Halo guys sebelum aku lanjut, aku tau ini akun kecil tapi aku berusaha memberi yang terbaik😺 tolong dukung aku yaa dengan cara rt, like, komen atau share. Selamat membaca 🖤
Kisah kelam yang belum selesai menyisakan kisah mistis dan tragis bagi warga Desa Salangkarangan. Tumpah darah, jerit tangis dan ketakutan menjadi satu kesan untuk Desa Salangkarangan.
Sejauh mata memandang hanya membuahkan satu ingatan yang tidak bisa dilupakan seluruh warga di Desa Salangkarangan.
Manusia bak hewan buas yang rakus yang membuat Desa Salangkarangan menjadi tempat yang menyedihkan. Jauh ketika peristiwa yang naas menghilangkan semua nyawa warga desa tersebut.
***
Dharmawangsa Panji Adiguna
***
Bak desa yang tidak ada kehidupan. Desa Salangkarangan sudah lama ditinggalkan oleh penduduknya setelah berulangkali terjadi kejadian yang keji seperti masa silam bagaimana awal malapetaka di desa tersebut terjadi.
Kelahiran Panji yang merupakan titisan Prabu Sangkalangit membuat gempar Desa Salangkarangan.
Puluhan tahun silam setelah kelahiran Panji membuat ayah dan ibu Panji meninggal karena harga yang harus dibayar ketika membesarkan Panji.
Namun, karena kelahirannya Panji lah yang menjadi kunci untuk menutup kisah kelam di masa lalu.
Sejak meninggalnya kedua orang tua Panji, ia hanya tinggal bersama kakeknya yaitu Ki Sangki. Panji belajar banyak makna kehidupan bersama Ki Sangki.
Dan Ki Sangki adalah orang pertama yang memberitahu kepada Panji bahwa Panji adalah titisan dari Prabu Sangkalangit. Di usia Panji yang masih menginjak usia 20 itu harus menanggung beban tanggungjawab besar atas luka masalalu yang masih tersisa di Desa Salangkarangan.
***
Teror Segara Getih
***
Malam dimana biasanya Panji dan Ki Sangki membuat anyaman rotan untuk berjualan ke pasar terganggu karena ada firasat buruk mengenai Segara Getih. Tempat yang sudah ditutup lama oleh Prabu Sangkalangit kini terbuka kembali.
Entah siapa manusia yang bisa membuka kembali tempat tersebut.
“Panji…kemari ada sesuatu yang ingin kakek bicarakan.”
Tanpa berselang lama Panji menemui Ki Sangki, ”Ada apa Kek? Ada yang bisa Panji kerjakan?”
“tidak nak ini soal firasat kakek mengenai Segara Getih-
sepertinya ada manusia yang berani menginjakkan kaki lagi kesana.” Panji yang belum mengetahui apapun tentang Segara Getih itupun dibuat bingung oleh firasat Ki Sangki.
“apa hubungannya dengan Segara itu kek? Apa yang harus Panji lakukan?”
“esok datanglah kesana bersama Arya untuk membuktikan apakah firasat kakek benar terjadi atau tidak nak.” Tanpa berfikir panjang Panji pun paham apa yang dimaksud kakeknya itu.
Sebelum mempersiapkan diri untuk keesokan hari nya Panji selalu melakukan semedi untuk keselamatan dirinya. Tak jarang pula Panji selalu ditemani Arya saat semedi. “ T..Tuan Panji..” suara yang Panji kenal dan sudah melekat di telinga nya, membuyarkan konsentrasinya.
“jangan panggil tuan, kenapa Ar tumben memanggil aku sewaktu aku semedi.”
“aku memiliki firasat buruk tentang Segara Getih, aku melihat akan terjadi sesuatu yang terulang seperti di masa silam Pan.”
“aku sudah mengetahui itu dari Ki Sangki semalam, firasatmu sama seperti Ki Sangki.”
“apa yang harus kita lakukan Pan?”
“kakek meminta kita datang esok hari untuk memastikan.”
Percakapan antara Panji dan Arya yang diakhiri dengan rasa penasaran diantara keduanya. Apakah yang akan Panji dan Arya lakukan ketika sampai di Segara Getih masih menjadi beban untuk pikiran Panji saat ini.
Keesokan paginya disambut dengan suara motor Arya yang barusan terparkir di depan rumah Ki Sangki. “sudah siap kamu Ar, pagi sekali kamu kesini,” tanya Panji kepada Arya. “Ki Sangki yang menyuruhku kesini pagi-pagi.”
Sebenarnya Panji belum paham betul tentang Segara Getih, tetapi Ki Sangki pasti memberikan jawaban atas pertanyaan Panji. “Panji aku sudah siap, sepertinya ini akan menjadi tantangan berat bagi kita,” Arya yang selalu berapi-api ketika mendapatkan tugas itu tampak antusias dan
tidak sabar untuk segera berangkat ke Segara Getih.
“Panji, kakek menitipkan ini untuk kamu ini bisa menjaga kamu dari makhluk apapun yang ingin menyerang kamu.” sambil memberikan bungkusan berwarna hitam kepada Panji. “Ini apa kek?” tanya Panji kepada Ki Sangki.
“itu adalah kalung merah delima peninggalan satu-satunya dari Prabu Sangkalangit yang sudah turun temurun kakek jaga, sekarang itu adalah milik kamu batu itu telah menemukan penerusnya.”
Seperti tanggungjawab besar yang harus Panji bawa ini adalah pertanda bahwa Panji harus cepat menyelesaikan tugasnya. “Kek doakan Panji dan Arya semoga kami bisa segera menyelesaikan permasalahan ini.” Panji dan Arya bersalaman kepada Ki Sangki dan bergegas mengendarai motor Arya
untuk menuju ke Segara Getih.
Disepanjang perjalanan Panji dan Arya hanya saling diam karena memikirkan apa yang akan dilakukan setelahnya sampai ke Segara Getih. “Pan aku ingin mengatakan sesuatu,” Arya membuka pembicaraan antara Panji dan Arya. “Katakan saja Ar ada apa?”
tanya Panji kepada Arya. “aku sengaja mendahului ke Segara Getih untuk memastikan keadaan malam tadi dan benar saja firasatku, aku melihat sekelompok orang berjubah hitam yang pergi meninggalkan Segara Getih, untung saja mereka tidak melihatku.”
Informasi dari Arya tersebut sudah membuktikan satu hal tentang kebenaran firasat Ki Sangki tentang tempat tersebut. Panji harus segera menyelesaikan ini. Tak terasa sudah sekitar 1 jam mereka menuju ke Segara Getih dan sudah terlihat jembatan menuju hutan-
yang menjadi satu dengan Segara tersebut.
“motornya kita parkir disini saja ya Pan, aman.” Arya memarkirkan motornya di balik pepohonan dan rerumputan yang sulit diketahui orang lain. Panji dan Arya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Segara Getih.
bersambung part 2...
Halo guys sebelumnya maaf yaa untuk part 1 sampai disini aja nih part 2 pastinya bakal lebih seru, mohon dukungannya yaaa...
Salam hangat -M
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Izin tag & bantu rt:
@IDN_Horor @bacahorror @ceritaht @Penikmathorror @bagihorror @benbela @diosetta @siskanoviw @creepylogy_ @nasura2101 @tanyademit @wallensky10 @netrasandekala
Selamat malam para pembaca!
Sesuai janji, malam ini saya upload cerita baru lagi. Kisah ini saya dapat dari salah satu kerabat saya yang mengalaminya secara langsung. Tragisnya hubungan asmara karena terhalang restu orangtua.
Sebelum lanjut, bagi yang belum follow bisa follow terlebih dahulu, ya!
Mohon supportnya dengan cara like/rt/qrt/komen/share. Terima kasih!
Untaian benang membawa Panji sampai pada takdir yang ditentukan.
Izin tag & bantu rt :
@IDN_Horor @hororstories @bacahorror @bagihorror @ceritaht @C_P_Mistis @benbela @tanyademit @wallensky10 @Lakonstory @dzaki8613 @saujanastory @creepylogy_
Kembali lagi bersama cerita Wangsa Warih Ningrat. Tinggal beberapa bagian lagi cerita ini tamat, boleh dong bantu support dengan cara follow/rt/qrt/like/komen. Bisa juga follow akun Karyakarsa saya untuk cerita lebih menarik!