"Di Bawah Pohon Mangga" menceritakan tentang sesosok Kuntilanak Merah bernama Ayuningtias, atau biasa disebut dengan nama Yuning.
Yuning meninggal pada usia 23 tahun, tergantung di Pohon Mangga yang berada di dekat komplek perumahan yang tak jauh dari tempat Narasumber tinggal.
Lantas, apa penyebab yang membuat Yuning meninggal?
Simak cerita lengkapnya!
***
Di Bawah Pohon Mangga
based on true story
Halo, benar, ini masih dengan Saya ...
Lagi, terserah kalian mau memanggil Saya dengan nama apa. Karena, apalah arti dari sebuah nama.
Kali ini, Saya akan menceritakan tentang sebuah Pohon Mangga yang berada di sebuah komplek.
Sedikit Saya gambarkan letak Pohon Mangga tersebut:
Pohon Mangga itu tidak begitu besar. Dari yang Saya lihat, memang usianya sudah sangat tua. Atau bisa jadi bahkan lebih tua dari usia Saya (jangan menerka-nerka ya)
Sementara, saat ini Saya berusia 23 tahun. Dan, sialnya, si sosok Kuntilanak Merah yang hendak Saya ceritakan ini meninggal pada usia 23 tahun!
Pohon Mangga itu terletak di bahu jalan utama—tidak jauh dari gerbang masuk Komplek yang Saya maksud.
Dari penampilannya, Pohon Mangga itu memang terlihat cukup menyeramkan bila dilihat dari malam hari—mungkin karena ditambah aura yang begitu kuat dari Ayuningtias atau Yuning tersebut.
Yuning menurut pendapat Saya cukup baik. Tidak jarang cerita tentang Kuntilanak Merah yang begitu menyeramkan. Bahkan, banyak juga yang menceritakan sosok tersebut sangatlah menakutkan dan bersifat jahat.
Sosok Yuning jarang sekali terdengar mengusik warga yang tengah melintas. Hanya sedikit orang saja yang pernah melihat penampakkan dirinya di malam hari—seperti Security Komplek.
Pertama kali Saya merasakan keberadaan Yuning adalah pada tahun 2019. Setahun setelah Saya bertemu dengan Laksmi, yang sudah Saya ceritakan sebelumnya kepada kalian.
First impression Saya dengan sosok Yuning memang agak sedikit ngeri, dibanding saat bertemu dengan Laksmi.
Suara tawanya yang sangat melengking, membuat bulu kuduk Saya merinding. Jujur, Saya takut dengan sosok Yuning. Apalagi dengan tawanya tersebut. Coba kalian bayangkan saja sendiri, bagaimana jika mendengar suara tawa Kuntilanak, sekaligus melihatnya secara bersamaan!
Sebelum cerita ini cukup melebar dan jauh. Mungkin di sini banyak dari kalian yang mempertanyakan, mengapa Ayuningtias dipanggil dengan sebutan Yuning. Bukan Ayu atau minimal Tias?
Nama panggilan Yuning itu diberikan oleh mendiang sang Kakek. Hingga kemudian, banyak juga yang memanggil namanya dengan sebutan itu.
"Yuning itu artinya mandiri! Kelak Mbah ingin kamu jadi anak yang mandiri. Juga ditambah Ayu. Cantik dan memesona!" ucap Kakeknya Yuning pada saat itu.
Lantas, mengapa Yuning bisa meninggal dunia? Bahkan gentayangan menjadi sosok Kuntilanak Merah yang penuh dendam?
Simak cerita yang Yuning kemukakan kepada Saya:
***
"Namaku Ayuningtias.. Ha ha ha ha..
Aku lahir sebagai anak pertama di keluarga. Aku punya dua adik. Satu laki-laki dan satu perempuan."
"Tahun berapa kamu lahir?" tanya Saya.
"Aku lahir pada tahun 1960, bulan Juni, tanggal 15."
"Mengapa kamu bisa ada di sini?"
"Ha ha ha ha.. di sini memang tempatku!! Aku di sini sejak aku meninggal! Kenapa, kamu tak suka?!"
"Lantas, apa yang membuatmu terbunuh?"
"Manusia sialan, aku benci mereka!!"
Seketika, raut wajah Yuning berubah. Wajah yang penuh dendam dengan sorot mata yang begitu menyeramkan.
"Manusia sialan! Aku sangat benci mereka!!"
"Mengapa kamu sangat benci manusia? Apakah masalahnya sangat begitu besar?" tanya Saya kemudian.
"Ya, aku sangat benci manusia!!"
Dia memalingkan pandangannya kepada Saya. Matanya melotot. Bola matanya hampir hendak keluar dari kelopak mata.
"Aku dibunuh di sini, tepat di mana saat ini kamu tengah berdiri!" katanya kemudian.
Seketika, bulu kuduk Saya merinding mendengar ucapan darinya tersebut.
"Siapa mereka? Siapa yang membunuhmu?" tanya Saya.
"Aku tak tahu pasti.. saat itu, ada 4 orang pria yang tiba-tiba datang menghampiriku. Keadaan mereka sedang mabuk. Kemudian mereka menarik lenganku secara paksa!" tuturnya.
"Lalu, apa yang terjadi setelah itu?"
"Aku disetubuhi oleh mereka!!"
"Di sini! Ya, aku masih ingat betul kejadian tersebut!"
Saat itu, Yuning menunjuk ke suatu tempat yang tak jauh dari letak Pohon Mangga itu berada.
Udara berubah menjadi semakin dingin. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Pada saat itu, Saya pergi meninggalkan Yuning tanpa permisi. Perasaan Saya sudah mulai tidak enak, dan Saya pun memutuskan untuk segera pulang.
***
Sebenarnya, pada saat itu Saya masih penasaran dengan kelanjutan dari kisah yang ia alami dan apa penyebab ia meninggal dunia. Tapi, ketika berkomunikasi dengan Yuning, energi Saya sangat cepat sekali terkuras.
Aura negatif yang timbul dari Yuning begitu sangat kuat. Pusing dan mual menyatu pada diri Saya. Membuat Saya terpaksa untuk bergegas.
Keesokan harinya, Saya mulai merasakan meriang. Demam dengan suhu tubuh yang begitu panas. 38 derajat panasnya.
Terpaksa, hari itu Saya tidak pergi ke Kampus dan memutuskan untuk merebahkan kembali diri Saya di atas ranjang.
Terlalu egois rasanya jika harus menyalahkan setan dalam situasi dan keadaan seperti ini. Tapi, rasanya kemarin Saya baik-baik saja. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya?
***
Pada hari Minggu—tiga hari setelah Saya bertemu dengan Yuning—Saya kembali menemuinya di sana.
Pukul 11 malam. Di malam Senin yang lumayan dingin sehabis hujan.
Yuning datang menghampiri Saya dengan kesan menakutkan yang masih sama. Dan, cara bagaimana dia tertawa adalah yang membuat Saya memantapkan diri, bahwa ini adalah kali terakhir Saya menemuinya!
Ayuningtias.. sosok Kuntilanak Merah yang membuat Saya penasaran dengan kisah yang dialaminya. Saya pikir, kisahnya hampir mirip dengan kisah dari sosok Laksmi si Kembang Desa.
Yuning dan Laksmi sama-sama korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Namun, apa hal yang masih membuat Yuning menaruh dendam yang begitu dalam? Hingga membuatnya menjadi sosok Kuntilanak Merah yang menyeramkan?
"Ha ha ha ha.." Yuning justru malah tertawa semakin melengking.
"Kamu masih penasaran denganku? Masih mau mendengar ceritaku?" katanya kemudian.
"Sebenarnya tidak terlalu.. aku hanya ingin tahu, kamu meninggal gara-gara apa? Lalu, apa penyebab kamu menaruh dendam yang begitu besar kepada manusia?" kata Saya.
Yuning menunjuk ke suatu tempat—tempat yang kemarin sempat ia tunjukkan.
"Dulu, di sana ada sebuah bangunan!" katanya.
"Lalu? Apa yang terjadi?" tanya Saya.
"Saya dibawa paksa ke sana! Saya diperkosa oleh para Pria bajingan tersebut!"
"Lalu?.." terus terang, Saya semakin ketakutan. Apalagi melihat perubahan emosi Yuning pada saat itu.
"Salah satu dari mereka membawa sebuah tambang. Mereka ikatkan tambang itu ke pohon mangga ini!"
"Apa yang mereka lakukan kepadamu?"
"Saya digantung! Ya, tepat di atas sini! Di atas tempat di mana kamu berdiri!"
Perasaan Saya langsung tidak enak, detik itu juga.
"Kamu tahu kenapa aku digantung oleh manusia-manusia bajingan itu?!" katanya.
"Kenapa?" tanya Saya.
"Aku masih ingat dengan jelas perkataan mereka: gantung dia, biar nanti warga menyangka dia mati bunuh diri, bukan dibunuh!"
"Bajingan!!" amarah Yuning meluap-luap. Energinya sangat kuat pada saat itu.
"Kapan warga menemukan jasadmu?" tanya Saya.
"Keesokan harinya. Ada seorang pemulung yang menemukan jasad Saya. Ia lari dan kemudian kembali dengan banyak warga yang mulai berdatangan.." ungkapnya.
"Kamu tahu? Salah satu Pria bajingan itu pun ada di sana pada saat itu!" ucap Yuning, lagi.
"Hah? Kok bisa?" kata Saya.
"Tanpa berdosa dia bilang: kasian, masih muda sudah bunuh diri! Putus cinta kayaknya!"
***
Suasana malam itu berubah menjadi semakin dingin.
Saya menatap ke arah ranting Pohon Mangga tersebut. Di sana, beberapa tahun yang lalu, Yuning digantung oleh sekelompok Pria, yang Yuning sebut: Bajingan.
Sangat memilukan. Apalagi, pada saat itu banyak warga yang percaya bahwa Yuning mati karena bunuh diri. Bukan dibunuh. Oleh karena jasad Yuning ditemukan tergantung di atas Pohon Mangga.
"Aku harus pulang.." kata Saya kepada Yuning.
Seketika, Yuning pun hilang dari pandangan Saya.
***
Cerita tentang Ayuningtias adalah sebuah gambaran kelam dari kisah Kuntilanak Merah. Sebuah sosok yang masih menaruh dendam dan amarah yang begitu besar, hingga membuat mereka bertahan di sini lebih lama.
Malam itu, setelah Saya sampai di rumah. Seperti biasa, Saya hanya bisa mengirimkan doa-doa terbaik kepada Yuning.
Sosok Yuning dan Laksmi adalah sosok yang memiliki kisah mengenaskan yang sama di dalam hidup mereka.
Korban pemerkosaan..
Menurut Saya, persoalan ini masih harus sangat diperhatikan, hingga sekarang!
Untuk kaum laki-laki, nafsu bejatmu itu harus dikurangi!
Dan, untuk kaum perempuan, jagalah dirimu baik-baik. Usahakan tidak mudah percaya dengan orang asing yang baru kalian kenal.
Sekian dari Saya, karena kini kita sudah dalam penghujung cerita.
SELESAI
Terima kasih sudah membaca thread ini sampai akhir.
Saya Rian,
Selamat malam.
***
jangan lupa juga membaca tulisan terbaru gw yang sudah diupload di Karyakarsa!
KISAH MASA KECIL
Diangkat dari kisah nyata
***
Cerita ini masih bersumber dari Teman yang bercerita tentang kisah Laksmi dalam "KEMBANG DESA" dan Ayuningtias dalam "Di Bawah Pohon Mangga"
*** @bacahorror@ceritaht@IDN_Horor
kali ini gw balik lagi dengan cerita horror kesukaan kalian.
yaps, cerita ini masih bersumber dari orang yang sama dari 2 thread yang gw publikasikan sebelumnya.
bagi kalian yang ingin membaca versi PDF. bisa langsung melipir ke akun Karyakarsa gw. sekaligus memberikan dukungan gw agar semakin semangat lagi menulis thread-thread horror yang kalian suka.
MANUSIA KEPALA KAMBING
a thread
•••
Cerita ini berkembang di salah satu Desa, banyak warga mengaku pernah bertemu dengan sosok menyeramkan ini, bahkan sampai ada yang kecelakaan.
••• @bacahorror@ceritaht@IDN_Horor#threadhorror#bacahorror
wah gila sih.. udah lama banget gw nggak nulis cerita horror!
gimana? udah siap belum dengan cerita yang bakal gw bawakan ini?
cerita ini diangkat dari kisah nyata. nama dan tempat kejadian pun gw samarkan, sesuai permintaan dari sang pemilik cerita.
jadi, buat kalian yang nggak asing dengan tempat, kejadian dan ceritanya, gw harap untuk tidak membeberkannya ke publik. demi kenyamanan bersama.
banyak sekali cerita yang diupload ulang, ke YouTube, Facebook, Instagram tanpa seijin gw. bukannya gw melarang untuk mempublikasikan ulang cerita yang sudah gw buat. justru, gw mengapresiasi siapapun yg mau berkarya di bidang mereka masing-masing. seperti buat podcast dll.
tapi, gw tekankan sekali lagi, untuk minimal meminta ijin dari sumber cerita tersebut berasal. karena gw pun memiliki tanggung jawab dari Narasumber, tentang cerita mereka yg sudah dipublikasikan. jadi, gw harap di titik ini kalian mengerti.