Aku mengendarai motor pada jalanan, yang kiri kanannya masih tampak berupa tanah.
Entah mau kemana tujuanku, aku tak tahu pasti, hingga aku berpapasan dengan seorang pengendara motor yang aneh.
Lehernya penuh jahitan hitam seperti habis kena bacok.
Rambutnya cepak semrawut dan wajahnya berjambang.
Manusia aneh....
Cuék aja, aku terus hingga jalanan menjadi naik menanjak.
Ku gas agak kencang hingga sampai diatas....
Ternyata...
Jalanan sudah habis. Jalan buntu, ada berdiri tembok batako semeter.
"Aneh! tadi seperti jalanan looosss luas, eh...tiba-tiba naik kok ada tembok diatas? aneh..."
Terpaksa aku belok, balik kanan kembali lagi hingga sampai pada jalanan yang datar.
Angin siang berhembus dengan kencangnya menerpa wajahku. Mengusir gerah dari teriknya sengatan matahari.
Tapi....
Betapa terkejutnya, di depan, pengendara yang lehernya penuh jahitan tadi sudah menunggu. Dan kulihat, ada juga temannya sedang menata sebuah peralatan kecil pada meja kecil.
Seperti paku besar yang ada rumbai-rumbai dari serabutan rumput jepang pada bagian belakang paku.
Persis rumbaian yang ada pada tangan gadis cherrleaders yang dijuntai-juntai keatas.
"Tolop! peluru tolop!
Ya! itu pasti peluru tolop!"
Kulihat rekannya juga membawa pipa tolop.
Dia...?! dia! dia! tiba-tiba...!
Menyorongkan pipa tersebut kepadaku sambil memasukkan paku rumbai dan meniupnya dengan mulutnya yang kotor itu!
'Swingggg...!'
Terdengar jelas!
Sesuatu mendesing kearahku...
'...Jleb!'
"Aukh!"
Ada rasa sesak menghantam dadaku sebelah kiri, dibawah susuku!
Duh!
Celekitttt! dan seketika saja, sesak!
Aku sulit bernapas!.
Aku balik kanan, langsung berlari menyelamatkan diri.
Kutinggal motorku, gak sempat aku menstaternya keburu ketolop lagi.
'Swingggg...'
'....Jleb!'
Duh!
Ada rasa nyeri pada leher sebelah kiriku!
Ada hantaman lembut menembusnya.
Dan seketika itu nyeri...nyeriiii!
Aku lambatkan langkahku....dan....
Bruk!
Tubuhku terhempas ditanah dengan wajahku yang ngos-ngosan mencium bau tanah yang basah itu.
Aku terjerembab dibibir sungai.
Aku berbalik dalam rebahku.
Kulihat dua orang yang lehernya penuh jahitan itu, masih membawa paku rumbai banyak dan sebuah tolop.
Wajah brewoknya menyeringai seperti pemburu yang puas dengan hasil buruannya.
"Aku manusia! tolol!
Kamu kira hewan?!" batinku.
Mereka berdua hanya meringis dengan gigi-giginya yang gigis itu.
Dan tangannya mendekatiku, menarikku dengan paksa.
Sekuat tenaga aku meronta, teriak dengan rasa nyeri pada dadaku yang kiri dan leherku yang kiri juga.
Sesak! sesak! sesak sekali dan nyeri itu bertambah tak tertahankan hingga kepalaku cekotttt, cekottt dan aku mencoba berlari hingga tergeletak lagi pada lantai putih.
Duh!
Aku mimpi!
Dengan napas ngos-ngosan dan tenggorokan yang teramat haus sekali.
Napasku naik turun tak teratur....
Tapi, benar-benar nyeri kurasakan pada dadaku sebelah kiri dan juga leherku...sebelah kiri pula.
Sama, seperti bagian yang kena tolop tadi.
Kuraba, gak ada luka.
Tapi, nyerinya minta ampunnnn....
"Toloooonggggg...!"
Mimpi yang nyata.
--------------------------------
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
-BENTUK, RUPA, MALAKUL-MAUT-
Malakul-maut itu laki² hitam, keriting rambutnya, busuk baunya, hitam kainnya, yang keluar dari mulutnya dan lobang hidungnya lidah api & asap.
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”
Al Qur’an
Bagaimana rupa Malakul-maut (malaikat pencabut nyawa)?
Banyak orang yang tidak tahu gambarannya bentuk maupun rupanya, yang pastinya akan menjemput hamba yang berdosa dan hamba yang ta’at sesuai dengan surat As Sajadah, ayat ke 11 dalam Al-Qur’an diatas.
- P E S U G I H A N -
Wanita itu pengikut aliran sesat!
Setiap malam bulan purnama, ditengah malam, selalu ia keluar ber putar² mengitari rumahnya, dengan bertelanjang.
-POCONG SUBUH-
"2 hari gudangnya Pak Tohir ada masuk barang² rongsokannya mall². Ada kolam renang kecil bulat, rak buku, almari pakaian, wés pokoknya komplit perlengkapannya mall & terlihat lusuh²."