Black id Profile picture
Jul 21, 2022 51 tweets 9 min read Read on X
"Banyak dari mereka tak menyadari, bahwa kutukan atau Tulah itu benar-benar ada"

TULAH

[A THREAD]

@IDN_Horror @bacahorror @horrorfess @P_C_HORROR @HorrorBaca @HorrorTweetID #ceritaserem #threadhorror #horrorfess Image
Hi people, pernah denger gak apa itu Tulah? Atau hal-hal yg berkaitan dengan Tulah? Yess, gw sendiri tahu makna Tulah itu adalah kutukan yg menimpa siapa saja dari perbuatannya yg kurang baik atau bahkan menyakiti orang lain.
Atau mungkin aja Tulah itu di ucapkan oleh orang yg merasa tersakiti secara langsung.

Oke, di sini gw mau share beberapa Thread Horor yg berkaitan dengan Tulah dan bagaimana cara Tulah bekerja?
Sebuah sekolah dengan latar perkotaan sudah tak asing lagi menjadi tempat bully terbaik, hal itu juga menimpa Susi dengan sangat tragis.

Seorang anak yg terlahir dari keluarga sederhana dan mungkin bisa di bilang kekurangan.
Dia hanya tinggal bersama ibunya yg bekerja sebagai tukang sol sepatu.

Dengan latar belakang kehidupannya yg miskin, membuat Susi sering sekali di bully oleh teman-temannya. Susi adalah sosok anak yg sopan dan pendiam, dia sering bertanya² pada dirinya sendiri.
Kenapa aku di bully?
Apa salahku jika aku terlahir dari keluarga miskin dan berbeda dengan kalian?

Apa yg membuat kalian sangat membenci dan jijik padaku?
Apa karena pakaianku yg lusuh? Atau apa karena aku tak sejahat kalian?
Sore itu semua murid SMA baru keluar dari kelasnya, karena sekolah menerapkan sistem fullday jadi waktu pulang menjadi sore.

Susi adalah murid yg paling cepat keluar setelah guru yg mengajar di kelasnya, yap dia tahu dia selalu di ganggu 'mereka' jika dia paling belakang.
Tangan dan kaki Susi masih gemetar, banyak luka memar di balik kaos kaki dan seragam sekolahnya. Kemarin Susi di pukuli habis²an oleh para pembully yg memang sengaja menyiksanya di bagian tertutup.

Alih-alih supaya guru tidak ada yg melihatnya.
Meski begitu, wajah Susi pun sedikit memar namun tak ada respect dari guru manapun yg bahkan melihatnya dengan jelas.

"Woy buru buru amat Sus?" Senyum menyeringai seorang murid lelaki sembari memegangi kerah seragam belakang Susi.
Ya, bukan hanya sesama perempuan yg membully Susi bahkan lelaki pun ikut andil. Susi ketakutan, dia mengepal tangannya kuat untuk menghilangkan sedikit ketakutkannnya itu.

3 murid lelaki dan 2 perempuan yg berasal dari kelas berbeda alias campuran,
mereka menyeret Susi ke gudang sekolah seperti biasa setelah tahu keadaan aman.

Susi menangis histeris namun mereka menutup mulut Susi menggunakan lakban. Padahal tubuh Susi masih begitu kesakitan dan tak berdaya namun seakan tak merasa bersalah mereka malah berulah kembali.
"Untung ada lo di sekolah ini Sus, jadi kita semua bisa seneng²"

"The one and only yg bisa kita siksa sampe puas"

Mereka yg terobsesi dengan membully biasanya akan merasa kesenangan jika melihat orang lain tersiksa.
Susi mencoba melawan, saat beberapa murid lelaki mulai membukai seragamnya. Ya, mereka juga melakukan pelecehan pada Susi secara bergilir.

Tawa demi tawa makin nyaring terdengar saat mereka melakukan aksinya dan Susi hanya bisa menangis tak terima.
Waktu menjelang malam, setelah melecehkan Susi mereka lalu mabuk di dalam gudang itu tak terkecuali dengan murid perempuan yg sama² brengseknya.

Susi kini hanya memakai seragamnya dengan berantakan, sama seperti hari hari sebelumnya saat dia pulang sekolah.
Ibunya yg selalu sibuk bekerja dia tidak mengetahui apa yg menimpa putrinya. Mereka keluar dari sekolah dan menyeret Susi.

"Kenapa tadi mencoba kabur sih Sus?"

"Lo pikir kita setan? Kita ini manusia yg sukanya seneng² nyiksa orang miskin kayak lo"
Tubuh Susi benar² terasa sakit dan lemas "Kenapa kalian engga lepasin aku? Udah puas kan sekarang?" Tanyanya lirih.

Mereka semua lantas tertawa nyaring dengan wajah² yg mabuk, karena memang biasanya mereka meninggalkan Susi sendirian di sekolah setelah puas membully nya.
Tapi sekarang mereka menyeret Susi dan membawanya ke jalan untuk pulang ke rumahnya. Hanya satu yg Susi takutkan, yaitu bertemu dengan ibunya.

"Apa lagi dong Sus? Kita mau anterin lo pulang, karena merasa sedikit bersalah" tawa yg lain nyaring.
Mereka masih di bawah pengaruh alkohol. Susi terdiam saat rasa takutnya benar² terjadi di depan matanya, ibunya berdiri tepat di hadapannya dengan mata berkaca kaca.

Melihat sang anak yg berpakaian berantakan, rambut yg acak²an dan menangis sesenggukan membuatnya tak tahan.
Apa lagi saat tahu Susi bersama dengan orang² pemabuk.

Mereka berpapasan di jembatan yg cukup ramai pengendara berlalu lalang, ibu Susi masih membawa alat2 sol sepatu.

"Ibu lo kan Sus? Wah kebetulan banget"
"Kita harus tunjukkan betapa menderita putrinya di sekolah"

Ibu Susi lantas marah besar "Kalian apain anak saya heuh? Dan kamu Susi, kenapa engga memberitahu ibu soal ini?" Dia histeris sembari menggoyahkan tubuh Susi.

"Bu sakit bu" lirih Susi merasa tubuhnya kesakitan.
Dia melepaskan putrinya lalu dengan berani menampar lelaki yg berdiri di paling depan "Beraninya kamu perlakuin anak saya seperti ini. Kamu pikir kamu berkuasa? Ingat ya ada hukum yg bisa membuat kalian semua jera" tegas ibu Susi dengan nada terputus putus.
"Bu biarin aja, ayo kita sekarang pulang aja bu" pinta Susi memegangi lembut tangan ibunya dengan tatapan penuh harap.

Ibu Susi melepas tangan Susi lalu kembali menatapi remaja² itu, masih dengan suasana jalanan jembatan yg ramai.
Mereka terlihat marah menatapi ibu Susi yg hendak melayangkan tamparan lagi, ke tiga remaja lelaki dengan cepat memegangi tubuh ibu Susi dan remaja perempuan memegangi Susi.

"Lo pikir karena lo lebih tua kita segan sama lo hah?
Kalian ini anak sama ibu sama² miskin dan gak bisa melawan kami" teriaknya lalu menampar keras ibu Susi

Tamparan itu berlangsung berkali² hingga yg terakhir sangat keras dan membuat ibu Susi terhuyung lalu
salah satu dari mereka menyodorkan kakinya dan membuat ibu Susi terjatuh ke sungai deras di bawah jembatan.

"Sekarang kalian akan merasakan tulah karena sudah mengganggu kami" teriak ibu Susi sebelum terjatuh dan pergi di bawa derasnya air sungai.
"Tulah?" Mereka bertatapan dan saling bertanya² lalu akhirnya terdiam beberapa saat, di iringi dengan tangisan Susi yg menjadi. Susi melepaskan pegangannya dari ke dua remaja perempuan itu.

"Bu, Susi ikut ya?" Tangisnya.
Lanjut gak nih? Ramein dulu yaa, love, comment dan retweet ok😉
"Lo gila Bel?" Panik ke dua perempuan itu yg merasa keadaan menjadi sangat tidak mengenakan.

Susi menatapi ke arah mereka semua dengan tatapam penuh dendam "Mulai sekarang aku tidak akan diam,
kalian akan merasakan setiap detik penderitaan yg aku alami sampai membuat kalian gila dan berakhir seperti aku" ucapnya lalu meloncat dari jembatan ke sungai menyusul ibunya.

Semuanya terkejut melihat hal itu, namun
mereka tak berpikir panjang lagi dan segera melarikan diri dari sana dengan rasa was-was yg mulai menyelimuti.

Dari sana kelima bersahabat yg kerap membuat onar di sekolah mulai redup kekuasaannya, mereka dibayang-bayangi oleh kematian Susi dan ibunya.
Sementara itu kasus kematian mereka seakan tak di usut oleh pihak sekolah atau manapun, mereka hanya dinyatakan sebagai orang hilang.

Salah satu dari mereka tiba² mendapat sebuah surat misterius yg tergeletak di meja saat para murid baru masuk pagi,
dia adalah Bara yg merupakan ketua dari 5 anggota pembully itu.

Bara merasa ragu untuk membaca isi suratnya karena tekstur kertas yg lusuh dan berwarna coklat berlumur. Dia menelan salivanya dengan tangan gemetaran membaca isi suratnya.
Siap untuk berbagi penderitaan? :)

Dia refleks membuang suratnya dan menatapi semua temannya seakan marah. "Siapa yg naruh lelucon begini di bangku gue?" Teriaknya.
Mereka terdiam dan saling tatap bingung. "Jawab bego" tambahnya.

Dia memberitahu teman²nya dan berkumpul di gudang seperti biasa. Raut wajah mereka tak seperti dulu, dengan keringat bercucuran dan rasa takut yg timbul.
Mereka menyimpulkan bahwa surat itu bukan berasal dari setannya Susi dan ibunya melainkan dari anak² sekolah yg jail untuk sekedar menutupi rasa takut mereka.

Keadaan keluarga Bara tiba² di ambang kehancuran karena bangkrut,
ke empat sahabatnya mulai menjauhinya perlahan dan bergabung dengan geng lainnya.

Bara mulai merasakan tahapan penderitaan yg di rasakan Susi dulu, mulai dari keadaan Ekonomi keluarganya yg bahkan membuat dia harus pindah ke kontrakan pengap bersama ayah dan ibunya.
Dia juga mulai di ejek oleh ke empat mantan temannya, tekanan demi tekanan mulai Bara rasakan. Sampai dia di permalukan di depan semua murid saat dia tak bisa membayar uang spp bulanan dan tak bisa mengikuti ujian.

"Dulunya ketua geng bully, sekarang sengsara kan lu?"
"Dulunya anak konglomerat, tapi sekarang gabisa ikutan ujian karena gak bisa bayar spp"

Teriakan² itu nyaring terdengar, Bara hendak melawan namun saat ejekan dari mereka terlontar selalu ada bayangan Susi menatapinya dengan penuh takut tepatnya saat dulu dia melecehkannya,
mau pun bayangan Susi dengan senyuman menyeringai yg seakan bahagia melihat Bara tersiksa.

Bara di lempari sampah dan di saat dia membuka matanya, bayangan Susi seakan bersembunyi di Susikang ke empat temannya yg mengkhianatinya.
Dia terkejut dan berteriak histeris lalu membuat semuanya juga ikutan terkejut dan merasa aneh dengan tingkah Bara.

"Lo kenapa sih Bar? Udah gila lo?"

"Bener² udah gila dia, mungkin ini semua karena kondisi ekonomi keluarganya"
Bara mendekat ke arah empat temannya dan mencoba untuk menjauhinya dari bayangan Susi. "Ke sini kalian, awas di sana ada Susi" teriaknya dengan mata memerah.

"Apa?" Tanya mereka dengan perasaan yg campur aduk.
Mereka menganggap Bara sudah tidak waras, namun bayangan itu kini menempel di tubuh salah satu teman lelakinya. Bara kesal dan memukul bayangan Susi namun malah mengenai wajah temannya.

Merasa tidak terima teman Bara malah balik memukul Bara
"Lo bikin lelucon? Sengaja kan lo hah?" Teriaknya lalu memukuli Bara berkali²

Kemarahan dia tak terbendung dan Bara tak bisa melawan, di saat² itu lah Bara seakan masuk ke ingatannya Susi saat sedang di lecehkan.

"Benar Bel, ini sangat menyakitkan" lirih Bara dalam hati.
Sejak hari itu, Bara memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah. Dia merasa trauma berat dengan semua ingatan Susi yg tiba² selalu masuk ke dalam pikirannya. Itu sangat menyiksanya, seakan dia juga merasakan penderitaan Susi.

Keluarga Bara hancur lebur ibu dan ayahnya berpisah
kini Bara tinggal sendirian. Bara berjalan sempoyongan di pinggir jalan, bukan karena pengaruh alkohol. Tapi karena kelaparan.

"Bel apa seburuk ini kutukan dari lo? Gue yakin lo yg udah bikin hancur segalanya. Kenapa gue harus menderita seperti lo?
Seandainya waktu itu gue bukan anak tukang bully, pasti gue tidak berakhir seperti ini. Kan?" Lirihnya.

Di jembatan yg sama kini Bara berdiri menatapi derasnya air sungai di bawahnya, tak menunggu lama dia lalu menjatuhkan diri ke sungai dan mati di sana.
Rupanya sebelum Bara, ada ke 4 temannya yg lain yg sudah bunuh diri di sana. Mereka mendapati teror dan seakan di ajak arwah Susi untuk bunuh diri di tempat yg sama.

Sebelumnya ke dua teman perempuan Bara mengalami pelecehan oleh pihak sekolah dan dibawa kedalam ingatan Susi.
Entah kenapa mereka tidak bisa mengontrol dirinya dan merasa sangat tertekan.

Begitu pun dengan ke dua teman Bara yg lain yg salah satu dari keluarga mereka rupanya mendapat pembully an yg sama seperti apa yg Susi rasakan.
Saat ke duanya berupaya melindungi keluarganya, namun mereka malah di siksa habis²an dan kalah dalam berkelahi. Di sisi lain keluarga mereka yg di bully mereka terbunuh oleh para si pembully.
Dan mereka pun berakhir bunuh diri di jembatan yg sama.
TAMAT
Minggu selanjutnya gw bakal twitt Thread TULAH dengan alur yg berbeda. Waitt yaaa😉

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Black id

Black id Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ausi_susilawati

Aug 4, 2022
Anna adalah anak satu²nya yg dimiliki oleh Dino dan juga harta satu²nya yg dia miliki setelah kematian sang Istri. Anna baru menginjak usia 9 tahun dan baru menduduki bangku Sekolah dasar di kelas 3.

Heru bekerja keras untuk putri semata wayangnya,
dia selalu memberikan apa pun yg terbaik yg bisa dia berikan padanya.

Meski pada nyatanya mereka hanya berasal dari kalangan biasa, namun Dino adalah sosok ayah yg menjadi idaman untuk semua anak. Meski dia hanya bekerja di resto sederhana di seberang kota.
Read 58 tweets
Jun 16, 2022
-KAKEK GOWES-

"TANAH KEPULANGAN"

[A THREAD]

@bacahorror #threadhorror #bacahorror #horrorstory #IDNhoror Image
"Mari pulang, marilah pulang, marilah pulang bersama sama"

Alunan lagu terdengar sayup sayup, nyanyian itu berasal dari seorang gadis kecil yang dibonceng kakek gowes di sepeda tuanya. Menuju kegelapan membawa siapa saja yang mendengarnya.
Hai gw kembali lagi, di malam Jumat kemarin gw udah share cerita dari narasumber pertama yg berhasil lolos dari terroran kakek gowes. Ucup nama samarannya, meski begitu dia pingsan selama 6 hari dan kembali melanjutkan hidupnya.
Read 69 tweets
Jun 9, 2022
-KAKEK GOWES-

"TONG MIHEULAAN!"

[A THREAD]

@bacahorror #threadhorror #bacahorror #horrorstory #IDNhoror Image
"Ati ati kalau ketemu sosok kakek yang menggowes sepedanya di area hutan sekitar Jawa Barat. Biasanya deket-deket atau setelah magrib. Tepat di angka jam 6an lah. Karena yang mendahului, bakal ketemu lagi dengannya di depan. Dan terus berlanjut kayak gitu. Sampe Lo tersesat dan
jauh dari tujuan lo. Tersesat sampai matahari kembali terbit kalau lo beruntung, kalau engga berminggu-minggu lo di hutan atau bahkan bisa mati di hutan itu."
Read 85 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(