OM RASTH Profile picture
Oct 18, 2022 143 tweets 19 min read Read on X
ANAK MAJIKANKU

@IDN_Horor @ceritaht @bacahorror_id
#ceritaseram #ceritahoror #omrasth

(Gambar hanya Ilustrasi) Image
Tampak seorang wanita tua sedang sibuk menyapu ketika sebuah mobil kijang innova memasuki halaman rumah yang cukup luas tersebut.
Ia tersenyum ke arah mobil, begitu tau siapa yang datang.

Ya, mereka adalah keluarga baru yang akan menempati rumah itu.
Rumah yang sudah hampir 6 tahun kosong tanpa penghuni, hanya saja setiap 2 kali dalam seminggu, rumah tersebut dibersihkan oleh bu Munah dan anaknya,
Sehingga rumah tetap bersih dan terawat. Karena rumah itu memang sudah dijaga oleh keluarga bu Maimunah secara turun temurun karena pemilik pertama dari rumah tersebut sangat dekat dengan keluarga bu Munah(kita panggil saja begitu).
6 tahun lalu, memang pernah ada sebuah keluarga yang mengontrak rumah itu, tapi hanya bertahan 6 bulan saja, karena setelahnya keluarga itu pindah ke daerah kota yang jauh lebih ramai. Bahkan separuh uang kontrakan yang sudah dibayar setahun itupun mereka ikhlaskan begitu saja.
"Selamat pagi pak, bu." sapa bu Munah ketika mereka turun dari mobil

Lalu mereka memperkenalkan diri masing2.

"Tidak usah panggil segala ibu atau nyonya, panggil saja nama saya Grace bu." kata Grace tersenyum ramah
Bu Munah sedikit kikuk dengan kedua majikan barunya ini, karena mereka sangat ramah dan baru pertemuan pertama saja mereka sudah menghapus jarak yang seharusnya terbentang jelas antara majikan dan bawahan.
Mereka hangat, sangat2 hangat. Mereka memperlakukan para bawahan layaknya keluarga sendiri. Tak ada batasan disana. Semuanya mereka anggap setara. Perlakuan yang sangat jarang bu Munah temui, padahal ia sendiri sudah sering menjadi pembantu disana sini.
"Lelah sekali rasanya bu." ucap Grace

"Tentu saja bu. Eh maksud saya, nak Grace. Memangnya nak Grace ini dari mana? Ibu dengar dari logatnya seperti bukan dari kalimantan ya."
"Memang benar bu, saya dari manado."

"Oh manado? Di mana itu ya? Di pulau jawa kan?"

Grace tertawa, ia langsung menghentikan pekerjaannya.

"Bukan dijawa bu, tapi di sulawesi utara." ucap Grace menjelaskan
"Ohh.. Sulawesi. Maaf nak grace, ibu taunya cuma pulau jawa saja. Pulau yang ada diluar kalimantan ini."

"Tidak apa2 bu. Oh iya. Ibu tidur disini kan?"

Bu munah menggeleng,

"Saya tidak pernah tidur disini bu, eh Nak. Dari majikan2 yang dulu pun saya tidak tidur disini."
"Kenapa?" tanya Grace

"Sebab rumah saya dekat dari sini, cuma 2 km."

Alis Grace mengerut,

"2 km itu jauh bu. Apalagi kalau jalan kaki."

Bu Munah tersenyum, tak bisa berkata2 lagi.
"Bagaimana kalau ibu nanti tinggal disini saja. Biar gak capek bolak balik bu. Kasian ibu, setiap hari harus pp 4 km."

"Aduh, bagaimana ya nak."

"Ibu punya suami?"

"Saya sudah bercerai 15 tahun lalu. Saya tinggal dirumah ikut anak dan menantu saya nak."
Grace memeluk bu Munah, tangannya yang halus dan lentik itu tak segan2 mengusap air mata bu Munah ketika beliau mulai terisak menceritakan sebab perceraian nya dulu.
"Ibu jangan sedih lagi, saya juga jadi ikutan sedih bu. Sabar ya bu." ucap Grace bergetar

"Kenapa sayang?" tanya suami Grace yang menghampiri mereka bersama dengan anaknya
Cepat2 bu Munah mengusap air matanya,

"Ini, bu Munah bercerita tentang suaminya."

"Oh.. Ya sudah kalian lanjutkan saja mengobrolnya, aku mau menemani Moses bermain dulu ya."
_________

Setelah di bujuk, akhirnya bu Munah pun mau tinggal di rumah itu.
Ia mengabdikan diri untuk melayani majikannya tersebut.

Namun baru 2 hari tinggal disana, Bu Munah mulai merasa ada yang aneh terhadap Moses. Anak laki2 majikannya yang baru berusia 4 tahun itu
Sering kedapatan sedang berbicara sendiri. Tatapan matanya juga seperti sedang ada seseorang yang sedang bersamanya, namun saat itu tidak ada siapa2 selain dirinya sendiri di ruangan tersebut.
"Nak."

"Hmm, Ya bu?"

"Sudah beberapa kali ibu melihat Moses berbicara sendiri saat bermain. Bukan berbicara sendiri seperti anak2 pada umumnya ketika bermain dalam memerankan boneka atau mobil2an, tapi seperti sedang tanya jawab bersama seseorang nak. Kenapa ya?" tanya bu Munah
Sangat berhati2, takut majikan baiknya itu tersinggung.

Namun reaksi tak terduga di tunjukkan oleh majikan nya itu, ia malah tersenyum.

"Biasa bu, wajar pada anak2 yang tak punya teman seperti Moses, mereka akan menciptakan teman khayalannya sendiri."
Meski tak terlalu mengerti, bu Munah langsung mengangguk.

"Ibu permisi ke dapur dulu ya nak." ucap bu Munah lalu berjalan ke dapur

_____________
Ketika akan membuang sampah, bu Munah melihat Grace tengah menatap anaknya yang sedang bermain.

Namun ketika bu Munah tiba di tempat pengumpulan sampah, ia kembali melihat sosok Grace yang tengah melukis di halaman.
"Allahuakbar.." ucap bu Munah kaget

Kebetulan sekali, Grace menatap bu Munah dengan bibir tersenyum. Lalu ia kembali melanjutkan lukisannya.
Cepat2 bu Munah masuk kedalam rumah. Dan ketika ia melihat ke arah di mana ia melihat sosok Grace yang tengah menatap anaknya tadi, bu Munah tak mendapati siapa2 disana.
Hanya ada Moses yang masih asik bermain mobil2an.

"Kita pinjam itu."ujar Moses tiba2 seraya menunjuk mobil2an berwarna merah yang terus berjalan dengan sendirinya
Mobil2an merah yang dikira bu Munah di jalankan dengan Remot. Namun anehnya ketika moses berdiri untuk mengambil mobil2an itu, tiba2 saja mobil2an merah tersebut berjalan tak tentu arah dan berusaha menjauh dari moses.

Berulang2 moses mengatakan kata2 yang sama seraya menunjuk
Pada mobil2n itu.

Membuat bu Munah langsung mendekatinya.
Beliau mencoba membantu menangkap mobil2an tersebut dengan tangannya.

Tetapi mobil2an itu seakan menghindari keduanya. Akhirnya bu Munah menyerah dan langsung menggendong Moses lalu membawanya menemui Grace.
"Kenapa bu?" tanya Grace ketika bu Munah sudah berada didekatnya

"Itu nak, mobil2an Moses jalan sendiri. Dia terus bilang pinjam. Padahal tidak ada siapa2. Ibu bantu menangkap mobil2an itu, malah tidak dapat2."
Grace tak menjawab, namun ia langsung berjalan ke rumah, tentunya untuk memastikan perkataan bu Munah.

Dan ketika mereka melihatnya kembali, mobil2an itu ternyata ada di antara mainan2 lain nya tanpa bergerak sama sekali.
"Itu apa bu? Mungkin ibu terlalu capek bekerja hari ini, jadi sekarang sebaiknya ibu istirahat saja dulu." ucap Grace dengan bibir tersenyum

"Iyakah? Selama ini aku jida pernah begini sebelumnya. Padahal pekerjaan disini termasuk yang paling mudah. Dulu2 itu pekerjaanku jauh
lebih berat dari ini. Oh, mungkin juga karena usiaku." bu Munah membatin

"Dia ada disini??" sekilas bu Munah mendengar pertanyaan Grace pada anaknya, namun entah apalagi setelah itu. Karena bu Munah sudah keburu menjauh, dan ia tidak ingin ketahuan menguping oleh majikan baiknya
tersebut.

"Dia? Siapa dia yang di maksud nak Grace ya?" gumam bu Munah berpikir

_______

Malam itu Grace pamitan pada bu Munah ingin makan di luar bersama suami dan anaknya.

"Iya nak Grace, hati2 ya."

"Ibu ada yang mau di pesan atau tidak?"

"Tidak ada nak, terimakasih."
Bu Munah menuju dapur setelah kepergian majikannya itu. Ia membuat kopi panas dan sepiring nasi lengkap dengan sisa kari daging sore tadi.

Saat masih menikmati makanannya, Bu Munah mendengar suara langkah berlarian di depan ruangan dapur.
Namun ketika di cek, suara itu langsung menghilang.

Dan saat bu Munah kembali untuk memakan makanannya mendadak ia melihat sekelebat bayangan hitam kecil masuk ke bawah meja.
"Allahuakbar. lailahaillallah muhammadarrasulullah.."

Setelah meyakinkan bahwa itu hanyalah hayalannya saja, bu Munah pun kembali tenang.

Selesai makan, bu Munah langsung berjalan ke arah kamarnya untuk segera tidur. Karena majikannya tadi pergi dengan mengunci pintu utama.
Agar bu Munah tidak terganggu meski mereka pulang larut malam.

Baru sebentar saja membaringkan tubuhnya di atas kasur, bu Munah kembali mendengar suara seperti berlarian di depan pintu kamarnya.

Mengingat kejadian tadi siang membuatnya semakin takut. Apalagi rumah itu sudah
lama tak ditinggali.

Tapi selama ia mengurus rumah itu, tak pernah sekalipun ia mengalami kejadian ganjil yang sampai2 membuatnya ketakutan seperti sekarang ini.

Entahlah. Ia masih berusaha untuk tetap tenang dan mengacuhkan suara2 itu.
_______

Pagi2 sekali bu Munah bangun, guna menyiapkan sarapan untuk majikannya.

Namun saat akan mengiris bawang, pisau yang sebelumnya ia taruh di tempat biasanya tersebut tiba2 lenyap. Ia mencari2 disekitar dapur dan lemari, tapi sama sekali tak ada satupun pisau yang ia
temukan.

Untuk beberapa saat, bu Munah terdiam. Ingin sekali ia menanyakan pada majikannya tentang pisau2 itu, tapi ia urungkan niatnya tersebut.

Bu Munah akhirnya memutuskan untuk melakukan pekerjaan lain selagi majikannya belum bangun.
Setengah 6 pagi, Grace ke dapur. Ia mengambil air dan tampak heran karena nasi goreng yang ia pesan kemarin belum ada di meja.

"Bu, tolong buatkan nasi goreng ya, masakan ibu enak soalnya." pinta Grace

"Iya nak, sebenarnya ibu sudah dari subuh tadi mau masak nasi goreng,
Tapi pisaunya tidak ketemu. Nak Grace simpan dimana ya pisaunya?"

Alis mata Grace berkerut, menunjukkan keheranannya.

"Saya gak ada nyimpan pisau bu, semua pisau kan ada di dapur." ujar Grace lalu mulai mencari2 keberadaan pisau2 tersebut
Dan anehnya, pisau tetap tidak di temukan.

Tiba2 tangisan Moses terdengar dari kamarnya.
Ya, anak seusia moses sudah di suruh tidur sendiri oleh kedua orang tuanya.

Hal yang tidak biasa bagi bu Munah.
Grace langsung bergegas menuju kamar anaknya, di ikuti oleh bu Munah yang berjalan dengan tergesa mengimbangi langkah Grace.

Setibanya di kamar anaknya, mereka kaget melihat lengan Moses sudah berdarah. Dan mereka lebih terkejut lagi ketika melihat semua pisau yang di cari ada
di dalam selimut anak itu.

"Astagfirullah hal adzim." ucap bu Munah

Beliau segera mengambil pisau2 itu dari atas kasur Moses. Wajah Grace sangat panik kala itu.
Ia dan suaminya berdebat dalam bahasa daerah yang tentu tak dipahami oleh bu Munah. Beliau mengira mereka sedang menyalahkannya. Sehingga bu Munah langsung maju dan meminta maaf pada pasangan itu.
"Tidak bu, ini bukan salah ibu." ucap Grace

"Ini salah saya karena saya tidak jujur dari awal pada ibu." lanjutnya

Bu Munah tertegun, entah apa maksud majikannya itu.
__________

Bu Munah cemas menunggu majikannya yang tak kunjung pulang. Padahal mereka pamitnya cuma sebentar untuk membawa Moses berobat.

"Ya Allah, semoga Moses baik2 saja."
Menjelang sore majikannya itu pun pulang. Wajah keduanya terlihat tak biasa. Seperti ada sesuatu yang terjadi, padahal saat itu lengan moses yang terluka pun sudah diobati.
Tapi bu munah enggan untuk bertanya lebih jauh, meskipun ia sangat penasaran dengan perkataan grace tadi pagi.

Malam harinya ketika bu munah baru saja hendak tidur, Grace masuk kedalam kamarnya.
"Ada apa nak?" tanya bu munah

Sebelum menjawab pertanyaan bu munah, grace terlebih dulu menarik nafas panjang.

"Anak saya." perkataannya terhenti
"Ada apa dengan moses? Dia tidak kenapa2 kan??"

"Sudah sejak bayi, moses diikuti sosok mahluk halus. Katanya itu merupakan peliharaan yang terlantar oleh kakek saya. Dia bermaksud ingin mengambil moses, dikarenakan kesalahan kakek saya dulu. Sudah berbagai macam cara dan upaya
kami lakukan untuk menjauhkan moses dari mahluk itu, bahkan sampai harus membawa moses pindah pulau.
Tapi semua yang kami lakukan sia2. Karena sampai kesini pun, mahluk itu masih mengikuti. Saya bingung bu, saya tidak sanggup kehilangan moses." grace terisak
"Jadi yang ibu lihat moses sering berbicara sendiri itu memang benar karena ada sesuatu di dekatnya?"

Grace mengangguk.

"Dia juga bisa melihat yang tidak bisa kita lihat. Saya awalnya mengira itu hanyalah penunggu di rumah ini, tapi ternyata bukan."
"Di daerah sini, juga ada orang yang bisa melihat mahluk halus seperti itu, malah beliau sering kasubalahan(kerasukan). Namanya ni Hasnah, usianya kurang lebih 80 tahunan." cerita bu munah

"Kalau orang yang bisa mengusir mahluk2 seperti itu ada tidak bu?"
Bu munah terdiam sejenak, ia mencari2 orang yang seperti itu di desanya.

"Rasanya tidak ada bu. Kecuali guru Ridwan. Iya, beliau ini sering membantu orang2 yang kesurupan."
"Dimana rumahnya bu?"

"Di desa sebelah. 30-40 km dari sini."

"Kalau begitu ibu bisa antarkan kami kesana?"

"Waduh, maaf sekali nak tidak bisa, ibu sudah tidak sanggup naik motor sejauh itu."
"Kita naik mobil bu."

"Jalanan kesana itu hanya jalan setapak, cuma motor yang bisa tembus kesana. Tapi kalau nak grace mau menunggu, biasanya beliau itu sering diundang untuk ceramah di masjid2 di sekitar desa ini."
"Kalau menunggu rasanya tidak bisa bu, karena setelah kejadian tadi pagi itu, saya terus2an merasa ketakutan."

Bu munah menghela nafas panjang.

"Kalau begitu nak grace kesana di antar sama anak saya dan temannya saja apa nak grace mau?"
"Boleh bu. Saya mau." jawab grace cepat

Malam itu juga, mereka pergi ke rumah bu munah.

Kebetulan sekali rupanya anak bu munah sedang pergi bersama teman2nya. Entah kapan mereka akan pulang.
Bu munah tak mau berdiam diri, beliau kesana kemari mencari orang yang mau mengantarkan ke rumah guru Ridwan.
(Sebetulnya tempat yang akan mereka datangi itu, bukanlah rumah asli dari guru Ridwan. Karena sebenarnya guru Ridwan adalah orang luar, yang memang sudah tinggal disana
Cukup lama, sebab beliau ingin mengabdikan diri di sana sambil berdakwah.)

Tapi rata2 jawaban mereka tak ada yang mau mengantar kesana dengan alasan, jauh dan sepi atau perjalanan kesana sangat rawan dengan binatang buas.

Tak ada harapan. Harapan satu2nya mereka iyalah
menunggu anak bu munah datang.

Menjelang pukul 2 dinihari, datanglah anak bu Munah, ia pulang dengan membawa hasil pancing yang lumayan banyak.

Ia tampak kaget melihat ada Grace dirumahnya.
"Kenapa ma?"

"Kau bisa antarkan mereka ke rumah guru Ridwan??" ujar bu Munah balik bertanya

Lelaki itu mengangguk,

"Kapan?"
(Mohon maaf ponakan, om numpang ngiklan dulu..
Siapa tau ada yang berminat, om ada jual bajakah dan akar untuk mengobati sakit pinggang. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA di - 0856 5403 7262 ImageImageImage
Atau mungkin ponakan2 ada yang sedang putus cinta, atau bermasalah dengan mertua, bos, dan pasangan. Om punya solusinya.
Dan om juga ada berbagai macam minyak kalimantan dengan berbagai macam ragam khasiat. Mulai dari penglaris, pagar diri/usaha/rumah. Pemikat lawan jenis
Penunduk lawan bicara, pembuka aura biar di senangi orang2 di sekitar. Untuk kewibawaan(bagus buat ponakan yang selalu di remehkan oleh bos ataupun bawahan) dan minyak Arjuna yang membuat kita akan mudah bergaul/mudah diterima oleh orang2 yang kalian inginkan.
Om juga melayani pemikat jarak jauh(khusus buat yang benar2 serius/siap nikah) kalau berminat dan Tanya2 silahkan hubungi om Rasth melalui DM atau WA di - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏🙏) Image
"Sekarang juga." jawab Grace tak sabar

Anak bu Munah terdiam sejenak, tatapan matanya beralih ke ibunya.
"Bisa nak?" tanya bu Munah

"Bisa ma, tapi.."

"Tolong sekali. Ini demi anak kami." ucap Grace

"Ya sudah." jawab anak bu Munah menyanggupi
"Tapi suami saya juga ikut. Bisakah kita minta tolong pada temanmu? Kamu tidak perlu khawatir, saya akan bayar."

Anak bu Munah langsung keluar untuk memanggil temannya yang tadi pulang bersama dengannya.
Setelah tawar menawar, akhirnya orang itu mau ikut mengantarkan mereka
Ke rumah Guru Ridwan.

Angin dingin begitu sangat menusuk tulang. Grace yang berada di boncengan anak bu Munah itu nampak menggigil.

Ia peluk erat Moses yang duduk tertidur di tengah2 mereka.
Jalanan utama begitu sepi dan lengang,
Membuat Grace merasa tak nyaman, sehingga Grace hanya menundukkan kepala.

Tidak berapa lama mereka mulai memasuki jalan berbatu, saat Grace melihat ke depan, rupanya jalanan itu hanya tanah yang dilapisi bebatuan, sementara disamping2
jalan berdiri deretan pohon karet dan rumput yang sudah sangat tinggi.

Untungnya Anto yang merupakan teman anak bu Munah, memelankan laju motornya. Sehingga posisi mereka berdua berada di belakang motor yang di naiki Grace. Membuat rasa takut Grace sedikit berkurang.
"Pegangan ya bu. Jalanan di depan menanjak." ujar anak bu Munah

Grace berpegangan pada jaket lelaki itu, sementara tangannya yang lain masih memeluk sang anak.
Begitu juga dengan suaminya Grace, yang terlihat begitu sangat erat berpegangan pada behel motor.

Tidak berapa lama, jalanan yang tadi menanjak kini kembali menurun. Grace sampai merosot ke depan karenanya.
Tubuh Moses terhimpit oleh Grace dan anak bu Munah.
Tidak berapa lama mereka berhenti di depan jembatan yang mirip seperti jembatan darurat karena hanya terbuat dari kayu2 bulat yang berukuran kecil.
"Tidak apa, saya jalan kaki saja." ujar Grace

"Tidak apa2 bu. Jembatannya kuat kok. Itu tadi ada ular melintas di ujung jembatan sana. Makanya saya berhenti dulu."
Setelah berkata seperti itu, anak bu Munah langsung menggas motornya kembali dan melewati jembatan itu tanpa ragu2. Berbeda sekali dengan Grace yang ketakutan, telapak tangannya bahkan sampai berkeringat.
Kedua lelaki yang mengantar mereka itu rupanya sudah sangat handal dalam melewati medan jalan yang seperti itu. Padahal jembatan tadi sama sekali tidak memiliki pagar untuk mengurangi rasa takut pengendara.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan, turun naik lungkuh (tanjakan), menyeberangi jembatan2 yang memacu adrenalin.
Entah sudah berapa km kah jalan yang mereka lewati. Embun mulai turun, diiringi hembusan angin yang membuat dedaunan pohon bergoyang dan mengeluarkan suara gemerisik.
Grace semakin menggigil.

"Masih jauh ya?"

"Sudah tidak jauh lagi, setelah melewati bekas sekolahan SD, nanti belok sedikit ke area pekuburan nah dari situ sekitar 5 km an kita tiba di desanya."
Bekas sekolah yang di maksud oleh anak Bu Munah sudah terlihat, bangunan sekolah itu terlihat sangat menyeramkan bagi Grace, apalagi disana sama sekali tak ada penerangan.
Bau bunga2an yang sering terdapat dipemakaman tercium, pertanda area pekuburan yang di maksud anak bu munah tadi sudah dekat.
Tiba2 sepeda motor Anto mati tepat di depan area makam. Membuat anak bu Munah terpaksa harus ikut menghentikan motornya.

"Kenapa to?"

"Businya mati ku rasa."
Untung saja lelaki itu membawa busi baru di dalam jok motornya, sehingga mereka tak terlalu lama berada di sana. Suara binatang malam yang terdengar disekitar sana membuat Grace ketakutan.
Setelah motor Anto kembali hidup, Perjalanan pun dilanjutkan.

Singkat cerita, setelah melewati gerbang masuk desa, dari kejauhan Grace melihat obor yang terpasang didepan setiap rumah warga. Nampaknya listrik belum masuk sampai kesana.

Lanjut besok pagi ya ponakan2🙏
Udara mulai terasa hangat ketika memasuki desa. Mereka juga berpapasan dengan salah seorang warga yang baru kembali dari sungai.

Rata2 rumah disana berukuran kecil dan terbuat dari kayu. Grace mengedarkan pandangannya ke setiap rumah2 warga. Tampaknya ia begitu
Menyukai suasana asli pedesaan tersebut.

Tidak berapa lama, motor mulai memasuki halaman sebuah rumah berukuran kecil namun bentuk bangunannya mirip sekali dengan rumah adat banjar.
Di depan rumah itu juga terdapat sebuah obor yang menyala.

"Kita sudah sampai." ujar anak bu Munah seraya turun dari motornya
Beberapa kali ia mengucapkan salam sambil terus mengetuk pintu, dan setelah beberapa saat kemudian barulah pintu dibuka oleh seseorang.

Lelaki berusia 18 tahunan itu mempersilahkan mereka semua masuk.
"Guru sedang sholat. Mari silahkan masuk."

Mereka pun masuk dan duduk balampar(duduk dilantai) di ruang tamu. Tidak berapa lama kemudian seorang lelaki berkopiah putih menghampiri mereka, dan beliaulah guru Ridwan yang di maksud oleh bu Munah.
Wajahnya begitu teduh dan suaranya pun begitu lembut terdengar.

Beliau mendengarkan Grace dan suaminya bercerita, sesekali beliau menatap Moses dengan bibir tersenyum.
"Jadi saya sangat berharap mahluk itu bisa diusir agar tidak mengganggu anak saya lagi."

Pemuda berusia 18 tahun itu muncul dari dapur, dengan membawakan 4 gelas kopi panas dan setoples kue kering.
"In Syaa Allah."

Guru Ridwan meminta izin pada kedua pasangan itu untuk menyentuh Moses.

Moses terlihat diam berada dipangkuan guru Ridwan, beliau mengusap2 kepala anak itu.
Lalu kemudian beliau mulai bertanya padanya, beberapa pertanyaan ringan moses jawab dengan sangat lancar, namun ketika guru Ridwan menanyakan tentang siapa nama temannya, Moses langsung terdiam, kepalanya juga langsung menunduk.
Guru Ridwan kemudian mengalihkan lagi pertanyaannya, dan seketika Moses mengangkat kepala lalu menjawab pertanyaan beliau dengan lancar. Tapi ketika kembali ditanyakan tentang temannya, moses lagi2 terdiam.
Begitulah seterusnya.

"Anak pintar, Moses suka kucing?" tanya guru Ridwan

"Suka."

"Bapak punya beberapa ekor kucing, Moses mau lihat?"

"Mau."

Lalu guru Ridwan meminta pemuda tadi untuk mengambilkan seekor anak kucing untuknya.
Anak kucing belang tiga yang sangat lucu itu membuat Moses tersenyum senang.

Guru Ridwan membiarkan Moses bermain dengan anak kucing itu,
"Kalau Moses mau, Moses boleh membawa kucing itu. Bagaimana?"

Raut wajah Moses yang tadinya riang, seketika berubah.

Kemudian pelan2 ia menggeleng.

"Nanti kucingnya di ambil."

"Siapa yang mengambil?"

"Dia."
Grace menutup mulutnya dengan tangan, sementara Anto dan anak bu Munah saling pandang.

Guru Ridwan menarik nafas panjang,

Hening..
Lamat2 dari toa masjid terdengar lantunan sholawat tarhim menjelang adzan subuh, sebagai penanda akan masuknya waktu sholat subuh bagi umat muslim.

(Video hanya sebagai ilustrasi)
Guru Ridwan pun pamit pada tamu2nya untuk melaksanakan sholat subuh terlebih dulu.

------------

Grace tertidur berbantalkan kaki suaminya. Begitu juga dengan Anto dan anak bu Munah.
Dan ketika guru Ridwan kembali, beliau mengatakan jika malam nanti akan membantu masalah Grace dan suaminya.
Setelah selesai sarapan bersama tamu2nya, Guru Ridwan berpamitan pergi ke pesantren yang tidak begitu jauh dari rumahnya, bersama sipemuda. Lokasi pesantren itu hanya berjarak 30 meter dari rumah.
Setelah guru Ridwan pergi, mereka kembali melanjutkan tidurnya. Bahkan Anto sampai mendengkur.
Karena memang semalaman ia belum sempat untuk beristirahat.
Ketika memasuki pukul 3 sore, Guru Ridwan pulang. Beliau membawa beberapa nasi bungkus yang langsung diberikan pada para tamunya.
"Kalau kalian berdua tidak keberatan saya akan coba meruqyah Moses."

Grace langsung mengangguk,

"Saya dan suami saya tidak keberatan sama sekali. Bahkan kami sangat berterima kasih dengan ustadz karena sudah mau membantu kami."
Dan sore harinya, beberapa pemuda yang katanya datang dari pesantren itu berkumpul di rumah guru Ridwan.
Mereka semua ramah dan tak pernah lepas dari senyuman.
Namun saat akan di ruqyah, Moses mulai menunjukkan sikap yang berbeda. Tatapan matanya pun terlihat sangat tajam.

Sesekali guru Ridwan menatap anak itu, sepertinya beliau sudah tau kalau Moses sudah dirasuki oleh jin yang mengincarnya.
Terlepas dari pengawasan guru Ridwan, ketika beliau menunaikan sholat maghrib, pemuda yang semalam di minta untuk memberikan anak kucing pada Moses, malah terlihat mengajak Moses untuk bermain dengan anak kucing lagi.
Tapi tiba2 saja, Moses menangkap anak kucing itu lalu kemudian langsung mematahkan leher anak kucing tersebut hingga mati.

Membuat si pemuda, Anto dan anak bu Munah terkejut.
Tak henti2nya pemuda itu beristigfar sambil mengelus dada.

"Dia selalu begitu saat akan di obati." Ujar Grace

Bahkan ketika guru Ridwan keluar, beliau juga terlihat kaget melihat anak kucing lucu itu sudah tergeletak dengan leher yang patah.
"Tolong kubur anak kucing itu." Kata guru Ridwan pada si pemuda

Beberapa saat kemudian, guru Ridwan dan beberapa santri lain mulai mengaji di sekitar Moses.
Awalnya anak itu tampak biasa2 saja. Namun tidak berapa lama, ia mulai berteriak dan mengamuk.

2 orang pemuda langsung membantu memegangi Moses yang terus meronta2. Sementara yang lainnya masih mengaji.
"Kau anak seorang pemabuk dan pendosa!!" Teriak Moses dengan suara yang sudah terdengar lain, bahasanya pun tidak di mengerti oleh Grace, namun anak bu Munah paham artinya, karena bahasa daerah yang digunakan oleh Moses merupakan bahasa daerah
Dari tempat guru Ridwan berasal.

Aneh dan tidak masuk akal seorang anak kecil yang bahkan belum sampai berbulan2 tinggal di pulau kalimantan itu sudah sangat lancar berbicara dalam salah satu bahasa daerah yang jarang orang sana gunakan.
(Di kalimantan sendiri, bahasa setiap suku itu berbeda2.)

"Bujur. Apa yang ikam sambat tadi dasar bujur. Bah tu kanapa? (Benar. Apa yang kamu katakan itu memang benar. Lalu kenapa?)" ujar guru Ridwan tersenyum
"Ujar buhan ikam babi tu haram, anjing tu haram, kadada yang mau mamaraki, buhan ikam hindari banar. Tapi zina, ghibah, fitnah, alkohol, tuak,arak judi buhan ikam gawi barataan.. Yang ku takun akan, kanapa bisa kaya itu?. Hahaha..
(Kata kalian babi itu haram, anjing itu haram. Tidak ada yang mau mendekati, sebisa mungkin kalian hindari. Tapi zina, ghibah, fitnah, alkohol, tuak, arak, judi. Kalian kerjakan semua. Yang ku pertanyakan kenapa bisa seperti itu? Hahaha..)" dengan sangat fasih Moses mengatakan
Hal itu, raut wajahnya pun seakan mengejek.

"Nah, kanapa jadi balandar sampai kasitu? Ikam ni siapa garang sabujurnya? Kanapa ikam ni handak maambil kakanak ngini?
(Nah, kenapa sampai kesitu? Kamu ini sebenarnya siapa? Kenapa kamu ingin mengambil anak ini?)"
"Jawab dulu apa yang ku takun akan tadi, hanyar ku jawab apa yang ikam takun akan.(jawab dulu pertanyaanku tadi, baru akan ku jawab pertanyaanmu.)"
"Kalau kita membahas itu, tidak akan cukup waktu 24 jam jadi.."

"Munafik!! Kamu adalah contoh orang munafik!! Menjawab pertanyaan sesederhana itupun kau tak bisa. Dasar munafik!!" potong Moses sambil meronta ingin menyerang guru Ridwan
"Kalau kujawab pertanyaanmu itu, apa kau akan meninggalkan anak ini? Jawabannya tidak kan??aku tau pertanyaanmu itu hanya untuk mengulur waktu."

"Berbelit2!! Pertanyaanku sederhana, tapi kau buat seakan seperti benang kusut. Dan aku tidak akan tunduk/takut pada orang sepertimu!"
Guru Ridwan meletakkan tangannya di atas kepala Moses yang terus menjerit.

Hingga beberapa saat kemudian, tubuh Moses mulai melemah.

Kedua pemuda tadi di arahkan untuk membaringkan Moses di atas lantai,
Guru Ridwan lanjut membacakan doa2. Sampai Moses terbangun.

Suaranya sudah berubah seperti semula, sebagaimana layaknya suara anak2.
Setelah tersadar itulah Guru Ridwan mengarahkan pada dua pemuda tadi untuk membawa Moses ke pemandian.

Air di dalam ember hitam itu di bacakan doa, lalu kemudian Moses di mandikan. Ia menangis kala air itu mengguyur tubuhnya.
Dan setelah itu ia langsung digendong oleh ibunya.

"In Syaa Allah, Moses tidak akan diganggu mahluk itu lagi." ujar guru Ridwan pada ayahnya Moses
"Syukurlah. Terima kasih banyak ustad. Terima kasih."

"Malam ini sebaiknya kalian menginap disini saja. Karena kasian Moses kalau harus di bawa pulang malam2 seperti ini."
Malam itu, mereka menginap di rumah guru Ridwan. Dan keesokan paginya mereka akan pulang.

Grace dan suaminya tak henti2 mengucapkan terima kasih.
__________

Pagi hari, guru Ridwan terlihat sudah berdiri di halaman rumah sambil menggendong Moses. Sesekali tangan beliau menunjuk ke arah sarang burung yang berada di atas pohon jambu.
Moses terlihat senang, apalagi ketika melihat kucing2 yang berlarian.

Kira2 pukul 8 pagi, mereka berpamitan pulang.

Jalanan yang kemarin malam terasa menyeramkan, sangat berbeda bila dilihat dipagi hari.
Tapi berbeda dengan keadaan di bekas sekolahan yang walaupun dilihat di siang hari, tetap saja auranya sangat berbeda.

Sesekali mereka berpapasan dengan orang2 yang baru berangkat menyadap karet.
Hingga singkat ceritanya mereka pun sampai di rumah bu Munah.

Wanita tua tersebut, menyambut mereka dengan hangat.
"Bagaimana nak Grace?"

"Semuanya sudah selesai bu, kata ustad Ridwan, Moses tidak akan diganggu lagi."
"Syukur Alhamdulillah. Ibu senang sekali mendengarnya nak."

Setelah mengobrol sejenak, Suami Grace langsung membayarkan apa yang sudah mereka janjikan pada Anto dan anak bu Munah. Meski pada awalnya anak bu Munah tak mau menerimanya, namun setelah
dibujuk oleh grace dan suaminya, lelaki itupun mau mengambil uang yang diberikan padanya.
________

Semenjak saat itu, kehidupan mereka di rumah tersebut, berjalan dengan normal tanpa ada yang ditakutkan lagi.
Bu Munah pun sudah bisa bekerja dengan tenang tanpa gangguan. Begitupun juga dengan Moses.

Namun pada suatu hari tepat di bulan ke enam keluarga grace tinggal disana, bu Munah melihat Moses kembali berbicara sendiri. Tapi kali ini Moses terlihat tersenyum ketika
berbicara dengan sosok yang tak diketahui itu.

Dan ketika hal itu diceritakan oleh bu Munah pada Grace, Grace langsung menanyakan pada anaknya dengan siapa dia berbicara tersebut.
Moses mengatakan bahwa sosok itu adalah seorang perempuan seumuran Grace, yang tinggal di dekat rumah yang mereka tempati.
Grace menghela nafas lega, ia sama sekalo tak mempermasalahkan hal tersebut, selagi 'mereka' tidak mengganggu keluarganya.

____SELESAI____

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 75 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(