4. Asumsi konservasi: semakin sedikit yg berkunjung maka semakin mudah untuk dilestarikan krn tekanan thd situs lbh kecil. Sebaliknya, asumsi komodifikasi: semakin banyak turis maka semakin banyak pendapatan
5. Dr kontradiksi tsb, solusi yg dipilih adalah: naikkan harga tiket maka org yg bisa naik #Borobudur menjadi lbh sedikit shg risiko kerusakan dpt diminimalisir
6. Solusi #neoliberal ini selalu melahirkan ekslusifitas dmn mereka yg posisi kelas kuat dimenangkan atas mereka yg lemah. Hal ini krn kemampuan membayar menjadi basis utk menikmati barang/jasa
7. Jika benar alasannya utk pelestarian situs #Borobudur apa harga harus dinaikkan? Ada cara lain yg lbh efektif utk tujuan tersebut.
8. Pertama, tidak boleh ada turis naik candi kecuali peneliti dan peziarah untuk berdoa di #Borobudur
9. Apabila solusi tsb dianggap terlalu ketat, maka solusi kedua bisa pakai skema reservasi. Jadi turis yg ingin naik, mereka hrs reservasi sebelum hari H shg jumlah turis yg naik bisa dibatasi berdasarkan kuota yg aman bg kelestarian #Borobudur
10. Semua polemik ini terjadi krn negara yg semestinya menjadi penanggung jawab dlm pelestarian memilih utk lepas tangan tp tetap mengekstraksi pendapatan pariwisata #Borobudur
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Konon apa yang beliau sampaikan adalah “FAKTA” namun isinya sebenarnya opini dari mereka yang mendukung perampasan tanah warga Wadas atas nama kepentingan umum. Mari kita periksa bersama.
1. Pengukuran yg konon hanya untuk bidang tanah warga yg setuju. Namun tindakan ini tdk bisa dilepaskan dr proses pengkondisian iklim represi oleh aparat yg bbrp bulan belakangan terus menurus memprovokasi warga. #WadasMelawan
2. Pengkondisian iklim represi ini sdh umum digunakan agar ada warga yg terprovokasi shg bisa melakukan sebuah tindakan pidana. Di sinilah SLAPP (strategic litigation against public participation) akan digunakan utk membungkam perlawanan #WadasMelawan