2022 adalah salah satu tahun menyenangkan bagi gue. Belajar data science adalah satu hal yg nggubah hidup banget, dapet skill baru, sampe ikutan kompetisi dan dapet penghargaan kecil-kecilan.
Gue share ya, apa yg ngubah gue saat belajar Data Science / Data Analytics.
Disclaimer
Gak cuma belajar Data Science atau Data Analytics bisa mengubah hidup kok. Belajar apapun yg kontributif tentu bisa. Untuk thread ini gue cerita apa adanya berdasarkan pengalaman selama ini.
Apa aja? Simak ya.
Bantu gue memahami dan menganalisis data dengan lebih baik.
Captain obvious. Walau terdengar standrat, saat gue bisa menganalisis data dengan baik, masalah bisa dipahami lebih dalam, dan tentunya juga bisa dipertanggungjawabkan. Tidak banyak loh orang yang bisa melakukan ini.
Pas gue di dunia kerjaan, kemampuan ini di-appreciate kolega gue. Kita bisa memperbaiki area-area yg tidak ketahuan saat memakai metode non-data. Dengan begini, keputusan yang lebih efektif dan efisien bisa diambil, plus dengan penjelasan yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kemampuan untuk menganalisis data besar
Kalau data dengan row masih ratusan, mungkin excel bisa jadi jalan ninja. Tapi, goodluck kalau sudah harus mengolah puluhan sampai ratusan ribu row data. Di sini gue merasa setelah menguliti dunia data, gue bisa mengolah data segitu gede.
Tantangan pertama gue waktu itu adalah nyatuin data marketing dari berbagai sumber. Barisnya bisa ratusan ribu, dan yg megang data waktu itu capek banget ngolahnya pake excel di PC yang prosesornya canggih.
Tapi, tetap saja lelet pas diproses di excel.
Gue pun menawarkan bantuan. Pakai skill R yang secukupnya, data tersebut gue utak-atik. Alhasil permintaan mereka bisa gue proses jauh lebih cepat. Ketika diminta untuk extract data dari provinsi A misalnya, tinggal zap gue bikin csv-nya.
Kejadian di atas terjadi waktu gue belum jago-jago amat, SQL juga baru mulai dipelajarin. Tapi, seperti yg selalu gue bilang, jangan pernah menunggu untuk implementasi skill kita.
Gak perlu nunggu jago, kalau skill-nya dirasa bisa menyelesaikan masalah, ya coba.
Setelah itu gue sadar perlu belajar lagi untuk gimana bisa menganalisis data yang jauh besar. Kita ngomongin data bergiga-giga dengan row bisa jutaan.
Kalau ini R doang gak cukup. Keep on learning, gaes.
Nah, kenapa bisa menganalisis data besar penting. Karena, data amat besar ini kadang ditemukan banyak hal.
Semakin besar, semakin kompleks data tersebut. Semakin kompleks, tentu semakin sakit kepala ngolahnya lol. Tapi, tentu opportunity-nya juga akan semakin besar.
Memberikan solusi untuk masalah yang kompleks
Pada akhirnya skill digunakan adalah untuk membantu. Data Science / Data Analytics juga untuk itu. Data hanyalah data kalau cuma disimpan di cloud atau di server.
Lewat analisis, data itu bisa jadi solusi atas problem.
Di perusahaan atau instansi, data bisa diolah menjadi sesuatu yang amat berharga. Mulai melihat kesempatan bisnis, sampai menemukan strategi baru untuk efisiensi proses.
Tanpa data, mungkin bisa dilakukan tapi tentu akan berbeda tingkat akurasi dan juga efisiensi.
Keren gak sih kalau kita bisa bikin dashboard yang seru. Selain bisa bercerita, kita juga bisa mengajak pembaca kita berinteraksi dengan media yang kita buat.
Mau jabarin masalah, lewat storytelling yang mengandalkan data, bakal ebih menarik.
Di sisi lain, kita jadi paham, olah data itu tidak melulu berkenaan dengan hal-hal yang superserius. Mau bikin dashboard soal Air Jordan? Bisa.
Gue malah pernah bikin dashboard soal film #Qodrat yang fenomenal itu.
Kalau misalnya pas belajar bosen bikin #dataviz yang temanya itu-itu saja, coba kulik hal-hal yg lebih membumi dan banyak orang mengerti. Ini biar kita tetap semangat menjalaninya.
Bisa loh bikin yang unik-unik, gue pernah kok bikin thread isinya list @tableaupublic yang keren.
Karir.
Katanya sih data science dan data analytics lagi berkembang pesat. Permintaan untuk pekerjaan ini tinggi banget. Katanya. Tapi, saran dari gue sih, kita tidak harus buru-buru career switching ke data science untuk bisa menggeluti data science.
Thread ini adalah saran gue bagi yang punya tujuan career switching. Tapi, apakah belajar DS itu hanya untuk yang mau career switch?
Nah, belajar Data science tidak harus buat pindah karir. Bisa juga kok dipakai untuk membuat karir kita jadi lebih keren.
Marketing, Sales, Product Management, CRM, sebenarnya bisa-bisa aja menerapkan prinsip data science atau data analytics. Tujuannya kan menemukan solusi.
Gue belajar Data Science sebenarnya sudah rada lama, tapi baru serius banget di akhir 2021 saat ikutan bootcamp @dibimbingid.
Di 2022, skill tersebut gue implementasikan di berbagai aspek hidup gue. Sampai sekarang, gue masih merasa belum jago, terus belajar dan coba improve.
Kalau mau mencoba ikutan belajar, seperti kelas yang pernah gue ambil, aja tanya-tanya ke tempat tersebut. Boleh DM juga, tanya-tanya. Kalau sudah yakin gue bisa kasih kode referal, mayan tuh dapet potongan tinggal ke sini: intip.in/DibimbingMikael
Subs ke YouTube gue juga. Mudah-mudahan akan ada episode perdana di Januari 2023:
Gue masih ingusan di Data Science. Belajar baru setahun belakangan. Dari sini gue belajar, salah satu cara untuk bisa makin cakap adalah giat bikin project sendiri dengan data yang riil.
Coba simak ya pengalaman gue lewat thread ini!
Sebelum lanjut, thread ini sedikit ada 'jualan'-nya, dari pamer portfolio gue sampai tempat yang gue rekomendasiin buat belajar Data Science. Tetapi, di luar itu mudah-mudahan temanp-teman menemukan poin menarik lainnya.
Dari dulu gue terkesima dengan infografis yang keren, dashboard cantik, atau artikel yang banyak memaparkan data. Beberapa tutorial gue coba. Tapi, karya gue baru kelihatan saat gue bikin project sendiri dengan data riil yang cukup kompleks.
Lagi rame di sebelah. Temen gue nekat 'nantang' bioskop bawa minuman sebagai protes karena pembiaran anak-anak di bawah umur masuk bioskop dan dibiarin berisik.
Simak dah, seru:
Lanjutan:
O iya ralat dikit, maksud tweet gue pertama, anak2 di bawah usia untuk film yang ratingnya buat orang dewasa ya. Kalau di film bocah ya jelas gpp malah seru ada rame2 pas nonton animasi ada ketawa-ketiwi anak-anak yang enjoy filmnya.