Amir Syafrudin Profile picture
Jul 29 6 tweets 2 min read
Ini mengulang, tapi rasanya memang layak diulang: "Cepat adalah efek samping. Agile bukan soal cepat."

Salah satu sumber kekacauan dalam #Agile adalah HANYA memandang Agile sebagai lincah, gerak cepat, atau sejenisnya demi merespons perubahan dunia yang tidak kalah cepatnya. ...
... Fokusnya hanya pada kecepatan. Akibatnya Agile identik dengan ngebut. Dari situ muncul kekacauan.
Padahal Agile itu bukan soal cepat. Bahkan dalam urusan merespons, Agile juga bukan soal respons yang secepat kilat sampai The Flash juga bengong. Menjadi Agile itu berarti selalu merespons dengan baik setiap perubahan yang relevan dan bernilai sesuai kapasitas. Mulai dari situ.
Cepat adalah efek samping dari Agile karena kemampuan merespons akan terus membaik dan semakin cepat. Namun, membangun kemampuan merespons yang baik itu butuh waktu. Tidak juga ujug-ujug begitu mulai menerapkan Agile, saat itu juga semua harus responsif secepat kilat.
Kita tegaskan sekali lagi. Cepat adalah efek samping dari Agile. Fokus utamanya tetap saja membuat produk berkualitas dengan merespons perubahan. Kenapa perlu merespons? Agar produk yang dibuat sesuai dengan kondisi riil dan memenuhi kebutuhan riil. Cepat HANYA efek samping.
Baca juga "Percepatan Pekerjaan dengan Agile" di medium.com/pemerintah-tan…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Amir Syafrudin

Amir Syafrudin Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @asyafrudin

Jul 15
Kami pernah ditanya bagaimana cara menerapkan Scrum untuk proses Talent on Demand (ToD). Pertanyaan itu menarik karena sudah didasari keyakinan bahwa Scrum dapat diterapkan untuk proses di luar TI atau pengembangan perangkat lunak. Bagaimana caranya? Mudah.

🧵
Kunci penerapan Scrum di luar TI itu ada pada penentuan visi dan definisi produk. Mulai dari situ and you're good to go. Video yang kami sertakan di bawah berisi penjelasan lanjut mengenai hal itu.

Jadi, untuk ToD, penerapan Scrum itu harus dimulai dari menentukan apa yang menjadi produk di ToD. Pertama, nilai tambah yang diharapkan dari produk itu apa. Ini pertanyaan penting karena menentukan nilai hasil pekerjaan kelak. ...
Read 5 tweets
Jul 13
Duolingo memang populer, tapi bukan berarti dia yang terbaik. Di situ kita bisa belajar banyak kata, frase, dan kalimat yang sering digunakan, tapi tetap saja isinya hanya kosakata. Kalaupun kita bisa belajar tata bahasa, kita belajar dari pengulangan saja. Paham? Tidak. 😅

🧵
Itu persepsi saya terhadap Duolingo saat saya belajar Bahasa Inggris dan #BahasaArab di situ. Untuk Bahasa Inggris, tujuannya mengasah. Jadi, mudah memahami tata bahasanya. Untuk #BahasaArab, jauh dari harapan. Saya hanya bisa memperhatikan polanya tanpa benar-benar paham.
Persepsi itu berubah saat saya belajar #BahasaJepang. Duolingo paling tidak menyediakan 3 fitur ekstra dalam kursus #BahasaJepang yang membuatnya lebih gereget:
1. Belajar huruf (Hiragana dan Katakana).
2. Tips tata bahasa.
3. Cerita (dalam bentuk percakapan).

Penasaran?
Read 7 tweets
Jul 11
Salah satu alasan kenapa saya lebih memilih kudet daripada harus ke bioskop adalah kondisinya yang tidak kondusif untuk nonton. Tidak kondusif seperti apa? Salah satunya dibahas di thread ini. 🎉🎊🥳
Gambaran ketidaknyamanan itu, dari persepsi saya pribadi, adalah:
1. Tidak boleh bawa makanan *yang lebih murah* dari luar bioskop. Saat nonton di bioskop, saya lebih memilih makan dulu daripada beli di dalam bioskop. Garing, sih, nontonnya, tapi isi dompet lebih terawat. 🫰
2. Tidak bisa bebas dari gangguan. Berisik hanya satu contoh. Saya pernah nonton di bioskop dan penonton di belakang saya meletakkan kakinya di bangku saya dan sesekali menendang-nendang. Sangat tidak nyaman! Sebal juga kalau ingat insiden itu. 😅
Read 5 tweets
Jul 8
Pernah ada dalam kondisi saat kita minta dibuatkan "segitiga", tapi ternyata yang dibuatkan adalah "lingkaran"? Posisinya dapat dibalik. Kita sudah buatkan "lingkaran" sesuai spesifikasi, tapi ternyata yang dibutuhkan adalah "segitiga". Pernah mengalami hal itu, kan?
Contoh di atas adalah kesenjangan pemahaman antara pihak yang butuh produk dan pihak yang membuat produk. Kesenjangan itu membuat produk menjadi tidak layak pakai atau tetap dapat dipakai, tapi tidak memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah distorsi informasi.
Distorsi informasi itu terjadi akibat ada terlalu banyak mata rantai dalam rantai penyampaian kebutuhan. Ada terlalu banyak batu loncatan pada rantai itu, padahal di setiap loncatan ada risiko hilangnya informasi. Itu akibatnya apa yang dibuat sering meleset dari yang diminta.
Read 8 tweets
Jul 7
Iseng, ah, bahas Puasa Tarwiyah. Kita sama-sama tahu Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Yang mungkin kita tidak tahu adalah adanya perbedaan pendapat mengenai dasar dilakukannya puasa itu.

Mari membuka wawasan tanpa memecah belah. 🧵
Terjadinya perbedaan pendapat atas Puasa Tarwiyah itu tidak rumit. Alasannya karena sebagian umat Islam menilai hadits yang menjadi dasar Puasa Tarwiyah itu lemah, bahkan palsu. Muslim yang mengikuti penilaian itu akan mengatakan bahwa Puasa Tarwiyah itu bid'ah dan dilarang.
Beberapa artikel yang membahas kelemahan hadits di atas adalah sebagai berikut:
1. Al-Manhaj: almanhaj.or.id/2303-derajat-h…
2. Rumaysho: rumaysho.com/3686-hukum-pua…
3. Republika: republika.co.id/berita/qvvlba3…
4. Okezone Muslim: muslim.okezone.com/read/2020/07/2…

Silakan dibaca, ya.
Read 8 tweets
Jul 4
Di titik ini, saya bersyukur karena hasil belajar #BahasaArab saya mulai terlihat. Tujuan belajar saya adalah agar saya dapat memahami isi Al-Qur'an tanpa harus melihat terjemahannya. Saat ini, dari setiap 1 halaman Al-Qur'an, saya bisa memahami 50% isinya secara langsung.

🧵
Prosesnya panjang dan berkali-kali saya tinggalkan. Saya ingat dulu saya berhasil menemukan video lengkap belajar Bahasa Arab yang cukup tenar. Sayang durasi setiap videonya terlalu panjang dan bagi saya, cukup membosankan. Dua kali saya mencoba menekuni, tapi tetap gagal.
Gara-gara 2 kali pengalaman gagal itu, motivasi saya untuk belajar Bahasa Arab seperti mati suri. Semua video itu masih saya simpan sampai saat ini, tapi saya malah lupa lokasinya di mana. Saya sadar kalau saya butuh teman belajar dan materi yang lebih cocok dengan karakter saya.
Read 13 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(