i tried so hard to not make a comment about this tapi melihat QRT twit ini, ada bbrp observasi yg menarik:
- "Nuruls" itu emotionally charged. a pejorative term yg berasal dari upper (cultural) class urban women utk merujuk ke kabupatencore newly middle-class hijabi kpop-avi---
---tapi masalahnya broooo nurul is a very common name, and the associated status downgrade with regard to the name itu beneran jahat wkwk
ada anger di sini. which we can see di QRT. mbak menthel ini blunder, terus diquot-twit marah karena dipandang sebagai tribal enemy
garis culture war-nya jelas: banyak yg ga terima dipanggil nurul atau merasa terhina dengan meme "mbak janjiw" dari dulu. Anecdotal evidence gw punya.
there's a lot of repressed anger over this, cuman karena produsen-budaya itu biasanya orang2 urban, jadi susah jg untuk ngelawan
i don't have a horse in this fight, but maybe it's not (just) about SH atau bullying or whatever, tapi ttg perang status
therefore: mockery/hinaan atas header si fafa itu adalah "the straw that breaks the camel's back". Add justifikasi bullying, and the powder keg explodes.
this helped explain why so many people are so angry and so quick to take sides btw, dan kenapa banyak yg lebih-marah kepada satu hal dan kurang-marah kepada hal lain
unclear moral principles karna sometimes it's not what it seems
QRT-nya ada bbrp yg bilang ya gw nurul we gang gang terus bikin header sendiri yg mirip dgn itu apakah debate bahwa blio itu a Bad Person matters?
less than one might think! karena pain point bukan di sana. there's enough ammunition and bad actors here untuk berantem selamanya.
3. pasukan yg berantem itu lumayan #diverse dan nggak bisa di-cleave upon the usual culture lines
ada anak alter yg ngejek mba amanda lah, apalah, pokoknya dari kmrn gw liat random bgt.
this is because it's a virtual riot. banyak yg cuman pengen ngejarah dan ngebakar.
[warning: gibberish]
kakofoni identitarian ini menujumkan hiperstisi egregor2 mengerikan yang baru akan bangun; pseudo-flynn effect membuat fractal woke-ing up pada setiap subkultur, pencampuran memeplexes, metastasi thotborders baru bagi para relative culturelet indonesia
4. lanskap romansa modern intrasex_al competition get shot in the head die in a fire gutted alive with burning coal, etc
5. jika "nuruls" itu signifier dari amorphous psychographic group of [mba2 dengan perilaku berstatus rendah seperti membeli seblak ceker, soju halal, dan hal2 cringe lain], maka kejadian ini menambahkan konteks ketegangan sosbudhankampargoy pada signifier tsb. act accordingly
6. someone dm'd me terus menawarkan hipotesis baru: psikoanalisis dari specific type of low/mid-SES former nuruls; yang-masih-terlalu-dekat-dengan-penggambaran-tsb mungkin malah yg paling punya contempt.
not sure of this theory, mostly karena gw udah terlalu bela satu pihak---
---and i don't want to do that karena gw centrist scum,
tapi dari sini jadi inget teori countersignalling. apa itu.?.
Conway's Game of Life: sebuah gim cellular automata dengan peraturan tertentu yg simpel, tapi bisa menghasilkan pola2 yg rumit
peraturannya ga usah dibahas di sini, tapi intinya, budaya kita juga ada peraturan simpel, yaitu "jangan sama ama yang sono"
old money membedakan dirinya dengan OKB lewat difficult-to-acquire taste, understated riches, tax evasion (eh?), moderation, dan properti luar negeri
ketika ada dua kelompok budaya yang berdekatan, kadang2 malah mereka saling membenci
kenapa? karena yang "lebih atas dikit" nggak mau disamakan sama yg "di bawahnya dikit"
makanya harus mensinyalkan. pake apa? fashion, perilaku, penggunaan bahasa... banyak cara
gw sendiri jg jujur bisa dituduh melakukan counter-counter-signalling. proper smart guy would use proper grammar, struktur kalimat,...
tapi gw <memisahkan> diri dengan kubu CorpoSpeak linkedin dgn bahasa yg lebih liar, penggunaan lowercase,
selain memang lbh indah jg bagi gw
ada skit lucu soal ini
Obviously this all isn't a defense of such-and-such act, nor does it lessen anyone's culpability. One cud be happy to just notice things in a similar way that the ukr war provided a priceless trove of videos and materials that can showcase how a modern land war is waged
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kalo cabang PHD di indo itu isunya lebih "ya motif ekonomi aja, umr kecil, nyari kerja susah, dsb."
Terus asal organisasi PHD dari mana? Well, ada persatuan silat tertentu yang didirikan sebagai upaya agar silat bisa diajarin ke non-bangsawan, nah terus,
(image random aja 😉)
nah terus persatuan silat ini nilai-nilainya kurleb ttg jadi "kesatria", bisa dibaca di bawah. This will be relevant later on.
Katanya: "di Jatim ormas pe pe [oren] ga begitu kuat pengaruhnya. Instead, persatuan inilah yang hampir di tiap desa/dusun sampai ada gapura logo"
Toktok shop ditutup bukan buat bela pedagang tanah abang lmaooooooooo they don't care about wong cilik. Plausible casus belli aja itu, half-astroturfed.
Alasan sebenernya ya sh*pee dan GoT0. Trx # turun, biaya logistik makin mahal (terutama untuk shope gratis ongkir/toped plus),
seller pada pindah lapak, dst yang semuanya menyebabkan risiko harga saham makin melantai even lower than the current abysmal prices.
Ngejaga agar bank jago/future iteration of gopay/SeaBank bisa berdiri dengan kuat, jadi pondasinya ga boleh goyah terlebih dahulu.
Mau mau aja dikibulin cerita sedih yang biang keroknya udah dari dulu ada yaitu shop33 dan top3d
Btw also dari dulu, UMK juga sulit untuk bersaing di online marketplace karena di dua platform itu, pabrik/importir besar/usaha menengah jg bisa buka lapak dgn lower prices.
"Kenapa jelek banget style animasinya? Jijik. Ga ekspresif."
Disney punya alasan sbb:
- Semua 5 film terakhir yg live action itu massively profitable.
- Lion king adalah pertaruhan disney: Bisa gak binatang pun dibikin live action? Ternyata bisa, $1 miliar profit.
more below
i've never even watched any of them other than the lion king (dan itu ngikut temen)
but SOME PEOPLE watched them. whom? idk. nanti kalo udah ketemu jawabannya gw post.
i think lion king was soulless, & technically unimpressive despite the budget.. but it was a cash machine.
ada gaya live action disney yang lebih ekspresif: dumbo dan jungle book.
but Dumbo was a smaller project + directornya Tim Burton (aman utk creative direction tapi ttp profit)
meanwhile jungle book was in the beginning (2016) of live action remakes; disney had to make it good
Itu lomba2 dari perusahaan besar juga kadangkali berfungsi ganda sebagai alat ngumpulin ide iklan, ide app atau fitur app baru, marketing research gratis kalo inhouse-nya nggak sebagus unilever, dst dll. Makanya ada klausul "semua dokumen yg disubmit jadi milik kami" 🧐