"Kenapa? Axl kenapa...?! kenapa? ada apa? ada apa?"
Kepalaku semangkin masuk saja kedalam dekapan dada Ayahku. Aku memejamkan mata dengan sekuatnya. Sampai gemerutuk kedua kelopak mataku! Gak berani buka!
Lengah!
Sekali kubuka mataku. Langsung tampak kembali sosok itu seperti mengejarku berada tepat dibelakang Ayah.
Langsung saja kupejamkan lagi.
Aku gak mau lihat dia! benar-benar sangat menyeramkan.
Baru kali ini āku lihat sosok yang membuat seluruh tubuhku menggigil.
Merinding dan seketika itu pucat wajahku.
Badanku sepeřti disiram es! Mengejang kedinginan. Pucat pasi!
"Ayah! Ayah! pulang Yaaaahhhhh! Pulaaaangggg!" aku teriak se kencang² nya.
"Loh?! Axl kan sukanya ke MOG? suka kalau diajak ke sini...katanya mau beli kaset CD film...beli es cream Conello...? maen di Time Zone? la.., sekarang kok mau ngajak pulang sich?! gimanaaaa?"
"Tidak Yah....! tidak! Axl takut! takut Yah....! Axl mau pulang aja. Gak usah ke MOG!
gak jadi ke MOG! pulaaaangggg...!" kuteriak sekencang-kencangnya dengan tubuh mengejan seperti anak kena épilépsi!
Eh! lo, kok malah ...malah...Ayah, malah mengajakku naik kelantai dua? Lo, gimanaaa Ayahku ini...
"Yah! pulanggg Yahhhh....! pulangggg.....!" kunaikkan satu oktaf
nada teriakanku. Mlengkiiingggg!
"Ayaaaahhhhhh!"
Kubuka lagi sedikit mataku...penasaran!
Akh!
Sosok hitam itu menjulur-julurkan lidahnya dibelakang Ayah!
(kok masih sajaaa mengikuti ya...?)
Spontan aku teriak lebih kencang lagi!
Dan, akhirnya teriakanku mengagetkan para pengunjung!
Semua mata tertuju kearah kami semua!
Ayah kebingungan...
"Yah! hantu Yah....! Hantu...!"
Aku menangis...menangis sekencang-kencangnya...
Dan akhirnya Ayah me nepuk² pundakku...
Menenangkanku.
Alhamdulillah...
Ayah mengerti...
Dan aku dibawa turun menuju parkiran mobil diikuti oleh Bunda dan Kakakku Arcie.
"Ya Allah...Allah, tenangkanlah adikku ya Allah...lindungilah dia dari godaan hantu ya Allah...usirlah hantu yang mengikuti kami semua ya Allah...walaupun aku tak melihatnya...usirlah dia ya
Allah...kasihan adikku Axl ketakutan. Ya Allah...aku minta kepadaMu Ya Allah...tenangkanlah adikku Axl ya Allah...Ya Allah...aminnn..." sembari mengusapkan kedua telapak tangannya pada wajahnya.
Aku masih, masih menegang! dengan mata masih terpejam!
Gak aku buka mataku, sebelum sampai didalam mobil.
Dan hantu itu...jangan sampai masuk mobil!
"Aku gak mau ke MOG lagi! Takut! takut! ada hantunya...Aku gak mau lagi!"
"Iyaaa, iyaaaa...sudah, sudah!...ini sudah didalam mobil" hibur Bunda.
Aku sudah berpindah kedekapan Bunda.
Kudengar, Ka Arcie, sibuk lagi dengan mantra² pengusir hantunya, di kursi belakang.
Aneh...,
Kenapa Kak Arcie gak ikutan melihat juga...? Kenapa hanya aku saja yang bisa melihat hantu itu...? kenapa?
Ya Allah...kabulkanlah doa Kak Arcie Ya
Allah...kasihan dia...begitu khusuknya kakakku itu berdoa ya Allah...matanya me ngejap² dengan mulutnya komat-kamit.
Jarang sekali kulihat ia berdoa dengan begitu khusuknya.
Ya, cuma sekali ini saja.
Dalam perjalanan pulang, hatiku sudah agak tenang. Allah telah mengusir hantu
menyeramkan itu lewat doa Kak Arcie...
Thanks ya Kak Arcie...
Kau benar² sayang kepada adikmu ini, walau selalu saja aku tiap hari mengganggumu. Merebut game di hp. yang sedang enak-enaknya kamu mainkan.
¤¤¤
Mobil hitam itu mampir kerumah,
"Kenapa kok bisa sampai ketakutan kayak gitu...?" tanyaku pada Adikku Anton Misbachudin.
Ia hanya mendehem saja, menghisap rokok dalam² dan menghembuskannya ke udara.
"Paling ya oleh² dari kuburan kemaren Mas Andy..." jawab istri Adikku.
"Dari
kuburan?"
"Iya, kemaren habis nyekar ke kuburan Klaseman. Tiba² Arcie kebelet pipis. Aku antar dia ke sungai pinggir kuburan. Terus, tiba-tiba, Axl kebelet pups! la, jadi bingung aku...kok dikuburan, gak seperti biasanya, kebelét semua...mana ada wc di kuburan? Ya, aku sekalian
di sungai aja pups nya...dari pada lari² cari kamar kecil...? terus gak ada wc-nya? bisa berabé nanti, selak kebelét! heuheuheuheu..."
"Atau mungkin Axl ada yang ngikutin setelah dari kuburan Embah Canggah di Klaseman ya?" Ayahnya menimpali, "gak pernah kok Axl setakut itu.
Sampai² kuajak ke MOG lagi... ia teriak² gak mau! gak mau! takuuuutttt! begitu saja jawabnya! aku jadi bingung."
"Ya, ya ya ya...syukurlah kalau begitu...biar hemat aja. Kan kalau sudah maén di MOG, dompetmu bakalan terkuras habis...heuheuheuheu. Kalau kau tolak, pasti me raung²...sudah ketagihan MOG diaaaa. Jadi, sekarang, lumayanlah sudah gak mau, itung² berhemat sedikit lah...
Hampir jam tengah malam, Untung yang masih kelas 4 SD tiba-tiba terbangun dan melihat ada yang aneh, sosok hitam kecil merangkak dilantai deket pintu masuk,
"Yah, Yah! ini apa Yah?!" ujarnya.
Sambil tulunjuknya mengarah ke sosok itu.
"Apa, apa? ada apa? kamu nemu apa?" betapa
terkejutnya Agit Ayahnya, "hah!? ini, ini cuyu lé (nak). Hah!? Ada talinya juga...dan...hah! ditemani semut hitam beşar juga."
Segera Pak Agit yang juga tetanggaku berjarak 3 rumah dari kediamanku, keluar menuju tetangga lain yang masih terbuka pintunya.
Wanita setengah baya itu tertunduk.
Matanya terpejam.
Tak lama, ia pun membuka matanya.
Berdiri...
Ia terlihat berjalan menuju ke kamar kecil, kemudian kembali lagi duduk.
Tubuhnya terlihat masih kuat.
Matanya kembali terpejam dalam kepal tangan kanannya bak the thinker
Socrates...
Kali ini kembali matanya sedikit terpejam agak lama, & berujar kepada ibuku, "Din, tolong bacakan yassin ya?"
Aku sebenarnya malu untuk menceritakan ini kepadamu kawan... perihal cerita ketika aku disunat.
Tapi, sekedar untuk kenangan saja, tentulah hal itu tidak menjadi sebuah masalah.
Agar bisa kau tahu, kenapa selalu kau tanyakan awal muasal ibuku yang stress itu.
Kau selalu penasaran tentang ibuku yang suka sekali tersenyum sendiri dan tiba² berganti menangis sesenggukan ketika bertemu dengan anak yang berseragam SD.
Terutama yang berada dikelas SD penghabisan. Mereka² yang duduk dibangku klas 6.
-RAYUAN GHOIB (Sopir Truk Tebu & Wangi Parfum)-
Tiada sanggup Rojim melawan cekikan tangan istrinya yang semakin lama seperti tambah menguat kesetanan.
Dan akhirnya, gelejotan dari kepala dan tubuh Rojim sudah tiada kentara.
"Rojiiiim!
Rojiiiim!
Keparat kau Rojiiim!
Bau parfum siapa ini Rojim! Baunya wangi banget! Heran aku!
Kaos, jacket, celana?! Bahkan topimu juga wangi. Diapakan aja kau Rojiiiim! Bak Raja saja kau ini Rojiiiim!
Kau kira aku ini babumu apa? cucian seabreg begini? Sudah capek² aku mencuci? Tapi apa balasannya? Kau selingkuh ya...? Gak seperti biasanya pakaianmu kok masih wangi? Wangi parfum orang lain lagi. Baunya menyengat! Menggairahken! Parfum wanita! Sudah pasti ini!