus berambisi.
Gak kurang, gak lebih.
Gue rasa, itu adalah strategy yang paling baik buat menjalani hidup ini. Secukupnya ajaa. :)
Itu aja yang pengen gue sharing sedikit soal kontemplasi gue sore ini.
Maaf kalau ada salah kata, atau yang kurang jelas.
Pendapat gue juga belum tentu yang paling benar.
Jadi, kalau mau ada yang nambahin atau diskusi, yuk komen di tweet ini ya!
Banyak dari kita (termasuk gue) yang kadang suka bertanya :
"Gimana ya caranya biar kita bisa berdampak di kantor/komunitas/lingkungan/dll?"
Kali ini, gue mau share apa POV gue tentang apa artinya "Impactful"
A Thread
Disclaimer :
Ini adalah berdasarkan pengalaman gue pribadi, dan bukan satu satunya cara yang benar ya. Jadi masih ada pendapat lain tentang topik ini.
Jadi, jangan ditelan atau dipraktekan mentah2 ya.
Perlu kebijaksanaan juga ya :)
Menurut gue, kadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa apa yang kita lakukan itu harus sesuai dengan passion atau purpose kita agar apa yang kita lakukan itu BERDAMPAK dan BERARTI.
Gak salah, tapi kadang orang suka kelupaan step awalnya, yaitu BERGUNA.