Lakon Story Profile picture
Jul 15, 2022 109 tweets 15 min read Read on X
Kuntilanak Narsih
Part 2 (Ngluruk balak)

A Thread

@bacahorror #bacahoror
#ceritaserem #lakonstory #threadhorror Image
sebelum kalian membaca part 2 ini, pastikan kaluan sudah membaca part sebelumnya.

" Innalilahi, wa inna ilaihi rojiun.....
Innalilahi, wa inna ilaihi rojiun.....

Telah berpulang ke hadapan Tuhan yang maha esa, Ibu Lasri, istri dari Almarhum bapak Tomo, warga RT 02..RW 01.
" Suara pengumuman kematian yang saat itu terdengar jelas berasal dari masjid yang berdiri tidak jauh dari rumahku.

" Loh mas, masak sih bu Lasri meninggal " ucapku sambil bergegas keluar dari rumahku .
Mendengar hal itu, suamiku yang sebelumnya bersiap siap hendak berangkat kerjapun, waktu itu seketika terlihat terkejut dan mengikuti langkahku menuju kearah rumah bu Lasri sambil mendengar suara pengumuman kematian tersebut yang terus saja terdengar hingga beberapa kali.
Dan sesampainya aku dirumah bu Lasri, pagi itu akupun seketika terkejut melihat pemandangan yang ada didepan mataku.

Bagaimana tidak, Bu Lasri yang sebelumnya sempat mengobrol bersamaku,
pagi itu benar benar terlihat sudah berbaring kaku dengan jenazahnya yang juga terlihat baru saja akan diurusi.
Disitu, aku sudah melihat ada beberapa tetangga yang berkumpul ditambah dengan Wulan yang juga terlihat duduk disalah satu sudut Rumah dengan tatapannya yang terlihat kosong entah kenapa.
Mengetahui hal itu, akupun seketika masuk kerumahnya dan membantu prosesi persiapan pemakaman bu Lasri bersama para tetangga lainnya.

Dan anehnya, kami para tetanggapun merasa keheranan dengan tingkah Wulan yang waktu itu benar benar terlihat aneh.

Bagaimana tidak,
Pagi itu, dengan sama sekali tidak bergerak, Wulan hny duduk sambil memandang wajah bu Lasri sambil sesekali terlihat tersenyum tipis menyeramkan.
Mengetahui hal itu, kami para tetangga mencoba tidak menghiraukannya dgn terus fokus menyelesaikan persiapan pemakaman bu lasri sj.
Mulai dari memandikannya, mengkafani dan sebagainya mengingat semasa hidupnya, bu Lasri memang dikenal sebagai orang yang sangat baik dalam hidup bertetangga.
Untuk itulah, ketika beliau meninggal dunia, tidak heran jika masih belum genap 1 jam setelah pengumuman dikumandangkan,
pagi itu Rumah Bu Lasri sudah dipenuhi oleh Warga yang tinggal disekitar rumahnya.

" Mbak Yuli, samean tau apa enggak ya penyebab kematian bu Lasri,
perasaan ada yang bilang kalau mbak Yuli masih sempat ketemu bu Lasri sebelum beliau meninggal ? " ucap salah satu tetanggaku mengagetkanku.
" Loh, aku gak ngerti e mbak, beberapa waktu yang lalu, aku memang masih sempet ngobrol dengan beliau, tapi beliau masih baik baik saja kok " jawabku singkat.

" Eh sebentar,,,lihat tuh si Wulan, dia katanya sedang sakit keras.
Tapi kok sepertinya dia baik baik saja, duduk santai gak terlihat sedih sama sekali ditinggal ibunya " imbuh Tetangga yang lainnya mengagetkanku sembari kami bersama sama memandang kearah Wulan yang waktu itu memang masih tetap duduk ditempatnya.
Dan tanpa memperdulikan hal itu, akhirnya kami semua wargapun menyelesaikan prosesi pemakaman bu Lasri hingga akhirnya, sekitar pukul 10.30 pagi, prosesi pemakaman bu Lasripun benar benar telah selesai dilakukan.
Namun anehnya, setelah semua proses pemakaman bu Lasri telah selesai dilakukan, rumah bu Lasri yang harusnya digunakan untuk mengaji hingga ke 7 harinya, siang itu malah seketika terlihat tertutup dengan sangat rapat.
Mengetahui semua itu, kami para warga sekitarpun benar benar merasa keheranan dengan tingkah Wulan yang seolah olah tidak memperdulikan kematian ibunya.
Dan tidak berhenti disitu saja, setelah hari itu, rumah Bu lasri kini menjadi sangat sepi dengan tidak adanya sekalipun lampu penerangan yang terlihat menyala disiang atupun dimalam hari.
Bahkan, meskipun tertutup rapat, kami wargapun juga tau jika didalam rumah tersebut, masih ada Wulan yang tinggal dirumahnya yang kini hanya dihuni seorang diri.
Hingga akhirnya, aku yang bisa dikatakan sebagai tetangga terdekat bu Lasri, kini hanya bisa mengintip kearah rumahnya sesekali sembari mendengar keanehan keanehan yang semakin lama semakin menjadi jadi.

...

Masih sangat teringat jelas dikepalaku,
Malam itu, adalah tepat sekitar 3 hari setelah kematian bu Lasri.

Aku yang biasanya selalu tertidur lelap ketika waktu masih menunjukan pukul 21.00 malam.
Malam itu tiba tiba tidak bisa tidur karena dengan sangat jelas, aku dan suamiku mendengar suara musik yang jika kudengar lebih teliti lagi, suara musik tersebut seperti berasal dari sebuah Radio yang terdengar sesekali tidak begitu jelas suaranya.
Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut bukan main karena seiring dengan suara tersebut terdengar, aku dan suamiku mencium aroma bunga melati yang juga tercium dengan sangat kuat.
" Mas, kamu denger suara ini gak " ucapku kepada suamiku yang saat itu juga terlihat ikut mendengarkan.
" Iya e dek, sepertinya suaranya berasal dari radio. Ini lagu lama, lagu kesukaan almarhum nenekku " jawab suamiku sambil tangannya yang mulai membuka tirai yang ada dikamarku agar dia bisa melihat kearah rumah bu Lasri.
Dan tidak hanya itu, belum selesai kami mengintip kearah rumah bu Lasri, malam itu aku juga mendengar suara Wulan yang sepertinya sedang tertawa tawa seorang diri dengan kondisi lampu rumahnya yang tetap dalam keadaan mati.
Mendengar hal itu, aku dan suamikupun tetap memperhatikan dengan seluruh tubuh yang mulai bergetar ketakutan.
" Ya allah, sepertinya ada yang salah dengan Wulan. Kasian dia, bagaimana kalau kita bantu, kamu ingat kan, almarhum bu Lasri sudah sangat baik dengan keluarga kita, "
Terang suamiku dengan seketika menutup tirai dan mengajakku pergi kerumah bu Lasri.

Namun karena aku menganggap jika akan berbahaya jika malam itu kami melihat keadaan Wulan hanya berdua saja, akhirnya akupun memutuskan untuk menahan suamiku agar niatnya bisa ditunda.
" Mas aku punya rencana, percaya deh sama aku " ucapku menenangkan suamiku.

" Maksudnya gimana ? " Jawab suamiku.
" Wulan itu sepertinya sedang diikuti oleh makhluk halus. Waktu itu, almarhum bu Lasri sempat sedikit menceritakan tentang keadaan Wulan kepadaku " ucapku memulai pembicaraan.
" Hah, yang bener ?, Ngaco kamu dek, gak mungkin lah. lagian, dulu kan Bu Lasri orang sakti, masak gak disembuhin sendiri. Sepertinya setelah kita tolongin malam itu, Wulan sudah sembuh deh " sahut suamiku.
" Panjang ceritanya mas. Begini saja, besuk pagi kamu jangan kerja dulu ya, ayo antar aku mencari adik bu Lasri yang ada didesa sebelah, Ini pesan bu Lasri sebelum beliau meninggal, " jawabku jelas.
" Iya sudah, oke, terus kita kemana ? " Imbuh suamiku dengan wajahnya yang terlihat kebingungan dengan apa yang sudah aku katakan.

" Sudah, besuk antar aku pokoknya. Malam ini, kita awasi saja bagaimana Keadaan Wulan, nanti kalau memang ada apa apa, kita panggil warga saja,
kita masuk ramai ramai. Intinya jangan sendirian, terlalu berbahaya " terangku sambil kembali membuka tirai dan mengawasi rumah bu Lasri yang semakin lama benar benar terlihat semakin menyeramkan.
Hingga akhirnya, sepanjang malam, aku dan suamikupun tetap memandangi rumah bu Lasri tersebut sembari mendengarkan suara lagu lagu lama yang terdengar berbunyi nyaring.
Dan tidak hanya itu, selama aku mengawasi rumah Bu Lasri tersebut, malam itu aku seolah olah juga merasa diperhatikan oleh seseorang.

Hal itu tentu saja bukanlah tanpa alasan.
Karena setiap aku mulai mengantuk ketika masih mengawasi, jendelaku tiba tiba dilempari batu oleh seseorang yang akupun tidak tau dimana keberadaan orang tersebut.
Bahkan, tidak jarang pula aku juga mendengar adanya suara orang yang terdengar sedang memanggil namaku dan nama suamiku dengan sangat begitu jelas.
Mengetahui semua itu, akupun akhirnya tetap mengawasi semua kegiatan yang ada dirumah bu Lasri tentu saja dengan keadaan lampu rumah bu Lasri yang saat itu benar benar tetap dalam kondisi mati.
Dan hingga akhirnya, suara radio tersebut perlahan sudah mulai tidak terdengar ketika waktu sudah menunjukan pukul 03.00 dinihari.
Disitu, setelah aku memastikan jika semuanya sudah benar benar aman, akhirnya aku dan suamikupun memutuskan untuk beristirahat mengingat keadaanku yang waktu itu juga sudah sangat kelelahan.
Namun anehnya, masih belum lama aku tertidur lelap, waktu itu tiba tiba aku mendengar ada suara langkah kaki yang terdengar disertai dengan suara seretan yang juga terdengar dengan sangat jelas.
Suara tersebut, terdengar jelas seolah olah sedang berjalan tidak jauh dari rumahku dan menuju kearah rumah bu Lasri.

" Plek..plek..plek...sreeett...sreeettt...sreett "
Mendengar hal itu, rasa kantukku terasa seketika menghilang dengan diiringi jantung yang juga berdetak dengan sangat kencang.

Dan tidak hanya itu, setelah suamiku bangun dari tidurnya karena sepertinya dia juga mendengarkan apa yang sedang aku dengarkan,
dengan sigap, suamiku langsung bergegas kembali kearah jendela sembari membuka tirai dan melihat darimana sumber suaranya.

Ketika tirai sudah dibuka, waktu itu suamiku tiba tiba terlihat melongo dengan tidak sekalipun mengedipkan matanya.
Tubuhnya terlihat gemetar, sembari tanganya yang melambai kearahku seraya memberi tanda jika waktu itu dia ingin aku melihat apa yang sedang dia lihat.
Mengetahui lambaian tangan tersebut, akupun bergegas mendekatinya dan ikut melihat kearah luar rumah yang waktu itu memang masih dalam keadaan gelap gulita.

Dan ketika aku sudah melihat kearah luar rumahku, dengan mata kepalaku sendiri,
waktu itu aku dan suamiku melihat adanya sosok perempuan berambut panjang yang terlihat berjalan keluar dari rumah almarhum bu Lasri.

Dan tidak hanya itu, sosok perempuan tersebut terlihat menyeret sebuah karung yang sepertinya berisi sesuatu yang sangat berat.
Hal itu, terlihat dari bentuk karungnya yang memang terlihat besar dengan berisikan sesuatu yang akupun tidak tau apakah isi dari karung tersebut.

Disitu, sosok perempuan tersebut terlihat menyeret sejenak lalu kembali kearah dalam rumah almarhum bu Lasri dengan tidak sekalipun
menoleh kearahku karena kurasa, sosok perempuan tersebut tidak menyadari jika waktu itu aku dan suamiku sebenarnya sedang mengawasinya.
Mengetahui hal itu, jantungku benar benar berdetak dengan sangat kencang, tubuhku bergetar hebat dengan nafasku yang juga seolah olah tidak lagi bisa kuhembuskan.
Aku, yang sudah tidak kuat lagi melihat semua itu, akhirnya menahan tangis sambil seketika memeluk tubuh suamiku sambil merintih karena rasa takutku yang waktu itu sudah tidak lagi bisa kutahan.
" Mas...siapa itu mas...masak itu Wulan sih mas " rintihku sembari meremas baju suamiku.

" Tidak mungkin dia Wulan, perempuan itu tinggi banget dek, rambutnya juga sangat panjang, perasaanku kok jadi tidak enak gini ya...ya allah..allahu akbar "
ucap suamiku pelan sembari tubuhnya yang juga terasa gemetar tidak tertahan.

Hingga akhirnya, setelah melihat semua kengerian itu, suamikupun memutuskan untuk kembali menutup tirai jendelaku sembari memelukku hingga pagi menjelang.

....

Dan singkat cerita,
Pagi itu, sekitar pukul 08.00 pagi, aku dan suamikupun tanpa banyak bicara lagi, akhirnya kami berdua menuju ke sebuah desa yang memang cukup jauh dari tempat tinggal kami.
Disitu, aku mencari seseorang yang memang sudah pernah diceritakan oleh almarhum Bu Lasri kepadaku semasa beliau masih hidup.

Dengan besar harapan, jika semua kejadian yang ada bisa segera diselesaikan.
Dan berbekal informasi yang diberikan oleh almarhum bu Lasri, sekitar tengah hari, akupun akhirnya berhasil menemukan saudara bu Lasri yang ternyata beliau adalah seorang bapak bapak yang kutaksir sudah berusia sekitar 40 tahunan.
Hingga akhirnya, setelah aku dan suamiku memperkenalkan diri, akupun mulai membicarakan maksud dan tujuanku kepada bapak bapak yang mengaku bernama Wiro tersebut.
" Sebelumnya kami mohon maaf pak, maksud kedatangan kami kesini memang sesuai arahan dari bu Lasri, saudara bapak " ucap suamiku memulai obrolan.
" Loh, mbak Lasri kok gak ikut kesini, ada apa ya ? " Imbuh bapak bapak tersebut sambil mulai mempersilahkan kami untuk duduk diruang tamu rumahnya.

" Bu Lasri sudah meninggal pak " sahutku tanpa basa basi.
Mendengar hal itu, suasana yang sebelumnya mencair, waktu itu seketika hening dengan wajah pak Wiro yang juga terlihat Murung seolah olah tidak percaya dengan apa yang sudah aku ucapkan.

" Loh kok kaget, masak gak ada yang beritahu bapak sih " imbuh suamiku jelas.
Dan karena ucapan suamiku yang tidak mendapatkan jawaban dari pak Wiro, akhirnya akupun memutuskan untuk melanjutkan obrolan agar semuanya bisa segera selesai dengan cepat.

" Jadi begini pak, saya kesini memang disuruh almarhum bu Lasri untuk meminta bantuan bapak,.
Sekarang semenjak Bu Lasri meninggal, dirumah bu Lasri hanya ditinggali oleh Wulan. Tapi sayangnya, Wulan ini malah bersikap sangat aneh. Jangankan mengaji, dirumah bu Lasri sekarang malah selalu tertutup rapat dan sepertinya ada sesuatu yang salah.
Coba kalau bapak tidak keberatan, silahkan bapak lihat sendiri kerumah bu Lasri ya pak, sepertinya saya juga kurang faham mengenai kejadian apa yang sebenarnya dialami oleh Wulan dan Bu Lasri.
Disini, kami para tetangga juga tidak ada yang berani memastikan atau sekedar mampir kerumahnya. Karena semenjak kematian bu Lasri, kondisi dirumah tersebut terus saja terkunci dengan lampunya yang juga selalu mati.
Tapi tenang saja, menurut keterangan dari beberapa warga, mereka mengaku masih sering melihat Wulan tetap ada didalam rumah kok pak. Jadi bisa dipastikan Wulan tidak kemana mana dan tetap ada dirumahnya " ucapku jelas.
Dan anehnya, lagi lagi tanpa mejawab perkataanku, waktu itu pak Wiro malah melamun dengan tatapannya yang terlihat sangat kosong.

Dan tidak hanya itu, beberapa saat kemudian, pak Wiro pun terlihat mengucapkan sesuatu seolah olah beliau memang sudah merasakan jika
ada sesuatu yang sedang terjadi dengan bu Lasri dan Juga Wulan.

" Innalilahi, wa innalillahi Rojiun,. Sepurane seng akeh yo mbak, aku gak paham maksud samean mambengi teko...ya allah...iki ta maksud samean..sepurane mbak...sepurane..
.( Innalilahi, wa innalillahi Rojiun,..mohon maaf ya mbak, aku tidak faham maksudmu kemarin malam datang kesini menemuiku. Maaf, maaf...ya allah, ini ta maksud dari semuanya. Maaf mbak..maaf...) " Ucap pak Wiro dengan mulai meneteskan air mata karena sepertinya
beliau sudah tidak lagi kuat menahan rasa sedihnya.

Hingga akhirnya, setelah semua obrolanku telah selesai, akupun memutuskan untuk berpamitan pergi karena kurasa, waktu itu urusanku membantu keluarga almarhum bu Lasri telah selesai dan selanjutnya,
sepertinya aku sudah tidak memiliki hak lagi untuk ikut campur lebih jauh tentang apa yang sebenarnya telah terjadi...

.........

....

2 Hari kemudian...

Kamis malam, Pukul 20.30 WIB.

...

.......
" Tok tok tok tok...Assalamualaikum " ucapku lantang dengan perasaanku yang mulai merasakan jika dirumah tersebut memang ada sesuatu yang sedang terjadi.

" Tok tok tok tok...Assalamualaikum...Wulan...buka nak, ini aku Pak Wiro.. " teriakku keras.
Namun sayangnya, karena teriakkanku yang tak kunjung mendapatkan Jawaban, akhirnya akupun memutuskan untuk memaksa masuk kedalam rumah tersebut yang ternyata, rumah tersebut tidak dalam keadaan terkunci.

" Kreeeeekkkkk " suara pintu terbuka.
Setelah pintu terbuka, malam itu aku melihat kondisi rumah tersebut memang sudah sangat terlihat tidak terurus.
Lantai kotor, meja kursi yg malang melintang ditambah lampu yang juga sepertinya sdh lama tdk menyala, membuat keadaan dirumah tsb bs dikatakan sdh sgt menakutkan.
Ditambah, malam itu aku juga sesekali mendengar suara Radio berbunyi tidak jelas seperti sebuah Radio rusak.

Mengetahui semua itu, akupun berjalan pelan kearah ruang tamu sambil terus mengucapkan salam.

" Assalamualaikum...Assalamualaikum...Assalamualaikum "
Dan tidak hanya itu, malam itu akupun seketika menyalakan semua lampu yang ada dirumah tersebut sembari menoleh kesana dan kemari untuk mencari dimana keberadaan Wulan.

" Wulan....lan....Wulan..." Teriakku lantang.
Hingga akhirnya, setelah beberapa saat kemudian, aku tiba tiba melihat perempuan yang terlihat jongkok disalah satu sudut dapur seperti sedang memakan sesuatu.

Mengetahui hal itu, akupun seketika perlahan mendekatinya sembari mulai memegangi pundaknya dan mulai menyapanya.
" Ya allah, Kamu kenapa nak " ucapku saat itu sambil melihat kearah perempuan tersebut yang kutau, dia adalah Wulan yang saat itu bisa dikatakan keadaannya sudah sangat memprihatinkan.
Tubuhnya kurus, matanya menghitam ditambah dengan rambut dan baunya yg jg sdh sgt tidak sedap, membuat saat saat itu tnt sj tdk akan pernah bs aku lupakan.
Dan tidak hanya itu, pertama kali Wulan kutemukan, Dia terlihat sedang memakan nasi Aking atau Nasi yang sudah mengering.
Mengetahui hal itu, akupun seketika mengangkatnya dan membawanya kesalah satu kamar tidur lalu kemudian aku mulai mengganti bajunya dan membasuh mukanya.
Disitu, Wulan terlihat benar benar tetap diam sambil sesekali tersenyum sayu kpdku dgn perlahan jg memanggil manggil namaku.
" Wiro,,,,,"

Dan tanpa memerdulikan hal itu, akupun terus saja merawatnya agar keadaanya lebih baik dari sebelumnya.

Hingga akhirnya, setelah beberapa jam kemudian, Wulanpun sudah tidur didalam kamarnya dengan keadaan Rumah yang juga sudah lebih baik daripada sebelumnya.
Kini, setelah lantai kusapu bersih, Kursi dan perabotan sudah tertata kembali, akupun membuka semua pintu yang ada dirumah tersebut sembari berjalan berkeliling untuk melihat bagaimana kondisi rumah yang memang sebelumnya adalah rumah kakak kandungku tersebut.
Disitu, ketika aku berkeliling, aku masih sempat melihat mbak Yuli bersama suaminya yang terlihat baru saja pulang entah darimana.

Karena kurasa semua ini berkat bantuannya, akhirnya akupun menyapanya sembari memberikan senyuman lembut kearahnya.
" Mbak yuli, Darimana, kok tengah malam gini baru pulang, " sapaku.

Namun anehnya, bukannya menjawab perkataanku, mbak Yuli dan suaminya malam itu malah terlihat terburu buru masuk kedalam rumahnya dengan tidak sekalipun membalas senyuman ramahku.
Mengetahui hal itu, akupun merasa sedikit kebingungan lalu aku mencoba membiarkan karena aku merasa mungkin mbak Yuli lupa dengan wajahku.

Dan singkat cerita, setelah puas melihat lihat kondisi dalam dan luar rumah tersebut,
Akupun kembali menutup semua pintu rumah dan masuk kedalam rumah untuk menata tempat tidurku yang rencananya, aku akan tidur disofa ruang tamu utama dengan maksud, aku ingin merasakan dan ingin mencari tau kejadian apa yang sebenarnya telah terjadi dirumah tersebut.
Dan setelah memastikan jika Wulan masih dalam keadaan tertidur pulas, malam itu akupun mulai duduk dengan tenang sembari mengundang makhluk halus yang memang sedari awal sudah sangat bisa kurasakan.
Namun anehnya, setelah beberapa lama aku mencoba, makhluk halus itupun tak kunjung mau berinteraksi kepadaku.

Bahkan, seluruh doa dan kemampuanku yang biasanya kugunakan untuk berinteraksi dengan makhluk halus, malam itu sudah kukerahkan semuanya.
Namun sayangnya, lagi lagi aku tidak mendapatkan respon apa apa.

Hingga akhirnya, setelah beberapa lama kemudian, pandanganku teralihkan dengan adanya Radio Tua yang terletak tepat diatas meja ruang tengah rumah tersebut.
Radio tua yang sebelumnya tidak berbunyi, malam itu tiba tiba berbunyi dengan diawali suara gemerisik layaknya radio yang sedang mencari Frekuensi.

Mengetahui hal itu, akupun bergegas menuju kearah Radio tersebut dan mulai memutar mutar tombolnya agar Radio tersebut
bisa mendapatkan frekuensi dan bisa segera mengeluarkan suaranya.

Namun sayangnya, belum selesai aku memutar mutar radio tersebut, malam itu tiba tiba pandanganku teralihkan dengan adanya sosok laki laki tua yang terlihat sedang melintas dibelakangku dengan langkah
kakinya yang terlihat kesusahan.

Hal itu, tentu saja bisa kurasakan dengan jelas karena selain jaraknya yang sepertinya juga sangat dekat, sosok laki laki tua tersebut memang sempat sekelebatan terlihat berjalan pincang melintas diantara sudut sudut rumah tersebut.
" Guduk, guduk kowe seng tak Golek i. ( Bukan, bukan kamu yang kucari ) " ucapku lirih sambil tetap melirik kesana dan kemari.

Dan puncaknya, setelah beberapa saat aku memutar mutar tombol radio tua tersebut,
akhirnya akupun mendapatkan suara yang sangat jelas yang saat itu keluar dari radio tersebut.

Suara tersebut, adalah suara sebuah lagu lama yang sepertinya aku sangat tidak asing dengan bunyinya.
Dan tidak hanya itu, setelah radio tersebut berbunyi dengan cukup jelas, suhu dirumah tersebut yang awalnya cukup dingin karena udara malam, waktu itu perlahan mulai berubah menjadi sangat panas tidak karuan.
Merasakan hal itu, akupun cukup lega karena sepertinya apa yang sudah kutunggu tunggu akhirnya telah tiba.

" Oh..Radio ini to sumbernya " fikirku dalam hati sambil berjalan kembali kearah sofa yang ada diruang tamu rumah tersebut
sambil duduk dan mulai Perlahan berdzikir dengan Tenang.

Dan tidak hanya itu, waktu itu aku juga mulai mempersiapkan tasbih, rajah, air garam dan yang lainnya karena sejujurnya, malam itu aku merasakan jika sesuatu yang akan datang sepertinya bukan sesuatu yang sembarangan.
Hingga akhirnya, setelah semuanya sudah selesai kupersiapkan, akupun mencoba berjalan kearah setiap bagian sudut rumah sembari menabur naburkan garam yang memang sudah aku genggam dengan tidak lupa, aku juga terus berdzikir
dan membaca beberapa bacaan doa agar aku senantiasa mendapatkan pertolongan.

Namun anehnya, belum selesai aku berputar ke setiap bagian dalam rumah, malam itu aku tiba tiba mendengar suara nyanyian yang setelah kudengar lebih teliti lagi,
sumber suara nyanyian tersebut sepertinya dari arah kamar yang sedang ditiduri oleh Wulan.

Mendengar hal itu, akupun seketika bergegas kearah kamar Wulan dan ternyata, sesampainya aku dikamar Wulan, waktu itu aku melihat Wulan saat itu sudah bukan seperti Wulan yang kukenal.
Benar sekali,

Malam itu, Wulan benar benar terlihat melotot kepadaku dengan suaranya yang terus saja bernyanyi sebuah nyanyian yang sama dengan nyanyian yang terdengar dari Radio

Dan tidak hanya itu, Wulan juga sama sekali tidak bisa diajak untuk berkomunikasi.
Waktu itu, dia hanya terus bernyanyi dengan tetap memandangiku dengan tatapan yang penuh dengan kebencian seolah olah dia sedang memandang musuh utamanya.

Mengetahui hal itu, karena aku tidak bisa berkomunikasi dan aku juga khawatir dengan keadaan Wulan,
akhirnya akupun mencoba menyadarkan Wulan agar dia bisa kembali beristirahat.

Tapi sayangnya, ketika aku masih berusaha menyadarkan Wulan, malam itu tubuhku tiba tiba terasa dihajar oleh seseorang
Kepalaku dihantam, pinggangku ditendang hingga leherku terasa dicekik, malam itu benar benar kurasakan tidak karuan.

Dan untungnya, setelah berjuang setengah mati, akhirnya Wulan pun bisa sadar dengan seluruh tubuhku yang terasa seperti sudah babak belur berantakan.
Dan tidak berhenti disitu saja, ketika Wulan berhasil kembali kutidurkan dan aku kembali kesofa tempatku beristirahat.

Malam itu, aku melihat tiba tiba ada sosok perempuan tinggi besar berbaju merah dengan rambutnya yang terlihat benar benar sangat panjang
sedang melintas tidak jauh dari sofa tempatku beristirahat malam itu.

Dan tidak hanya itu, setelah beberapa saat berjalan, sosok perempuan tersebut terlihat berhenti sejenak dan menoleh kearahku dengan wajahnya yang tidak begitu jelas terlihat karena mataku,
yang saat itu berkunang kunang karena bekas pukulan yang sebelumnya terasa beberapa kali menghantam.

Namun untungnya, disaat itu aku masih sempat melihat jika sosok tersebut terlihat berjalan pelan masuk kedalam kamar tempat dimana Wulan sedang beristirahat.
" Ya allah,,, ternyata dia, pantas saja mbak Lasri gak Kuat... " Ucapku sambil mulai memejamkan mata gr aku bisa segera mengistirahatkan tubuhku sembari telingaku yg masih sj mendengar suara lagu lama dari Radio Tua yang terus sj berbunyi begitu saja.

Bersambung part 3 end..

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

Dec 8
Sabdo palon VS Syekh Subakir
Kisah pertarungan Manusia melawan Lelembut maling Epic sepanjang masa !

PAKU TANAH JAWA, EYANG SEMAR, AJI KALACAKRA

A Thread. Image
Apa kalian pernah mendengar kisah pertarungan Syekh Subakir melawan Sabdo palon ?.

Sebuah pertarungan epic antara manusia melawan lelembut yang terjadi selama 40 hari 40 malam.
Selama pertarungan, tanah jawa diguncang badai, angin, ombak besar dan petir seolah menandakan jika pertarungan tersebut bukanlah sebuah pertarungan biasa.
Read 39 tweets
Nov 16
BAHAYA !

sdah bnyk DM masuk cerita seperti ini.

Akibat "SIHIR PEMISAH" rumah tangga mereka hancur. Setiap hari di tiduri rekan kerja.

A Thread 21+ Image
Sihir,

Ya kalau kita bahas sihir mungkin hingga detik ini masih banyak menimbulkan kontroversi, ada yang percaya, ada juga yang tidak percaya.
Namun semua itu sah sah saja karena setiap orang memang memiliki hak nya masing-masing untuk percaya atau tidak dengan suatu hal.
Read 101 tweets
Nov 14
Asal Usul Rumah Hantu Darmo,

Rumah paling angker di surabaya yang pernah diangkat ke layar lebar.

A Thread. Image
Jika kita mendengar nama rumah Hantu Darmo, mungkin seketika fikiran kita akan mengarah ke rumah terbengkalai yang ada di surabaya. Image
Hal itu memang bisa dibilang wajar karena angkernya rumah hantu darmo memang sudah terkenal hingga kemana mana. Image
Read 17 tweets
Nov 11
BERDASARKAN KISAH NYATA !

Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.

Ngeri !

Cong culi den

A Thread Image
Cong culi den, cong culi den,

Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )

Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata

"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Read 72 tweets
Oct 17
KOTA SANTET BANYUWANGI !.

Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu

Sebuah utas

#lakonstory Image
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.

Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.
Read 18 tweets
Oct 12
KISAH NYATA !

Bukti dan dokumentasi lengkap.

Sampai Thread ini sya tulis semua ini masih terjadi, Ini bukan setan, tapi iblis.

lukisan Baphomet,bntuk dlm rumah sprti rumah pemujaan.

(Slruh keluarga twas, bundir di sumur, kebakaran, Dihuni puluhan setan)

..
Sebuah utas. Image
RUMAH GENTENG IJO.

Benar, rumah yang akan kami ceritakan kali ini adalah sebuah rumah yang orang2 menyebutnya dengan sebutan rumah genteng ijo.(Hijau).
Disebut demikian, karena rumah ini memiliki genteng yang berwarna hijau.

Dan anehnya, Meski warna genteng sudah di cat bolak balik dan diganti warna apapun, pasti akhirnya kembali lagi ke warna semula yaitu warna hijau.
Read 63 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(