Gue mungkin akan share soal AI dan procedural generated content di video games, pake contoh #NoMansSky .
Tapi, mungkin gue mau kasih apresiasi soal game ini. Asli, nagih banget.
Di sini lo bisa maen game ini dengan berbagai moda permainan.
Game ini bisa seru dimainin di permukaan planet, di bawah laut, atau bahkan di luar angkasa. Bisa dogfight lawan perompak, bisa naik kendaraan kayak ATV atau malah mech, bisa juga miara monster alien sampe bisa ditunggangi.
Kita bahkan bisa beli kapal induk.
Gameplay-nya juga beragam.
Cuma mau fokus bikin bangunan? Bisa
Mode Survival / permadeath? Ada
Lawan alien kayak Dead Space? Ada
Jelajahi bawah laut? Bisa
Jadi perompak, nyelundupin barang ilegal? Ayo
Buat yang udah main ini pasti ngerti bahwa tiap ada update itu pasti ditunggu. Jadi, kita beli game ini sekali, tapi developer baik hati selalu kembangin dengan update.
Tiap ada big update itu biasanya ada penambahan fitur yang bener-baru.
Kayak misalnya fitur jadi penyelundup barang ilegal itu tergolong baru. Sentinel juga tidak ada saat pertama rilis.
Ibarat DLC lah tapi ini ngasi fitur baru ketimbang misi-misi baru. Tapi, bedanya di sini DLC-nya kita ga perlu keluar uang lagi. Alias free update!
Lalu kenapa AI, kenapa Procedural Generated Content? Dua hal itu ada di No Man's Sky dan dikembangkan dengan amat keren.
Menciptakan milyaran planet dengan karakter beda-beda, tanpa dikerjakan satu per satu oleh manusia. Semua lewat algoritma kompleks yang membuat itu terjadi.
Untuk edisi #rabuTableau minggu ini, gue mau bahas soal data preparation atau persiapan data. Meski beberapa bagian di thread ini spesifik untuk digunakan untuk Tableau, namun banyak poin yg bermaanfaat untuk analisis data juga kok.
Mari kita belajar ngolah data! 📊
Biar lebih paham, sebelum berkutat ke tools @tableau atau @tableaupublic , gue mau sharing dulu apa itu data preparation.
Lo bisa simak gimana prinsip-prinsip mengolah data supaya bisa digunakan dengan layak nantinya.
Proses data preparation itu termasuk tahapan penting. Tujuannya agar data yg kita punya reliable. Selain itu, data juga bisa dibikin lebih ringkas, biar nantinya kita ga pusing atau repot sendiri saat dikulik.
Biar lebih paham, coba perhatikan gambar di bawah ini:
Data ini sendiri diambil tepat tanggal 1 Januari 2023 agar bisa dapetin gambaran variabel selama 2022. Untuk rating penilaian film dari Letterboxd dan IMDB, untuk rilis atau PH dari Wikipedia, dan untuk penjualan tiket dari aplikasi @cinepoint_ .
Tahun 2022 memang luar biasa untuk film Indonesia. Film terlaris di tahun itu juga jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa. Sepanjang 2022, KKN di Desa Penari mencatat angka 9,2 juta. Sekarang sih udah tembus 10 juta.
Flexing juga gak jujur karena cenderung tonjolin hal yang itu-itu saja. Orang kan butuh tau aspek lain dari kita.
True you. Dari sesederhana hobi, sampai pendapat kita soal isu2 penting. Isu penting bisa soal relationship itu sendiri, bisa juga soal keluarga dan masyarakat.
Kadang lawan jenis itu juga butuh tahu sesederhana gimana pandangan kita soal kpop, misal dia suka kpop. Karena tentu misal kitanya anti banget ya dia jg ga akan nyaman seterusnya.
Nah, gimana mau tau pandangan2 personal kita kalau kita sendiri nutupin sama flexing mulu.
Di seri #rabuTableau minggu ini, gue mau jelasin satu per satu chart dasar yang ada di @tableau. Juga fungsi dan kegunaan.
Juga bisa dijadiin cheat sheet juga kan. Ini chart basic ya, karena kalau kita kreatif, kita bisa bikin chart lebih banyak lagi.
Like / RT / bookmark ya!
@tableau Meski chart dasar ini yang gue jelasin ada sebagai chart basic di tablau, pada dasarnya bisa juga dibikin di tools #dataviz lainnya. Gue mencoba menjelaskan yg umum saja ya, tapi untuk pengaplikasian tepatnya di mana, tergantung dengan data atau informasi yang mau disampaikan.
Satu lagi 30 under 30 @Forbes fix seorang scammer. Nipunya sampe 175 juta dolar gila!
Charlie Javice adalah CEO Fintech bernama Frank yg disuntik dana dari JP Morgan, yg ternyata bisnisnya dijalankan di atas sebuah kebohongan.
@Forbes Nama fintech-nya Frank, berdiri tahun 2016. Tujuannya ngebantu anak kuliahan mengatur keuangan mereka. Charlie Javice sang founder ingin bikin ini jadi platform paling berguna untuk anak kuliahan terutama agar mereka nggak pusing urusan duit.
@Forbes Charlie Javice masuk daftar Forbes 30 Under 30 list di tahun 2019 di kategori keuangan. Javice pernah bilang kalau kesulitannya adalah skala.
Skala di dunia bisnis / startup merujuk pada kemampuan meningkatkan ukuran dan tingkat aktivitas operasional secara efisien dan efektif.