OM RASTH Profile picture
Jul 27, 2022 182 tweets 25 min read Read on X
NICAK DAHA (Spesial Robet)

@ceritaht @IDN_Horor @rasth140217
#ceritamisteri #ceritahorror #ceritaseram #omrasth

(Gambar hanya Ilustrasi) Image
Si kecil yang pemberani

Sedari kecil dia sudah dididik dengan keras oleh ayahnya, bahkan pada umur 7 tahun, ia sudah harus berani turun naik ke sungai di malam hari jika ingin buang air besar maupun kecil.
Dan anak itu adalah Robet.
Tidak ada istilah manja-manjaan pada keluarga itu, meski Robet sendiri adalah anak tunggal dikeluarga tersebut.

"Jangan selalu bergantung pada orang lain, kau harus bisa belajar mandiri. Karena kau tidak tahu dan kau tidak bisa memilih mana orang yang benar benar tulus padamu
dan mana orang yang hanya baik di depan saja. " nasihat ayahnya yang selalu Robet ingat hingga saat ini
_______

Siang itu, terik matahari bersinar. Membuat kulit Robet yang sedang menyisir tepian sungai menjadi merah.
Matanya menyipit manakala air bergelombang dan memantulkan sinar matahari yang menyilaukan mata.
Di tangan anak lelaki berumur 10 tahun itu terdapat beberapa ekor ikan yang diikat dengan sebuah rotan kecil.

Langkahnya riang sambil sesekali bersiul menirukan suara burung burung yang hinggap di rerantingan pohon salam(atau yang dikenal dengan pohon mondo, kalau di tempat
kami).

Mendadak langkahnya terhenti, ia perlahan lahan mundur ke belakang ketika matanya menangkap sosok besar yang sedang berjemur di pinggir sungai.
Buaya itu sepertinya tertidur, namun ketika merasakan ada mangsa di dekatnya, buaya itu langsung bergerak.
Tak ada pilihan, Robet kecil langsung berlari ke hulu. Dengan cepat ia naik ke atas pohon guna mengamankan diri. Untuk sesaat ia bisa bernafas lega karena buaya itu tidak lagi mengejarnya.

Namun desisan ular di ranting pohon teratas membuat Robet kecil terlonjak kaget.
"Asuuu.. " umpat Robet kecil langsung berusaha turun dari pohon

Ikan ikan yang ia bawa terombang ambing terkena pepohonan dan semak yang ia terobos.
Beberapa diantara ikan itu sudah ada yang jatuh karena badannya putus dan hanya menyisakan bagian kepalanya saja.
Nafasnya ngos-ngosan begitu sampai di rumah.

"Kenapa bet?? " tanya sang ayah yang tengah mengukir kepala mandau di teras rumah

"Oko bajo mai. (Ada buaya Yah.) " jawab Robet dengan nafas yang masih terengah engah
Lelaki itu tertawa, ia menganggap ketakutan putranya itu adalah sebuah lelucon.

"Sudah, sudah. Kau benar benar membuatku tertawa. Sekarang cepat beri bulo(babi peliharaan) makan. " perintah sang ayah
Robet bergegas berjalan ke bawah rumah untuk mengambil pakan babi yang sudah disiapkan.

Gukk guukkk.. Seekor anjing terus menerus menyalak pada Robet yang sedang berada di kandang babi.
"Ada apa bojan?? " tanya Robet kecil pada anjing berwarna kuning itu, meski ia tahu anjing tersebut tak akan mungkin menjawab pertanyaan nya

Anjing itu terus menyalak pada Robet, meskipun saat itu Robet sudah berada didekatnya.
"Kau kenapa bojan?? Kenapa terus menyalak?? " lagi lagi Robet bertanya sembari mengelus elus kepala anjing tersebut

Dan ketika Robet akan berjalan menuju ke sungai anjing itu malah menggigit celana Robet dan menariknya.
"Ikuti saja bet. Siapa tahu ada yang mau dia perlihatkan padamu. " ujar ayahnya dari jendela dapur

Mau tak mau akhirnya Robet mengikuti anjing kuning tersebut yang berlari menuju ke jalan setapak yang mengarah ke pemakaman kaharingan di desanya.
Dan tidak jauh dari area makam, terlihat sebuah karung penuh berisi baju baju.

"Kenapa karung ini berada disini?? Ini kan areanya cukup jauh dari pasar. " gumam Robet bingung
Anjing itu lagi lagi menyalak, dan kali ini Robet ikut saja kemana si anjing membawanya.

Mata Robet terbelalak melihat seorang lelaki yang terbaring di atas tanah dengan wajah pucat dan pakaian yang sobek sobek serta luka luka yang ada di sekujur tubuhnya.
Robet yang kala itu berusia 10 tahun, tentu sangat ketakutan melihat pemandangan itu. Ia Langsung berlari sekuat tenaga untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Robet melaporkan hal itu pada ayahnya. Lalu kemudian ayahnya dan beberapa orang lain yang ikut, langsung berangkat ke TKP.

Namun rupanya mereka tidak menemukan apa apa selain karung penuh berisi baju baju baru itu.
Robet sampai menangis nangis menjelaskan bahwa ia tidak berbohong pada ayah dan orang orang itu.

"Aku tidak bohong amai.. Aku tidak bohong. " isak Robet
"Ya. Amai tau. Robet bukanlah anak yang suka berbohong. Kau anak istimewa nak. Yang kau lihat itu bukan lagi manusia. " ujar ayahnya yang membuat Robet kaget

________
Sang Pewaris

Robet terus memikirkan hal itu. Karena baru kali ini ia melihat mahluk yang berasal dari dunia berbeda.
Apa artinya sosok itu memperlihatkan diri padanya. Dan siapa sosok itu sebenarnya? Kenapa di sana ada karung baju baju??
Pertanyaan
pertanyaan itulah yang sedang menguasai pikiran Robet akhir akhir ini.

"Tolong belikan gula dan teh di warung ya bet. Hari ini akan ada orang jauh yang datang kemari. " ujar Ayahnya Robet yang bernama Amuk tersebut dengan tenang dan sesekali menyesap rokok di tangan nya
Robet tau perasaan ayahnya tak pernah sekalipun meleset, karena itulah Ayahnya begitu sangat terkenal di desa.
Banyak orang orang berobat kepadanya. Bukan hanya dari desa setempat, tapi kesaktian nya sudah dikenal sampai keluar daerah.

( cerita akan om lanjut nanti, mungkin
Setelah pulang dari kalteng. Jadi buat ponakan2 yang mau baca duluan, sbisa langsung klik link karyakarsanya om rasth ya -> ceritanya seru. Untuk buka kuncinya cuma 10k ya ponakan2🙏🙏 ) terima kasih atas dukungan nya. karyakarsa.com/rasth140217/ni…
"Kelak aku juga akan menjadi seperti amai. "

Benar saja, tidak berapa lama setelah pulang dari warung, orang orang yang dikatakan ayahnya tadi pun datang.

Robet menarik tangan Samuel saudara sepupunya itu untuk masuk ke dalam kamar, ketika para tamu tersebut masuk ke dalam
Rumah.

"Kita tidak boleh keluar ya. " ujar Tobet berpesan pada Samuel yang saat itu baru berusia 5 tahun

Robet menempelkan telinganya pada dinding kamar untuk menguping pembicaraan beberapa tamu itu dan ayahnya.

"Obet, aku auh.. (Obet, aku haus.) " ujar Samuel menarik narik
baju Robet

Mau tak mau, Robet terpaksa harus keluar kamar untuk mengambil air putih di dapur.
Namun ketika ia keluar, Samuel juga ikut keluar dan menghampiri Ayahnya Robet.

"Aduh anak itu.. " gumam Robet kesal

"Sssttt.. Samuel.. Sini.. Ssttt.. " panggil Robet dari balik pintu
Sebenarnya Robet kesal, namun juga senang karena dengan alasan memanggil Samuel, dia bisa duduk di dekat pintu sambil mendengarkan obrolan para tamu ayahnya.
Lelaki yang berpenampilan rapi dan bagus itu, terdengar meremehkan ayahnya Robet. Membuat anak lelaki tersebut menjadi kesal. Tapi berbeda dengan ayahnya yang hanya tertawa santai.
"Coba kau periksa barang milikmu, apa masih ada di tempatnya?? " tanya Amuk pada Jan sambil tertawa

Jan memeriksa dompet dan tas yang ia bawa, dan masih lengkap seperti mana sebelumnya.

"Barangmu yang paling berharga. " ujar Amuk tersenyum
Dan ketika Jan meraba telur kelelakian nya, raut wajahnya mendadak berubah pucat. Bagaimana tidak ternyata kedua telurnya itu sudah lenyap entah kemana.

Melihat wajah salah satu tamu ayahnya itu pucat, Robet tertawa cekikikan.
Orang itu langsung meminta maaf pada ayahnya Robet dan memohon agar telur telurnya di kembalikan.

"Jangan meremehkan seseorang hanya karena penampilan nya. Kalau memang kau tidak percaya, sebaiknya kunci rapat rapat mulutmu. Jangan sampai apa yang kau katakan itu menyinggung
Tuan Rumah. "

Jan terdiam, wajahnya masih pucat. Bingung, takut dan menyesal jadi satu.

Setelah puas melihat Jan yang sudah pucat itu, akhirnya Amuk mengembalikan telur kejantanan milik Jan ke tempat asalnya.
Barulah Jan percaya dengan ilmu yang dimiliki oleh Amuk.

"Bet.. Kemari sebentar. " panggil ayahnya

"Ya amai? Ada yang bisa aku bantu? "
"Kudengar papa Berto dapat ikan Tapahah/tapah besar. Coba kau ke rumahnya, beli 1 kg. " suruh Amuk pada anak lelakinya itu
Mendengar itu, Robet melonjak kegirangan. Ikan tapah adalah ikan kesukaan nya. Ah, membayangkan saja membuat Robet meneguk air liur.

Dengan berlari lari kecil, Robet menuju ke rumah Papa Berto.

"Beli ikan tapahnya 1 kg. "
"Darimana kau tau kalau papa Berto dapat ikan tapah bet? " tanya Moren

"Ah, seperti tak tahu saja kau ini Ren. " ujar Mama Berto

________
Malam itu Robet membantu Ayahnya mengobati si tamu yang sakit.
Robet yang sudah di ajari cara mamulung/mengambil penyakit dari dalam tubuh seseorang itu terlihat sudah sangat mahir melakukan nya.
Beberapa kerikil dan kupak kayu kecil kecil berhasil Robet ambil dengan cara menghisap/menyedot bagian tubuh orang yang sakit menggunakan mulutnya.
Amuk dengan bangga tersenyum ke arah Robet. Dan sisanya dia sendiri yang turun tangan karena dianggap Robet belum terlalu kuat untuk melakukan pengobatan itu sendirian.
"Kau ini kena kiriman orang, dan juga kapuhunan. " ujar Amuk menjelaskan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh tamunya

"Apa bisa terkena secara bersamaan seperti itu?? " tanya Jan bingung
"Ya. Penyakit penyakit non medis seperti ini kalau sudah ada yang masuk, maka penyakit lain pun akan dengan mudah ikut masuk. Bisa itu berupa sama sama kiriman, bisa juga karena orang halus yang merasa terganggu
lalu melemparkan sesuatu seperti batu kerikil, pasir, kayu dll pada tubuh kita, yang akhirnya akan membuat penyakit lain pada tubuh kasar kita. " ujar Amuk menjelaskan
(Mohon maaf sebelumnya om mau menawarkan, Siapa tau ada yang berminat, om ada jual bajakah dan akar untuk mengobati sakit pinggang. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA di - 0856 5403 7262 ImageImageImage
Atau mungkin ponakan2 ada yang sedang putus cinta, atau bermasalah dengan mertua, bos, dan pasangan. Om punya solusinya.
Dan om juga ada berbagai macam minyak kalimantan dengan berbagai macam ragam khasiat. Mulai dari penglaris, pagar diri/usaha/rumah. Pemikat lawan jenis
Penunduk lawan bicara, pembuka aura biar di senangi orang2 di sekitar. Untuk kewibawaan(bagus buat ponakan yang selalu di remehkan oleh bos ataupun bawahan) dan minyak Arjuna yang membuat kita akan mudah bergaul/mudah diterima oleh orang2 yang kalian inginkan.
Om juga melayani pemikat jarak jauh(khusus buat yang benar2 serius/siap nikah) kalau berminat dan Tanya2 silahkan hubungi om Rasth melalui DM atau WA di - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏🙏) ImageImage
Jan mengangguk paham. Matanya kini teralihkan pada lelaki yang duduk bersandar di dinding, tampaknya anak itulah yang nanti akan menuruni keahlian sang ayah yang bergelut dalam dunia mistis.
Singkat ceritanya, pada hari itu, para tamu yang berobat tersebut pun akhirnya pulang.

"Mai.. Amai.. Aku mancing ikan ke sungai ya. " pamit Robet pada sang ayah
Di jalan menuju sungai, ia melihat ada dua anak lelaki yang bertubuh jauh lebih besar darinya sedang berkelahi.
Dan di tonton oleh beberapa anak lain yang menyerukan nama masing masing anak yang berkelahi tersebut.
Dengan langkah cepat, Robet menghampiri mereka, tanpa rasa takut Robet meninju wajah kedua anak itu hingga keduanya terdiam.
"Bodoh!! Goblok kalian!! Mau mau nya di adu oleh mereka!! Kalian itu saudara!! Harusnya saling jaga, bukan berkelahi seperti ini!! " teriak Robet penuh amarah
"Dan kalian!! Apa untungnya bagi kalian mengadu mereka hah??!! Kalian dapat beras dari hasil mengadu mereka??!! " bentak Robet pada anak anak yang tadi menonton perkelahian
Tidak jauh dari tempat itu, ada Amuk yang tengah memperhatikan anak anak itu sambil tersenyum dan kepala yang mengangguk.

Namun tiba tiba senyumnya hilang ketika salah satu anak itu menampar Robet.
Wajah Robet tampak merah padam menahan amarah akibat tamparan salah satu anak
tersebut.

Ia yang mengira Robet akan membalas pukulan anak tadi, harap harap cemas. Tapi rupanya Robet sama sekali tidak melakukan pembalasan apapun.
Ia malah menarik tangan kedua saudara yang berkelahi tadi lalu membawa mereka menjauh.

__________
Cinta Pertama Sang Pewaris

Tahun demi tahun berlalu, usia Robet sekarang sudah menginjak 17 tahun. Wajahnya yang cukup tampan dan tubuhnya yang lumayan berotot, serta sikapnya yang baik dan suka menolong, itu menjadi nilai tambah bagi para gadis di desanya.
Banyak gadis yang berebut ingin menjadikan Robet sebagai kekasih, namun sepertinya Robet tidak tertarik sedikitpun pada mereka. Ia malah menganggap semua gadis itu sebagai teman atau saudara, yang membuat mereka seketika kecewa.
Hari itu, Robet baru pulang dari mencari ikan ke hulu.
Ia menenteng wadah ikan miliknya yang terlihat sudah penuh dengan ikan ikan.
"Hai kak bet.. Mauku bantu memasakkan ikan?? " tegur seorang gadis cantik dengan rambut yang terurai panjang hingga ke punggung itu sambil tersenyum ketika Robet lewat di depan rumahnya
Tapi Robet yang seperti kulkas 2 pintu itu, hanya menjawab seadanya. Dan langsung melanjutkan perjalanan nya untuk pulang ke rumah.

Di rumahnya, ternyata ada beberapa tamu yang datang.
Salah satunya adalah seorang gadis manis, dengan rambut ikal mayang yang menggemaskan.
Baru kali ini Amuk melihat Robet salah tingkah seperti itu di hadapan seorang gadis.

Padahal jika dibandingkan dengan gadis gadis yang mengejar ngejar Robet selama ini, gadis yang bertamu itu bukanlah apa apa.
Tapi entahlah, Robet merasa bahwa gadis itu seperti gurun sahara yang panas dan mampu mencairkan kebekuan hatinya saat itu hanya dengan tatapan mata.
Saat ikut mendengarkan obrolan sang ayah dan tamu tamunya itu, barulah Robet tau kalau gadis tersebut sudah lumpuh hampir 3 tahun karena guna guna.

"Cukup sulit mengobati penyakit yang sudah bertahun tahun tinggal di dalam tubuh seperti itu. " ujar Amuk
Kata kata yang terlontar dari mulut ayahnya membuat Robet terbelalak, tak pernah ia mendengar ayahnya berkata seperti itu sebelumnya pada pasien pasien mereka terdahulu. Bahkan ada yang sudah sakit selama berpuluh puluh tahun, dan ayahnya tak pernah mengatakan apa apa.
"Tapi mai.."

"Lebih baik kau lanjutkan pekerjaanmu Bet." Potong sang Ayah dengan cepat

Robet beranjak dari duduknya dan langsung ke dapur.

Sesekali ia mengintip gadis itu lagi.
"Aku butuh waktu untuk mengobatinya paling tidak sekitar 2 minggu. " ujar Amuk lagi

Tanpa ragu, pihak keluarga si gadis langsung menyetujui.
Dan selama 2 minggu si gadis yang bernama Ainun itu pun tinggal di rumah mereka bersama bibinya yang akan mengurus keperluan nya selama
tinggal di sana.

____

"Gunakan waktu 2 minggu ini sebaik baiknya Bet, dan bila memang dia menyukaimu amai siap untuk melamarkan nya untukmu. Karena Amai tau kau menyukainya bukan?? " ujar Amuk berbisik
Disini barulah Robet mengerti maksud sang ayah. Dan seketika wajahnya memerah karena malu.

"Bagaimana amai tau perasaanku?? " tanya Robet

"Kau itu anakku. Tentu aku tau semua yang kau pikirkan. "
______

Hari hari berlalu, Robet dan Ainun kini semakin akrab, tak jarang, Robet menggendong gadis itu untuk berjalan jalan mencari udara segar atau sekedar untuk melihat peliharaan peliharaan milik Robet.
Keakraban keduanya menjadi buah bibir di kalangan gadis gadis di desa. Mereka mencibir bahkan tak jarang mengejek Gadis yang Robet sukai. Meskipun itu dilakukan tidak secara langsung oleh mereka.
Pada hari ke 5, kaki Ainun sudah mulai bisa digerak gerakkan, walau masih terasa ngilu di tulangnya. Dan pada hari ke 8, Ainun sudah mulai belajar berdiri dengan dibantu oleh bibinya ataupun Robet.
Dan di hari ke 14, Ainun sudah bisa berjalan sendiri, meskipun hanya beberapa
langkah saja.

Keluarganya yang datang hari itu pun terlihat bahagia melihat kemajuan pada Ainun.

Dan ada seorang laki laki yang berusia 25 tahunan di antara keluarga Ainun saat itu. Awalnya Robet tak ambil pusing dengan keberadaan nya, namun ketika mereka memperkenalkan
lelaki itu sebagai calon suami dari Ainun raut wajah Robet seketika berubah.

"Robet terima kasih selama 2 minggu ini kamu sudah ikut menjaga dan menemani calon istriku. Aku berhutang budi padamu. " ujar lelaki itu serasa menusuk jantung dan hati Robet
Lanjutan ceritanya yang pasti seru, bisa ponakan2 baca di karyakarsanya om rasth ya🙏🙏..

Link -> karyakarsa.com/rasth140217/ni…
"I iya. Tidak apa apa. Aku ikhlas. " jawab Robet gemetar

Dan setelah kepulangan Ainun, Robet menjadi pemuda yang lebih pendiam.
Bahkan pada usianya yang telah memasuki 25 tahun pun, Robet belum juga ingin menikah. Meskipun ayahnya sudah berkali kali menyuruhnya untuk segera
Menikah.

______

Malam itu, perdebatan antara Robet dan ayahnya tentang perjodohan terdengar sengit.

"Yang akan menikah itu aku mai !! Dan aku bisa memilih wanita pilihanku sendiri !! Kenapa amai harus repot repot kesana kemari mencarikan istri untukku. Nanti kalau dia
datang, amai yang nikahi dia.! " ujar Robet

Amuk yang terbakar emosi, lantas menampar Robet. Membuat lelaki itu langsung pergi meninggalkan rumah malam itu juga.
Robet merenungi diri di pinggir sungai dengan ditemani sosok mahluk berkepala botak dan memiliki telinga yang lebar.
Mahluk itu tidak memakai pakaian, tubuhnya yang putih seputih tepung terlihat jelas di malam itu.
"Aku terlalu kasar pada ayahku. " ucap Robet

Hening..

Pertengkaran mereka malam itu, memang adalah pertengkaran yang paling parah.
Bahkan mereka sampai tak bertegur sapa selama beberapa hari.
___________

Kulit Macan

"Mai, biar aku saja yang pergi mencari akar akar itu. " ujar Robet pada sang Ayah yang memang akhir akhir ini kesehatannya menurun
"Tidak perlu. Biar Aku saja yang mencarinya. " sanggah Amuk diiringi batuk

"Amai tidak terlalu sehat sekarang ini. "

"Apa pedulimu? "
"Mai, masalah itu kan sudah selesai. Aku Juga sudah menyanggupi akan menikah. Jadi tolong jangan perlakukan aku seolah tak peduli denganmu. Bagaimanapun juga kau itu ayahku. " ujar Robet
"Umurku mungkin tidak akan lama lagi… tapi… "

"Mai.. Jangan jadikan umur sebagai bahan untuk menekanku. " potong Robet seraya beranjak dari duduknya, ia akan pergi ke hulu hari itu untuk mencari bahan bahan yang digunakan untuk ritual sang ayah
Sepanjang perjalanan, Robet tak henti hentinya memikirkan sang ayah, ia sebenarnya tidak ingin melawan, tapi ia juga tidak bisa hanya diam saja menerima semua keputusan sang ayah untuk hidup dan masa depan nya.
_______

Sesampainya di hutan.
Robet dengan hatinya yang masih tidak nyaman terus berjalan mencari akar yang dibutuhkan untuk ritual.
Namun sampai sore hari, Robet belum juga mendapatkan satupun apa yang ia cari. Akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak pulang hari itu.
Ia mendirikan tempat untuk tidur seadanya dengan kayu dan dedaunan yang ada di sekitar.
Kegelapan mulai menyelimuti hutan dan seisinya. Robet mencoba menghidupkan api guna mengusir nyamuk nyamuk hutan yang mulai berdatangan.
Menjelang tengah malam, Robet mendengar suara burung yang berbunyi aneh.
Jelas itu bukan burung biasa, melainkan burung jadi jadian yang mencari mangsa.
Biasanya yang menjadi sasaran adalah orang orang yang tidak tahu apa apa, dan orang orang yang suka penasaran terhadap
segala sesuatu yang menjadikan apapun sebagai bahan pertanyaan.

Robet memejamkan mata, ia merasakan ada sesuatu yang mendekat ke arahnya.

Dan tidak berapa lama kemudian, ada suara seseorang yang sangat ia kenal memanggilnya.
"Aku kemari mencarimu. " ujar suara yang sangat mirip dengan ayahnya itu

Robet membuka matanya, dan tersenyum kecut.
"Kenapa amai mencariku? " tanya Robet bersikap biasa biasa saja, padahal ia sendiri sudah tau bahwa sosok yang ada di hadapan nya itu bukanlah sang ayah, melainkan macan.
"Aku hanya takut kau kenapa napa. "

"Kenapa amai tak memanggil namaku seperti biasa?? " tanya Robet

Sosok yang menyerupai ayahnya itu terdiam untuk beberapa saat. Lalu kemudian mulai berani hendak menyentuh tubuh Robet.
Namun Robet yang sudah menduga apa yang akan terjadi, lantas sudah menyiapkan sesuatu untuk mahluk yang menyamar sebagai ayahnya itu.

Sinar merah seperti semburan api memercik, terlihat di tangan mahluk itu ketika ia menyentuh Robet.
Dengan tatapan tajam mahluk itu menatap Robet yang tersenyum lebar. Perlahan lahan bulu bulu di tubuh mahluk itu mulai keluar. Dan tanpa aba aba, ia berbalik hendak pergi. Namun anehnya mahluk itu seperti terkurung dan tidak bisa kemana mana.
"Amai.. Kenapa amai takut?? Kenapa amai hendak lari?? " tanya Robet diiringi tawa yang renyah seperti mengejek mahluk itu

Suara asli mahluk itu terdengar melengking memekak telinga. Membuat gusar.
"Kau yang datang sendiri kemari. Dan aku tidak mengundangmu. Maka dari itu kau tak akan aku lepaskan. Aku akan menguliti tubuhmu untuk ku jadikan celana. " ujar Robet
Mendengar apa yang dikatakan Robet, Mahluk itu langsung mengamuk. Begitu juga dengan kawan kawan nya yang berada di sekitaran pondok sederhana tersebut.
Robet tertawa terbahak bahak melihat itu. Ia sepertinya puas dengan ketakutan mereka.
Apalagi ketika ia memperlihatkan senjatanya yang berkilat, mahluk mahluk itu semakin mengamuk dan mengeluarkan suara nyaring.
Konon, celana yang terbuat kulit macan itu mampu membuat si pemakainya dihormati bangsa gaib, dan bisa memerintah bangsa gaib tersebut. Tapi bila lama tinggal di alam gaib, maka manusia yang memakai celana kulit macan itu seutuhnya akan menjadi mahluk gaib.
Dan untuk mendapatkan kulit macan itu sendiri tidaklah mudah. Kulit macan hanya bisa didapatkan oleh orang orang yang berilmu tinggi dan siap mati ketika berhadapan dengan sosok macan yang kesaktian nya tidak perlu diragukan lagi. Dengan tangan kosongnya saja, ia mampu mencabik
cabik tubuh manusia.

Apalagi pada kenyataannya mereka selalu berburu berkelompok tentu akan sangat sulit untuk melawannya seorang diri.
Tapi malam itu seperti keberuntungan bagi Robet, mahluk itu masuk seorang diri dan membiarkan teman temannya menunggu di luar.

"Sudah lama aku menunggu kesempatan ini. " ujar Robet sinis
Teriakan melengking terdengar di dalam hutan itu. Mereka masih menunggu Robet untuk keluar dari dalam pondok.
Namun Robet yang pintar tentu tak akan mau keluar setelah ia berhasil mendapatkan kulit macan tersebut. Nyawanya dipertaruhkan disini.
Keesokan harinya, ketika matahari mulai naik, barulah Robet keluar. Dan hari itu ia cukup beruntung karena apa yang dicarinya ia temukan tepat di belakang pondok. Padahal kemarin ia tidak melihat apa apa di sekitar sana.
_________

Kematian Sang Ayah

Sesampainya di rumah, Robet menceritakan apa yang terjadi di hutan semalam pada ayahnya.
Dan Amuk mendengarkan cerita Robet dengan antusias, tampaknya ia sangat bangga sekali pada Robet.
Malam itu mereka berdua pergi untuk melakukan ritual pengobatan pada salah seorang pendatang yang tinggal di rumah keluarga Moren.
Robet mengerutkan keningnya ketika melihat lelaki yang terbaring di atas kasur itu. bagian wajahnya membengkak, dan urat uratnya terlihat sangat jelas. Bahkan lubang hidung lelaki itu sudah tertutup karena bagian hidungnya juga membengkak.
Hanya mulutnya yang masih terbuka
sedikit untuk bernafas.

Amuk yang sudah cukup renta, kemudian mulai melakukan ritual di bantu oleh Robet.
Namun sepertinya, Amuk tidak bisa mengimbangi kekuatan dukun yang menjadi musuhnya malam itu, ia beberapa kali terbatuk dan mengeluarkan darah hitam yang menggumpal.
Sementara Robet tetap fokus pada tujuan awal mereka, hingga beberapa saat lamanya, akhirnya Robet berhasil mengalahkan si dukun. Dengan ritualnya penyakit yang dikirim, kini Robet kembalikan.
Namun setelah kejadian malam itu, ayahnya jatuh sakit.
Semakin hari sakitnya semakin parah. Bahkan Robet pun tidak bisa mengobatinya. Karena perjanjian/sumpahnya, mereka tidak bisa mengobati keluarga mereka sendiri apalagi yang tinggal serumah dan memiliki hubungan darah.
Semua kekuatan dan ilmu yang mereka miliki akan menjadi tak berfungsi bila digunakan untuk mengobati keluarga sendiri. Jadi jangan heran jika ada dukun yang tidak bisa menyembuhkan anak/istrinya (keluarga) sendiri.
"Bet, bila aku mati nanti. Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan? " tanya Amuk

"Amai tidak akan mati. Aku akan berusaha mencari orang yang bisa menyembuhkan amai. "

Namun sekitar sehari setelah berkata seperti itu, Amuk menghembuskan nafas terakhirnya.
Ketika proses jenazah ayahnya dimandikan, Robet ikut mandi di bawah jasad sang ayah untuk MANYALIN ILMU milik ayahnya yang belum sempat Robet pelajari semasa ayahnya hidup.
Dan seiring dengan guyuran air dari mayat itu membasahi tubuh Robet, seperti itulah ilmu sang ayah
menurun pada dirinya (pada orang yang bersedia mandi di bawah mayat).

_______

Setahun telah berlalu, Robet pun sudah menguasai berbagai macam ilmu yang diturunkan oleh ayahnya.
Termasuk ilmu santet.
Malam itu, Robet sudah sampai di sebuah gunung yang dikenal sebagai sarangnya mahluk gaib. Dan tidak jarang gunung itu adalah tujuan utama bagi mereka yang akan mencari cari barang bertuah ataupun ilmu ilmu yang didapatkan dengan cara balampah/bertapa.
Saat memasuki area gunung itu saja, Robet sudah merasakan hawa yang berbeda. Dingin Dan panas terasa bersamaan.
Di sana benar benar hening, tak ada satupun suara suara binatang malam yang biasanya ada di sekitar hutan.

Robet duduk, dan ia mulai memejamkan mata.

Tak ada yang terjadi, hingga ketika lampahnya sudah hampir selesai, Robet mulai merasakan godaan.
Mulai dari beberapa perempuan cantik yang bisa dibilang hampir tak berpakaian yang terus menerus menggodanya, lalu pelan pelan berganti dengan gerombolan anak kecil. Kemudian ada seekor ular besar yang hendak melilit tubuhnya.
Pada ujian terakhir Robet hampir saja gagal, tapi untungnya Robet berhasil mengatasinya. Dan sampailah pada saat saat terakhir, di mana ia mendengar suara seseorang bertanya padanya.
"Apa yang kau inginkan?? " ujar suara itu bertanya

Mendengar pertanyaan itu, Robet segera membuka matanya. Dan terlihatlah sesosok mahluk tinggi dengan ukuran tubuh yang sangat besar berdiri di hadapannya.
"Aku ingin ilmu taguh gancang. " ujar Robet mantap tanpa perasaan takut sedikitpun melihat sosok itu

"Baiklah. Permintaanmu kuterima. Sekarang pulanglah. Besok kau sudah bisa menggunakan ilmu itu. " jawab mahluk itu dengan suara menggelegar
Robet tersenyum dan mengangguk. Ia Lalu beranjak dari tempatnya balampah. Ia yakin dan percaya dengan ucapan mahluk itu, karena ini bukan sekali atau kedua kalinya ia balampah. Namun godaan/ujian di setiap lampahnya itu berbeda beda, dan yang ini bagi Robet adalah yang paling
sulit bahkan ia hampir gagal karena nya.

Taguh gancang adalah ilmu kebal dan kuat, di pedalaman masih banyak yang memakai ilmu ini. Apalagi mereka yang mempunyai pekerjaan di hutan yang jarang bertemu dengan manusia, jadi apa apa harus dikerjakan sendiri, termasuk mengangkat
pohon besar.

ataupun menginsung/mengangkat kelotok saat melewati kiham/ongkong, tanpa ilmu itu mustahil bagi manusia biasa mampu mengangkat pohon besar dan menginsung kelotok melewati ongkong seorang diri.
(Ongkong itu seperti anak air terjun, yang terbuat dari susunan batu yang terbentuk secara alami, tingginya pun lumayan beragam, mulai dari setengah meter hingga 4 meter lebih, dia akan muncul bila air surut/kemarau, dan kiham ini lebih kecil lagi dari ongkong.
Untuk tinggi setengah meter, masih bisa dilewati oleh pengemudi yang benar2 lihai, dan kalau tingginya sudah hampir 1 meter lebih itu harus di insung/diangkat klotoknya. Tentu akan sangat sulit karena batu batu ongkong itu licin, salah menginjak kaki kita bisa patah.)
____________

Selain membantu mengobati penyakit orang, Robet juga bekerja membuat klotok untuk di jual pada orang yang manampah-memesan.
Klotok buatan Robet sangat terkenal, karena bagus dan terbuat dari kayu kayu pilihan.
Seperti hari itu, Robet pergi ke hutan hilir untuk mencari pohon yang sesuai untuk klotok yang akan ia buat.
Berbekalkan balayung, parang, dan 1 kenceng nasi, Robet pun berangkat.
(Balayung ini mirip seperti kapak.)
Setelah 3 jam berjalan, Robet akhirnya berhasil menemukan pohon dengan kualitas yang sangat bagus. Sebelum menebang pohon itu, Terlebih dulu ia menepuk nepuk pohon tersebut sebanyak 3 kali. Dan bila tidak ada respon, barulah ia akan menebangnya. Berarti pohon itu aman dan tidak
berpenghuni.

Tidak butuh waktu lama, pohon itu tumbang. Robet tanpa parang marapak rapak (mematahkan ) ranting ranting pohon tersebut hingga bersih.
Dan mulai hari itu juga, ia mengerjakan pembuatan klotok di sana. Tempat itu cukup jauh dari sungai. Bahkan untuk menuju
ke lokasi itu, Robet harus berjalan kaki selama 3 jam setiap harinya.

Pernah suatu hari, bangu(lantai) klotok yang dibuatnya hendak dicuri oleh beberapa orang pemburu, dan ketahuan ketika mereka berpapasan langsung dengan Robet.
"Kembalikan bangu ku. " ujar Robet yang tentu mengenali hasil karya tangan nya

Tapi orang orang itu tidak bersedia mengembalikan nya membuat Robet akhirnya mau tak mau menghajar mereka semua.
Dan dengan santai ia berjalan sambil mengangkat bangu yang berat itu di atas kepala menuju ke tempat pembuatan klotoknya.
Dan ketika tiba hari dimana ia akan membawa klotok buatan nya ke desa.
Robet lagi lagi menggunakan ilmu gancang nya untuk membawa klotok tersebut ke sungai yang nantinya akan ditarik menuju desa. Robet tidak kesulitan sedikitpun membawa klotok besar itu, ia bahkan terlihat
seperti tanpa beban.

Byuuuuuuuurrrr….. Air sungai bergelombang ketika klotok itu di ceburkan ke sungai. Robet tampak puas dengan hasil pekerjaan tangan nya.

"Tinggal di pasangi mesin, selesai. " gumam Robet
Serah terima uang harga klotok itu dibayarkan langsung oleh si pembeli. Dengan senyum cerah Robet membawa uang itu pulang ke rumahnya. Meski tidak banyak untung, namun Robet tetap senang melakukan pekerjaan itu.
___________

Tumbuhnya Rasa Kasihan

Malam itu, Robet duduk di teras rumahnya dengan ditemani secangkir kopi panas dan kue kering.
Sedari sore tadi ia sudah melihat adanya tanda tanda akan kehadiran tamu yang tak diundang ke rumahnya. Entah siapa yang akan datang, ia pun tak mengenal mereka.
Benar saja, sekitar pukul 9 malam. Sorotan cahaya yang berasal dari senter di tangan salah seorang yang datang mendekat ke arah rumahnya terlihat di arahkan kesana kemari seakan memastikan keamanan tempat itu.
"Permisi.. " ucap salah satu orang yang berperawakan tinggi dan tegap dengan wajah sangar menakutkan

"Silahkan masuk. " ujar Robet mempersilahkan tamu tamunya itu untuk masuk kedalam rumah
Beberapa saat setelah orang orang itu berada dalam rumah Robet, mereka pun mulai membuka percakapan.

"Ini benar tempat tinggal Amang Amuk? " tanya lelaki yang berperawakan tinggi tersebut bertanya pada Robet
"Ya betul. Tapi ayah saya sudah meninggal. "

Mendengar jawaban Robet, ketiga lelaki itu saling pandang, rautnya seperti kebingungan dan tak menyangka.

"Memangnya ada keperluan apa kalian mencari Ayahku? " tanya Robet
"Kau bisa menyantet seseorang?? " ujar si lelaki berwajah sangar balik bertanya

Robet tersenyum kecut, lalu ia berkata

"Kalian mau mencobanya? "
"Tidak. Jangan seperti itu. Aku hanya bertanya. Dan kalau memang kau bisa, aku ingin kau menyantet pesaingku. Karena dia aku terancam tidak naik pangkat. " ujar si lelaki berwajah sangar yang memperkenalkan dirinya bernama Agung
"Kau ingin santet yang seperti apa? Langsung mati, atau di buat tersiksa? Kalau yang langsung mati aku membuka harganya cukup tinggi dan untuk yang menyiksa dengan penyakit, harganya jauh lebih murah.
Tapi untuk yang murah resikonya kau tanggung sendiri, karena dalam prosesnya itu bisa saja korban berobat dan penyakit itu di kembalikan pada si pengirim. Dan aku lepas tangan kalau yang ini. " ujar Robet
"Berapapun harga yang harus ku bayar, aku akan bayar. Asal dia bisa mati malam ini juga. " ujar Agung mantap

Robet tertawa mendengar jawaban Agung, mata lelaki itu sedikitpun tidak menunjukkan percikan api dendam. Robet tau ini murni karena persaingan, bukan berdasarkan dendam.
"Kau mau aku menuntaskannya malam ini? kau sudah tau apa saja yang ku butuhkan untuk menyantet seseorang?? "Tanya Robet
"Aku sudah membawa baju bekas pakainya, rambut, potongan kuku, foto, dan nama lengkap beserta tanggal lahir juga nama kedua orang tuanya. " jawab Agung membuat Robet tercengang
Ia tersenyum lebar, Robet sangat menyukai orang yang bernafsu seperti ini.

"Kau rupanya sudah menyiapkan semuanya sebelum kemari. Bagus. "

"Ya. Apa bisa langsung diproses?? " tanya Agung terdengar tak sabar lagi
Robet mengangguk, kebetulan sekali malam ini adalah malam yang tepat untuk melepas santet.

Robet mengajak Agung untuk masuk ke dalam sebuah kamar yang selalu terkunci rapat, kamar itu berdinding kain hitam (kain hitam biasanya untuk menutup pandangan musuh agar tidak bisa
melihat siapa pengirimnya).

Agung mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kamar tersebut, hingga pandangannya terhenti pada sebuah wadah yang berisi banyak foto foto orang.

(Disini tidak dijelaskan seperti apa cara dan mantra yang diucapkan karena terlalu sensitif. Jadi kita
skip bagian itu.)

Sejak tadi, Robet tampak sedikit kewalahan karena rupanya korban yang akan di santet itu adalah seseorang yang rajin beribadah.
Sehingga santet yang dikirimkan tidak bisa tembus saat orang itu masih berada di atas sajadah.
Bahkan benda yang menjadi perantara santet itu saja sampai berhamburan.
Akhirnya Robet berhenti sebentar untuk beristirahat, seraya menunggu celah yang pas untuk melanjutkan serangan.

"Berat.. " ujar Robet

"Tapi masih ada kesempatan kan?? " Tanya Agung
"Mungkin, jadi kita tunggu sampai waktu beribadahnya selesai. "

Robet membenarkan lagi barang barangnya yang berhamburan,

Memang sebelum ini dia juga pernah mengalami hal yang serupa ketika di minta menyantet seorang wanita yang merupakan guru ngaji sekaligus perias pengantin
di sebuah desa. Hampir setiap saat orang yang di targetkan ini tidak lepas dari air wudhu dan ibadah, sehingga sangat sulit mencari celah untuk melancarkan santet. Dan andai target tidak dimata matai setiap saat oleh Robet, pasti hingga saat ini dia tidak akan pernah terkena
serangan santet, tapi nahasnya korban berhasil di serang ketika ada sedikit celah yang terbuka.

Sementara di rumah korban, korban masih melantunkan ayat ayat suci Al-Quran.
Bahkan makan malam pun korban belum sempat.
Sepertinya korban ini sudah merasakan perasaan yang tidak enak, sehingga ia memutuskan untuk mengaji selama beberapa jam lamanya.
(Ini menurut kisah dari Agung, yang di beritahu oleh pihak keluarga korban. Karena sebenarnya si Agung ini sangat akrab/dekat dengan korban dan keluarganya, bisa dibilang memiliki hubungan seperti kawan/sahabat baik.)
Menjelang pukul 12 malam, Robet mulai beraksi lagi. Dan kali ini ia masih kesulitan karena dalam pandangannya korban tidak terlihat sama sekali. (Mungkin sebelum tidur beliau sudah membaca doa terlebih dulu).
Sehingga mau tak mau, Robet terpaksa harus membuat umpan terlebih dahulu. Yakni menjadikan salah satu anggota keluarga korban sakit agar menimbulkan kepanikan pada korban sehingga ia lupa untuk berdoa.
Tapi rupanya rencana Robet itu tidak berjalan mulus karena bahkan disaat keadaan panik, korban tak henti hentinya menyebut nama Allah dalam setiap doanya. (Masya Allah, luar biasa sekali.)
Tapi akhirnya entah bagaimana munculnya celah itu membuat Robet berhasil melancarkan serangan pada korbannya.

menurut kesaksian keluarga korban yang menceritakan detail kejadian pada Agung, pertama korban terjatuh lalu tubuhnya menggelepar gelepar seperti kesakitan.
Dan perlahan lahan bagian tubuh sampai bibirnya mulai membiru.

Urat urat di tubuhnya seperti terputus dan membengkak/menggelembung. Saat itu keluarga korban benar benar dibuat kalang kabut, terlebih apa yang terjadi pada si korban ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Apalagi
sebelumnya korban sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Salah satu anggota keluarga korban memutuskan untuk memanggil mantri yang berada sekitar 3 km an dari rumah korban.

Namun tidak sempat mantri itu datang, korban telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Robet menarik nafas panjang.

"Semuanya sudah tuntas. Orang yang kau benci sudah mati. " ujar Robet bergetar

Agung tersenyum puas mendengar perkataan Robet.
"Tapi sisanya akan aku bayarkan 2 atau 3 hari lagi ya. Aku pasti akan datang. " ujar Agung

Robet mengangguk, berkali kali ia menghela nafas panjang. Entah mengapa hatinya mulai merasa kasihan.
____________

Nawui Bolingu

2 bulan telah berlalu. hari itu Agung kembali mendatangi kediaman Robet.
Ia meminta Robet untuk menyingkirkan atasannya yang tidak ia sukai.
"Aku sudah berhenti dari semua itu. Sekarang aku hanya bisa mengobati. " ujar Robet sambil mengelus kepala anjing hitamnya
"Hah?? Tapi bukannya 2 bulan lalu kau masih bisa membantuku. Kenapa sekarang tiba tiba tidak bisa? Kalau memang masalah harganya, aku akan membayar 2 kali lipat dari sebelumnya. Kau tenang saja. "
Robet tersenyum sinis,

"Ku bilang, aku sudah berhenti melayani permintaan santet menyantet. Sekarang aku hanya bisa mengobati. Dan berapapun kau akan membayarku, uangmu itu tidak akan merusak pendirianku. " ujar Robet
Agung menatap Robet dengan tatapan gusar, namun ia tak berani mengatakan apa apa atas penolakan Robet itu. Lelaki berwajah sangar tersebut lantas pergi meninggalkan rumah Robet tanpa permisi.
Dan sejak saat itu, Robet benar benar berhenti menggunakan ilmu santetnya walau disuruh dengan imbalan uang yang sangat banyak.
"Dulu aku melakukan semua itu demi uang. Dan kini aku menghentikan semuanya atas dasar kemanusiaan. " ujar Robet mengakhiri ceritanya

____
Dan ketika usianya menginjak 30 tahun, Robet kembali merasakan cinta terhadap wanita yang bernama Jumiah. Meskipun keluarga wanita itu memberikan lampu hijau padanya, tetap saja Robet harus mempertimbangkan segalanya tentang hubungan mereka.
Karena bukan hanya tentang masa lalu Robet yang kelam dan suatu saat mungkin bisa berdampak buruk terhadap orang yang dia cintai, tapi Robet juga tidak ingin meninggalkan Tuhannya hanya karena wanita yang ia cintai dan Robet juga tidak ingin mengambil Jumiah dari Tuhannya.
Akhirnya setelah pertimbangan panjangnya Robet mendatangi keluarga Kakek Jan untuk menjelaskan tentang ucapannya yang pernah ia katakan sewaktu Keluarga Kakek Jan hendak pulang dari kampung halamannya dulu.
"Aku menghargai keputusanmu Bet. Dan aku salut dengan apa yang kau katakan. Meskipun sebenarnya aku juga sedikit kecewa, karena sudah terlanjur mengharapkanmu menjadi menantuku. " ujar Kakek Jan
Robet tertawa,

"Bapak tidak seharusnya kecewa. Karena saya yakin Miah pasti akan mendapatkan suami yang lebih baik, paham agama, dan bisa terus menuntunnya di jalan yang baik. " kata Robet dengan bibir tersenyum
"Kehadiranmu pasti akan selalu ku impikan. Ketiadaanmu disisiku, akan selalu menabur rindu yang entah sampai kapan akan aku tahan. " ucap Miah ketika Robet akan pergi

SELESAI…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 75 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(