Kasus sekeluarga tewas keracunan di Bekasi ternyata dibunuh serial killer supranatural. Hasil pengembangan polisi diketahui para pelaku ternyata melakukan pembunuhan berencana.
Polisi pun menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Tiga tersangka itu ialah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin. Polisi menyebut ketiganya merupakan orang dekat para korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan motif pembunuhan tersebut. Dia mengatakan tiga tersangka itu diduga terlibat serial killer. Ngeri!
Berikut detik-detik penangkapan Wowon dan Duloh. Tim gabungan dipecah ke dua tempat.
Satu tim menangkap Wowon dan satu tim lainnya menangkap Duloh. Wowon ditangkap tanpa perlawanan.
Tak berselang lama setelah menangkap Wowon, polisi juga menangkap Duloh di rumahnya.
Duloh pun mengaku dirinya telah meracuni sekeluarga di Bekasi. Setelah mendengar pengakuan itu, istri Duloh yang bernama Enok ini langsung histeris.
Berikut detik-detik penangkapan tersangka pembunuhan 'Serial Killer' Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya pada Kamis (12/1)
Sekeluarga keracunan ditemukan di Bantar Gebang, Bekasi. Di lokasi ditemukan lima korban yang tergeletak dengan kondisi mulut berbusa. Dari lima korban, tiga di antaranya tewas, Ai Maimunah (40), dan dua anaknya bernama Ridwan (20) & Riswandi (16).
Polisi juga menemukan tiga jasad yang dikubur di Cianjur. Total ada 9 korban pembunuhan berantai yang dihabisi oleh Wowon dkk.
Menurut polisi, ketiga pelaku memilik peran yang berbeda dalam menghabisi nyawa para calon korbannya.
Wowon berperan menyuruh melakukan pembunuhan dan pemberi dana.
Duloh berperan mencari rumah kontrakan, membeli, meracik dan memberikan racun kepada korban.
Dede berperan membeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
#Thread Babak final kasus pembunuhan Yosua Hutabarat akan mencapai puncaknya. Hari ini #FerdySambo dijadwalkan untuk menjalani sidang vonis dakwaan di PN Jakarta Selatan.
Buruknya pola asuh orang tua diduga jadi faktor utama pemicu terjadinya pembunuhan anak di Makassar dengan motif penjualan organ.
Dua tersangka pembunuhan dianggap orang tuanya sebagai beban keluarga dan anak sial. Simak dalam #Thread berikut👇
Ahad, 9 Januari 2023
Ketika digelandang tim Resmob Polsek Panakkukang, AR, 17 tahun, masih mengenakan celana abu-abu sekolah menengah atas. AR bersama karibnya, AF, 18 tahun, diduga terlibat dalam penculikan sekaligus pembunuhan seorang bocah 11 tahun berinisial MFS di Makassar.
Jenazah MFS dibuang ke kolong jembatan Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Makassar, dengan kondisi tangan terikat dan tubuhnya dibungkus plastik hitam pada Jumat, 8 Januari 2023, malam.