Sebuah rekap untuk berita membagongkan yang mengguncangkan rumah tangga w (dan banyak rumah tangga pekerja startup Amerika lainnya) hari ini: Bank terbesar ke-16 di US, Silicon Valley Bank, tempat banyak startup pinjem duit, bangkrut 🫠🫠 vox.com/technology/236…
TLDR jaman pandemi tech lagi naik2nya, startup pada dapet pinjaman, nah ditaruhlah ke SVB, total dia hold duit $189bn
Nah karena duit dia banyak, biasanya terus dipinjem2in kan ke mana lah terserah, tapi...
Dia beli buanyak long term investment $120bn apa ya pas rate masih rendah <2%, yang harusnya dicairin 10 tahun lagi
Pukpuk buat DS dan engineernya yg aku khusnuzon aja pasti sudah berusaha dan menjelaskan bahwa mungkin pipelinenya masih jelek, modelnya nggak akurat, datanya bias, atau bahkan penerapan MLnya nggak tepat tapi bosnya ngeyel dan sotoy 😌🥲
Idk what goes into the model. I don't even know what the model is trying to do at the first place but explainability, & trust (to convince people like us), control and feedback (learning from the failure) are MUST HAVE if you want to deploy the so called ML model
I believe the engineers know this but the bosses may not. Using ML is an organizational change. Not only the "machine" that is learning, the whole organization has to learn too.
Yang blm tahu, Twitter tuh punya limit loh, tapiiiiiii user biasa mah ga (blm) perlu khawatir
- DM, sehari max 500
- ngetwit sehari max 2400
- ganti email sehari max 4x
- ngefollow sehari max 400
- kalo udah ngefollow lebih dari 5rb akun, ada limit berdasar akun kita
Banyak yang ngira mba nya nggak bersyukur atau mba nya humblebrag atau reverse kesetaraan gender, but hear me out, aku pun merasa begitu kadang2 🥹
Alasan orang beda2. Buat aku pribadi lebih karena aku ga punya role model wanita karir
Mamahku "cuma" ibu rumah tangga. Walaupun ada ups and down kayaknya hepi2 aja gitu karena itu adalah pilihan beliaunya dan anak2nya "jadi"
Ya rumput tetangga emang selalu lebih hijau 🥲
Yang bilang "mAkAnYa jAngAn jAdi fEmiNis" hear me out...
Jadi saya tuh ga punya role model wanita karir, punyanya ibu RT makanya saya tahunya jadi ibu RT enak karena saya tahu gimana cara navigasinya karena lihat gimana mamah melakukannya
Selama ini kita pikir talent + hardwork = sukses. Tidak bung
Talent + hardwork = performance
Performance itu dari dalam diri, sukses apabila performance tersebut DIAKUI orang lain
Misal untuk atlet, bukan juara, tapi endorsement
Buat artis, bukan segimana bagus tapi auction
Lukisan Monalisa misalnya, kenapa ngetop banget? Ternyata dulu pernah dicuri terus orang2 ngantri ngeliatin posisinya yang kosong di museum setelah dicuri. Jadi kuncinya ada di history. Can we turn back time and create history?