OM RASTH Profile picture
Aug 9, 2022 304 tweets >60 min read Read on X
TRIANA (Dia Bukan Arwah, Dia Hanya Manusia Yang Tinggal Di Dunia Jin)

@ceritaht @IDN_Horor @rasth140217 @HorrorBaca
#ceritaseram #dendam #omrasth #kisahhantu #threadhorror

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Dia sangat cantik. Penampilan nya begitu anggun dan mempesona. Rambutnya yang panjang berwarna hitam legam dan berbau harum melati. Dia selalu memakai pakaian mini dress berwarna cerah yang terkesan mencolok. Bibirnya yang tak pernah lepas dari senyuman, sungguh manis.
Juga Suaranya yang lembut dan perhatiannya padaku, membuatku tidak bisa sedikitpun menolak permintaannya.
Setiap ia datang, aku harus merelakan 3 tetes darahku untuknya. Semula aku adalah orang yang sangat takut akan darah yang keluar dari tubuhku di sebabkan luka, tapi
Semenjak aku mengenalnya, luka ataupun darah itu tidak membuatku takut lagi. Meskipun aku tau dia bukan manusia.
Bagiku dia adalah orang yang selalu bisa menjadi sahabat, kakak dan orang tua bagiku. Sifatnya yang selalu menjagaku, mengarahkan tentang semua yang harus aku lakukan.
Atau membelaku ketika ada orang lain yang berbuat jahat dan curang padaku. Meski dia melakukan pembalasan yang jahat, tapi aku sangat puas akan hal itu. Rintihan kesakitan, tangisan putus asa dari orang yang berbuat jahat padaku mampu membuatku tersenyum.
Dan ketika aku sudah puas, disitulah dia akan melepaskannya. " cerita wanita berusia 23 tahun itu padaku

"Dia siapa? "

"Triana. " jawabnya dengan bibir bergetar, seolah enggan menyebutkan nama itu
--------

Tepat 10 tahun yang lalu, ketika cerita ini dimulai.

Anak dara yang bernama Sri itu baru berusia 13 tahun, dan baru saja lulus dari sekolah dasar. Ia hidup bersama ibu dan ayah tirinya yang sudah tua renta.
Bisa di bilang Sri adalah anak broken home, di mana kedua orang tua kandungnya bercerai secara tidak baik pada usia Sri di bawah 3 tahun.
Jadi semenjak kecil, dia sudah tidak pernah melihat ayah kandungnya lagi. Bahkan ia juga sudah lupa bagaimana rupa si ayah kandung.
Perjuangan sang ibu untuk membesarkan Sri memang tidaklah mudah. Banyak keringat dan air mata yang bercucuran di sepanjang tahun perjuangan hidup mereka.
Apapun pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dan halal di lakukan, akan ia lakukan, tak peduli lelah dan sakit
Ia tetap bertahan.

Begitu juga dengan Sri, dia tetap bertahan di sekolah itu meskipun semua teman2 mengucilkannya, dan memperlakukannya secara tidak baik.
Bahkan tak jarang ketika teman2nya melihat ayah tiri Sri lewat di depan sekolah, mereka akan mengejek dan membully Sri yang punya ayah tiri begitu tua. Dan tak jarang ia dijuluki sebagai anak kampang (anak yang tidak diketahui ayahnya)
Dan kalau sudah begitu biasanya Sri hanya bisa menangis dan lari kebelakang sekolah merenungi nasibnya.

Meski di sekolah itu Sri sering diejek dan di bully, ia masih mempunyai beberapa orang teman yang dengan sukarela berteman dengannya.
Ia adalah Iyon(anak laki2 yang ibunya di cap gila oleh teman2 sekolah), Dayuh(anak perempuan yang orang tuanya super cuek dan tidak pernah sekalipun hadir dipertemuan2 sekolah.) Siah(adalah anak perempuan yang memiliki keterbelakangan mental dan sering ngeces jika
terlalu asik memperhatikan sesuatu. Ia juga sering di bully dan dipalak.) Dan terakhir Ria(anak perempuan yang tubuhnya lumayan berisi, dan ayah kandungnya sudah sangat tua kala itu, sehingga ia juga sering di bully. )
Namun mereka ini berbeda2 kelas. Iyon kelas 5, Siah kelas 6 dan Sri, Ria serta Dayuh ada di kelas 4.
Mereka berlima ini saling menyayangi satu sama lain, dan bisa di bilang tidak terpisahkan. Iyon karena nakal sering tidak naik kelas, begitupun juga dengan Siah
Hanya saja Siah tidak nakal, tapi ia selalu kesulitan memahami pelajaran yang di berikan oleh guru.

Di sekolah mereka akan saling jaga, dan karena hanya Iyon dan Dayuh yang kuat(dalam artian tidak cengeng) maka mereka berdualah yang sering berkelahi dengan anak2
Yang membully.

Singkat cerita ketika akhirnya Siah berhenti sekolah karena sudah tidak sanggup, dan Iyon pun lulus sekolah. Sri, Ria dan Dayuh kini hanya tinggal bertiga.
Namun perlahan2 Dayuh mulai berubah pada kedua sahabatnya. Ia mulai jarang menemui teman2nya dan lebih senang bergabung dengan orang2 yang dulu membully mereka.
Oh iya, om rasth lupa menceritakan kalau Sri ini dari kelas 3 sampai 6 dia dapat beasiswa. Dan bahkan di janjikan akan terus dapat beasiswa jika ia meneruskan sekolahnya. Namun pikiran Sri saat itu sudah tidak ada untuk melanjutkan sekolah ketika ia sudah lulus SD.
Ia lebih memilih untuk bekerja guna mendapatkan uang untuk membantu perekonomian keluarganya.

Dia pernah beberapa kali bekerja di warung makan, hingga akhirnya ia mendapat tawaran pekerjaan di sebuah gedung bulu tangkis dan billiard milik seorang yang kaya raya di desa
Itu.

Desanya cukup jauh dari tempat tinggal Sri. Sehingga mengharuskan ia untuk menginap di sana.
Awal2 bekerja disana Sri merasa nyaman dan kerasan, karena bosnya benar2 sangat baik dan ramah sekali.
Teman2 Sri yang sudah ada disana sekitar 3 orang, 1 laki2 dan 2 lagi perempuan. 1 perempuan berusia 25 tahun dan yang lain nya 18 tahun.
Jadi Sri ini adalah yang paling muda disana.
Yang laki2 kita sebut saja Romi dan yang perempuan berusia 25 tahun itu kita sebut saja Nana, dan yang 18 tahun Caca.
Jadi ceritanya si Nana ini merupakan seorang janda anak satu yang sudah hampir setahun bekerja di sana.
Orangnya baik, ramah gak pelitan. Begitu juga dengan si Caca ini. Cuma setiap pertemanan kan ada tuh yang namanya plus minus nya.
Nah kebetulan kedua teman Sri yang perempuan ini ternyata agak nakal, dan sering menyuruh2 Sri yang lebih muda untuk mempermudah aksi mereka.
Kasarnya Sri ini di manfaatkan sama mereka. Awalnya karena memang Sri ini anaknya polos, jadi dia tidak berpikiran aneh2. Dan hanya menuruti saja kemauan Si Nana dan Caca. Termasuk menyelundupkan laki2 ke dalam kamar mereka.
Setelah itu Sri disuruh menunggu di luar tanpa tahu apa yang di lakukan oleh kedua temannya di dalam.

Sampai akhirnya Sri yang duduk di luar di tengah malam itu, ketahuan oleh bos mereka yang membuat satu persatu mereka di tanyai.
Dan mau tak mau kedua teman Sri ini pun kemudian mengaku telah melakukan sesuatu yang tidak pantas di sana.

Alhasil keduanya langsung di berhentikan.
Dan tinggal lah Sri berdua dengan si Romi. Tapi Romi ini tinggal di gedung billiar, jadi misah begitu tidurnya.
Awalnya semua berjalan normal dan lancar, Sri pun tidak takut sama sekali tidur sendirian di area gedung bulutangkis itu seorang diri.
Sampai disuatu hari, Romi ini ijin pada bos untuk pulang sebentar ke kampungnya. Dan saat dia kembali lagi ke sana, ternyata Romi datang
bersama 2 orang perempuan yang katanya ingin bekerja disana.

Tentu keinginan mereka itu langsung di penuhi dan di sambut baik oleh bos yang saat itu memang sedang mencari anak buah baru.

Dan kelihatannya kedua perempuan itu memang anak baik2.
Namun ternyata baru seminggu kerja, kedua perempuan itu malah sudah bersikap seperti bos terhadap Sri. Dan pandai mencari perhatian pada bos, kasarnya mereka ini bermuka dua.

Semenjak bersama mereka, Sri sering sekali menangis dan melamun di belakang gedung seorang diri.
-------

Sekelebat bayangan hitam melintas kebelakang gedung sarang walet yang berada tidak jauh dari belakang gedung billiard tersebut. Membuat Sri kaget.
Siapa kira2 orang yang ke belakang gedung itu di sore hari seperti itu? Apa mungkin maling? Batin Sri bertanya2.

Namun belum selesai ia dengan kebingungannya, Sri di kagetkan dengan suara teriakan nyaring dari dalam gedung billiard.
Di iringi dengan suara teriakan lainnya.

Ternyata salah satu dari perempuan yang di bawa Romi itu kerasukan dan terus berteriak2. Sri yang seumur2 belum pernah melihat orang kerasukan hanya bisa termenung dan terdiam melihat orang2 yang sibuk menangkap perempuan itu.
Sampai 3 jam lamanya, perempuan itu masih belum bisa di sadarkan juga. Bahkan beberapa orang yang paham dengan hal2 seperti itu di datangkan. Namun tetap saja tidak bisa mengeluarkan sosok yang merasukinya.
"Banyak yang masuk. Akan susah mengeluarkannya. Dan melihat keadaannya sekarang gadis ini sudah sangat kelelahan. "

"Hihihi... Aku akan mengajak teman2ku untuk tinggal disini!! Sampai dia MATI !!! " ujar perempuan itu
"Kau ini siapa?? Kenapa kau menganggu orang yang tidak bersalah ?? "

"Aku Triana!! Aku tidak menyukai gadis ini karena dia sudah semena2 dengan orang lain. Dia bermuka dua. Manusia seperti dia inilah yang sudah menghancurkan kehidupanku!!! "
"Sebetulnya kesalahannya seperti apa dan kepada siapa?? Biar aku suruh dia untuk minta maaf. Tapi tolong keluarlah dari tubuhnya. "

"Heh laki laki tua bangka!! Kau kira hanya kata maaf saja cukup untuk menghapuskan semua kesalahannya?? Dia sudah mempermalukan! Memfitnah!!
Memperbudak anak itu!!!! " teriak perempuan itu menunjuk kearah Sri yang sedari tadi berdiri di dekat pintu
Sontak saja semua pasang mata orang2 yang berada di dalam rumah itu tertuju pada Sri.
Sri tampak kikuk, ia tak tau kenapa dirinya sampai di bawa2.
Perempuan satunya yang berdiri di dekat Romi menundukkan wajahnya.

"Gadis ini, dia dan dia! Sudah memperlakukan anak itu dengan tidak adil !! " lagi2 perempuan itu berteriak, tapi kali ini dia menunjuk pada dirinya sendiri dan juga pada Romi serta perempuan satunya yang masih
menunduk

Tiba2 perempuan yang kerasukan itu terbatuk, darah segar keluar dari mulut dan hidungnya.

"Cepat mengakulah apa yang sudah kalian perbuat. " ujar lelaki paruh baya itu pada Romi dan si perempuan satunya
yang masih menunduk

"Tidak ada. Kami tidak melakukan apa2 mang. "

"Mereka tidak akan mengaku sampai satu persatu mereka bertiga aku bunuh!!! " ujar perempuan itu lagi
Mereka berdua tetap tidak mau mengaku, bahkan sampai di suruh mengaku oleh bos pun mereka tetap tidak mau mengaku.

Akhirnya disini Sri yang di mintai keterangan, dan disuruh untuk jujur. Tapi karena dia takut, akhirnya ia juga berbohong.
"Bodoh kau Sri!! Aku melakukan ini untukmu, dan kau malah membela mereka!! "
Sri terdiam. Namun ia masih belum berani mengatakan apa2.
Akhirnya, entah bagaimana, tiba2 Romi kerasukan. Makin heboh dirumah itu karena ada 2 orang yang kerasukan.

Bahkan lelaki tua yang berusaha mengobati itupun sampai pingsan karena di tendang oleh Romi yang mengamuk. Tidak hanya itu, ia juga membenturkan kepalanya terus menerus
ke dinding ulin rumah itu sampai berdarah2.

Bos mulai emosi, dia menunjuk kearah satu perempuan teman si Romi.

"Katakan apa yang sudah kalian lakukan!! "

Tersentak perempuan itu tampak ketakutan. Dengan bibir gemetar ia mengakui perbuatan mereka. Namun disini ia mengaku
hanya ikut sementara yang mengajak adalah perempuan satunya dan juga Romi.

"Maaf Sri.. Kami sudah memfitnahmu yang bukan2 pada bos. Kami juga memperlakukanmu seperti pembantu pribadi kami. " ucap perempuan itu menunduk
Nafas Sri turun naik, matanya mulai berkaca2. Inikah sebabnya bos sering memarahinya tanpa alasan, bahkan menuduh dia mencuri. Padahal Sri tak pernah melakukan apa2.
"Kalian memang mahluk jahat!! Tidak pantas di maafkan!! Kepada sesama manusia saja kalian saling menyakiti!! " teriak perempuan kerasukan itu melengking
Disini posisi Sri seperti disudutkan, ia disuruh memaafkan setelah beberapa saat mendengar pengakuan orang yang menjahatinya.

"Baik, aku maafkan kalian. Tapi Aku memaafkan bukan berarti aku bisa melupakan apa yang sudah kalian lakukan padaku. " ucap Sri pelan
Lalu ia langsung keluar dari rumah tersebut, berlari ke pinggiran sungai barito. Duduk di atas kapal merenungi nasibnya.

Setelah hampir 1 jam lamanya ia melamun, Sri kemudian pulang.
Saat ia melangkah menyeberangi jalan, tiba2 dari arah hulu terlihat sebuah delman yang di di tarik seekor kuda hitam.

Awalnya Sri mengira itu adalah delman yang datang dari luar daerah untuk melakukan pertunjukkan di desa tersebut.
Kuda itu perlahan2 berhenti ketika sudah tepat berada di depan Sri.
Seorang wanita mengenakan pakaian kuning keemasan turun sambil tersenyum.
Bau tubuhnya seperti bunga kenanga. Wangi.
"Siapa namamu anak manis? " tanya wanita itu lembut

"Sri."

"Kenapa kau sendirian di tengah malam begini sayang?" Wanita itu bertanya lagi
"Aku.. Aku.. "

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi? Apa kau sedang sakit?? "

Sri tertunduk, bulu tubuhnya seketika merinding begitu si wanita menyentuh pundaknya. Tangan itu dingin dan kaku.
Menyadari ada yang tidak wajar, Sri langsung berbalik hendak pergi. Namun tangannya langsung di tahan.

"Pikiranmu yang mengundangku kemari, sekarang aku datang dan kau hendak pergi? Ikutlah bersamaku. " ujar si wanita
Perkataannya membuat Sri ketakutan.

"Lepaskan aku. Aku tidak mau ikut. Aku tidak tau siapa kamu. " teriak Sri histeris
Tiba2 semuanya terasa gelap, Sri bagai terkurung di suatu ruangan tanpa cahaya.
Ia dapat merasakan bagaimana tubuhnya bergerak namun Sri tak bisa mengendalikannya.
"Sri... Kau kenapa Sri.. " ujar Mugi yang baru saja pulang mencari ikan

"Lepas atau kubunuh kau!! " teriak Sri dengan suara yang serak

"Astagfirullah hal Adzim. Istigfar Sri.. Kau kenapa?!! "
Mugi yang berbadan besar dan kuat itu sebisa mungkin mencoba mengunci tubuh Sri agar ia tak bisa kabur. Sambil mulutnya terus membaca doa yang ia bisa.
Mereka berguling2 di jalanan, hingga beberapa teman Mugi datang dan segera membantunya membawa Sri ke rumah si bos.

Sri meronta, berteriak. Memaki dan bahkan membongkar rahasia setiap orang yang berada di rumah itu sambil tertawa2.
Rahasia yang hanya diri mereka sendiri yang tau.

"Kau tidur dengan anak tirimu!! Kau munafik!! Didepan orang2 kau berlagak seperti orang yang paling baik!! Tapi di belakang kau tidak ubahnya bagai setan bertopeng manusia !! Hahaha.. "
"Di rantauan kau memp3rk0s4 anak di bawah umur. Anak kecil berusia 7 tahun!! Kau biadap. Kaulah setan yang sesungguhnya !!! "
Orang yang di tunjuk oleh Sri bangkit dan berniat hendak memukul wajahnya, namun dengan tiba2 Romi kembali kerasukan dan langsung menyerang orang itu.

"Kalau sampai terjadi apa2 pada anak itu kau akan berhadapan denganku!! " teriak Romi
Sri tersenyum sinis, dengan mata yang terbalik, Sri menatap Romi.

"Aku tidak takut dengan macan sepertimu!! "

"Kalau kau memang tidak takut keluar dan hadapi aku!! " ujar Romi lagi, kini suaranya terdengar menggelegar
Sri hanya tertawa, ia tak merespon apa yang di katakan oleh Romi.

"Apa gunanya kau membongkar rahasia mereka?! Apa kau tidak kasian dengan anak itu, dia bisa berada dalam bahaya karena ulahmu!! "
"Aku akan membawanya pergi bersamaku. Sebaiknya kau jangan menggangguku. Urus saja urusanmu! "

Tiba2 Romi di hantam oleh salah satu teman Mugi menggunakan 7 butir benda kecil bulat mirip sahang/lada bulat.
Tubuhnya seketika ambruk di lantai. Dan saat ia akan melakukan hal yang sama terhadap Sri, Sri menggigit tangan pria itu sampai dagingnya hampir terlepas.
Ia mengerang kesakitan, sementara orang yang berkumpul di dalam rumah itu perlahan2 mulai bubar. Entah mungkin karena mereka takut satu persatu rahasia mereka akan di bongkar lagi oleh mahluk yang merasuk tubuh Sri tersebut.
Bahkan bos mereka yang laki2 pun tidak mau mendekat, ia lebih memilih untuk keluar. Yang ada disana tinggal lah Mugi, dan salah satu temannya.

Sementara Sri masih tertawa2 tidak karuan.
Andai tangannya tidak segera di pasung, Sri akan terus menangkap serangga dan cicak di dalam rumah itu kemudian memakannya.

"Semua ini pasti ada sebabnya bu, dan Sri ini semenjak awal saya melihatnya sudah ketahuan kalau dia ini lemah bulu, mudah terkena yang seperti ini. "
Ujar Mugi

"Lalu bagaimana dengan mereka berdua Gi? " tanya Bu bos

"Entahlah, tapi sepertinya yang ada di dalam tubuh mereka itu hanya sekedar untuk main2. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa mengundang lebih banyak mahluk lain yang masuk, karena pintunya sudah terbuka. "
"Pusing sekali Gi. Dirumah sudah ada 3 orang yang kerasukan dalam waktu yang sama. Ini bisa mengundang pandangan buruk orang terhadap gedung2ku. "

"Sekarang masalah gedung itu singkirkan dulu bu, yang terpenting, kita pikirkan bagaimana menyembuhkan mereka bertiga. Kalau terus
dibiarkan bisa saja membuat ketiganya mengalami hal yang jauh lebih buruk lagi. "

Ucapan Mugi memang ada benarnya.

"Kau tau dimana ada orang yang bisa mengobati kerasukan seperti ini Gi.? "

Mugi terdiam, ia seperti tengah mengingat2 sesuatu.

"Ada bu, di daerah TL. "
"Dimana itu? "

"Di dalam bu, kalau dari sini bisa memakan waktu 2 hari perjalanan memakai Cis. " ujar Mugi

"Kalau begitu tolong kau saja yang pergi kesana ya Gi, nanti pakai Speedboat saja biar lebih cepat. "
"Kapan bu? "

"Besok bagaimana? "

Mugi terdiam, sebenarnya besok ia akan keluar desa untuk menjual ikan.
"Bagaimana Gi? "

"Bisa bu. " jawab Mugi gelagapan

"Baik, besok kau pergi bersama Jarman, dia yang akan menemanimu. "
Mugi mengangguk. Sebelum pergi ia menatap Sri yang masih tertawa2 itu.

Sri yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Ia bahkan sering menemani gadis itu bila banyak orang2 kapal yang datang untuk bermain billiard. Hanya supaya Sri tetap aman.
Pagi2 sekali, Mugi dan Jarman sudah berangkat ke TL.
Sementara di rumah bosnya, Sri masih tetap di pasung karena sudah beberapa kali mencoba kabur.

Berbeda dengan kedua temannya yang sudah sadar, namun masih lemas dan sakit karena mengamuk semalam.
Singkat cerita, tidak sampai 2 hari, Jarman dan Mugi sudah kembali bersama dengan seorang wanita berusia 45 tahunan. Ketika ia tertawa terlihatlah gigi2nya yang hitam akibat menginang.
Wanita itu memperkenalkan diri dengan sebutan Cu Mardin (nama asli tidak di sebutkan disini).

Beliau masuk kedalam kamar di mana Sri masih di pasung dan tertawa2.
"Oh.. Kau rupanya Putri. "

"Kita bertemu lagi nenek tua. "

"Ckck.. Kenapa lagi kau berbuat ulah hah? Bukannya waktu itu kau sudah ku kembalikan. "
Adu mulut antara Cu Mardin dan sosok yang merasuki Sri terdengar seru sekali. Mahluk itu tidak mau kalah meski ia sudah disudutkan oleh Cu Mardin.

"Kalau kau tidak mau keluar juga. Maka aku tidak punya pilihan lain. "
Sri yang semula tak bisa diam, kini ia terdiam dengan raut wajah yang sulit dijelaskan.

Dan ketika Cu Mardin mulai melakukan pengusiran terhadap sosok halus itu, Sri mulai meraung.
Matanya yang tadinya terbalik, kini sudah kembali seperti semula.

Ia bahkan memanggil bu bos dengan lirih sama seperti suara Sri biasanya.
"Sakit.. " rintih Sri

Cu Mardin menyipitkan matanya,

"Kau tidak bisa menipuku! Kau masih berada di dalam!! " ujar Cu Mardin menghardik
(Mohon maaf sebelumnya om mau menawarkan Madu Hutan asli, bukan ternakan ya ponakan2. Siapa tau ada yang berminat, om juga ada jual bajakah dan akar untuk mengobati sakit pinggang. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA di - 0856 5403 7262 ImageImageImageImage
Atau mungkin ponakan2 ada yang sedang putus cinta, atau bermasalah dengan mertua, bos, dan pasangan. Om punya solusinya.
Dan om juga ada berbagai macam minyak kalimantan dengan berbagai macam ragam khasiat. Mulai dari penglaris, pagar diri/usaha/rumah. Pemikat lawan jenis
Penunduk lawan bicara, pembuka aura biar di senangi orang2 di sekitar. Untuk kewibawaan(bagus buat ponakan yang selalu di remehkan oleh bos ataupun bawahan) dan minyak Arjuna yang membuat kita akan mudah bergaul/mudah diterima oleh orang2 yang kalian inginkan.
Om juga melayani pemikat jarak jauh(khusus buat yang benar2 serius/siap nikah) kalau berminat dan Tanya2 silahkan hubungi om Rasth melalui DM atau WA di - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏🙏) ImageImage
Mendengar perkataan Cu Mardin, Mata Sri kembali terbalik. Suara tawanya menggema.

"Kau sama saja seperti dulu, kau tak bisa di tipu. " ujar Sri tertawa terbahak2

Namun ketika benda mirip besi berkarat itu di tempelkan pada dahinya, seketika Sri berteriak kesakitan.
Tubuhnya meronta2, menjerit dan terus memohon untuk tidak disakiti lagi. Tapi Cu Mardin tak mau mendengarkan.
Hingga akhirnya, beliau terkena tendangan dari Sri yang berhasil melepaskan ikatan di kakinya.
Tapi tiba2 saja, tubuh Sri menggelepar2. Perlahan2 tubuhnya mulai mengejang.

Wajah Cu Mardin menegang, ia tau, ada sosok yang jauh lebih kuat yang sedang berusaha masuk kedalam tubuh Sri.
Beberapa saat kemudian, Sri kembali tenang, wajahnya kini kembali seperti biasa.

Ia pun tak lagi berontak,

"Kau jangan khawatir. Aku tidak akan menyakiti anak ini. " ujar Sri dengan suara yang jauh lebih lembut dari sebelumnya
"Kau, kau siapa? " tanya Cu Mardin

"Aku Triana. "

"Kalau memang kau tidak punya niat jahat, sebaiknya kau keluar dari tubuh anak ini. Kasian dia, tubuhnya pasti sudah sangat lemas sekali. "
Sri terkekeh,

"Aku tidak akan mengamuk, aku hanya ingin sedikit berbagi ceritaku pada kalian semua. Tapi sebelum itu, aku ingin meminum kopi pahit. Bisakah tolong di buatkan? "
Cu Mardin beranjak, sambil memegangi pinggangnya yang terasa sakit.

Ia meminta izin pada tuan rumah untuk membuat segelas kopi pahit sesuai permintaan dari sosok yang merasuki Sri.
Dalam sekali teguk saja, kopi hitam tanpa gula itu habis diminum oleh Sri. Itupun ia ingin meminta tambah lagi.

"Dulu, jauh sebelum gedung bulutangkis itu di bangun, disitu merupakan tempat tinggal kami berdua, Anakku selalu bermain di sana.
Aku dan anakku tinggal disana sangat lama sekali, karena kami berdua menunggu kedatangan suamiku dan anakku yang lain datang menjemput kami berdua disini. Hingga suatu hari, ketika aku pergi mencari sesuatu, aku tinggalkan anakku disana, dan kau tau apa yang kulihat setelah aku
kembali?? Aku melihat anakku mati, kepalanya hancur karena pembangunan kalian yang tidak berizin itu !!
Harusnya kalian memberitahu kami kalau di tempat itu akan di bangun sesuatu. Kalau kalian beritahu kami tentu akan pergi dan mencari tempat lain untuk tinggal. Tapi kalian
terlalu egois. "

"Tapi kami benar2 tidak tau kalau ada kalian di tanah itu. Aku ingat, dulu ada anak ayam yang mati karena kejatuhan balok, anehnya meski sudah di usir, anak ayam itu tetap diam di tempat itu. Kami tidak sengaja. Pantas saja setelah pembangunan itu anak
pertamaku meninggal, lalu para tukang menjadi sakit2an. Apa kau yang melakukan itu?? " tanya Bu bos

Sri menangis sesenggukan, pilu.

"Kau pun seorang ibu, dan kau tentu tau bagaimana perasaanku ketika melihat anak yang kusayangi mati begitu saja karena ulah
manusia. Kau beruntung karena kau masih punya anak, tapi aku, meskipun aku mempunyai anak lain, tapi aku tidak tau keberadaannya sekarang dimana. Aku sendirian!! "
Mereka terdiam, hanya isak tangis Sri yang terdengar.

"Aku minta maaf. "

"Maafmu tidak akan mengembalikan anakku. "
Hening..

Keadaan Sri mulai tenang dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Pasungan pada kaki dan tangannya pun sudah di lepaskan.
Namun begitu ia masih berada dalam pantauan Cu Mardin yang tengah berusaha mengobati gadis itu, agar tidak ada yang kembali masuk kedalam tubuhnya lagi.

"Bagaimana keadaan Sri? " tanya Mugi yang baru saja datang
"Sudah sedikit lebih baik. Ia tidur lelap sekali, nampaknya sangat kelelahan. "

"Syukurlah."

"Tapi bagaimana, apa mungkin Sri ini di pagari saja? Supaya tidak bisa di rasuki mereka lagi. "
"Aku sedang memikirkan itu. Dan mungkin nanti setelah dia bangun aku akan melakukannya. "

Mugi mengangguk, matanya menatap lekat pada Sri yang masih tertidur pulas.
__________

3 hari kemudian, Sri sekarang jauh lebih baik. Ia juga sudah di mandikan oleh Cu Mardian yang bertujuan untuk memagar tubuhnya.
"Jangan melamun, apapun yang kau rasakan, jangan pernah melamun, karena bila pikiran kosong, disitulah kesempatan mereka untuk masuk terbuka. " pesan Cu Mardin pada Sri sebelum ia pulang di antar oleh Jarman
Pada hari keempat, Sri memutuskan untuk kembali bekerja. Namun ketika ia ada di gedung itu, orang2 menatapnya dengan tatapan takut dan bahkan tidak jarang orang2 akan langsung pulang ketika melihat Sri.
Perlakuan orang2 itu membuat Sri sakit hati.
Padahal Sri tidak melakukan apa2 pada mereka, tapi mereka memperlakukan dirinya seperti itu.

Sri yang kini lebih sensitif dari biasanya, ia lebih mudah tersinggung dan marah.
"Triana.. Triana.. Triana... " gumam Sri di tengah2 gedung bulu tangkis itu

Di depannya ada segelas kopi pahit yang masih panas.
Ruangan itu memang tidak seberapa terang jika di malam hari, karena memang di tutup pada pukul 5 sore.
Aroma melati dan suara langkah kaki dari arah belakang Sri terdengar mendekat. Suara dan aroma itu tentu mampu membuat Sri ketakutan.
"Aku senang kau memanggilku sayang. "

"Jadi itu benar namamu? "

"Ya. "

"Kau, kau di mana sekarang, bisakah, bolehkah aku melihatmu? "
"Tentu sayang. Sekarang, lihatlah kebelakangmu, aku berada tepat di belakangmu. "
Mendengar jawaban Triana, Sri tercekat. Ia ragu untuk memutar badan melihat sosok yang mengaku bernama Triana itu. Apakah wajahnya seram seperti hantu2 di dalam cerita2 ?
Namun rasa penasaran membuat Sri memantapkan hati untuk menoleh kebelakang.

Matanya terbelalak begitu melihat sosok itu.
Wajahnya, penampilannya sangat jauh berbeda dari apa yang Sri bayangkan.
Wanita itu berwajah sangat cantik, berambut panjang dan memakai mini dress berwarna merah terang. Penampilannya sangat jauh dari kata seram.

"Ini, ini benar kau? " tanya Sri ragu2
"Ya sayang, Aku Triana. " jawabnya lembut

"Tapi, tapi kau sangat cantik. "

Triana tersenyum,

"Kau juga cantik. "
"Kau mau ikut aku ke rumahku? " ujar Triana dengan bibir masih tersenyum

"Ru.. rumah? "

"Ya sayangku. Aku ingin mengajakmu ke rumahku. "
Sri terdiam, melihat raut wajah Sri seperti itu, Triana tertawa kecil.

"Kau jangan berpikiran aneh, rumahku bukan di kuburan. Aku sebenarnya manusia, sama sepertimu. Hanya saja ada sesuatu yang aku lakukan hingga membuatku bisa tinggal dan hidup dengan umur yang panjang
di dunia mereka. "

"Maksudmu? "

Lagi2 Triana tersenyum manis.

"Kalau ku jelaskan pun, kau mungkin tidak akan mengerti. Kau tau, sudah bertahun2 aku hidup sendirian disini. Tidak ada teman, tidak ada keluarga. Dan sekarang aku sangat berharap kau mau berteman denganku. "
Sri merasa nyaman berbicara dengan sosok itu, dia ramah dan sangat baik padanya.

Tentu perasaan itu membuat Sri mau menerima tawaran pertemanan yang di ajukan oleh Triana.
Hampir setiap tengah malam Sri menghilang tiba2 dan muncul kembali menjelang pagi.
Begitu seterusnya, hingga sampai di suatu hari
Ada seseorang yang mengadukan hal itu pada bos.
Dan setelah diselidiki, rupanya benar apa yang dikatakan orang itu. Bahkan pernah beberapa kali mereka melihat Sri berbicara sendirian tanpa ada siapapun di dekatnya.
Tidak hanya sampai disitu, anak bos tiba2 jatuh sakit setelah bermain bersama Sri. Padahal saat mereka bermain itu, bos pun ada di antara mereka, jadi sangat tidak mungkin jika Sri melakukan hal yang tidak2 terhadap anak itu.
"Sri, bagaimana ya menyampaikan nya. Maksudku begini, mm, gedung ini akan aku urus sendiri, dan tidak mempekerjakan orang lain lagi. Jadi.. "

"Saya paham.
Besok juga saya akan pulang. Dan saya ucapkan terima kasih banyak sebab selama ini saya sudah di perbolehkan untuk bekerja disini. Dan kalian semua memperlakukan saya juga dengan sangat baik. Terimakasih atas semuanya. Kalau ada umur dan rejeki,
mungkin kita akan bertemu lagi. "Ucap Sri memotong pembicaraan bosnya karena ia sudah tau sejak semalam dari Triana bahwa bos akan memberhentikannya dari pekerjaan itu
Sri di berikan uang lebih untuk pulang oleh bosnya.
Dan rupa2nya Triana pun ikut serta bersama Sri.

Karena katanya, dia sudah tidak punya siapa2 untuk menahannya agar tetap berada di sana.
"Dan sekarang adalah tugasku untuk menjaga dan melindungimu. " ucapnya tersenyum

Sejak pulang, Sri hanya tinggal di rumah. Ia menghabiskan waktunya untuk membaca buku2 bersama Triana.
"Ku rasa lain anakmu itu. Beberapa kali aku melihat dia berbicara sendirian dan tertawa2. Coba kau tanyakan pada orang yang paham, semoga saja dugaanku itu salah. " ujar seorang tetangga pada ibunya Sri
Perkataan itulah yang membuat Sri di bawa ke seorang Guru (guru yang di maksud ini, bukanlah seorang ulama, tapi memang profesinya sebagai seorang guru SD di salah satu sekolah yang ada di daerah itu. Namun beliau ini memang ada kebisaan dalam hal2 mistis seperti itu.)
Ketika akan menaiki tangga rumah guru tersebut, langkah Sri seperti di tahan. Ia enggan untuk naik.

Seluruh tubuhnya pun terasa merinding seketika.
"Jangan kesana Sri! " ujar Triana

"Aku tidak mau masuk ma. "

Setelah mendengar penolakan Sri, ibunya lantas menarik tangannya dengan keras agar secepatnya masuk kedalam.
Tiba2 Sri merasa tubuhnya seperti tidak terkendali. Ia langsung menepis kasar tarikan tangan sang ibu.

Matanya tajam menatap ibunya.

"Aku tidak mau masuk!! " bentak Sri
Dan ketika seorang lelaki mendekati mereka, mata Sri langsung melotot tajam.

Seketika Sri bertingkah seperti orang kerasukan.
Ia menjerit, menyuruh lelaki itu agar jangan mendekat.
Akan tetapi ketika ia hendak melangkah pergi, langkah Sri terhenti, dan tubuhnya seketika lemas.
Sri di angkat dan di bawa kedalam rumah guru tersebut. Disana dikatakan bahwa Sri diikuti sosok macan hitam jadi2an (bukan macan asli).
Jadi sosok itu dulunya adalah manusia biasa, (kalau kalian pernah baca cerita raja tampoh, nah mungkin proses manusia menjadi sosok macan sama seperti raja tampoh itu.)
"Apa bisa anak saya di pisahkan dari mahluk itu? "

"Bisa. Lebih cepat lebih baik. "

Malam itu juga Sri di Ruqiyah oleh guru tersebut.
Pada saat proses terakhir ia melihat sosok hitam, dengan wajah rusak berdiri menatapnya.
Entah sosok apa itu, Sri pun tak tau, dan tak mau tau. Mengingat rupanya saja membuat Sri ketakutan.
Benar saja setelah itu, Sri tidak bisa melihat Triana lagi.
Bahkan mendengar suaranya saja Sri tidak bisa.

Membuat kehidupan Sri kembali seperti dulu lagi. Bahkan kini ia sudah tidak memiliki keceriaan sedikitpun. Semuanya terasa menyiksa tanpa Triana.
Tak terasa 3 bulan sudah berlalu, malam itu Sri memberanikan diri untuk memanggil Triana kembali.

"Triana.. Triana.. Triana.. Datanglah, aku merindukanmu. " gumam Sri menatap gelas kopi di hadapan nya
Hening, tak ada suara apapun saat itu.

Hanya hembusan angin yang membuat Sri merinding.

"Triana.. Aku sakit. Mereka jahat padaku. Tidak ada siapa2 yang mau membelaku selain kau Triana. Kumohon datanglah. " ucapnya mulai terisak
Tetap tidak ada jawaban.

Akhirnya, Sri memutuskan untuk pergi tidur setelah ia puas menangis.
Tak tahu pukul berapa saat itu, Sri bermimpi bertemu Triana dalam mimpinya. Wanita cantik itu meminta pada Sri agar membuka sedikit celah untuknya agar Triana bisa kembali dilihat secara nyata olehnya.
"Bagaimana caranya? Aku akan lakukan apapun itu untuk mengembalikan mu padaku. "

"Aku hanya minta 3 tetes darahmu di setiap kali kau menginginkan aku datang. " ucap Triana
"Tapi, tapi aku takut melukai diriku sendiri Triana. "

"Tusukkan dengan ujung jarum saja Sri, tidak perlu kau membuat luka yang besar. Aku pun tak ingin kau menyayat2 tubuhmu untukku. "

Dan ketika Sri terbangun, ia langsung menarik nafas lega. Karena ia sudah menemukan cara
Untuk mengembalikan sahabatnya.

Saat itu juga Sri mengambil jarum, namun ketika hendak menusukkan jarum itu pada jarinya, Sri ragu2. Ia takut, tapi Sri begitu teringat dengan Triana, ia lakukan juga meski dengan mata tertutup.
Sri meringis, melihat darah yang mulai keluar dari luka bekas tusukan jarum tersebut, ia hampir tak percaya bisa melukai diri sendiri.

Sri kemudian menekan ujung jarinya agar darah yang keluar semakin banyak.
Dan seiring dengan menetesnya darah itu, Sri akhirnya bisa kembali merasakan kehadiran Triana. Wanita itu tersenyum menatapnya.
Setengah malam itu mereka berbincang melepas kerinduan. Triana bagi Sri adalah sosok sahabat yang selalu ada untuknya, selalu melindungi. Tak pernah ia merasakan persahabatan sehangat itu dengan manusia.
Bahkan Triana selalu mengingatkan bahaya sebelum kejadian padanya, bisa di bilang, Sri saat itu sangat bergantung padanya.
Namun kelakuannya yang sering berbicara sendirian itu akhirnya ketahuan oleh ibunya lagi, Sri di periksakan kebeberapa orang, dan salah satu dari mereka
mengatakan bahwa Sri sudah tidak bisa di obati. Tapi ada cara agar dia bisa sembuh, yakni harus menikahkan dia, dan setelah menikah, katanya Sri akan otomatis sembuh dengan sendirinya.
Akhirnya karena itu, Sri pun di jodohkan dengan seseorang yang lebih tua darinya.

Tentu Sri tidak mau pada awalnya, terlebih lagi Triana sudah mengatakan bahwa laki2 itu bukan orang baik2.
"Dia juga terpaksa sama sepertimu Sri. Kalau menikahpun kalian tidak akan bahagia. Sebelum semuanya terlambat lebih baik kau tolak. Dia bukan orang yang baik untukmu. Nanti kalau diteruskan, akan ada konflik antara kau dan salah satu pihak keluarganya, asal kau tau, kalau
konflik itu terjadi, dia tidak akan berada di pihakmu. "

"Bagaimana caranya aku menolak itu Triana?? Kau pun sudah tau kan, aku menolak hari itu. Tapi mereka tidak mau dengar!"
"Kalau kau izinkan, biar aku yang merusak semuanya. Kau cukup izinkan aku masuk ke tubuhmu. "

Sri terdiam,

"Tapi apa yang akan kau lakukan?? "

"Kau akan tau jika rencanaku ini berhasil. "
Dan sejak saat itu, Sri mulai kerasukan lagi. Bahkan kali ini jauh lebih extrem.

Karena hal itu, bukan nya menyurutkan niat orang tuanya untuk menjodohkan Sri. Malah mereka semakin yakin untuk sesegera mungkin menikahkannya.

"Gara2 kau Triana! "
"Aku terbawa emosi Sri. Mereka menantangku. Aku.. "

"Aku tidak mau dengar lagi penjelasanmu.! "
Karena Triana masuk kedalam tubuhnya, itu menyebabkan sosok yang lain juga bisa masuk. Dan bahkan sosok2 yang lain itulah yang semakin menyakiti tubuh Sri.
Tidak hanya itu, Sri sekarang juga seperti tak terkendali. Ia menyerang orang2 dan hampir membunuh sang ibu andai tak ada yang menolong ibunya, mungkin ibunya sudah kehilangan nyawa pada saat itu.
Karena itulah, Sri kemudian di pasung dan dikurung di dalam kamar.

Ustad, sampai Pendeta di datangkan. Berharap sosok yang merasukinya itu mau keluar setelah mendengarkan perkataan dari Ustad maupun Pendeta.
Tapi rupanya tidak.
Tak ada yang bisa mereka lakukan.
Dan entah bagaimana, ketika Triana kembali masuk dan mengambil alih tubuh Sri. Sosok2 yang lain itupun keluar.
Sri sakit selama berhari2, dan Triana yang menjaganya agar tidak kemasukan lagi.

"Maafkan aku Sri. Aku mengira rencanaku akan berhasil. Tapi rupanya rencanaku lah yang membuatmu sakit seperti ini. "
Setelah Sri sembuh, ia tak lagi kerasukan. Karena Triana selalu ada di dekatnya.

Hari itu mereka di bawa menuju ke rumah pihak keluarga laki2 yang akan dijodohkan dengannya.
Sri tak bisa menolak lagi. Karena tak ada lagi orang yang mau mendengarkan perkataan nya.

Desa itu kecil, dan berada di pinggi laut.
Di depan rumah itu sudah berdiri tenda2 untuk pesta pernikahan. Dan pelaminan pun sudah mulai dihiasi.
"Ingat Sri, aku akan selalu ada bersamamu untuk melindungi dan menjagamu dari siapapun yang berbuat jahat padamu. Kau tidak perlu takut. "

Sri menarik nafas lega.

Inikah akhir masa mudanya? Mengabdikan diri untuk seorang laki2 yang menjadi suaminya. Laki2 yang bahkan
belum pernah bertatap muka langsung dengannya. Bahkan Sri tak bisa mengenali wajahnya di antara wajah orang2 di area tenda tersebut.
Malam harinya, ketika Sri dan orang tuanya tengah duduk sambil melihat orang2 yang sedang asyik bermain kartu di atas panggung, seorang laki2 bertubuh tinggi(sangat tinggi) datang menghampirinya.
Wajahnya sepintas tampak tak asing bagi Sri. Ya, Sri pernah melihat wajah itu di sebuah foto.

Laki2 itu sangat sopan terhadap orang tua Sri. Ia juga izin untuk mengajak Sri jalan2 pada orang tuanya.
Sri menatap ibunya ketika beliau mengizinkan laki2 itu membawanya.

Sepanjang jalan laki2 itu mencoba untuk mengajak Sri mengobrol.
Ketika mereka memasuki jalan sempit yang mengarah ke sebuah rumah, raut wajah Sri tampak berubah. Suasana rumah itu ramai sekali.
Namun ia kembali tenang begitu melihat Triana berada tidak jauh darinya.

Lelaki itu mengajak Sri untuk masuk kedalam rumah, di dalam, terlihat banyak orang yang seumuran dengan laki2 itu tengah mengobrol.
Mungkin orang2 ini adalah teman2nya, pikir Sri kala itu.

Mereka mengobrol panjang lebar, hingga jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.
Ketika sampai di rumah, laki2 itu di marahi oleh seorang nenek2. Karena dalam adat mereka calon pengantin tidak boleh bepergian kemanapun, apalagi di malam hari.
Sri di pingit dan di larang untuk bertemu laki2 itu lagi selama 3 hari.

Masih selama itu, tapi panggung dan tenda sudah didirikan, bahkan beberapa sound sistem juga telah di pasang dan di putar setiap malam.

Makan minum Sri hanya di layani oleh seorang gadis yang usianya tak
begitu jauh dari Sri.

"Membosankan. " keluh Sri pada Triana yang saat itu tepat berada di sebelahnya

"Bersabarlah sayang, aku sedang mencari cara untuk membuatmu lepas dari laki2 itu. "
Tiba2 pintu terbuka dan laki2 itu masuk kedalam kamar sambil tersenyum.

"Mau apa kau?? "

"Aku, aku mau mengantarkan ini untukmu. Semoga kau suka. " ujar lelaki itu membawakan camilan untuk Sri

"Terima kasih. "
Sri bisa melihat wajah Triana yang terlihat sangat tidak suka pada laki2 itu.

Singkat cerita, malam itu adalah malam ke dua Sri di pingit. Dan malam itu dia akan di timung secara bergantian dengan si laki2 tersebut.
Semuanya berjalan lancar, karena Triana selalu berada di samping Sri.

Adik dari calon suami Sri sangat menyukai gadis manis itu, bahkan ada yang paling kecil, tak mau lepas dari Sri.
Calon mertuanya pun tampaknya sangat baik.

Dan setelah pernikahan itu terjadi, Sri tinggal bersama suaminya. Sementara orang tuanya sudah pulang ke kampung halaman.
Hari2 berada di sana bagi Sri sangat menyiksa. Untungnya ada adik2 iparnya yang selalu setia untuk menemaninya selain Triana.

Dan iparnya yang perempuan itu, pernah curhat pada Sri bahwa ia di permainkan oleh laki2 yang merupakan kekasihnya.
Setelah Sri menceritakan kisahnya pada Triana, Triana bersedia membantu dengan syarat harus memperlakukan Sri dengan sangat baik. Walaupun kemungkinan nanti akan ada masalah besar yang terjadi.
Entah apa yang Triana lakukan, tepat sehari setelahnya, laki2 itu mulai menghubungi adik ipar Sri.
Tentu gadis itu merasa senang, karena laki2 tersebut merupakan orang yang sangat ia sayangi.
Namun benar apa yang dikatakan Triana, kehidupan Sri di sana mulai memburuk.

Suaminya yang semula rutin memberikan uang dan memperlakukannya dengan baik, mulai berubah sikap. Begitupun dengan beberapa iparnya. Hanya 3 iparnya yang masih memperlakukan nya sama seperti sebelumnya
Dan semakin hari, mereka juga mulai berubah. Kini tinggallah ipar laki2nya yang memperlakukan Sri dengan sangat baik.
Ia sering menasehati suami Sri untuk tidak kasar dll. Bahkan pernah ia bertengkar dengan suami Sri karena membela Sri.

"Sebagai istriku, kau tidak pantas jalan berdua2an dengan adikku itu! " bentaknya
Padahal Sri tidak jalan untuk bersenang2 dengan adik iparnya itu, melainkan adik iparnya tersebut menemani Sri untuk membeli sesuatu di warung yang lumayan jauh dari desa itu. Tapi tak menyangka juga kalau hal itu akan menjadi masalah besar.
Hingga membuat adik iparnya itu di usir dari rumah.

Habislah sudah, tak ada lagi yang berada di pihak Sri kala itu.

Bahkan pernah suatu hari, Sri kehilangan barang pribadi miliknya, dan ditemukan ditempat yang sama seperti sebelum menghilang.
"Jangan sentuh itu. Buang saja.! Mereka menginginkan kau sakit Sri. Pada benda itu sudah di letakkan sesuatu yang buruk. " ujar Triana
Dari apa yang Triana beritahukan, katanya yang menginginkan Sri sakit itu adalah pihak tante si suami.
Entah karena apa, yang pasti 2 tantenya suami Sri sangat tidak menyukai keberadaannya disitu.
______

"Kalau boleh memilih, aku pun tidak ingin berada disini Triana. Kau tau kan bagaimana mereka memperlakukan aku? Bahkan untuk bertemu orang tuaku saja di larang. Mereka mengekangku tanpa alasan. Aku rindu kehidupanku yang dulu Triana. " isak Sri, kala itu dia tengah
berada di hutan yang berjarak 2 km dari rumah suaminya.
Saat ini, tempat itulah yang sangat membantu Sri bila ia ingin berkomunikasi dengan Triana.
Dan hanya Triana lah yang bisa menenangkan Sri saat itu.

Anehnya, Sri pergi kemanapun dan mau pulang pukul berapapun tidak ada yang mencarinya, selagi masih diwilayah itu. Tapi bila Sri izin untuk bertemu orang tuanya, Sri akan dilarang habis2an.
"Ku kira dunia pernikahan tidaklah seburuk ini Triana. "

"Buruk bagi kau dan orang2 yang tidak beruntung Sri. Tapi bagi mereka yang beruntung, pernikahan itu akan terasa indah. "
"Tidak mudah mencari laki2 yang benar2 mau berkorban untuk kita Sri. Dan biasanya mereka yang benar2 tulus pasti akan bertemu dengan orang2 yang curang. Sehingga yang tulus selalu berada di pihak yang tersakiti sebelum akhirnya nanti mereka bertemu dengan orang2
Yang sama tulusnya. Lalu mereka bersama hingga maut memisahkan. " lanjut Triana, kepalanya menengadah keatas
"Kau tau Sri, dulu aku memiliki keyakinan bahwa dari setiap rintangan tersulit di hidup kita, pada akhirnya nanti kita akan bertemu dengan kebahagiaan. Keyakinan yang masih aku pertahankan dalam diriku hingga saat ini. Kau anak yang baik, kau pasti akan bertemu dengan
Kebahagiaanmu Sri. "

Perkataan Triana itu menjadi penyemangat baru bagi Sri.

Suami Sri sudah tak pernah memberinya uang, dan meskipun di beri uang, paling banyak hanya 20 ribu.
Malam itu dengan tekad yang mantap, Sri memutuskan untuk pergi diam2 dari rumah suaminya.
Ia menumpang dengan salah satu teman yang pernah dikenalkan oleh adik iparnya dulu.
Setelah tau tentang kisah Sri, dia bersedia mengambil resiko untuk mengantar Sri pulang.
Namun begitu sampai di pelabuhan, mereka berdua di cegat oleh pihak keluarga suami Sri. Hingga akhirnya Sri dikembalikan ke rumah suaminya.

Sesampainya di rumah itu, Sri menangis sejadi2nya.
"Aku tau kau ingin aku pergi bukan?? Kau menyuruh pamanmu untuk mengantarku. Tapi mereka tidak mau. Dan asal kau tau, aku pun sama sepertimu, dipaksa menikah. Dan lihat sekarang, aku diperlakukan seperti ini oleh kau dan keluargamu.
Aku terasing di tempat ini!! Aku ingin bertemu orang tuaku. Aku ingin kehidupanku yang dulu. Aku benar2 memohon padamu, tolong lepaskan aku. Disini hanya kau yang bisa membantuku. "Sri terisak
Laki2 itu terdiam, ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa menjawab sepatah katapun.

Karena lelah menangis, Sri akhirnya tertidur.

Entah pukul berapa saat itu, Sri terbangun karena dia dipeluk oleh suaminya.
"Aku minta maaf. Aku berjanji akan mengantarmu besok. " bisiknya

Bisakah ia percaya??
Tidak, Sri tak mau mempercayainya terlebih dulu.
Tapi rupanya perkataan laki2 itu memang benar2 terbukti.
Keesokan harinya ia berpamitan pada keluarganya, namun untuk tinggal sementara di rumah orang tua Sri.
"Jangan terlalu lama, bawa dia kembali. " pesan keluarga suaminya

Di sepanjang perjalanan, tak ada obrolan apa2 antara keduanya, Sri sudah tak sabar ingin bertemu orang tuanya.
Sesampainya di rumah orang tua Sri. Laki2 itu sepertinya enggan untuk pergi.

"Kau takut keluargamu akan mempertanyakan keberadaanku? Kau pasti takut disalahkan bukan? Maafkan aku sudah membuatmu berada di posisi ini. Tapi jujur, aku sudah tidak bisa tinggal
Bersamamu. Semoga kelak kau bertemu dengan wanita yang benar2 sesuai denganmu, yang dengan tulus selalu berada disisimu. " Ucap Sri
Laki2 itu menatap Sri, lalu tanpa berkata apa2, ia melepaskan kalung yang di pakainya.

"Aku tau ini bukan barang berharga, tapi aku ingin kau menyimpannya untukku. "
Sri menggeleng,

"Maafkan aku, aku tidak bisa menyimpannya untukmu. "

Mendengar penolakan Sri, laki2 itu tersenyum. Sebelum pergi, ia mencium gadis itu, mungkin sebagai bentuk ucapan selamat tinggal.
Sri menghela nafas panjang, entah apa yang ia rasakan. Mungkin perasaan kasian terhadap apa yang akan terjadi pada laki2 itu. Atau.. Entahlah..
Dan setelah laki2 itu pergi, ibunya Sri langsung mengajaknya untuk pergi.

Bahkan ayah tirinya juga ikut.

"Mama akan membawamu pergi sejauh mungkin. Kau pasti tersiksa tinggal disana. Kau tampak kusam dan tak terurus. "
"Cepatlah, pihak keluarga suamimu pasti akan mengejar kita. "

Hari itu benar2 hari yang tak disangka2 oleh Sri. Tapi benar juga apa yang ibunya katakan, kalau mereka tak segera pergi, pasti keluarga suaminya akan datang menjemputnya kembali ke desa itu.
Sri tak bisa mengatakan apa2. Hatinya benar2 berkecamuk saat itu.

"Apa tindakan yang aku ambil ini sudah benar? Tidak. Ini salah. Tapi aku pun tidak mau lagi kembali ke rumah itu. " batin Sri
Sesampainya di kota yang berada di kabupaten murungraya, Sri di bawa orang tuanya ke rumah salah satu keluarga mereka disana.
Rupa2nya keluarga mereka itupun sudah tau bahwa Sri dan orang tuanya akan datang dan tinggal disana untuk sementara waktu.
Rupanya semua ini sudah di rencakan oleh orang tua Sri.

Sejak tinggal disana, Sri ikut bekerja di rumah salah satu sepupunya, sebagai pembantu dan juga pengasuh anak dengan gaji 500 ribu perbulan.
Sri merasa jauh lebih bahagia tinggal disana. Karena seluruh keluarga sepupunya itu sangat2 baik terhadapnya.

Hingga suatu hari tepat di 3 bulan setelah Sri tinggal disana.
Malam itu, ia menerima sebuah telepon dari nomor seseorang yang tidak ia kenal.

Rupanya itu adalah nomor adik iparnya yang laki2 dulu.
Adik iparnya itu menanyakan kabar Sri dll. Karena hubungan Sri dan adik iparnya itu baik2 saja, ia pun jujur dengan keberadaannya saat itu.

Namun yang tidak disangka2 adalah ketika suara lain terdengar di sambungan telepon. Suara yang hampir Sri lupakan.
"Aku rindu kamu, aku ingin bertemu denganmu. Aku siap meninggalkan keluargaku demi kamu. Tolong beri alamatmu disana. Biar aku kesana. Aku ingin memulai hidup baru bersamamu,bersama anak2 kita kelak, aku akan menjaga dan membahagiakanmu. "
Ucapan laki2 itu membuat Sri terdiam, ia tak menyangka suaminya berkata seperti itu.

"Semuanya sudah terlambat kak. "

"Aku mohon, berikan aku kesempatan sekali saja. Aku akan membuktikannya. "

"Kau bukan orang yang seperti ini, kau pasti sedang di tekan oleh keluargamu kan?
Maaf, aku sudah tidak bisa menerima kakak kembali. Dan memang aku tidak pernah merasakan sesuatu yang lebih terhadap kakak. "
"Tidak ada siapa2 yang tau aku menghubungimu. Ya Tuhan, bagaimana aku menjelaskannya. Sama sekali tidak ada yang menekanku untuk berbicara seperti ini. Aku sayang kamu. "
Sri tak menanggapinya lagi, ia langsung menutup telepon itu. Matanya jauh menatap langit malam.

Dan keesokan harinya, Sri langsung mengganti nomor, agar laki2 itu tidak lagi menghubunginya.

2 hari kemudian, ketika Sri menemui orang tuanya, ia di beritahu bahwa semalam ada
Suaminya menelepon, meminta alamat, dan mengayakan bahwa ia benar2 serius ingin kembali dengan Sri.

"Ibumu menyuruhku untuk berbicara dengannya, dan kau tau dia memohon2 padaku untuk memberikan alamat rumah ini, katanya dia ingin berbicara langsung denganmu.
Mmm, dulu waktu keluarganya memperlakukanmu dengan tidak baik, dia diam saja kan? Aku geram, aku marahi dia. Dan ku bilang kau sudah akan menikah dengan laki2 lain. Lalu ku tutup teleponnya. "Ujar kakak sepupu Sri
Sri tersenyum kecut mendengar perkataan kakak sepupunya tersebut, memang benar, tapi menyebut Sri akan menikah itu rasanya kurang tepat.

Dan setelah hari itu mantan suaminya tak pernah lagi menghubunginya.
Setahun telah berlalu, selama ini lumayan banyak laki2 yang mendekatinya, namun tak ada satupun yang cocok. Pernah beberapa kali ia menjalin hubungan dengan lelaki tapi berakhir begitu saja.
Triana, wanita itu tak pernah suka jika Sri dekat dan menjalin hubungan dengan laki2.

Hubungan persahabatan yang dulunya hangat dan menyenangkan, sekarang malah berubah dingin.
"Aku tidak akan melepaskan kamu bersama orang lain. Kau tak bisa tanpa aku Sri. Begitupun juga aku. Kita harus selalu bersama dan akan selamanya tetap bersama!! "
"Tapi kau keterlaluan Triana! Bukankah dulu kau sendiri yang mengatakan, bahwa aku pasti akan menemukan kebahagiaanku. Lalu sekarang, bagaimana aku akan menemukan kebahagiaanku kalau kau sendiri yang melarangku mencarinya?! "
"Kebahagiaan bukan hanya sekedar hidup berpasangan Sri. Kau bisa bahagia bersamaku, aku bisa menjadi ibu, saudara, sahabat seperti apa yang kau inginkan. Jadi aku rasa kau tak perlu laki2!! "
Mulai dari saat itu barulah Sri sadar, persahabatan antara ia dan sosok bernama Triana itu sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

"Aku ingin kau pergi Triana, aku tidak ingin bergantung apa2 lagi terhadapmu. "
Wajah cantik wanita itu seketika berubah, wajahnya sinis dan tatapan nya tajam seolah hendak melahap apapun yang berada di hadapannya bulat2.
Sri kehilangan kendali atas dirinya. Ia bahkan berulang2 kali berusaha untuk membunuh dirinya sendiri.

Jika di pasung, ia akan membentur2kan kepalanya hingga berdarah2.
Bahkan pergelangan tangannya ia gigit sendiri hingga sebuah luka yang cukup lebar menganga.

"Aku akan membawa anak ini, jika ia tak bisa ku miliki secara hidup2, maka dia akan aku bawa kealamku!! "
Semua orang kalang kabut waktu itu, perkataan Sri yang sudah di rasuki sosok bernama Triana tersebut benar2 membuat orang tuanya takut.
Akhirnya setelah cukup lama berunding, orang tua Sri akhirnya memutuskan untuk mengantar Sri pada ayah kandungnya
Yang merupakan seorang dukun.

Ibunya berharap, ayah kandung Sri bisa menyembuhkannya.

Sesampainya di tempat ayah kandung Sri, ia disambut haru oleh ayah kandungnya yang sudah sangat lama sekali tidak pernah bertemu.
Anehnya selama hampir seminggu di rumah ayahnya, Sri tak pernah kerasukan lagi.

"Biarlah dia tinggal disini untuk sementara waktu. " ujar sang ayah pada ibunya Sri
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya ibunya mengizinkan Sri untuk tinggal sementara waktu di rumah ayahnya.

Disana ia menjalani kehidupan yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
Bagi Sri, ayahnya adalah orang yang baik meskipun terkesan cuek. Sri juga mempunyai saudara tiri yang baik sekali, bernama Ardianus.
Bersama saudaranya itu Sri sering di ajak mencari duren di hutan, ma'awang getah di kebun atau menjual sayur ke barak2 karyawan perusahaan.
Hingga sampai disuatu hari, Sri memutuskan untuk bekerja pada sebuah warung makan untuk mencari penghasilan lain dan juga pengalaman.
Sebelum berangkat, Sri di mandikan oleh ayahnya.

"Ingat, jangan bepergian pada malam hari. " pesan ayahnya

Singkat cerita, Sri pun masuk bekerja di sebuah warung makan.
Di sana ia berteman dengan seorang perempuan teman sekamarnya yang juga merupakan teman kerja.
Pada mulanya, Sri yakin sekali bahwa perempuan itu sangat baik terhadapnya, tapi rupa2nya Sri salah. Perempuan itu ternyata 11 12 dengan teman2 nya sewaktu bekerja di billiard
Dulu.

Namun ada seorang laki2 pelanggan setia warung itu yang sangat akrab dengan bos warung tersebut, dan ia juga satu kampung dengan perempuan itu, hanya berbeda RT saja.
Karena satu kampung, tentu banyak sedikitnya Laki2 itu tau tentang si perempuan tersebut.

Dan saat pemilik warung curhat pada si lelaki tentang aduan2 teman Sri yang mengeluhkan hasil pekerjaan Sri,
Lelaki itu malah membela Sri, dengan mengatakan.

"Saya kenal betul perempuan itu, saya satu kampung dengannya. Kalau masalah pemalas, tidak di ragukan lagi. Bahkan CD yang ia pakai saja, neneknya yang cuci bu.
Tapi terpulanglah pada ibu, mau menelan bulat2 aduan itu atau menyelidikinya dulu sebelum percaya, itu terserah ibu saja. Yang terlihat baik di depan, belum tentu benar2 baik bu. Saya lihat pekerjaan Sri itu cukup bagus, dia cekatan dan bisa mengerjakan pekerjaan seorang diri.
Terlebih bila ibu tidak ada disini, Sri lah yang mengerjakan semuanya, mulai dari memasak, mencuci piring kotor. Menggoreng ikan. Menyajikan makanan pada pelanggan, itu hanya yang saya tau, entah apalagi pekerjaan2 yang ia kerjakan selain itu.
Dan anak buah ibu yang satu itu, hanya duduk sambil bermain hp. Atau memang dasarnya begitukah sistem kerja disini?? "
Pemilik warung itu terdiam.

Ia terhenyak mendengar perkataan laki2 tersebut.

"Bahkan pada saya sendiri, dia juga pernah mengadukan tentang Sri. Katanya pemalas dll. Tapi jujur saya tidak percaya. Karena saya tau betul siapa perempuan itu. "
Setelah hari itu pemilik warung makan, rupanya menyelidiki sendiri tentang apa yang terjadi di balik laporan2 perempuan itu yang mengadukan hal2 yang buruk tentang Sri.
Ternyata, motifnya sederhana. Karena Sri mengetahui tentang hubungan panas perempuan itu dengan seorang laki2 yang juga merupakan teman Sri dulu sewaktu ia bekerja di rumah sepupunya.
Dan si perempuan itu tidak mau rahasianya di bongkar oleh Sri. Itu sebabnya ia menginginkan Sri di berhentikan dari rumah makan tersebut. Padahal Sri sendiri tak ada niat sekecil kuman pun untuk mengadukan perbuatan temannya pada bos.
Alhasil setelah semuanya terungkap, perempuan itu di berhentikan oleh bos.

Dan sekarang Sri menjadi anak buah kesayangan si bos.

Hari2 berlalu begitu saja.
Hari itu, tepat pada tanggal 13, Sri memulai hubungan baru dengan laki2 yang dulu membelanya. Laki2 itu bernama Yudi.

Dan sebulan setelahnya Yudi datang ke rumah orang tua Sri untuk melamarnya.
"Yaku tuh tasarah ji tempun kunge beh, lamun iye manarima, yaku iyuh kia. (Aku ini terserah yang punya badan saja, kalau dia menerima. Maka aku juga menerima.) " jawab ayah Sri
Akhirnya, setelah hari raya idul fitri pernikahan sederhana keduanya pun akan di langsungkan.
Akan tetapi, 3 hari sebelum pernikahan. Sri terlanggar pantangan dari ayahnya. Yang mengakibatkan Triana kembali masuk ke dalam tubuh Sri.
Ia mengamuk, bahkan 7 orang laki2 yang sangat kuat, tidak bisa menahan tubuhnya.

"Kalian orang jahat, aku tidak akan melepaskan Sri untuk kalian!! "

Calon suami Sri berpikir untuk membawa Sri pulang ke rumah ayah kandungnya saja. Mungkin beliau mempunyai cara untuk
Menyembuhkan Sri lagi.

Tapi tentu dengan keadaan Sri yang seperti itu, ia tak di izinkan untuk di bawa ke rumah ayah kandungnya yang berjarak 5 jam lebih dari desa tersebut.
(Jadi pernikahan mereka ini akan dilangsungkan di rumah si lelaki, karena jarak yang jauh dan adanya ibu kandung Sri di sana, mengakibatkan ayah kandungnya tak bisa hadir. Dan menyerahkan walinya kepada penghulu melalui surat yang beliau tulis sendiri.
dan calon suami Sri tak sengaja mengajak Sri keluar malam. Sehingga membuat Sri melanggar pantangan yang diberikan oleh ayahnya. )
Keadaan Sri saat itu sangat memprihatinkan. Bahkan orang2 yang di datangkan untuk menyembuhkannya sama sekali tidak ada hasil.

Bagaimana pun, Triana sangat menginginkan pernikahan itu di batalkan.
"Tinggalkan dia! " bentak Sri dengan mata berapi2

"Aku menyayanginya, bagaimana mungkin aku akan meninggalkan dia? "

"Dia tidak akan bahagia bersamamu! "
"Kau sendiri, apa kau sayang terhadap Sri?? "

"Aku sangat menyayanginya! "

"Kalau begitu, kau takkan menyakitinya. Tapi dalam keadaan sekarang kau sudah sangat menyakitinya. Apa kau tak menginginkan dia bahagia? "
Triana terdiam.

"Dia mulai menjauhiku, aku tidak ingin kehilangan dia. Bila aku tidak bisa membawanya bersamaku secara baik2, maka aku akan memaksanya untuk ikut denganku. "
"Itu artinya kau hanya mementingkan dirimu sendiri. Kalau kau benar2 sayang padanya, seujung jari pun kau tak akan pernah menyakitinya. Tolong, beri aku kesempatan untuk membahagiakannya, aku berjanji tidak akan pernah menyakitinya. "
"Berjanjilah, apapun yang terjadi antara keluargamu dan Sri ke depannya. Kau tak akan pernah meninggalkan dia sendiri. Tetap bersamanya hingga akhir. Bagaimana?? "
Tanpa ragu laki2 itu mengucap janji tersebut. Dan entah bagaimana setelah itu tubuh Sri melemah dan akhirnya jatuh pingsan.

Tepat di hari pernikahan mereka, Triana kembali hadir, namun ia tak melakukan apapun.
Hanya suami Sri yang tau kehadirannya kala itu.

------------

Hari hari berlalu begitu cepatnya, senyum dan tawa bahagia menghiasi kehidupan 2 pasangan baru itu.
Hingga suatu hari, masalah mulai bermunculan.
Masalah2 itu datang dari pihak keluarga suaminya yakni sang mertua yang selalu menunjukkan rasa tidak suka terhadap Sri yang di anggap membuat suaminya berubah.
Karena semua gajinya kini tidak lagi diserahkan pada orang tuanya, melainkan ia bagi 2 untuk Sri separuh bagian dan separuh lagi untuk orang tuanya.

Namun bagi orang tuanya itu tidak cukup. Mereka ingin, gaji suami Sri diserahkan semua pada mereka, dan mereka yang memberi jatah
500 ribu 1 bulan untuk keduanya.

Tentu saja hal itu tidak disetujui oleh suami Sri. Karena setelah ia menikah, sudah kewajiban dia untuk menafkahi istrinya. Harusnya ia dan Sri yang memberi jatah tiap bulan pada orang tua. Jatah perbulan juga cukup banyak yang suami Sri kasih
pada orang tuanya yakni dengan jumlah 2,5 juta.

Karena gaji di PT. LEIGHTON waktu itu sangat besar, sekitar 10-12 juta dengan bonus yang di terima setiap tanggal 17.

"Kalau kalian menginginkan gaji full ku seperti waktu aku bujang, tentu itu tidak bisa aku penuhi lagi pa, ma.
Karena aku sekarang aku juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap istriku. Dan ku rasa dengan uang yang ku berikan pada kalian itu, rasanya sudah sangat cukup untuk sebulan. Lagi pula tak ada cicilan apa2 yang perlu kalian bayar, hutang makan dan minum, semua biar aku
Dan istriku yang bayar. Jadi uang yang ku berikan itu khusus untuk kalian belanja.

"Bukankah itu lebih dari pada cukup? "

"Kau sudah menjadi anak durhaka. Kau berubah semenjak beristri ! Pasti dia sudah menghasutmu kan?! "
"Ya Allah ma, Sri sama sekali tidak menghasutku. Bahkan dia sama sekali tidak tau gajiku berapa, di beri uang bulanan atau tidak, dia sama sekali tidak mengeluh. Dia tidak banyak menuntut ma. "
"Ku dengar istrimu itu bukan perempuan baik2! Dia penjaga billiard, wanita malam. Pelacur! "

"Astagfirullah Hal Adzim.. Ingat2 dalam berbicara ma. Tidak baik menuduhnya seperti itu. "
"Upar yang bilang! Katanya dia pernah melihat istrimu di billiard pc. "

"Aku tau, istriku memang pernah bekerja di billiard, lalu sekarang apa masalahnya?? "
Sejak saat itu, memang banyak sekali fitnah2 yang di dengar oleh suami Sri. Tapi ia berusaha untuk menyembunyikan semuanya dari Sri.

Namun karena banyak menyembunyikan hal yang tidak mengenakkan itu, membuatnya menjadi pemurung.
Dan tentu saja perubahan suaminya tersebut membuat Sri merasa aneh dan heran.

Sebisa mungkin ia mencoba mencari tahu penyebab suaminya menjadi seperti itu, hingga akhirnya,
Suaminya pun jujur kepada Sri.

"Aku memang pernah bekerja di billiard dan menjadi penjaga di gedung badminton. Tapi aku tidak pernah berbuat yang macam2. Aku di gaji, dan dengan uang gaji itulah aku makan. Tega betul mereka yang membuat fitnah seperti itu. "
"Tapi aku tidak mau terlalu berlebihan membela diriku, karena percuma saja, bila orang tidak percaya. Dan sekarang keputusan ada di tanganmu, kalau memang kau menginginkan hubungan kita berakhir, aku akan siap menerimanya. "
Suaminya menggeleng,

"Aku percaya padamu. Dan sekarang aku lega karena sudah tidak ada rahasia lagi yang harus kusembunyikan darimu. Asal kau tau, tidak peduli bagaimana orang membicarakanmu, apabila aku tidak membuktikan nya sendiri, maka aku tidak akan percaya. "
Sri tersenyum, lelakinya yang berada disisinya sekarang berpuluh kali lipat baiknya dari pada mantan suaminya dulu. Sri bahagia bisa bersama dengan lelaki itu, lelaki yang selalu membelanya bahkan di hadapan keluarganya sendiri.
Dan ketika Sri hamil, pada waktu itu ibu mertuanya datang untuk meminta suami Sri pulang ke rumah, karena adik dari suami Sri akan menikah dalam waktu dekat ini.

Kebetulan, saat itu Sri tengah sakit.
"Maaf ma, aku tidak bisa pulang. Dan pernikahan itupun pasti akan berjalan lancar tanpa aku. Aku tidak bisa pergi karena istriku sedang sakit. Aku harus menjaganya. "
Mendengar penolakan suami Sri. Ibu mertuanya seketika seperti kebakaran jenggot.
Ia menyumpahi Sri agar kelak mati saat melahirkan. Dan mengatakan anak yang di kandung Sri bukanlah anak dari suaminya.
Padahal waktu itu, Sri sama sekali tidak melarang suaminya untuk pergi. Namun yang namanya juga suami yang baik, tentu tidak akan pergi meninggalkan istrinya, apalagi saat itu istrinya tengah sakit.
"Dari awal aku tidak pernah menyukai istrimu itu!! Dia sudah membuatmu menjadi durhaka kepada kami. Dia membawa pengaruh buruk padamu!! Ku doakan semoga nanti ketika dia melahirkan anak haram itu, dia akan mati!! "
Suami Sri menangis mendengar sumpah serapah dari ibunya yang di tujukan untuk Sri.

Dan 2 hari setelahnya suami Sri di marahi oleh sepupunya yang doyan kawin.
Sepupunya itu mengatakan : hubungan antara kau dan orang tuamu tidak ada kata cerai. Sementara kau dengan istrimu, itu hanya orang, yang dipersatukan dalam pernikahan dan suatu saat bisa bercerai. Kau bodoh kalau lebih memilih istri ketimbang orang tua.! "
"Hubungan antara aku dan orang tuaku memang tidak bisa cerai. Dan begitu juga hubungan antara aku dan anakku! Selama ini aku tidak pernah bermaksud durhaka pada orang tuaku. Tapi apa yang mereka lakukan pada istri dan anakku, itu sudah sangat keterlaluan. Aku sudah dewasa, aku
berhak untuk menentukan kehidupanku sendiri. Aku berkewajiban untuk menafkahi istri dan anakku. Dan aku akan tetap mempertahankan mereka disisiku.
Karena bagiku pernikahan hanya cukup sekali seumur hidup. Setakat kawin cerai tanpa tanggung jawab seperti kau pun rasanya aku bisa, tapi, Setelah kita mengucap akad, disitulah tanggung jawab terhadap istri dan anak mulai dipikul. Dan hanya laki2 hebat/kepala keluarga yang
tangguh yang bisa memikul tanggung jawab itu hingga mati! "

Andai tidak ada yang melerai, mungkin perkelahian antara suami Sri dan sepupunya itu tak dapat dihindari.

Kemelut masalah yang datang menerpa rumah tangga Sri dan suaminya itu begitu sangat dahsyat.
Hanya segelintir orang yang mendukung keputusan suami Sri. Tapi hampir seluruh keluarga pihak orangtuanya mendukung dengan keputusan suami Sri tersebut. Karena mereka memang kenal betul dengan orang tua suami Sri itu.
Hingga sampai saat ini, Sri masih sangat di musuhi oleh keluarga suaminya. Bahkan pernah beberapa waktu lalu di tahun 2021 tepatnya, adik ipar Sri menghubungi suaminya, menanyakan kabar, tapi tidak pernah sekalipun menanyakan kabar Sri dan anak2nya.
Sementara Triana, ketika cerita ini di tulis. Ia sempat hadir di rumah om rasth. Tapi meski ia hadir, ia sama sekali tidak menganggu. Mungkin hanya sekedar menjenguk karena om sudah menuliskan namanya berkali2 dalam cerita ini.
Dan untuk upar, dia sudah meninggal beberapa tahun setelah ia memfitnah Sri. Upar meninggal dengan tragis. Tubuhnya hancur tergencet ketika kecelakaan. Sementara temannya yang menyetir baik2 saja. Bahkan hampir tak mengalami luka yang serius.

----SELESAI----
Saweran/donasi pulsa bisa ke nomor ini ya ponakan2- 0856 5403 7262

Terima kasih🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(