Lakon Story Profile picture
Jan 24, 2023 121 tweets 16 min read Read on X
DIMULAI ❗️❗️❗️❗️❗️❗️

A Thread
Full Story

@bacahorror_id #bacahorror #ulartanggalakonstory #ceritaserem #ceritahoror

BACA CERITA INI DAN DAPATKAN MERCHANDSE EXCLUSIVE DARI LAKON STORY Image
Tulis analisa kalian tentang apa yng sebenarnya terjadi didalam cerita ini.
Dan jangan lupa kasi hastag #ulartanggalakonstory dan tag 3 teman kalian.

Dapatkan puluhan mrchndse exclsive gratis jika analisa kalian benar.
ULAR TANGGA, Adalah cerita yang sepertinya akan membingungkan.
Butuh konsentrasi penuh agar kalian bisa mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi didalam cerita ini.
Selain sangat menyeramkan, didalam cerita ini pembaca akan diajak untuk berpikir bagaimana semua ini bisa terjadi.
Perhatikan Tanggal kejadian, hari kejadian dan waktu kejadian agar kalian tidak gagal paham dengan apa yang sebenarnya ingin tokoh utama sampaikan.
Dan untuk pertama kalinya, kami membagikanya dengan alur seperti ini dengan harapan agar kalian juga merasakan apa yang waktu itu kami rasakan.
Bismillah,
ULAR TANGGA
(Semua nama, waktu dan tempat dalam cerita ini disamarkan. Mohon maaf bila ada kesamaan. Tulis di kolom komentar apa yang sebenarnya terjadi didalam cerita ini menurut pendapat kalian )
5 Mei. 2009
....
"1.2.3.4.5" ucapku dengan tanganku yang mengarahkan batu kerikil karena akupun tau, batu kerikil saat itu adalah pion ku.
Selanjutnya, setelah selesai giliranku, kini tibalah giliran adikku yang saat itu juga sudah menunggu didepanku.
"Ini put, giliranmu" ucapku sambil mataku yang melihat dia tersenyum kearahku.
....
25 januari 2005 pukul 20.45 WIB.
....
Malam ini, sudah sekitar 40 hari setelah kematian adikku.
Aku yang sebenarnya masih belum bisa menerima kematiannya,
waktu itu harus benar-benar merelakannya karena akupun tau, semua kejadian didunia ini sudah menjadi kehendak dari tuhan yang maha esa.
Namun sayangnya, sudah mulai dingin hati ini dengan rasa ikhlas yang memenuhi, aku tiba-tiba mendapatkan kabar jika kematian adikku
bukanlah murni dari sebuah kasus bunuh diri.
Hal itu, kuketahui dari pesan singkat yang masuk kedalam ponselku yang sepertinya, pesan singkat tersebut berasal dari pihak kepolisian yang menangani kasus kematian adikku.
"Selamat malam mbak Wulan, kami sudah mengumpulkan semua bukti dan observasi di tempat kejadian perkara. Tapi anehnya, kami menemukan bukti baru jika adik mbak Wulan sepertinya tidak murni tindakan bunuh diri" tulis pesan singkat tersebut mengagetkanku yang akhirnya,
membuat aku seketika menghubungi nomor pengirim pesan tersebut.
....
9 desember 2004. 22.30 WIB
....
" Tiiiiiiinnnnnn......astagfirullahalladzim" ucapku kaget dengan tanganku yang seketika menekan klakson dengan seluruh tenagaku karena malam itu, tepat didepan mobilku,
aku tiba-tiba melihat seorang kakek tua yang sedang menyebrang didepanku.
"Ada apa kak..." sahut Putri yang juga seketika terbangun dari tidurnya karena selain suara klakson mobil yang mengejutkan, waktu itu mobil yang kukemudikan memang tiba-tiba berhenti mendadak.
"Kakak hampir nabrak orang dek" jawabku lesu dengan tatapanku yang terus kuarahakan kearah kakek-kakek yang saat itu masih ada tidak jauh dari mobilku.
Namun anehnya, bukannya berhenti, sosok kakek-kakek tersebut malah terus saja berjalan meninggalkan mobilku seolah tidak terjadi apa-apa padahal nyatanya, jika aku terlambat beberapa detik saja, mungkin kakek-kakek tersebut sudah kutabrak dan bukan tidak mungkin,
beliau bisa meninggal dunia.
"Hah, Orangnya mana kak" ucap adikku dengan seketika dia membuka pintu mobilku dan keluar begitu saja.
Mengetahui semua itu, akupun seketika juga keluar dari mobilku dengan langkah kaki yang kupercepat agar aku bisa segera menyusul langkah adikku.
"Mana kak orangnya" teriak adikku dengan kepalanya yang menoleh kesana dan kemari.
"Loh kok ilang" sahutku dengan langkahku yang saat itu juga seketika berhenti.
"Ilang gimana sih, ini kan memang jembatan pas diatas sungai, mana ada orang disini nyebrang kak.
.kakak ini ngelantur,. Sudah biar aku saja yang nyetir" ucap adikku tegas dengan dia yang seketika berjalan kearah kursi pengemudi yang memang sebelumnya kutempati.
Dan tanpa menjawab perkataan adikku, malam itu akupun seketika masuk kembali kedalam mobil dengan perasaan yang sangat kebingungan tidak karuan.
"Kemana perginya kakek tadi ya.." fikirku dalam hati dengan mataku yang terus menoleh kesana dan kemari.
Dan singkat cerita, akhirnya akupun meninggalkan jembatan tersebut dengan kini, adikku yang mengemudikan mobilku.
Sesampainya dirumah, malam itu akupun seketika berbaring di kursi ruang tamu rumahku karena akupun tidak bisa memungkiri, jika perjalanan dari kampung halamanku hingga kerumahku ini memang membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Huft..akhirnya sampai rumah, " ucap adikku dengan dia yang terlihat kelelahan karena telah menempuh perjalanan panjang.
"Bagaimana kalau kita ajak nenek kita tinggal disini saja put, kan capek kalau tiap minggu kita harus wara wiri pulang kekampung halaman"
terangku memulai obrolan.
"Lah, kalau tinggal disini, siapa yang jagain nenek kalau kita berdua tinggal kerja. Kan kasian, biarin saja lah, mending di kampung, ada bude Imah yang rawat" jawab adikku singkat.
....
26 Januari 2005. 09.00 WIB.
....
Setelah mendapatkan informasi dari pihak yang berwajib, akhirnya akupun pergi untuk memenuhi panggilan dengan perasaan yang sudah semakin tidak karu-karuan.
Dan akhirnya, setelah mendapatkan informasi, akupun menerima semuanya dengan sangat ikhlas meskipun dalam hati kecilku, aku masih tidak mengerti bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi.
Benar, ternyata kematian adikku bukan semata mata karena kasus bunuh diri saja,
namun ada sesuatu yang masih meninggalkan banyak sekali tanda tanya.
"Jika ini semua memang sudah menjadi takdir illahi, aku Ikhlas. Tapi ijinkan aku mencari kebenaran meskipun aku harus menunggu lama. Aku hanya ingin tau siapa sebenarnya dalang dari semua kejadian ini"
doaku malam itu dengan mataku yang mulai kupejamkan perlahan.
.....
11 Desember 2004... 21.00 WIB.
.....
Malam itu, tidak berbeda dengan malam-malam sebelumnya, setelah lelah seharian bekerja, akupun duduk diruang tengah rumahku dengan menunggu kedatangan adiku yang waktu itu
masih saja belum sampai dirumahku.
"Kemana nih Putri, sampai jam segini kok belum pulang, di telfon gak diangkat juga. Hmmmm, masak lembur lagi." Fikirku dalam hati dengan mataku yang sesekali melirik kearah jam dinding yang waktu itu sudah menunjukan pukul 21.00 malam.
Tapi anehnya, belum lama aku duduk dengan tenang, malam itu aku tiba-tiba mendengar suara burung gagak yang terdengar sangat mengganggu.
Dan tidak hanya itu, selain sudah mengganggu, suara burung tersebut terus saja berbunyi berulang-ulang dengan sumber suaranya yang terdengar sangat dekat seperti tepat diatas rumahku.
"Krekkkkk...kreeeeekkk...kreekkk.kreeekkk"
Mendengar semua itu, akupun mencoba tidak menghiraukannya dengan menutup semua jendela rumahku dengan maksud agar suara burung tersebut tidak terlalu terdengar olehku.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 22.30 malam, adikku terlihat pulang dengan wajahnya yang pucat
seperti orang yang sudah kelelahan.
" Aku pulang..." Teriak adikku yang akhirnya diapun duduk tepat disampingku dengan seketika menaruh tas dan barang-barangnya.
"Lembur lagi dek ?" Tanyaku tanpa basa basi.
"Iya kak..temen-temen banyak yang gak masuk kerja, akhirnya pekerjaan mereka aku yang ngerjain deh." Keluh adikku.
"Kamu barusan diantar siapa ?. Tomy ?" Tanyaku santai karena akupun tau, Tomy adalah pacar adikku yang memang biasanya mengantarnya ketika pulang kerja.
"Iya" jawabnya singkat.
Disitu, setelah aku mendengar jawabanya, tiba-tiba pandanganku teralihkan dengan wajah adikku yang ternyata, waktu itu wajahnya benar-benar terlihat pucat dan memutih.
"Kamu sakit dek ?" Tanyaku pelan.
"Enggak kak, cuma kelelahan saja. Entah kenapa kalau aku lelah gini, aku tiba-tiba kangen masakan ibu" jawab adikku dengan sama sekali tidak melihat kearahku.
Hingga akhirnya, karena aku merasa kasian dengannya, waktu itu akupun seketika berdiri dan memasak sedikit makanan untuk adikku yang malam itu memang terlihat sedang kelaparan.
"Halah, bilang saja kalau kamu lapar, ya sudah biar kakak buatin makan malam.
Sepertinya kamu kecapekan" sahutku dengan aku yang mulai berjalan kearah dapur rumahku.
Tapi sayangnya, sesampainya aku didapur rumahku, aku kembali keheranan karena ketika aku membuka rice coker, nasi yg baru saja kumasak beberapa jam yang lalu, malam itu tiba2 terlihat basi.
Mengetahui semua itu, akupun terkejut dan berjalan kembali kearah adikku dengan perasaan yang sangat keheranan.
"Put, nasinya basi lagi e...kok aneh ya, sudah seminggu ini nasi dirumah ini selalu basi loh" ucapku keheranan.
"Hah basi lagi...kok aneh sih...lama-lama dirumah ini memang aneh deh kak. Aku akhir-akhir ini hampir setiap subuh juga selalu denger ada orang yang jalan wara-wiri didalam rumah ini loh. Jangan-jangan, rumah ini berhantu..ayo pindah kontrakan saja yuk kak" terang adikku jelas.
Hingga akhirnya, setelah obrolan kecilku dengan adikku malam itu, akupun memutuskan untuk tidur bersama karena akupun tidak bisa memungkiri, jika dirumah ini semakin lama memang banyak kejadian yang cukup mengherankan.
Dan puncaknya, malam itupun berlalu begitu saja.
......
Keesokan harinya, bukannya membaik semuanya malah semakin aneh saja.
Ketika aku membuka mata, pagi itu aku tiba-tiba melihat adikku sudah bangun dan duduk disampingku dengan membawa sebuah alat permainan Ular Tangga.
Mengetahui semua itu, akupun seketika terkejut bukan main dengan mataku yang terbelalak karena waktu itu, aku melihat keadaan adikku juga seperti orang yang linglung.
"Kamu kenapa put, " tanyaku dengan tanganku yang membelai rambut adikku yang pagi itu masih cukup berantakan.
"Ayo main kak..kita sudah lama gak main ular tangga" rintih adikku.
"Tapi kamu gak papa kan..wajahmu pucat loh...." Imbuhku keheranan.
"Enggak kak..aku gak papa...ayo main kak..ayo." paksa adikku.
"Iya sudah, tapi sebentar saja ya..kan kita juga harus kerja,.
Kamu mah enak, kerjanya siang..lah kakak, pagi hari." Terangku jelas dengan tanganku yang mulai meraih dadu dan mulai kugoyangkan perlahan.
Hingga akhirnya, pagi itu akupun mulai memainkan permainan yang memang menjadi permainan favoritku bersama adikku tersebut.
Tapi anehnya, setiap angka dadu yang ku lempar, waktu itu aku selalu mendapatkan angka 3. Bahkan, sudah beberapa kali aku melempar, aku tetap saja mendapatkan angka tersebut yang akhirnya, jika berjalan hanya dengan angka 3, aku selalu turun dan tidak akan pernah bisa menang.
Semua itu, tentu saja berbanding terbalik dengan angka yang diperoleh adikku yang selalu bagus yang akhirnya, tidak butuh waktu lama, adikkulah yang pagi itu memenangkan permainan tersebut dengan cukup mudah.
"Halah kakak sial ini mah,,keluarnya angka 3 terus.males ah..aku mau masak saja" ucapku dengan aku yang seketika berdiri dan berjalan keluar dari kamar tidurku agar aku bisa segera mempersiapkan sarapan untukku dan untuk adikku.
"Yaudah, ayo kita masak dulu,,nanti keburu siang " ajakku dengan langkah kakiku yang saat itu sudah berjalan hampir sampai di pintu kamarku.
Namun anehnya, karena aku yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari adikku,
akhirnya akupun menoleh kembali kearah adikku yang saat itu sepertinya masih duduk diatas ranjangku.
Dan disitu lah, untuk pertama kalinya aku menyadari jika sepertinya, ada sesuatu yang salah dengan adikku.
Bagaimana tidak, ketika aku menoleh kembali kearah adikku, dengan mata kepalaku sendiri, pagi itu aku melihat adikku sedang tertawa tipis seperti tertawa dengan seseorang padahal nyatanya, didalam kamarku saat itu tidak ada siapapun selain aku dan adikku.
Melihat semua itu, akupun seketika terkejut bukan main, jantungku berdetak kencang dengan mataku yang melirik kesana kemari dengan perasaan yang seketika terheran-heran.
Dan tanpa lama lagi, akupun kembali menghampiri adikku dengan seketika menggoyang nggoyangkan tubuhnya
karena sepertinya, pagi itu dia dalam keadaan tidak sadar.
"Heh...put..kamu tertawa sama siapa.." ucapku keras dengan adikku yang waktu itu semakin tertawa dengan sangat keras.
Karena aku yang tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya akupun dengan cepat meraih satu gelas berisi air yang waktu itu ada dimeja kamarku.
Dan puncaknya, akhirnya akupun menyiramkan air tersebut kearah wajah adikku dengan harapan, agar dia segera sadar dari tingkah anehnya.
Syukurnya, setelah air berhasil kusiramkan, adikku pagi itu seketika sadar namun dengan keadaan yang linglung
seolah dia tidak sadar dengan apa yang barusan dia lakukan.
"Loh,, kenapa aku kok kamu siram kak...leh tanganku kok bawa dadu sih..kita habis ngapain kak?" Tanya adikku bingung.
"Hah,,,kamu juga gak sadar kita tadi main ular tangga bareng?" Sahutku keras dengan perasaan yang semakin keheranan.
Hingga akhirnya, karena kurasa adikku memang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sudah aku ucapkan,
akhirnya akupun mengajaknya untuk segera melupakan semuanya.
"Halah ya sudah, geh cepat mandi,,,kamu lama-lama seperti orang aneh" ucapku jelas.
"Kakak tuh yang aneh,,masak orang tidur kok disiram" ucap adikku jelas.
Dan setelah kejadian pagi itu, akhirnya akupun mencoba tidak terlalu memikirkannya karena akupun tau, waktu itu urusan pekerjaanku memang sedang banyak-banyaknya.
....

April 2007.
....
"Kalau kamu seperti itu terus, kamu akan kalah" ucap Bu Murti yang waktu itu duduk tidak jauh dari tempat dudukku.
Dan tanpa menjawab perkataan bu Murti, aku hanya diam dengan mataku yang kuarahkan kearah dimana bu Murti berada.
"Dia tidak akan pergi jika kamu terus saja seperti itu, mulailah sholat 5 waktu, perbanyak dzikir, dia sepertinya sudah menyatu denganmu" imbuh bu Murti dengan mulai menata bantalnya.
....
13 Desember 2004. 23.45.WIB
....
"Kak...aku takut....." Rintih adikku yang malam itu sepertinya sedang mendengarkan sesuatu.
"Kamu ini kenapa sih" jawabku pelan karena waktu itu aku tidak mendengar atau melihat apapun didalam kamar tidurku.
"Ada 2 orang tinggi banget kak..itu dia berdiri di sebelah almari"
bisik adiiku dengan terus meremas tanganku.
Mengetahui hal itu, akupun seketika kebingungan dengan mataku yang terus saja kuarahakan kearah setiap sudut kamarku.
Namun anehnya, meski tidak melihat apapun, malam itu aku mencium aroma bunga melati yang tercium dengan cukup kuat.
"Ya allah, sepertinya memang ada yang aneh deh dirumah ini" fikirku dalam hati dengan aku yang terus menenangkan adikku yang waktu itu sudah menangis tersedu sedu.
....
Maret, 2008.
....
"Setelah kematian kedua orang tuaku, adikku memang menjadi hartaku satu-satunya bu. Karena kerjaan kami yang memang berada dijogja, akhirnya kamipun memutuskan untuk kontrak rumah di Jogja dan tinggal bersama.
Di Jogja, adikku kerja di mall dan aku kerja di salah satu lembaga keuangan.
Sebelum adikku meninggal, dia memang sempat berperilaku sangat aneh.
Seperti tiba-tiba mengajak aku bermain ular tangga ataupun yang lainnya.
Dan tidak hanya itu, dia juga sering memintaku untuk memasak masakan yang biasanya dimasak oleh ibuku dulu. Bahkan, setiap dia pergi bekerja, dia selalu memakai Baju-bajuku.
Dan puncaknya, diapun akhirnya pergi untuk selama lamanya." Terangku jelas kepada bu Murti yang waktu itu duduk tepat disampingku.
"Biasanya itu memang sebuah tanda kematian" jawab bu Murti singkat.
"Kata polisi, dia ditemukan hanyut disungai. Sepertinya dia menjatuhkan diri dari atas jembatan bu" ucapku pelan dengan tangisanku yang saat itu sudah tidak mampu lagi kutahan.
......
15 Desember 2004.
....
Malam itu, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena selain adikku yang pamit menginap di rumah Hilda (temannya), waktu itu lampu dilingkungan sekitar rumahkupun sedang ada pemadaman.
Hingga akhirnya, karena aku yang kesulitan memejamkan mata, akupun memutuskan untuk hendak pergi kedapur agar aku bisa membuat minuman hangat.
Tapi sayangnya, masih saja aku beranjak dari ranjangku,
malam itu tiba-tiba aku mendengarkan suara langkah kaki yang sepertinya sudah pernah diceritakan oleh adikku sebelumnya.
"Plek..plek..plek..plek..."
Mendengar semua itu, akupun seketika terkejut bukan main dengan kepalaku yang kuiringkan agar aku bisa mendengar semuanya
dengan lebih jelas.
"Hmmm suara ini ternyata yang waktu itu pernah Putri ceritakan" ucapku dalam hati dengan tanganku yang seketika meraih lilin yang malam itu menyala terang dimeja kamarku.
Dan dengan perlahan, akhirnya akupun berjalan pelan kearah ruang tengah rumahku untuk mencari tau sumber suara langkah kaki tersebut.
"Halo...siapa ya...jangan macam-macam...saya bisa telfon polisi lho " teriaku keras dengan langkahku yang perlahan terus kujalankan.
Setelah aku sampai diruang tengah rumahku, waktu itu akupun kembali terkejut dengan aroma bunga melati yang sepertinya juga pernah kucium sebelumnya.
"Waduh bau melati lagi..." Fikirku dalam hati.
Dan tidak berhenti disitu saja, suara langkah kaki yang sesekali masih terdengar wara wiri, membuat aku malam itu sudah sangat yakin jika didalam rumahku, sepertinya memang sedang ada orang lain selain aku.
"Heh..siapa itu...keluar kamu...ngapain kamu malam-malam ada dirumah orang" teriakku berulang-ulang.
Karena aku yang tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya akupun memutuskan untuk hendak berjalan kearah pintu utama rumahku agar aku bisa segera keluar
dan mencari bantuan karena malam itu, perasaanku memang sudah sangat tidak tenang.
"Mending sekarang aku keluar saja deh dan minta bantuan tetangga sekitar" fikirku dengan aku yang mulai mempercepat langkah kakiku.
Tapi sayangnya, masih beberapa langkah aku berjalan diruang tengah rumahku, tiba-tiba aku merasakan pundakku terasa sangat berat seperti sedang diduduki oleh seseorang.
Dan tidak hanya itu, kepalaku waktu itu juga tiba-tiba terasa sangat pusing dengan pandanganku yang perlahan juga menjadi kabur tidak karuan.
Merasakan semua itu, akupun seketika menjatuhkan diriku dilantai ruang tengah rumahku dengan tanganku yang seketika
terus memegang kepalaku karena rasa sakit yang sudah semakin terasa menyakitkan. Lilin yang sudah terjatuh kelantai dan patah, apinya perlahan mulai mati dengan kini keadaan rumahkupun benar-benar sudah sangat gelap gulita.
Disitu, disela-sela aku masih menggeliat kesakitan, aku tiba-tiba merasakan jika malam itu aku seperti sedang berada ditengah-tengah kerumunan orang.
Dan tidak hanya itu, kerumunan orang tersebut, benar-benar terdengar silih berganti memanggil namaku dengan sesekali
tertawa-tawa tidak jelas.
"Wulan...Wulan....Wulan..."
Suara perempuan, suara laki-laki, suara anak kecil hingga suara nenek -nenek, malam itu kudengar dengan sangat jelas sekali dan begitu dekat seperti bersumber disamping tubuhku.
Merasakan semua itu, akupun hanya bisa menangis dengan mataku yang terus saja kupejamkan karena rasa sakit yang waktu itu memang semakin menekan.
Puncaknya, beberapa saat setelah itu, ditengah suara yang terdengar bersahutan tersebut, aku tiba-tiba mendengar suara adikku
yang waktu itu sepertinya juga berasal tidak jauh dariku.
"Kak..kakak." teriak adikku dengan suara khasnya. Mendengar suara adikku, waktu itu akupun seketika membuka mataku yang anehnya, ketika mataku terbuka. Malam itu aku melihat pemandangan yang cukup membingungkan.
Benar sekali, ketika aku membuka mata malam itu, aku tiba-tiba sudah berada dirumahku sendiri, yaitu rumah yang ada di kampung halamanku.Disitu, aku tiba-tiba sudah berada dibalkon belakang rumahku yang dimana, di tempat itulah aku sering menghabiskan waktu bersama dengan adikku
Mengetahui hal itu, akupun seketika terkejut dengan mataku yang terus saja kuarahkan kesana kemari dengan sesekali berteriak memanggil manggil adikku.
"Put..Putri..." Teriakku.
Hingga akhirnya, beberapa saat kemudian, bukannya Putri, aku malah dihampiri oleh seorang anak kecil yang berusia sekitar 8 tahun.
Anak kecil tersebut, terlihat aneh dengan tangannya yang membawa sebuah permainan ular tangga yang ada ditangannya.
Melihat semua itu, akupun kembali terkejut dengan mataku yang kembali seolah tidak percaya karena asal kalian tau, anak kecil yang menghampiriku waktu itu tidak lain dan tidak bukan adalah Putri. Adikku sendiri yang harusnya jarak usianya denganku hanya terpaut 1 tahun saja.
Hal itu tentu saja membuat tubuhku seketika gemetar tidak karuan karena akupun tau, di usiaku yang sudah 30 tahun ini seharusnya adikku tidaklah kecil seperti itu.
Bahkan jika diceritakan lebih mudah, waktu itu aku sepertinya sedang berada di alam lain dan sedang kembali ke masa lalu.....
16 Desember 2004..
....

Pukul 10.00 Wib.
Aku terbangun sudah berada didalam mobilku yang waktu itu tiba-tiba ada didepan rumahku.
Mengetahui hal itu, akupun seketika terkejut bukan main dengan perasaan yang sudah sangat kebingungan tidak karuan.
"Loh, kok aku tidur di mobil sih" fikirku dalam hati dengan seketika membuka pintu mobilku dan masuk kedalam rumahku.
Sesampainya didalam, akupun seketika berteriak memanggil adikku yang waktu itu kufikir sedang berada didalam rumah.
"Put......Putri" teriakku kencang.
Namun karena aku yang tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya akupun seketika duduk diruang tamu sambil memikirkan apa yang
sebenarnya sudah kualami semalam.
Tapi sayangnya, karena aku tidak berhasil mengingat kejadian semalam, akupun akhirnya berdiri dan segera mandi agar aku bisa tetap masuk kerja meskipun hanya absen kerja setengah hari
21 Desember 2004
.....
Aku yang sebelumnya tenang, waktu itu perlahan mulai kebingungan karena sudah beberapa hari ini adikku tak kunjung pulang.
Beberapa kali kucari ketempat kerjanya, semua teman kerjanya bilang kalau adikku tidak masuk kerja sudah seminggu lebih lamanya.
Mengetahui semua itu, akupun seketika pergi kerumah Tomy yang ternyata, Waktu itu Tomy juga tidak ada dirumah dan menurut orang tuanya, Tomy jg sudah tidak pulang dari beberapa hari sebelumnya.
Disitu, akhirnya akupun beranggapan jk adikku sedang pergi bersama Tomy, pacarnya.
"Pasti dia sama Tomy nih" fikirku dalam hati.
....
23 Desember 2004. 23.45 WIB.
....
"Tok.tok.tok.tok" suara ketukan pintu yang terdengar diketuk oleh seseorang dari luar.
Mendengar hal itu, aku yang sebelumnya tertidur pulas,
malam itu seketika bangun dan dengan cepat menuju kearah pintu utama rumahku dengan harapan, jika malam itu adikku telah kembali pulang.
Setelah pintu kubuka, fikiranku yang sebelumnya cemas, waktu itu seketika lega karena malam itu, adikku akhirnya pulang setelah beberapa hari telah menghilang.
Namun anehnya, ketika adikku pulang, bukannya menegurku, dia malah langsung masuk kedalam rumah dan lanjut masuk kedalam kamar tidurnya dengan tidak sedikitpun mengeluarkan kata.
"Kamu dari mana, kakak bingung cari kamu, kamu malah keluyuran gak pulang-pulang" ucapku keras dengan nada tinggi karena perasaan yang sudah sangat kesal.
Dan tidak berhenti disitu saja, ketika pintu rumahku masih terbuka, malam itu disudut jalan,
aku juga melihat mobil yang jika kulihat dengan lebih teliti lagi, mobil tersebut adalah mobil milik Tomy
Tidak seperti biasanya, Tomy yang selalu mengantar adikku sampai pas didepan rumahku, malam itu malah terlihat menjauh dan seketika pergi ketika dia tau jika saat itu
aku sedang memperhatikannya.
"Sudah kuduga, Putri pasti keluar sama Tomy, tuh Tomy gak berani mendekat kerumah ini karena mungkin dia tau, jika aku akan marah karena dia sudah membawa Putri pergi berhari-hari" fikirku dalam hati dengan mataku yang terus menatap
kearah mobil Tomy yang terlihat sudah berjalan menjauh.Singkat cerita, setelah beberapa saat aku diluar rumah, akhirnya akupun kembali masuk kedalam rumah dengan seketika mengunci pintunya dari dalam mengingat waktu yang saat itu memang sudah larut malam.
Setelah pintu utama ku kunci dengan rapat, langkahkupun seketika kulanjutkan kearah kamar Putri dengan maksud ingin menanyakan darimana saja Putri dalam beberapa hari ini.
Tapi sayangnya, karena malam itu kamar Putri yang terlihat sudah dikunci dari dalam,
akhirnya akupun memutuskan untuk sementara membiarkannya dan berfikir akan memarahinya besuk pagi saja.
Dan akhirnya, malam itupun aku kembali masuk kedalam kamar tidurku dan mematikan lampu kamarku tepat sekitar pukul 00.00 WIB.
Namun anehnya, belum lama aku tertidur, waktu itu aku tiba-tiba kembali mendengar suara burung gagak yang terdengar sedang berbunyi keras.
"Krekkkk...kreekkkk...kreeeekkkk"
Dan tidak hanya itu, hawa rumah yang biasanya dingin karena angin malam,
waktu itu juga tiba-tiba terasa sangat panas tidak seperti biasanya.
Bahkan, akupun juga masih ingat, malam itu perasaanku tiba-tiba sangat gelisah padahal seharusnya, aku sudah tenang karena Putri telah pulang.
"Perasaanku kok semakin tidak enak ya...kan adikku sudah pulang, kok malah gak enak gini sih" ucapku dengan telingaku yang terus saja mendengar suara burung gagak tersebut yang terdengar terus berbunyi tidak berhenti.
Dan puncaknya, sekitar pukul 03.00 dinihari, pintu kamarku terdengar diketuk oleh seseorang.
"Tok.tok.tok.tok.tok"
Mendengar hal itu, akupun seketika berteriak untuk memastikan siapa yang sedang mengetuk pintu kamarku tersebut.
"Siapa....Putri.ya.." Teriakku.
"Iya kak.." jawabnya pelan.Dan setelah pintu kamarku kubuka, waktu itu jantungku seketika berdetak kencang, mataku terbelalak dengan tubuhku yang juga langsung bergetar hebat.Bagaimana tidak, saat itu aku tiba-tiba melihat Putri sudah seperti bukan Putri yang kukenal sebelumnya.
Wajah Putri, waktu itu benar-benar terlihat putih pucat seperti orang yang habis tenggelam.
Bagian matanya menghitam ditambah dengan pipinya yang juga terlihat seperti berlubang, membuat pemandangan saat itu rasanya sudah tidak akan pernah bisa aku lupakan.
Tidak berhenti disitu saja, ditangannya waktu itu aku juga melihat adanya kertas permainan ular tangga yang biasanya memang
Selalu kami mainkan bersama.
Melihat semua itu, tubuhkupun seketika lemas, badanku gemetar dengan diiringi jantungku yang juga berdetak kencang karena ketakutan.
Hingga akhirnya, dengan menjulurkan tangannya, Putripun berbicara meski tidak terlalu terdengar keras suaranya.
"Kak, main yuk" ucap Putri dengan tatapan matanya yang melotot ditambah dengan senyumannya yang benar-benar terlihat sangatlah menyeramkan.
Dan tidak hanya itu, dengan mata kepalaku sendiri, tepat dibelakang tubuh adiku (Putri) aku melihat adanya sosok kakek-kakek
yang sepertinya tidak asing dimataku..
Mengetahui semua itu, akupun seketika menutup pintu kamarku dengan berteriak histeris karena ketakutan.
"Ya allah, ya allah, ya allah, apa itu tadi..kenapa adikku jadi begitu" rintihku dengan duduk dilantai dan bersandar di pintu kamarku.
Dan puncaknya, keesokan harinya.
Aku terbangun karena aku mendengar suara sirine mobil polisi yang sepertinya sedang berhenti tepat didepan rumahku.Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut dan berlari keluar rumahku dgn perasaan yg sudah tidak lagi bisa jika harus dijelaskan.
Benar, setelah pintu terbuka, waktu itu aku melihat ada bebeberapa mobil polisi dan 1 mobil ambulan.
Dan tidak hanya itu, selain polisi, waktu itu aku juga melihat adanya Tomy yang terlihat menatapku dengan tatapan yang cukup tajam.
Hingga akhirnya, akupun melihat satu jenazah yang terlihat digotong perlahan menuju rumahku yang setelah kulihat lebih teliti lagi, jenazah tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah jenazah adikku.
......
5 Mei 2009.
"Yey, akhirnya kakak menang" ucapku riang meski saat itu, aku sudah tidak lagi melihat adikku ada didepanku.

"Bu, ibu tau gak, wanita itu aneh banget, dulu awal masuk, dia biasa-biasa saja, tapi makin hari makin aneh saja.
Kini, tiap malam aku sampai gak bisa tidur denger dia bersenandung. Dan tidak hanya itu, hampir setiap hari, aku juga lihat dia bermain sendiri, seperti main permainan ular tangga di lantai dan dinding yang
dicorat coret sedemikian rupa." Ucap ibu-ibu yang terdengar pelan ditelingaku..
..
Selesai...

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

Nov 16
BAHAYA !

sdah bnyk DM masuk cerita seperti ini.

Akibat "SIHIR PEMISAH" rumah tangga mereka hancur. Setiap hari di tiduri rekan kerja.

A Thread 21+ Image
Sihir,

Ya kalau kita bahas sihir mungkin hingga detik ini masih banyak menimbulkan kontroversi, ada yang percaya, ada juga yang tidak percaya.
Namun semua itu sah sah saja karena setiap orang memang memiliki hak nya masing-masing untuk percaya atau tidak dengan suatu hal.
Read 101 tweets
Nov 14
Asal Usul Rumah Hantu Darmo,

Rumah paling angker di surabaya yang pernah diangkat ke layar lebar.

A Thread. Image
Jika kita mendengar nama rumah Hantu Darmo, mungkin seketika fikiran kita akan mengarah ke rumah terbengkalai yang ada di surabaya. Image
Hal itu memang bisa dibilang wajar karena angkernya rumah hantu darmo memang sudah terkenal hingga kemana mana. Image
Read 17 tweets
Nov 11
BERDASARKAN KISAH NYATA !

Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.

Ngeri !

Cong culi den

A Thread Image
Cong culi den, cong culi den,

Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )

Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata

"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Read 72 tweets
Oct 17
KOTA SANTET BANYUWANGI !.

Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu

Sebuah utas

#lakonstory Image
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.

Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.
Read 18 tweets
Oct 12
KISAH NYATA !

Bukti dan dokumentasi lengkap.

Sampai Thread ini sya tulis semua ini masih terjadi, Ini bukan setan, tapi iblis.

lukisan Baphomet,bntuk dlm rumah sprti rumah pemujaan.

(Slruh keluarga twas, bundir di sumur, kebakaran, Dihuni puluhan setan)

..
Sebuah utas. Image
RUMAH GENTENG IJO.

Benar, rumah yang akan kami ceritakan kali ini adalah sebuah rumah yang orang2 menyebutnya dengan sebutan rumah genteng ijo.(Hijau).
Disebut demikian, karena rumah ini memiliki genteng yang berwarna hijau.

Dan anehnya, Meski warna genteng sudah di cat bolak balik dan diganti warna apapun, pasti akhirnya kembali lagi ke warna semula yaitu warna hijau.
Read 63 tweets
Oct 5
Ada yang ingat thread tentang rumah tusuk sate yang ramai kemarin ?.

Asi keluar darah.
Hanya kuat tinggal 40 hari.
Tokoh agama muntah darah bunuh diri dan masih banyak lagi.

Setelah kami telusuri ternyta lokasinya di Tulungagung.

Ada dokumenter video

A Thread Image
Ya bagi yang belum baca, cerita tentang rumah tusuk sate yang waktu itu kami bagikan memang paling seram diantara cerita yang lainnya.
Bagaimana tidak, penghuni yang mengaku bernama bu Ningsih Ambarwati tersebut benar2 hanya mampu bertahan 40 hari saja.
Read 21 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(