Azyumardi Azra adalah sosok multidimensional: seorang intelektual, pendidik, aktivis, sekaligus jurnalis.
Bakat intelektualnya sudah terdeteksi sejak masa kuliah. Ia juga aktif menulis opini di media massa. #MajalahTempo
Azra bukan sekadar man of ideas, ia juga "man of action".
Saat menjadi rektor IAIN, Ia memulai proyek transformasi IAIN ke UIN di tengah penolakan senior-senior IAIN. #MajalahTempo
Rekam jejak akademik dan pengabdian sosialnya membuat dia diganjar banyak penghargaan.
Kerajaan Inggris menganugerahkan "Commander of the Order of the British Empire" kepada Azra pada 2010 dan ia menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat gelar "sir". #MajalahTempo
Betapapun Azra telah terbang tinggi, ia tetap pribadi yang rendah hati dan sederhana.
Ia bagaikan seekor elang yang terbang tinggi menjelajah dunia tapi tak pernah lupa jalan pulang ke kandang. #MajalahTempo
Belum hilang rasa duka lantaran kehilangan guru bangsa, Profesor Doktor Syafii Ma’arif, kesedihan kita bertambah dengan berpulangnya Profesor Doktor Azyumardi Azra. #MajalahTempo
Azyumardi Azra adalah sosok multidimensional; seorang intelektual, pendidik, aktivis, sekaligus jurnalis. #MajalahTempo
Semangat Azra tak pernah lekang meski usianya telah menginjak 67 tahun. Pada akhirnya, fisiknya meminta istirahat untuk selamanya.
Presiden Jokowi menolak usul Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, soal penempatan perwira aktif TNI ke kementerian dan lembaga. #MajalahTempo
Jokowi menilai belum ada urgensi untuk menugasi tentara pada jabatan sipil. #MajalahTempo
Saat berpidato dalam acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan AD di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 5 Agustus lalu, Luhut mengusulkan perwira militer dapat mengisi jabatan sipil. #MajalahTempo bit.ly/3pxRpH7