netrakala Profile picture
Feb 9 75 tweets 11 min read
Senja
Dibalik Eksotisnya Rumah Kakek

@karyakarsa_id
@IDN_Horor
@P_C_HORROR
@bacahorror_id

Senja tak selamanya bersama kopi hitam....

#threadhorror #horor #ceritaseram
Waktu menjelang sore itu begitu panas, sahut-sahutan suara serangga benar-benar membuat kantuk datang 2x lebih cepat. Suasana seperti ini yang membuatnya rindu kampung halaman, meski tanahnya gersang dan banyak pohon jati,
tapi justru itu yang membuatnya ingin pulang dan menikmati es teh di gazebo depan rumahnya . Namun dia sadar bahwa segudang tanggung jawab pekerjaan harus segera diselesaikan.
Contohnya saja sudah hampir semalaman dia tidak tidur. Rasanya seperti syaraf dan kepekaannya bertambah berkali kali lipat.
“Hoaaaam” kuap kantuk mulai sering muncul dari laki-laki yang bernama Satya. Rasanya sudah puluhan kali dia menguap. “ngantuk Sat” ujar Rama yang saat ini sedang tiduran dikasur sebelah meja sambil memeriksan laporan dari Tabnya.
“abis ini terusin ya, tinggal setting pencahayaan sama scene, nanti pas render tinggal aja, mau tidur bentar aku, ngantuk” Balas Satya.
Rama dan Satya memang partner kerja, mereka menggeluti bidang design untuk menyambung hidup dikerasnya kota besar ini.
Sementara saat ini mereka tinggal disebuah rumah peninggalan dari keluarga Rama. Rumah ini mereka jadikan basecamp bekerja bersama. “yauda gih, nanti ku bangunin” kata Rama sambil berdiri menuju meja kerja yang barusan dipakai Satya.
Kretek… Kretek… Kretek… terderngar bunyi suara tulang yang di luruskan oleh satya ketika berbaring, sungguh nikmat dan rilex itu yang diarasakan, matanya begitu panas dan ingin segera ditutup untuk menuju alam lain.
*****
Tiba-tiba Satya terbangun dari tidurnya “uda gelap, kok Rama ga bangunin” ujar Satya saat melihat suasana sekitar yang memang sudah terlihat gelap, lampu-lampu rumah sepertinya juga telah dinyalakan.
Sejenak Satya mengumpulkan kesadaran sebelum bangun untuk menuju kamar mandi, badannya begitu lengket, ingin rasanya terkena guyuran air.
“Rama kemana nih, kok sepi banget, apa mungkin lagi beli makan ya” Kata satya dalam hati. bagai tidak ada kehidupan, rumah itu begitu sepi. Terlebih bentuk bangunan itu berupa Joglo lama, model bangunan Joglo yang masih memiliki Soko Guru kayu asli,
lengkap dengan ukiran-ukiran di sisi-sisinya. Sejenak Satya memandangi area soko guru ( pilar utama ), ia selalu bergidik ketika melihat tempat tersebut. Ornamen gantunan lampu lilin model lama masih terpasang ditengahnya membuat suasana rumah begitu terlihat tradisional,
terlebih tidak ada plafond benar-benar bangunan model lama. Namun dibalik itu semua Satya selalu suka dengan desain eksterior dan interior bangunan tradisional, “eksotis” kata yang selalu muncul ketika melihat keindahan dari rumah rumah yang pernah dilihatnya.
Tersadar cepat-cepat ia melangkah menuju kamar mandi yang masih berada dibagian luar rumah.
Saat sudah dekat dengan kamar mandi terderngar suara guyuran air dari dalam tempat tersebut, “ah, ternyata Rama lagi mandi” batin Satya,
“Ram, Rama” panggilnya sambil mengetuk pintu kamar mandi, tidak ada jawaban. “atau mungkin lagi dipakai sodaranya”, ya memang Rumah ini tidak berada di area yang terpencil, justru berada di area kota.
Namun karena lahannya yang besar dan banyak pohon di sekitar rumah tersebut menjadikan seolah bangunan ini tampak terisolasi dari luar. Tapi bagi Satya itu hal yang sedikit aneh,
karena meskipun kamar mandi rumah Rama berada di luar, tapi jarang sekali ada yang memakainya, terlebih sudah beberapa waktu dia tinggal disini, tapi hampir tidak pernah dia melihat ada orang lain memakai kamar mandi ini.
10 menit sudah Satya menunggu, dia sudah mulai merasakan kandung kemihnya penuh. “lama banget dah” batinnya. Dengan perasan ragu, dia ingin mengetuk pintu kamar mandi itu. Tetapi ada rasa sungkan takut jika memang kamar mandi itu sedang dipakai saudara Rama.
Karena sudah diujung tanduk, Satya tidak kuat lagi menahan hasrat kencingnya. Dia memutuskan untuk mengetuk, namun belum juga tangannya bergera naik. Pintu kamar mandi sudah terbuka,
sosok wanita cantik keluar hanya memakai handuk yang di belitkan di area dada sampai bagian atasnya. Begitu cantik dan rupawan, kulit kuning langsat bak sinar bulan yang memantul dipermukaan air.
Dengan muka tirus dan bibir sewarna merah jambu, membuat laki-laki yang melihatnya akan berhasrat merengkuhnya.
“mari mas” ucap wanita itu sambil melewati Satya, “eeee iya mba” jawabnya dengan gagap, beruntung itu yang dirasakannya.
Berniat nanti akan menanyakan kepada Rama siapa wanita tersebut. Tersadar apa tujuannya kesini buru-buru dia masuk kedalam kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya. Sejenak ia masih dalam posisi melamun, membayangkan bisa berkenalan dengan wanita tersebut.
“kok ga dibersihin sih” ucap Ranan ketika melihat gumpalan-gumpalan rambut yang berserakan dilantai kamar mandi. Bekas bau sabun yang digunakan masih menempel di setiap sudut ruangan itu, betapa wanginya, sungguh menggoda.
Karena tidak tahan dengan kondisi tersebut akhrinya Satya selain mengeluarkan air kencingnya dia juga berusaha untuk mengeluarkan cairan lainnya.
“heh bangun, ngapain, jorok banget” ucap Rama sambil menendang-nendang kaki Satya. “hah?” masih belum sadar dengan apa yang terjadi . “ngapain kamu tidur, sambil mainin si Jony? Mimpi jorok ya” Kata Rama dengan ekspresi jijik sekaligus menahan tawa.
“sial ternyata mimpi” batin Satya. Tengsin yang dia rasakan, malu karena dia melakukan hal-hal yang tidak disadarinya didepan Rama. Tapi wanita dalam mimpinya memang begitu cantik dan membuat hasrat laki-lakinya muncul.
“jam berapa?” tanya Satya sambil duduk mengumpulkan nyawa. “setengah 5, aku mau sholat, bareng ga?” ajaknya.
“duluan gih, mau sebat dulu” balas Satya, mimpinya tadi masih mengganggu kesadarannya,
apalagi memang Satya memiliki kebiasaan setelah bangun tidur dia selalu mencari rokok, dan minuman manis. Udara masih begitu panas, sedang kamar Rama tidak begitu luas, karena pengap dari tadi siang jendela yang mengarah ke kolam ikan ia buka. “yauda aku duluan”.
Hisapan demi hisapan Satya lakukan sembari melihat hasil pekerjaannya… Kreeek pintu kamar terbuka, dari ekor mata terlihat Rama masuk dan menutup jendela yang tepat persis berada diatas kasur.
Satya tidak begitu memperdulikan, dia hanya hanya membatin, “kok ditutup kan dia masih ngerokok”. Setelah menutup jendela Rama kembali keluar ruangan.
Beberapa saat kemudian, kembali dia masuk ruangan dan langsung merebahkan tubuhnya, “ngapain sih jendelanya ditutup, pengap mana lagi ngerokok” katanya sewot. “lah bukannya tadi kamu yang nutup, pikun?” balas Satya.
“Lah, matamu, orang aku tadi sholat kan” lanjutnya.
“Mana ada, orang kamu yang nutup jendelanya, jelas itu tadi kamu” Satya tidak mau kalah karena memang dia melihat Rama yang menutup jendela itu.
“Kan aku lagi sholat, hahah bukan cuma kamu yang ngalamin hal kaya tadi” lanjut Rama. “maksudnya?”tanya Satya penasaran. “beberapa minggu lalu ada kejadian serupa, waktu itu aku dan teman-temanku sedang duduk diteras rumah, kamu tau pintu belakang yang mengarah ke dapur?”
Satya mengangguk-anggukan kepala memberikan gesture dia tau, “nah, ada salah satu temanku, , melihat ada anak kecil yang memberinya gesture ngajak main, ketawa-tawa sambil tangannya dadah-dadah, karena gemas temanku itu juga membalasnya dengan hal yang serupa”
“terus?” ucap Satya meminta Rama untuk melanjutkan ceritanya. “nah terus pas aku keluar dari kamar, teman ku bertanya kok keponakanmu berani jam segini main dibelakang sendirian. Dan waktu itu jam sudah menunjukan pukul 9 malam” ucapnya sambil ikut menyalakan rokok.
“tapi kamu tau kan kalo disini tidak ada anak kecil” ucapnya sambil tertawa seperti tidak ada beban saat menceritakan hal tersebut. Berbeda dengan Satya, bulu kuduknya meremang. Memang diawal dia tinggal disini ada sesuatu yang membuatnya selalu merasa sedang diawasi.
“terus temenmu gimana pas tau kalo kamu tinggal sendirian disini, dan memang tidak ada anak kecil dilingkungan sini” tanya Satya penasaran.
“yauda dia langsung minta pulang, disini uda biasa pak, aku sendiri sering mengalami hal-hal serupa, yah awalnya sih bikin shock, tapi lama-lama juga biasa” ujarnya dengan nada santai.
“wah gila kamu, kenapa ga bilang dari awal” sungut Satya. Dia sendiri memang orang yang bisa dibilang parno dengan hal-hal seperti itu. Baginya tidak lebih baik dengan bertemu perampok ditengah jalan yang gelap. “uda santai aja” lanjut Rama sambil pergi meninggalkan kamar.
Malam kian larut, sejak kejadian tadi malah sekarang Satya sering berfikir yang aneh aneh, terlebih suara jangkrik dan kodok yang bersautan, membuat suasana semakin terlihat mengerikan.
“laper beli makan yuk” ajak Rama, namun rasanya Satya begitu malas beranjak, terlebih besok pagi pekerjaannya harus sudah dikirimkan ke client. “nitip aja deh” ucapnya. “yauda, aku cari makan dulu ya” kata Rama langsung pergi mencari makan.
Awalnya Satya sempat lupa dengan cerita tadi sore, focus mengerjakan desain membuat dia hanya memikirkan pekerjaan.
Glodak suara seperti benda yang dilempar ke atap rumah. Terlonjak, tiba-tiba Satya mengingat cerita tadi sore.
Dia ingat bahwa dia sedang berada didalam rumah itu sendirian, dan mungkin Rama baru akan kembali 30 menitan. “kampret, kenapa ga ikut Rama tadi” ucapnya dalam hati.
Karena perasaannya was was dengan kondisi sekitar yang sepi, dia memutuskan untuk keluar rumah, “Setidaknya, kalo melihat yang horror bisa langsung kabur” batinnya.
Baru saja dia melangkah keluar kamar, perhatiannya teralih dengan sesuatu yang janggal, ada seseorang yang sedang memasak di dapur. “emang Rama ga jadi pergi? Tapi kayanya tadi ada suara motor keluar deh” kata Satya bingung.
Karena penasaran dia langsung menuju dapur, namun ketika sampai di depan pintu, Satya kebingungan, karena suasana dapur begitu sepi. Bahkan kompor masih mati dan peralatan yang lain masih ditempatnya. “asu” Satya mengumpat, dan segera berlari menuju pintu depan.
Namun saat sampai di area tengah, tepat di soko guru (tiang utama) dia melihat ada sosok tinggi besar hitam dengan muka merah, awut-awutan, gigi seperti buto cakil. Shock itu yang dirasakannya, tidak bisa bergerak, bahkan teriakpun dia tidak bisa.
Perlahan sosok tersebut mendekat namun bukan berjalan layaknya seperti manusia, dia mendekati Satya dengan cara seperti monyet. Pelan ia berjalan dan tepat setelah sampai dihadapan Satya dia menjulurkan lidahnya yang panjang serta menimbulkan bau busuk yang sangat memualkan.
Satya masih tidak bisa bergerak, terlebih setelah itu sosok tersebut menjilati pipi Satya. Seketika dia tersadar dan beteriak seperti orang gila.
“heh bangun, bangun ngapain sih” kata Rama panik saat mencoba membangunkan Satya. “astaugfirulloh, astaugfirulloh” hanya itu yang bisa Satya ucapkan. Karena panik dengan kondisi Satya, segera Rama mencoba menenangkan temannya itu, diberikan segelas air dingin.
Kondisi Satya benar-benar pucat, keringat sebesar jagung membasahi tubuhnya. Baru setelah semua tenang Satya menceritakan kembali mimpinya.
Rama melihat Satya dengan prihatin, mencoba memberikan gesture meminta maaf. Padal itu semua bukan salah Rama. “kamu tau engga, rumah ini memang aneh?” ucapnya sambil menghidupkan sebatang rokok.
“maksudnya?, jangan bilang kalau apa yang kutemui didalam mimpi memang benar?” desak Satya. “Dulu rumah ini selalu ramai dengan sodara-sodaraku yang berkunjung, namun setelah kematian kakek neneku, mereka hampir tidak pernah datang kesini,
memang pas kebetulan aku kuliah di Kota ini, jadi aku diminta untuk sekalian merawat rumah ini” ujarnya “Aku dulu melihat dengan mata kepalaku, meski aku masih kelas 1 sd masih masih ingat aku sering mendapati ada orang-orang yang memberikan sesajen di sana,
di sisi belakang rumah ada pohon besar. Seiring dengan berjalannya waktu, karena lahan kosong tersebut masih milik kakek ku, walau berada diluar dinding pagar rumah ini. Warga meminta kakek untuk menebang pohon tersebut karena membuat resah warga sekitar” kata Rama.
“Namun yang terjadi, pohon itu tidak mau ditebang, beberapa warga menyarankan untuk membuat selametan atau semacam ritual sebelum menebang pohon tersebut,
tapi anehnya ketika pohon tersebut bisa dipotong, ada seekor ular hitam lumayan besar muncul dari dalam lubang kayu pohon itu” lanjut Rama.
“Terus apa hubungannya sama rumah ini” tanya Satya bingung. “nah itulah, setelah kejadian pohon tersebut malah justru dirumah ini banyak kejadian yang tidak masuk akal, dari om ku yang sering melihat ular besar, yah bukan ular biasa karena ukurannya katanya sebesar pohon kelapa.
Ular tersebut sedang mengelilingi rumah ini tapi aku sendiri pun sampai saat ini tidak pernah mengalami atau bertemu dengan sosok tersebut, tapi….” Rama saat itu berhenti dan seolah sedang berfikir.
“tapi apa…?” desak Satya agar Rama meneruskan cerita nya. “tapi aku pernah ditemui sosok yang kamu mimpikan barusan, sosok hitam dengan raut muka menyeramkan , seperti buto” lanjutnya.
“Jadi waktu itu aku sedang melakukan panggilan video dengan pacarku, awalnya tidak ada kejadian yang aneh, sampai saat aku duduk di kursi itu yang dibawah candil,” ucapnya sambil menunjuk arah lampu gantung diruang tengah. Satya hanya mengangguk anggung mengerti.
“beberapa saat setelah aku duduk disana, tiba-tiba suasana terasa sepi, suara jangkrik pun tidak terdengar, bulu kuduk ku meremang, padal saat itu ada beberapa saudaraku yang sedan menonton TV.
Nah aku masih ingat, tiba-tiba diujung sana pacarku menjerit dan melemparkan Hpnya, aku panik kukira sedang terjadi sesuatu yang buruk dengan dia, tapi saat itu juga aku melihat sesosok mahluk sedang melompat dari satu sisi ke sisi yang lain dirumah ini” ujar Rama.
“Dan apa yang terjadi dengan pacarmu?” tanya Satya penasaran. “yah, dia awalnya melihat seperti ada asap dibelakangku, dia pikir aku sedang merokok, namun lama kelamaan asap tersebut berubah menjadi sosok yang menyeramkan seperti yang kamu diskripsikan,
lalu wajahnya tepat berada disisi mukaku, makannya dia menjerit dan melemparkan hpnya karena kaget dan takut. Sedang sosok-sosok yang kamu ceritakan tadi memang sering merubah wujudnya menjadi orang-orang yang sering datang kesini,
tapi kadang sosok-sosok tersebut hanya ingin mengingatkan sesuatu, seperti saat aku tidur sore pasti ada gangguan-gangguan yang membuatku tidak pernah tidur sore di rumah ini”
“kenapa tidak bilang dari awal?” kata Satya sedikit marah, jelas dia kesal bagaimana mungkin dia tidak diberitau soal pantangan yang ada dirumah ini.
“yah aku tidak tau, kupikir hal itu hanya akan terjadi padaku saja, tapi sepertinya itu berlaku bagi semua orang” sahut Rama sambil cengar cengir tanpa rasa bersalah.
“terus apa hubungannya dengan pohon tadi, keluargamu pesugihan ya?” ucap Satya tanpa perasaan. “matamu, aku bisa menjamin itu semua tidak pernah dilakukan keluargaku, karena memang sejak kejadian pohon itu ditebang benar tidak ada orang yang melakukan ritual disana,
dan kata orang pintar, memang mereka mencari tempat tinggal baru karena rumah mereka dirobohkan. Dan karena hal tersebut kakek ku mencoba untuk memagari rumah ini dengan beberapa penjaga,
dan mungkin sosok-sosok tadi adalah campuran penjaga dan mahluk yang dulu tinggal di pohon itu, tapi aku sendiri pun tidak tau.” Rama bercerita.
Setelah kejadian itu Satya tidak pernah tidur sore sekalipun dirumah tersebut, bahkan ketika kekamar mandi saat malam hari, dia meminta untuk ditemani.
Baginya walau tidak melihat secara langsung namun kejadian dalam mimpinya sungguh membuat dirinya begitu trauma dan merasa was was tiap waktu ketika berada didalam rumah tersebut.
_SEKIAN_
Note : sekali lagi ini hanya sebuah hiburan, jika ada nama lokasi dan kejadian yang sama itu hanya kebetulan. Ambil sisi baiknya ketika tidak ada yang bisa diambil, anggap sebagai hiburan semata.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with netrakala

netrakala Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @netrasandekala

Feb 8
Kenalan

Ijin Taq
@IDN_Horor

@P_C_HORROR

@bacahorror_id

Sepenggal kisah
Sebagai seorang mahasiswa yang berasal dari luar kota, menyewa tempat tinggal entah itu kontrakan atau kost menjadi hal yang lumrah. Tapi bagaimana jika tempat singgah sementara itu malah memberikan pengalaman mistis bagi penyewanya.
Mungkin sudah banyak cerita misteri yang mengulas tentang rumah kost dan mungkin juga cerita yang ku ketik malam ini tidak seseram cerita mereka. Namun ini merupakan pengalaman ku.
Read 56 tweets
Feb 6
Nasi Bungkus

Ijin Taq
@IDN_Horor @P_C_HORROR @bacahorror_id

Kok ga dimakan.....
Malam itu hujan turun dengan deras, suasana Jalan Pahlawan masih terlihat cukup ramai dengan hilir mudik kendaraan yang membawa pengendaranya untuk pulang selepas seharian beraktifitas di pusat bisnis di kota itu.
“ayo dong reda… sial kenapa aku sampai lupa membawa mantol” gerutu Rini, sembari mengangkat tangan kanannya melihat angka di jam yang ia pakai. Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam.
Read 60 tweets
Feb 4
JILUMPET
Siji...Loro...Telu... Mumpettt....

@karyakarsa_id @IDN_Horor @P_C_HORROR @bacahorror_id

Yuk main yukkkkkkk......
Malam itu kampungku begitu ramai dengan anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang tengah bercengkrama satu sama lain. Para remaja yang didominasi umur 12-18 tahun kadang masih suka berkumpul bersama dan memainkan permainan tradisional, ntah itu kasti, petak umpet -
- atau permainan yang lain. “bosen, main apa yuk” kata salah satu temanku, “opo? Wegah nek ps terus” ( apa? Gak mau kalau main PS terus) ujar nanang yang memang paling tua dari remaja yang ada disitu.
Read 51 tweets
Feb 3
Pocong mas Yanu

@karyakarsa_id @IDN_Horor @P_C_HORROR
@bacahorror_id

Sedikit hiburan untuk malam yang tenang
Cerita ini mungkin tidak seseram cerita-cerita lain, namun mungkin ini bisa menjadi pengingat bahwa kita hidup didunia yang penuh dengan misteri. Hal gaib tak kasat mata selalu berdampingan disekitar kita.
Aku merupakan seorang mahasiwa di Kota R, panggil saja aku vian. Saat ini aku sedang menempuh semester 5. Di jurusan yang kuambil semester 5 atau 6 merupakan waktu yang krusial bagi mahasiwa,
Read 59 tweets
Feb 2
Part 8 : Hal Tak Terduga
cc
@karyakarsa_id

@IDN_Horor

@P_C_HORROR

@bacahorror_id

Kadang nyata hanyalah ilusi 😇 Image
Suasana di rumah sakit mulai terasa sepi, aktivitas lalu lalang yang terjadi dikoridor mulai berkurang yang biasanya ramai dengan kunjungan.
“jam berapa Mas” Ranan mengerjapkan matanya sambil mencoba meraih hp yang berada di nakas sebelah tempat tidurnya.
Waktu itu Dimas belum tidur, dia masih berkutat dengan layar laptopnya, saat melihat pergerakan ditempat tidur Ranan, dia berdiri mendekat. “jam 11, butuh apa? Aku ambilin” tawar Dimas.
“pengen ngerokok” jawab Ranan dengan muka memelas.
Read 52 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(