Restu Wiraatmadja Profile picture
Jan 31, 2023 110 tweets 13 min read Read on X
SI DANYANG LEMBAH JENGGES (4)
(Trah Timur Artonegoro)

"Selamat malam, tuan. Dimanakah rumah dari Keluarga Artonegoro?"
#bacahorror #ceritaserem #jengges #ngiprikethek Image
Kalian penasaran sama siapa?
BAGIAN VII
‘’SANG WAKIL’’
Siti Pangaliran
Mas Krishna dan juga Raden Suropto masih membahas tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai pengganti dari Pak Lingga. Dia yang disebut-sebut sebagai ‘’Sang Wakil’’ ternyata pernah hadir saat pertemuan dengan para pejabat rengget.
Mereka yang pernah mendatangi ke tempat keluarga ningrat adalah orang-orang yang sebagian berasal dari ranah pemerintahan.
Tentunya, hal ini menjadi sebuah bencana besar bagi Mas Krishna dan juga Raden Suropto terkait dengan berbagai macam serangan yang mungkin saja terjadi di masa depan nantinya.
‘’Kang Mas? Siapakah Sang Wakil itu?’’
‘’Dia adalah orang berpengaruh di negeri ini. Mereka yang memiliki jabatan tinggi dan bersembunyi di balik hukum yang tumpul.’’
Sang Wakil adalah sebutan bagi orang yang nantinya akan menjadi ancaman baru bagi Keluarga Artonegoro. Mereka berada di bagian tertentu dan memimpin sebuah partai besar yang ada di negeri ini.
Keluarga Brotoseno pernah menjadi bagian dari mereka dan melakukan sebuah kesepakatan khusus yang mengaitkan antara dirinya dengan ‘’Sang Wakil’’ tersebut.
‘’Apa jangan-jangan?’’
‘’Apa yang kau pikirkan?’’ Tanya Raden Suropto
‘’Salah satu dari Keluarga Brotoseno ada yang menjadi bagian dari Pemerintahan?’’
Raden Suropto hanya terdiam. Ia tidak mau menjawab hal tersebut. Sepertinya, ada sesuatu yang memang disembunyikan oleh Raden Suropto terkait dengan keluarganya.
Sementara itu …
Kyai Sukri mendatangi rumah secara tiba-tiba. Wajahnya benar-benar menggambarkan keadaan yang penuh dengan kepanikan. Kyai Sukri seperti menahan beban yang sangat besar hingga membuat pikirannya tidak tenang.
Kebetulan, saat itu kami sedang berkumpul di depan rumah.
‘’Assalamu’alaikum. ‘’
‘’Wa’alaikum salam.’’
‘’Ikut aku … ‘’ Ucap Kyai Sukri
‘’Kemana, kyai?’’
‘’Ada seorang warga yang mengalami kesurupan. Dia kembali memakan ayam hidup-hidup.’’
Petaka yang sama terjadi lagi. Anak itu mengalami kesurupan dan memakan ayam hidup-hidup tepat di hadapan para warga.
Tentu saja hal ini membuat Bapak dan Kyai Sukri segera menanganinya dengan serius. Jika tidak, imbasnya akan mengarah kepada warga lainnya.
Bapak dan juga Kyai Sukri segera menuju ke rumah anak tersebut. Di sana, reramaian warga telah memadati jalanan. Mereka semua ingin melihat apa yang sedang terjadi kepada anak yang baru saja memakan ayam hidup-hidup di jalanan.
Saat Bapak menerobos reramaian warga, bapak merasakan ada tekanan energi yang besar yang ada di kerumunan tersebut. Bapak terhenti sejenak sembari mencari energi tersebut.
Dan saat Bapak mulai mencari bentrokan energi tersebut, kyai sukri langsung menarik tangan Bapak sembari membisiki sesuatu,
‘’Kamu akan terkejut jika mengetahui siapa yang merasuki bocah tersebut.’’
Kyai Sukri langsung meminta kepada Bapak untuk masuk ke dalam rumah warga yang didapati di dalamnya terdapat bocah yang sedang kerasukan.
Saat Bapak dan Kyai Sukri memasuki rumah tersebut, mereka mendengar suara teriakan dari salah satu kamar.
‘’Pak Kyai … Tolong sembuhkan anak saya.’’
Kyai Sukri hanya menatap wajah Bapakku. Dia tidak sepenuhnya memberikan janji kepada orang tua dari bocah itu.
‘’Arto … ‘’
‘’Dalem, kyai.’’
‘’Masuklah terlebih dahulu.’’
Bapak melangkah duluan menuju kamar yang di dalamnya terdapat seorang bocah yang sedang kerasukan itu. Saat pintu kamar tersebut dibuka, bapak terkejut saat melihat seorang bocah sedang diikat dengan masing-masing tali yang mengikat kedua tangannya.
‘’Astaghfirullah … ‘’ Ucap Bapak
Bapak dan Kyai Sukri terdiam sejenak. Mereka kemudian meminta kepada kedua orang tua dari anak tersebut untuk menunggunya di luar.
Proses pengeluaran sosok yang memasuki tubuh bocah tersebut pun dilakukan. Mula-mula, bapak dan kyai sukri menerawang lebih jauh terkait siapa sosok yang memasuki bocah tersebut.
Saat proses penerawangan itu dilakukan, tiba-tiba, bocah tersebut mengucapkan kalimat yang tidak terduga,
‘’AKU BERASAL DARI TIMUR!’’
Mendengar hal tersebut, bapak langsung mundur. Ia seperti merasa ada yang tidak beres dengan sosok yang merasuki bocah tersebut.
‘’Kyai … ‘’
‘’Ini yang ingin aku tunjukkan kepadamu, arto.’’
‘’Tapi … ‘’
‘’Sepertinya, ada seseorang yang telah menyusup ke tempat ini dan menjadikan bocah ini sebagai sinyal bagi mereka yang berasal dari timur.’’
Kyai Sukri pun meminta kepada Bapak untuk memegangi kaki dari bocah tersebut. Sembari memegangi kedua kaki bocah itu, kyai sukri segera melakukan proses pengeluaran sosok yang berada di dalam tubuh bocah itu.
Proses pengeluaran berlangsung sangat dramatis. Beberapa kali sosok yang merasuki bocah tersebut memberontak dan menolak untuk dikeluarkan.
Sampai akhirnya, sesaat sebelum sosok yang merasuki tubuh si bocah itu keluar, ia kemudian memberikan sebuah pernyataan yang sangat mencengangkan Kyai Sukri dan juga Bapak.
‘’SESAAT LAGI, PARA DANYANG AKAN TIBA DI DESA INI. BANYAK WARGA YANG AKAN MATI KARENA ANGIN KUTUKAN!’’
Tidak berselang lama, sosok yang merasuki bocah tersebut keluar dengan sendirinya. Kyai Sukri dan Bapak masih terngiang-ngiang dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh bocah tersebut.
BAGIAN VIII
‘’SERANGAN JENGGES’’

Malam harinya, suasana desa diselimuti kabut tipis. Para warga juga bingung mengenai kemunculan kabut tipis yang menyelimuti seluruh desa.
Selain itu, angin malam hembusannya sangat kecil. Seperti akan ada pertanda yang kurang baik yang akan menimpa para warga di desa tersebut.
Hingga tiba dimana petaka itu benar-benar terjadi. Para warga yang masih berada di luaran rumah, mereka tumbang secara beruntun.
Entah apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat para warga sakit secara mendadak.
Dan penyebab dari tumbangnya para warga adalah mereka semua diserang jenis angin yang mematikan yang dinamakan dengan Angin duduk.
Fenomena angin duduk ini cukup langka di desa. Sampai-sampai, bapak melarang kami semua untuk keluar pada malam hari.
Alasannya adalah karena angin duduk ini akan hadir manakala ingin memasuki musim penghujan. Namun, jika musim penghujan belum datang, angin duduk tidak akan datang.
Keesokan harinya, banyak warga yang sakit-sakitan. Mereka yang malam harinya begadang, tiba-tiba langsung jatuh sakit.
Namun, selain mengenai manusia, angin duduk juga berdampak kepada hewan ternak. Banyak hewan ternak yang tiba-tiba sakit. Bahkan, ada salah satu warga yang kedapatan memiliki ayam, ayam tersebut mati begitu saja.
Padahal, kemarin sore ayam itu masih terlihat sehat. Semenjak kejadian salah seorang bocah di desa tersebut kesurupan. kejadian-kejadian aneh terus-terusan menggerus seluruh warga desa.
Mereka juga sering melihat lalu lalang sosok hitam yang tiba-tiba berada di hadapan rumahnya tatkala tengah malam tiba.
Karena keresahan tersebut, akhirnya para warga melaporkan kekhawatiran ini kepada Kyai Sukri dan juga Bapak yang bertanggung jawab memegang desa.
Selama berhari-hari, kyai sukri, bapak serta dengan beberapa warga lainnya mengadakan sebuah musyawarah khusus untuk membahas penyebab dari pagebluk (wabah) aneh yang menyerang satu desa secara beruntun.
Namun, tepat dimana mereka sedang membahas masalah tersebut. Mereka membahas terkait penyebab wabah angin mematikan ini menyerang desa.
Seakan-akan menjadi momok menakutkan bagi para warga desa, kyai sukri pun akhirnya turun tangan.
Beliau menyarankan kepada para warga untuk tidak keluar dahulu pada malam hari. Karena, wabah itu akan datang tatkala malam tiba.
‘’Wabah ini adalah Jengges. Racun yang ditebarkan pada angin dan menyebabkan orang-orang kehilangan kesadaran.’’
Kyai Sukri sudah tahu bahwa kejadian ini masih ada kaitannya dengan keluarga bapak. Pasalnya, sosok yang merasuki bocah tersebut telah memberikan bocoran terkait asal dari wabah ini berasal.
Atas kejadian tersebut, aktivitas warga benar-benar terganggu. Bahkan untuk kegiatan sekolah pun sengaja diliburkan demi menghindari kekacauan yang ada dimana-mana.
Siang harinya, warga kembali dihebohkan dengan fenomena yang sama. Kali ini, fenomena warga yang memakan ayam mentah terjadi lagi namun dengan beda orang.
Dia adalah Untung. Salah seorang dari warga desa yang membuat orang-orang terheran-heran. Bagaimana tidak? Kabar dan berita terkait Untung tersebar luas ke seluruh penjuru desa.
SEORANG WARGA YANG BERNAMA UNTUNG SEDANG MELAHAP AYAM MENTAH.
DAN KONDISINYA MULUTNYA SUDAH PENUH DENGAN DARAH.
DAN UNTUNG MELAHAP AYAM MENTAH ITU LAYAKNYA MAKANAN YANG SUDAH MATANG.
Mereka yang melihat kondisi Untung mulai ketakutan hingga gosip akan kedatangan dari Danyang benar-benar diketahui oleh sebagian warga desa
‘’Apakah Untung sedang dirasuki Danyang yang sama seperti bocah tersebut?’’
Alhasil, untung pun langsung diseret ke rumah Kyai Sukri untuk dilakukan sebuah ritual pengusiran terhadap apa yang ada di dalam tubuhnya.
Sesampainya di rumah tersebut, kedua tangan untung diikat oleh tali. Lalu, kedua matanya ditutupi dengan menggunakan kain berwarna hitam. Setelah mereka siap, ritual pengusiran pun dimulai.
Sebanyak 9 juru kunci mencoba untuk mengeluarkan sosok yang berada di tubuh Untung.
Namun, mereka semua tidak ada yang mampu untuk mengusir sosok yang berada di dalam tubuh Untung.
Bisa dibilang, sosok yang merasuki untung tersebut sangatlah kuat hingga menyebabkan tubuh mereka melemas seketika.
Karena Kyai Sukri dan 9 juru kunci tersebut tidak mampu untuk mengeluarkan sosok yang merasuki Untung, akhirnya, bapak pun menuju ke tempat pengusiran Untung sembari membawa cambuk yang digenggam eratnya di tangan sebelah kanan.
Entah apa yang dipikirkan Bapak, tiba-tiba, dirinya langsung mencambuk Untung sebanyak Sembilan kali.
Teriakan rasa sakit menggema ke sekitaran rumah tempat pengusiran itu. Akhirnya, sosok yang berada di dalam tubuh Untung telah keluar. Namun tidak lama kemudian untung terbangun dengan wajah yang menyeramkan.
Ia pun berkata,
‘’DUSUN IKI WES AKU KUTUK!’’
(Tempat ini sudah aku kutuk!)
Untung lalu berdiri dan menatap satu persatu kesembilan juru kunci itu. Ia tersenyum sejenak dan kemudian berkata,
‘’Wes wayahe awakmu kabeh mati nang kene!’’
(Sudah waktunya kalian semua mati di sini!)
Tiba-tiba, untung berlari ke arah tembok.
Ia menabrakkan kepalanya ke tembok sebanyak Sembilan kali. Hingga kepalanya hancur dan mengeluarkan darah yang sangat banyak
Untung meninggal dunia. Dia meninggal karena dirasuki Danyang demit dan seketika, keadaan desa dalam posisi yang benar-benar mengerikan.
Semenjak kematian Untung, desa semakin tidak nyaman. Banyak dari mereka memilih untuk berpindah tempat dari desa tersebut.
Alasan mereka berpindah dari desa adalah karena terror Danyang di desa tersebut telah merasuki salah seorang warga yang bernama Untung.
Selain itu, danyang yang merasuki tubuh Untung juga telah memberitahu jika desa yang di tempati oleh para warga telah dikutuk.
Fenomena mengerikan itu menghantui tiap sudut desa. Banyak warga yang mendatangi rumah para juru kunci desa untuk menyampaikan keresahan mereka terhadap kejadian aneh setelah untung meninggal dunia.
Hingga akhirnya, kyai sukri bersama dengan Bapak dan juga para juru kunci berkumpul kembali untuk membahas pokok masalah yang tengah beredar di kalangan masyarakat.
Mereka semua membahas bagaimana caranya untuk melawan serangan para danyang yang berasal dari timur.
‘’Selama 15 tahun terakhir, desa ini tidak pernah mendapatkan serangan aneh, sukri. Namun, tatkala Artonegoro dan keluarganya menginjakkan kakinya ke desa ini, terror demi terror selalu menghantui para warga.’’
Mendengar keluh kesah yang dilontarkan oleh salah satu juru kunci, bapak hanya terdiam.
Ia tampak tidak bersemangat lagi untuk menjalani kehidupannya karena mengira semua yang sudah terjadi akibat dari kehadirannya ke desa yang semula aman dan tidak kedapatan terror di tiap malamnya.
Hingga saat kalimat itu dilontarkan, bapak masih terdiam. Sepertinya, kalimat itu benar-benar membuat Bapak merasa sakit hati.
‘’Jadi, kemungkinan besar, jika Artonegoro dan yang lainnya pergi dari desa ini, maka, semuanya akan selamat.’’ Sambungnya
‘’Tidak!’’ Ucap Kyai Sukri
‘’Sukri? Apa maksudmu?’’
Perdebatan antara Kyai Sukri dan salah satu juru kunci terus memanas. Mereka berdua terus menerus membahas terkait keterkaitan antara serangan para danyang terhadap kedatangan Raden Artonegoro.
Setelah lama berdebat, akhirnya, mereka melakukan sebuah lelakon dengan cara membersihkan energi-energi jahat yang tersebar di seluruh tempat sekitaran desa tersebut.
Namun, di saat pembersihan itu dilakukan, mereka terkejut dengan sebuah fenomena aneh lainnya. Para warga berduyun-duyun melaporkan hal ini kepada Kyai Sukri dan yang lainnya. Mereka akhirnya menjelaskan bahwa salah satu makam warga telah dihancurkan.
Dan makam tersebut adalah makam dari almarhum untung. Para juru kunci langsung mengecek makam tersebut.
Dan benar saja, tali pocong yang mengikat bagian atas jasad untung juga telah menghilang.
Itu artinya ada salah satu orang yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan sebuah tindakan kejahatan lainnya.
Akhirnya, para juru kunci itu pun segera melakukan tindakan lebih lanjut agar fenomena aneh tidak terjadi kembali.
Namun, semuanya sudah terlambat. Tepat di malam hari, saat para warga sedang beristirahat, masing-masing dari rumah mereka diketuk oleh sesuatu yang tidak nampak.
Para warga bersikeras, jika tindakan itu dilakukan oleh orang yang usil. Akan tetapi, mereka baru sadar, jika yang melakukan itu bukanlah manusia melainkan sosok pocong yang memiliki wajah menyeramkan.
Kejadian ini bermula di saat salah satu warga bernama Pak Rosikin. Saat itu, pak rosikin sedang melakukan aktivitas jaga malam dengan tujuan menjaga para warga agar tidak diganggu oleh teror ketukan pintu pada malam hari.
Saat yang bersamaan, pak rosikin menyisir seluruh bagian rumah warga. Pak Rosikin tidak sendirian. Kebetulan, dirinya ditemani oleh seorang warga lainnya yang bernama Irham.
Irham dan Pak Rosikin memutari desa untuk melihat situasi rumah warga pada malam hari. Walaupun sudah ada larangan terkait angin malam yang membawa Jengges, irham dan pak rosikin lebih memperdulikan keamanan para warga.
Di sela-sela mereka sedang menyisiri rumah warga, irham merasa merinding. Saat itu, kondisi desa sepi namun sangat tenang.
Tidak ada angin yang berhembus kencang seperti hari-hari sebelumnya. Mereka juga tidak merasakan hal-hal menjanggal lainnya.
Namun, irham menyadari, bahwa hari itu bukanlah hari jum’at yang konon sangat mengundang aktivitas para dedemit di makam bahurekso. Entah mengapa, irham merasa tidak nyaman.
Hingga akhirnya, dia pun berkata kepada Pak Rosikin terkait keresahannya.
‘’Pak, bapak merasa ada yang aneh gak dengan hari ini?’’ Tanya Irham
‘’Iya, benar. Aku merasa bulu kudukku merinding sendiri.’’
‘’Berarti apa yang dirasakan bapak sama seperti apa yang saya rasakan.’’
‘’Apa jangan-jangan, ada sesuatu yang memang sedang memandangi kita.’’
Saat itu, mereka berdua sedang menyoroti sebuah pehon beringin di sekitaran pemakaman.
‘’Pak, kayaknya kita harus kembali ke pos ronda.’’ Ucap Irham
‘’Sebentar. Jangan buru-buru. Kita belum menemukan pelakunya.’’ Jawab Pak Rosikin
‘’Pelaku apa, pak?’’ Tanya Irham
‘’Pelaku yang mengetuki pintu rumah warga di malam hari.’’
Saat mereka sedang menyoroti sebuah makam yang diyakini sebagai makam warga yang bernama Untung, tiba-tiba, tepat di belakang mereka terdengar sesuatu yang menyeramkan.
Suaranya menggelegar kencang bagaikan orang yang sedang marah.
‘’ARGHHHHHHHHHHHHH!!’’

Pak Rosikin dan Irham langsung terkejut dan secara bersamaan, mereka berdua langsung menengok ke belakang tubuh mereka.
Setelah mereka menengok ke belakang, ternyata yang ada di belakang mereka adalah …
SOSOK POCONG DENGAN WAJAH YANG MENGERIKAN.
Melihat hal itu, tubuh Pak Rosikin dan juga Irham tiba-tiba tidak bisa bergerak sama sekali.
Mereka berdua seperti membeku di tempat dan tak bisa melakukan apapun.
Yang mereka lihat adalah sosok pocong yang wajahnya benar-benar gosong seperti terbakar. Bukan hanya itu, pocong itu mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Pak Rosikin dan Irham tidak bisa melakukan apa-apa. Keringat dinginnya keluar dengan bersamaan. Wajah keduanya langsung memucat.
Namun, tidak lama kemudian, ada suara kentongan yang asalnya tidak tahu dari mana.
Bersamaan dengan itu, pocong itu langsung membalikkan badan dan pergi meninggalkan mereka.
Baru pertama kalinya, mereka berdua melihat pocong meninggalkan jejak dengan cara melompat namun tidak menyentuh ke tanah.
Seolah-olah, lompatan pocong itu seperti terbang dan melayang. Setelah kepergian pocong tersebut, tubuh pak rosikin dan irham langsung melemas.

Mereka berdua langsung terjatuh secara bersamaan. Untungnya, ada beberapa warga yang melihat keduanya sedang terkapar di dekat makam.
Para warga langsung menolong mereka berdua dan membawanya ke pos ronda. Saat mereka berdua tiba di pos ronda, mereka berdua diberi minum untuk menenangkan pikiran dan hatinya yang sedang kacau.
Setelah itu, para warga langsung menanyakan apa yang telah terjadi dengan keduanya.
Mula-mula, pak rosikin tidak bisa menjawab. Ia masih throma dengan sosok pocong yang baru saja dilihatnya.
Karena memang Pak Rosikin tidak bisa menjawabnya, Alhasil, irham yang menceritakan kronologi kejadian.
Irham menjelaskan, bahwa dirinya sedang menyisiri rumah warga. Lalu, mereka berdua berkunjung ke makam dengan alasan untuk mengetahui apa yang ada di sekitaran makam tersebut.
Saat mereka menyoroti sebuah pohon beringin, keduanya merasa merinding. Lalu, saat mereka memindahkan arah senter ke makam salah seorang warga yang bernama untung,
Tiba-tiba, ada suara yang menyeramkan tepat di belakang mereka. Dan suara itu berasal dari sosok pocong yang secara tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.
Begitu keduanya menatap ke arah belakang, Sosok itu sudah menatap wajah keduanya dengan tatapan yang mengerikan.
Dan tubuh mereka berdua seketika tidak bisa bergerak sama sekali. Mendengar penjelasan dari Irham, para warga mulai khawatir.
Yang mereka khawatirkan adalah sesuatu yang lebih mengerikan dari sekedar teror ketukan pintu di malam hari hingga sosok pocong yang berkeliaran di sekitaran rumah warga.
Belum ada keputusan lain terkait apa yang akan menjadi keputusan para warga desa.
Namun, setelah laporan ini mereka berikan kepada seluruh juru kunci desa. kesembilan juru kunci itu merasa ketakutan dengan apa yang telah terjadi.
Para juru kunci meyakini, bahwa, ada seseorang yang telah sengaja menjadikan tubuh untung sebagai wadah untuk menyerang para warga di desa.
Dan itu ada kaitannya dengan sesuatu yang berasal dari timur. Tentu saja hal ini masih berkaitan dengan Artonegoro yang mendatangi desa tersebut.
Hingga semua kejanggalan dan yang lainnya mengarah kepada satu arah yaitu terkait dengan terror pocong yang baru-baru saja terjadi.
Bapak yang kebetulan mendengar laporan-laporan semacam itu hanya terdiam. Sementara Ibu, ia menahan rasa takutnya. Pikirnya, apa yang baru saja terjadi sama seperti kejadian yang sudah terjadi 15 tahun yang lalu.
‘’Pak … ‘’
‘’Aku tahu. Ada yang menggunakan buhul tali mayit itu lagi.’’
‘’Tapi siapa, pak? Bukankah semuanya sudah tidak ada? Penggerak buhul tali mayit sudah meninggal semua, pak!’’
‘’Ini bukan tentang siapa yang menggerakkannya akan tetapi ini tentang berasal dari mana kekuatan itu diciptakan.’’
‘’Maksud Bapak?’’
Bapak menatap wajah Ibu dengan serius. Semua yang sudah terjadi di desa memang sudah direncanakan sejak lama dan itu bertujuan untuk membalaskan dendam atas kematian orang-orang yang berada di pihak Raden Angkoro,
‘’Buhul tali mayit ini adalah kekuatan yang diciptakan oleh orang-orang yang berasal dari timur. Dengan begitu, raden angkoro telah mengambil kekuatan ini. Kekuatan yang berasal dari timur!”
Part-5 akan menjelaskan kemampuan dari Mas Rahardian. Apakah kemampuan spesial yang berasal dari trah timurnya?

Yang mau baca duluan, langsung aja ke karyakarsa ya. Upload minggu depan di twitter.
karyakarsa.com/Restuwiraatmad…
Yang makin menarik, di part-6 ini akan bermunculan orang-orang yang ditakuti oleh Mas Krishna dan Raden Suropto yang disebut sebagai Sang Wakil. Siapakah sang wakil tersebut?

Tim baca duluan langsung ke karyakarsa ya
karyakarsa.com/Restuwiraatmad…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Restu Wiraatmadja

Restu Wiraatmadja Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RestuPa71830152

May 8
KUTUKAN ANAK SETAN

A Thread

“Tiap malam hari, para orang tua melarang anak-anaknya untuk keluar rumah. Jika tidak… Mereka akan menghilang!”

@bacahorror #ceritaserem Image
Bagi yang mau baca selengkapnya, silahkan mampir ke sini

SUMALA menjadi momok menakutkan bagi salah satu desa terpencil di daerah Semarang, Jawa Tengah, semenjak tersebarnya banyak berita akan anak-anak yang menghilang secara misterius.
Read 26 tweets
Feb 24
Ganendra Ratri Part 2

“Kutukan 12 Ningrat”

@bacahorror #bacahorror Image
Read 151 tweets
Feb 16
MAQBAROH

“Tiap kali tangan menengadah ke atas, tetesan darah segar atau bahkan kepala pocong sudah berada di atas sela-sela jari.”

@bacahorror #ceritaserem #kuburan Image
“Wan! Jangan cepet-cepet jalannya!” Ujar Afif saat meminta kepada Ridwan, temannya, untuk tidak buru-buru dalam menjejaki tiap petak tanah kuburan yang di lewatinya
Malam itu, mereka berdua menyelinap ke sebuah pemakaman yang disebut-sebut sebagai makam terangker. Kabarnya, makam itu dijaga belasan pocong dan sosok-sosok lainnya.
Read 86 tweets
Dec 19, 2023
“Seorang wanita dengan rambut kusut dan kering ditemukan hampir
menggantung diri setelah
kedua orang tuanya menganggapnya gila. Padahal, wanita itu terkena… BUHUL RIKMO!”

Apa itu Buhul Rikmo?

@bacahorror #rambutpembawamaut Image
Kasusnya sama seperti yang ini, ya. Mari kita bahas… Image
Upload jam sabaraha nih gaes?
Read 76 tweets
Nov 29, 2023
GANENDRA RATRI (1)
(Babad Keluarga Ningrat)

''Perjalanan baru dimulai''
@bacahorror #bacahorror Image
Rules: PULAU INI MEMILIKI CIRI SIGNIFIKAN SEBAGAI PULAU TERPENCIL YANG DIHUNI BANYAK TAWANAN YANG BERHARGA.
Read 190 tweets
Nov 9, 2023
TUMBAL PERSEMBAHAN

Sebuah kisah tentang seorang anak yang menjadi tumbal persembahan
@bacahorror #bacahorror #malamjum’at
#sengkolo #malamsatusuro #satusuro #pemandimayat Image
Sengkolo diyakini merupakan sebuah energi negatif yang menyelimuti manusia, dan membuat manusia berada dalam kesialan. Orang-orang yang terlahir di weton Sengkolo sering terlibat dengan hal-hal yang tak masuk akal.
Kisah ini merupakan sebuah pengadaptasian sosial terkait dengan salah satu keluarga yang terkena tulah (musibah) akibat melanggar sebuah ketetapan yang sudah turun temurun dilakukan oleh leluhurnya.
Read 96 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(