Mirip Ayah Profile picture
Mar 14, 2023 77 tweets 9 min read Read on X
—-PENJAGA “ LUBU’ “—-

BAGIAN 2

“ terungkap “

THREAD HOROR

((A thread))
KISAH NYATA
Sumber; pegalaman pribadi
Ilustrasi :@Google

#bacahorror #borneo #Malaysian #horor #TrueStories
@IDN_Horor RIP legend
@bacahorror_id
@ceritaht #GISELLE Image
Karena THREAD pertama terasa agak panjang.
jadi, aku buat bagian 2 aja ya teman- teman.

Mungkin, buat yang baru gabung,
Bisa ke bagian 1
Mungkin teman-teman masih ingat, di bagian pertama,
Saat aku mampir bermalam, dirumah salah satu anggota dewan daerah, dan perhentianku yang terakhir sebelum 2 kampung ini.
Dimana setiap persinggahanku, rata-rata menyampaikan cerita yang tidak enak tentang daerah ini,
Termasuk banyaknya misteri yang mungkin diluar nalar manusia.

Yang mana, semua itu memang terjadi, dan bisa dikatakan benar adanya.
Entah kenapa?,
Disaat peristiwa dilubu’ dan bersamaan perginya Bang Ijal tanpa sepatah kata itu,

Menimbulkn sebuah pertanyaan sekaligus kecemasan juga rasa pembenaran atas ucapan ucapan orang sebelumnya, tentang daerah ini, didalam pikiranku.
Sempat berfikir yang tidak-tidak ( negative)
Tentang daerah ini,
Disaat bersamaan pada situasi itu
Namun aku tepis semuanya,
Melihat suasana sedang tak karuan saat itu,

Apalagi saat melihat pecahnya tangis orang-orang sekitar,
Terlebih pak Jhoni.
Setelah jasad moses berhasil naik kedarat,
Seketika warga mendekat berkumpul.

Pak jhoni masih dengan tangisnya ,
Mengguncangkan tubuh moses, sambil sesekali menciumi wajahnya
“Nak, moses, nak, sadarlah nak,
Hemmm anak aku…” tangisnya.
Dalam tangisnya, namun beliau seperti masih tak putus harapan. t pak jhoni dan warga sekitar mencoba berbgai cara untuk menyelamatkan moses, mengguncangkan tubuh, CPR, memberikan nafas buatan, Hingga memposisikan terbalik ( kaki di atas , kepala di bawah).
Tampak air , keluar dari hidung dan mulutnya, aroma minuman bekas semalam juga tercium.

Melihat itu , pak jhoni menykinkan warga lain bahwa masih ada harapan, walaupun bebrapa warga sudah meyakini bahwa moses tak tertolong lagi.
Saat beberapa orang mulai hilang harapan, namun beliau masih berusaha meyakinkan.
“ kuuuurr semangat” ( tradisi memanggil semangat atau jiwa seseorang).

Aku seperti terenyuh melihat pak jhoni, yang begitu peduli,
Hingga percobaan terakhir, bercak darah mulai terlihat mengalir, dari mulut dan hidung moses.
Terlihat tangis pak jhoni mulai terhneti, sambil tangannya menggapai pergelangan tangan moses, untuk mengecek nadi.

Dan untuk pertama kalinya , terlihat pak jhoni patah semangat
Seperti pasrah dan mulai ikhlas.
“Hemm anak aku,,”
Sambil mengelus rambut, dan mencium kening moses.
Menandakanmemang tidak ada lahi harapan untuk menyelamatkn moses, dan iapun dinyatakan telah tiada,
Entah kebetulan atau apapun itu,
Yang tadinya hujan terang, kini suasan mulai terasa berubah,
Angin bertiup kencang, suasana langi terasa gelap, disekitar terasa hening,
Benar-benar menggambarkan aura kematian,
Sebuah suasan yg Sangat terasa berbeda saat itu,menurutku.
Sendu, dan mencengkam.
Beberpa warga, terlihat bergegas, mencari beberapa batang kayu,
Dan tali dari akar, gunanya untuk mmebuat tandu darurat, bahkan melepas baju untuk di jadikan alas jasad moses,
Pak jhoni, dengan telapak tangannya mendakap kening perlahan mundur menjauh dari jasad moses,sedang.. Yupel menghampirinya dan memeluk beliau,
Mereka berdua terisak tangis sambil berpelukan.
Saat satu persatu warga beranjak meninggalkn lubu’, bersamaan di evakuasinya jasad moses dengn tandu darurat hasil krja sama warga.
Aku dan lain masih belum beranjak, mungkin shok,bingung, msih tak percaya dengan kejadian yg baru sja kami alami, begitu singkat,“apakah ini mimpi”
Baru saja tadi kami sama-sama tertawa bercanda.
Hanya sekejap mata,berbalik menjadi keadaan yang terasa tak karuan.

Sangat tidak karuan saat itu,
Terlihat dari tatapan mereka
Yang kosong, sudah pasti hampir sama yg mereka rasakan maupun yg kurasakan
Jenazahpun dievakuasi,
Dibantu warga yang berdatangan tadi.

Sulitnya medan yang di lalui tk meyurutkan meraka,
Walaupun harus memikul tandu secara bergantian,
Mengingat jalan yang kecil dan tidk dpt di akses kendaraan selain roda dua.
sesmpainya di BC,
Wargapun telah bnayk berkumpul, bahkan warga kampung sebelumnya juga sudah berdatangan.

Pak dusunpun mengintruksikan, kewarganya untuk membantu pengevakuasian jenazah hingga tuntas dan samapi rumah sakit/puskemas terdekat.
Bebrpaa prnagkat desa pun menghubungi, pos pos terdekat via HT, untuk dilakukan pemjemputan degan mobil ambulance,
Namun disayangkan tk menemui jawaban,

Hingga akhirnya warga sepakat, untuk memikul jenazah keluar desa, sambil menunggu bantuan datang,
Ada bebrapa warga yang berpendapat kasian jenazahnya , berlama lama, karena pasti akan d kirim ke luar pulau juga,
Paling tidak malam ini harus sampai kerumah sakit , utk mendapat suntikan pengawet jenazah.
Akhirnya kamipun berbondong bodong,
Mengantar jenazah,saling bergantian memikul tandu.

Kurang lebih 3 kilometer, perjalan yang sulit dan melelahkan tadi.
Bantuanpun tiba,
Bantuan mobil itu ternyata datang dari dusun tetangga,
Yang suka rela menjemput karean mendapat kabar lewat HT.

Jenazahpun kini berpindah kemobil, untuk selanjutnya di bawa ke rumah sakit terdekat ,
rombongan pun kembali ke dusun Y menuju BC dan rumah masing masing.
Setibanya kami di BC , keadaan masih cukup ramai,
Beberapa warnga terlihat membawa bingkisan, mulai dari kopi teh, gula, mie instan hingga beras, dan berbagi macm barng lainnya,
Juga terdapat sebuah wadah yang di sediakan bertujun utk menampung uang santunan,
Sepontan, BC yang kami tempati kini menjadi rumah duka,
Dan ternyata tradisi di kampung ini ,
Setiap warga yang mengalami musibah khususnya kematian,
Maka warga di sekitaran kampung,
Akan terus mendatangi rumah duka tersebut,
Selama 3 hari 3 malm, kadang hingga 7hari 7malam secara bergaantian, (bermalam dan pulang saat pagi)
Itulah sebabnya mereka yang datang masing” membawa bingkisan,
Dan uang santunan tersebut juga dinpakai utk opersional untuk mereka yang berjaga dari malam hingga pagi di rumah duka.
Tak smapai distu,
Dibagian belakng BC terlihat bebrapa warga menyiapakan dapur darurat sekaligus dapur umur , Juga bebrapa ibu ibu dan gadis mulai menyiapkan makanan , karena senbtar lagi malm tiba, secara bersam sama saling mengisi dan bantu,
Saat beranjak malam,
Warga serta pemuda kampung mulai berdatangan , cukup ramai malam itu.
Setalah makan malam,
Aku dan anggota lain lanjut berkumpul ngopi dan ada juga yg minum arak ( tradisi kampung) bersama warga sekitar,
Berbincang berbgai hal
Aku baru ingat walaupun suasana hari itu adlh hari pertama berduka ,
Namun malam itu tak satu pun orang yg membahas tetang kejadian tragis yg baru sja di alami tadi
Kami malah berbincang tentang kesan petama kedatangan kami di kampung ini, baik kesan warga terhadap kami maupun sebaliknya.
Entah itu sengaja atau tidak yang pasti,
Kami memang merasa bukan sedang dilanda duka waktu itu

Malam semakin larut,
Bebrapa ad yang pulang kerumah,
Beberap yg tersissa sebagian di dlam aula mulai menyiapkan tempat beristirahat dengan berbekal selimut dan alas karpet seadanya, begitu juga yang mnginap di PUSTU
Kami membagi kamar, karena ada dua kamar,
Aku dan angggota BC menyatu di satu kamar (sebagian menginap di aula)
Dan kamr yg satunya lagi di isi, oleh 2 orang ibu ibu dan 2 orang gadis yang bertugas membantu, persiapan konsumsi selama hari
Berduka.
Kuperhatiakan orang yang sudah terlelap meskipun tidur seadanya dan saling berhimpitan, mereka tetap antusias utk menemani kami disini,

Setelah bersih brsih di kamr mandi,
Aku kembali kekamar,
Mulai berbaring dengan rasa lelah seharian ini.
Matapun mulai mengantuk , badan terasa seperti meriang , aku mulai memakai selimut dan perlahan memejamkan mata,
Namun saat memejamkan mata ,
Entah mengapa, aku seperti sedang berada ditangah ombak, seperti disirami air dengan jumlah banyak, kemudian disusul dengan pemandangan sebuah telaga, yang mana airnya berputar pada satu titik yang menbentuk lubang besar, airnya begitu keruh ,
putarannya begitu kecang dan pendenagaranku di penuhi suara teriakan seperi suara orang ramai yg sedang berkumpul, itulah yang aku rasakan saat mata terpejam.
Kubuka kembali mataku,
Namun bayangan pusaran air dan suara teriakan tak juga hilang dari kepala,
Kutarik nafas panjang, kemudian melafaskan beberapa bacaan, dan kupaksakan diri untuk tidur,
Entah berpa lama aku mengulang ulang hal itu,
Hingga akhirnya aku terlelap.
Intruksi dari pimpinan Proyek sementara waktu proyek di offkan dalam waktu seminggu kedepan, hingga selsai prosesi adat di lakukan.

Oh ya , dikampung ini,
Ada beberapa hal atau kejadian yang biasanya mengharuskan dilkukannya prosesi adat,
Salah satunya apabila ad kematian tidak wajar contohnya seprti kejadian yang baru saja di alami salah satu anggota kami.
Siang ini, di BC tidak ada kegiatan apa”
Yg kami lakukan hanya menunggu karena setiap anggota/orang yang bersangkutan di TKP tidak di izin keluar kampung,hingga prosesi pengadatan dilaksanakan
Bersyukur,
Ada saja orang yang datang dan menemani kami, di BC.
Ya setidaknya membuat kami mersa tidak stuck di BC,
Kadang juga kami yang berkunjung sekedar ngopi, ngobrol atau minum bersama dirumah warga sekitar.
Malam ke3 seingat ku,
Dan kejadian menjelang tidur di mana
Pendengaranku terasai ramai dengan teriakan, hingga pusaran air masih saja membayangi.
makin hari , semakin menjadi
Hingga kadang dada merasa sesak sekali,
Yang parahnya lagi, perasaanku seperti ada yang menuntunku untuk pergi menuju Lubu’.
Seperti jiwa yang terpanggil dan berfokus pada itu itu saja
Aku merasa , ini semua mulai tak wajar.
Kuputusk untuk menceritakan ini,
Pada rekanku yang lain.
Dan ternyata,
Mereka juga merasakan hak yang sama,
Tapi mereka tak mau menceritakan kepada siapapun,
Mengingat pantangan, yang sebelumnya pernah aku ceritakan.
Keesokan harinya.
Saat berkumpul, seperti biasa diteras,
Aku menceritakan ini semua pada seorang warga, yaitu pak Badak.
Pak badak,
Adalah seorang pemburu, biasanya berburu dimalam hari.
Kenapa di panggil pak badak, karena sosok pak badak di kenal sebagai sorang yang kuat,
Sesuai dengan tampilannya yang sangar dan kekar,
di tambah beliau yang tampak jarang sekali memakai baju sehari harinya termasuk saat berburu.
Lewat pak badak, aku b mendapatkan beberapa
Cerita tentang, sisi lain Lubu’
Beliau bercerita , orang tuanya dahulu
Mengatakan lubu’ itu, itu tak selebar itu ,
Hanya pasir dan dengan sebuah lubang dintengah, menurut cerita orang tua dulu
Lubang itu tembus hingga kampung sebelah.
Menurut ceritanya dahulu, di kampung itu ada aliran sungai, yang biasanya banjir saat hujan,
Dan tiba tiba di tengah aliran sungai terdapt pusaran air.
Fenomena itu mengundang penasaran orang katanya, kemudian pernah ada serorang tokoh adat yang melempar sebuah kelapa pada pusaran, dan kelapa itupun lenyap, didalam pusaran tadi,
Ternyata, air tersebut mengalir ke arah lubu’ tempat kejadian, hal itu di ketahui,
Lewat kelapa yang muncul pada lubu’ sedangkan di sekitarnya tidak ada pohon kelapa ,
karena hanya di kelilingi hutan ,dan secara bersamaan lubu’ yang tadinya hanya hamparan pasir pun menjadi banjir dengan air,
Hingga saat ini.
“ sebenarnya kami menyesalkan kejadian ini, tapi ya sudahlah, yang terjadi tetaplah terjadi”

“ salah kami juga, kurang memantau ,
Anak anak kami”

“ anak- anak, generasi baru mana tau sejarah , tempat ini yang sebenarnya”

Kata pak badak.
Aku dan yang lain melongo, mendengar kata-kata pak badak.

Pak badak mealnjutkan kembali ceritanya ,
Sebenarnya tempat itu memang angker, kepala adat sudah pernah mewanti-wanti
Dan mengingatkan ada berapa orang yang tidak di perbioleh ke lubu’ antara lain
permpuan bila sedang haid dilarang mandi di situ dan seseorang yang sedang hamil (termasuk suami dari orang yang sedang hamil)
Dan pantangan itu pernah terbukti
Beberap tahun lalu ,
Ada seseorang yang mencari ikan di sana,
Sedangkan istrinya sedang hamil,
Saat kembali kerumah, malam harinya tejadi sesuatu yang tak di inginkan pada sang istri ,yang tak di sebutkan pak badak, secara jelas yang dilanjutkannya dengan istilah tertentu dalam bahasa daerah setempat.
“ ayok bang, ganti pakain, kita lanjut cerita di rumah pak adat”
Seru pak badak.
Aku dan salah satu rekan pun beranjak pergi,
Menuju kerumah tokoh adat yang bertempat, di kampung S.
Sesampainya disana,
Kebetulan seklali ketua adat (pak Amin)
Baru saja tiba dari kebun,
Dan kamipun duduk bersama , sambil basi basi , pak badat menyampaikan apa saja yang akau ceritakan tadi,
Karena kendala pendengaran dan bahasa
Pak badaklah yang menajdi mediator kami waktu itu.

Setelah panjang lebar pak badak bercerita,
Akhirnya pak Amin pun mulai, menjawab dan bercerita,
Lewat terjemahan
Cerita pak Amin dan pak badak , sam persis
Termasuk larangan bagi orang yang bepegian ke lubuk,
Tenyata pak Amin juga sudah mengusut, siapa saja yang pergi besama kelmpok kami di waktu kejadian.
Kata pak Amin,
Ada satu gadis yang saat itu sedang haid, saat kami mandi disana
Dan disini
Pak Amin mengungkapkan
Apa saja yang terjadi,
Secara detail, mulai sejarah dan apa saja sebabnya secara suprantural,
Dan disini
Pak Amin mengungkapkan
Apa saja yang terjadi,
Secara detail, mulai sejarah dan apa saja sebabnya secara suprantural,
Dan disini
Pak Amin mengungkapkan
Apa saja yang terjadi,
Secara detail, mulai sejarah dan apa saja sebabnya secara suprantural,
Tempat itu adalh sebuah singga sana, dan ditempati sosok makluk ,Yang digambarkannya berwujud seperi
Kura-kura , spesifiknya lagi yaitu berwujud
“ labi- labi” / bulus,
Namun berkepala , kaki tangan menyerupai manusia betelanjang tanpa pakaian, dengan kemaluan yang berada tepat didada.
Dua sosok itu sepasang dengan tubuh yang besar , jantan dan betina, dan di kawal prajurit kereil yang di ikat seperti kain merah dikepala
Namun yang memimpin di singgasana itu adalh sosok yang betina (ratu)
Dahulu sekali saat pak Amin diangkat menggantilkan tetua kampung sebagai ketua adat, sosok ratu pernah mendatangi pak Amin dalam mimpi, mengajaknya beliau ke singgasana dan menawarkan pak Amin untuk menikahinya.
Namun pak Amin menolak, dan bernegosiasi
Bahwa mereka hanya mebangun hubungan sebatas suadara saja, sampai saat hari diman kami bercerita.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Mirip Ayah

Mirip Ayah Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @mirip_ayah

Dec 30, 2022
—-PENJAGA “ LUBU’ “—-

Race in peace MOSES
Race in love
Sorry

THREAD HOROR

((A thread))
KISAH NYATA
Sumber; pegalaman pribadi
Ilustrasi :@Google

#bacahorror #borneo #malaysia #horor #truestory
@IDN_Horor
@bacahorror_id
@ceritaht Image
Beberapa hari ini bosan banget,
Dikerjaan.
Ada waktu senggang, aku isi dengan nonton @YouTube .
Dan nggak sengaja ngeliat film film horor malaysia dan thailand.
Aku sebnarnya orang yang penakut sama genre horor gini, tapi karena aku hobi banget sama yang berbaukultur gitu.
Karena film thailand dan malaysia rata rata kental banget sama kearifan lokalnya dan cerita yang mengangkat kisah kehidupan yang benr bner terjadi di kalangan masyaraktnya , membuat aku teertarik buat noton dan nonton, sampai akhirnya aku mikir, dan ingat cerita horo yang
Read 263 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(