... Profile picture
Apr 26, 2023 149 tweets 28 min read Read on X
Kota.P, 20/03/2003 Kamis Respati atau menurut kalender Jawa saat ini 16 Suro 1936, Kemis Kliwon.
Menjadi saksi betapa menderitanya aku malam itu.
Seseorang yang seharusnya dapat ku percayai, kini malah menjadi sosok yang paling ku takutan.
Aku Yanti, begini kisah ku.
#hororstory Image
Yuk di ramaikan, udah lama ga update hehehe.
Abis milih milih cerita nih 😁
Kemarin beberapa hari nemu 1 makhluk dateng, dia berbagi kisah yang menurut ku sedih bgt dan ada banyak sekali pengalaman yang bisa kita petik jd.
Selamat baca #horor #storyhoror #kisahhoror #horornyata
Nama ku Yanti, usia ku saat ini 15 tahun. Aku anak ke4 dari 5 orang bersaudara, aku hidup di keluarga yang kurang mampu. Kami tinggal di rumah kontrakan kecil yang hanya memiliki 1 kamar tidur, sehingga membuat aku dan ke4 saudara ku lainnya harus tidur berdempetan di ruang tamu.
Sedangkan adik ku yang paling kecil, berusia 8 bulan tidur bersama ibu dan bapak. Aku tidak melanjutkan sekolah dan harus bekerja menjadi pembantu disalah satu rumah orang kaya di kampung ku untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami, karena ayah ku tidak bekerja tetap.
Namun aku dan saudara ku serta ibu ku tidak pernah mengeluh, kami terus menjalani hari dengan penuh kehangatan. Suatu ketika aku terbangun karena mendengar suara pertengkaran ibu dan ayah dari kamar, aku membuka mata dan hendak bangun melerai nya.

"Husstt" Ucap kakak ku Nur-
sambil mengacungkan jari telunjuknya ke mulut.

Aku pun hanya bisa menganggukkan kepala lalu kembali tiduran. Tak lama terdengar suara benda pecah dan di iringi suara tangis dari adik ku yang masih bayi.

Pranggg

Oee oee oee

Tak lama terdengar suara gagang pintu disentuh dan-
di buka, aku dan kak Nur kembali pura-pura tertidur kembali sambil mengintip. Ku lihat ayah berjalan membawa tas besar menuju pintu, dan tak ku sangka itu menjadi hari terakhir aku melihat ayah ku pada pagi hari itu. Karena setelahnya, ia tak pernah terlihat lagi.

Tak lama ibu-
menggoyangkan badan ku dan yang kakak lain nya, untuk bangun dan menyiapkan sarapan. Aku dan kakak ku lainnya pun bangun dan bergegas melaksanakan tugas kami, ada yang menyapu rumah atau pun memasak dan mencuci pakaian. Setelah masakan matang, kami pun segera sarapan bersama.
Aku memberanikan membuka obrolan pada ibu

"Bu, ayah kemana?" tanya ku

Ibu menghentikan sejenak kegiatan makan nya, lalu kembali makan sambil berkata

"Ayah dapat pekerjaan di kota, mungkin akan kembali agak lama. Sudah cepat makan dan bersiap kerja" ucap Ibu dengan mimik wajah-
aneh saat itu bagi ku. Kami pun makan dengan tergesa-gesa dan segera mengantri untuk mandi lalu berpamitan untuk kerja. Saat sedang berjalan tiba-tiba saja dari belakang

"Yan tunggu" teriak kak Nur

Aku menoleh dan memperlambat langkah ku, kami pun berjalan bersama sambil-
berbincang-bincang ringan, hingga tiba-tiba kak Nur berkata.

"Yan, kira-kira kalau pacar ku melamar ku dalam waktu dekat apa ibu bapak akan setuju ya?" ucap Kak Nur

Aku menoleh kaget menghadapnya

"Siapa tarjo? Kamu yakin mau menikah sama dia?" ucap ku yang tak yakin itu.
"Iya yakin, lagi pula ia sudah berubah kok. Pokoknya aku bakal tetap menikah, aku sudah capek Yan kerja terus menerus begini" ucap kak Nur.

"Yasudah di coba saja" ucap ku, dan berpamitan masuk kerumah majikan ku.

Saat berjalan masuk aku terus memikirkan, gimana bisa kakak ku-
menikah dengan seorang pemuda yang di kenal sebagai dukun cabul itu.
Aku takut kakak ku mengalami sesuatu yang aneh di kemudian hari nanti. Namun jika itu sudah menjadi pilihannya mau diapakan lagi, sebab kak Nur adalah wanita yang cukup keras kepala. Aku pun melanjutkan kerja ku
Hingga tak terasa sudah 40 hari bapak pergi meninggalkan rumah. Pagi itu, tiba-tiba saja ibu berkata pada ku.

"Yan, nanti izin kerja dulu ya. Ibu mau titipkan adik mu adam" ucap ibu seraya menyerahkan adam ke dalam gendongan ku.

"Loh ibu mau kemana toh pagi-pagi gini?" tanya ku Image
"Mau ke pasar sebab nanti ayah mu pulang, ibu mau menyiapkan makanan untuknya" jawab ibu sembari terburu-buru dan pamit untuk jalan ke pasar.

Hingga akhirnya aku belum sempat aku melanjutkan pertanyaan ku, perihal ke anehan bagaimana ibu tau bapak akan pulang?
Karena bapak tidak
ada kabar sama sekali saat itu.

"Kak Melati,aku titip adek sebentar ya. Soalnya aku mau ke rumah majikan ku izin tidak bekerja hari ini" ucap ku pada kakak tertua ku.

"Loh emang e ibu kemana?" tanya nya

"Kepasar katanya bapak pulang" ucap ku.

"Yowes jangan lama-lama aku juga-
mau jalan kerja" jawab kak Melati

Aku pun bergegas segera jalan ke rumah majikan ku dengan terburu-buru. Jika kalian bertanya-tanya sejauh apakah pasar, jawaban nya lumayan jauh. Sebab pasar di daerah rumah ku hanya ada di hari Senin, Rabu,Minggu. Jadi orang akan ke pasar kota-
untuk berbelanja. Tak lama berjalan aku pun sampai di rumah majikan dan bergegas mengetuk pintu.

Tok
Tok tok tok

"Assalamualaikum permisi ndoro" ucap ku

"Ya" sahutan dari balik pintu dan tak lama pintu pun di buka.

"Tumben kau sudah datang Yanti pagi begini" ucap Ndoro Ratna
"A-anu Ndoro maaf, aku hari ini izin tidak bekerja. Sebab ada urusan di rumah yang mendesak" ucap ku menunduk dengan nada takut

"Yasudah tetapi gaji mu akan ku potong 100ribu" ucapnya lalu membanting pintu menutup nya kembali.

Aku hanya bisa terdiam sambil ber istighfar saja,
karena majikan ku memang dikenal dengan kepelitannya. Aku segera berlari pulang, sesampainya di rumah kak Melati langsung menyodorkan si kecil untuk ku gendong dan akhirnya ia pamit berangkat bekerja. Rumah majikan kak Melati dan kak Nur lah yang paling jauh sehingga terkadang-
mereka tak pulang kerumah setiap hari. Aku pun segera menyelesaikan pekerjaan rumah sambil menggendong adik ku, dan membuatkan air tajin untuk nya menyusu lalu menidurkan nya. Dan tak menyangka aku pun ikut ketiduran hingga tak terasa

"Dek bangun" ucap seseorang membangunkan ku.
Ku buka mata ku dan ku lihat ternyata itu adalah kak Nur.

"Kok udah pulang kak?" tanya ku

"Aku izin pulang cepat karena besok libur. Oh ya kata kak Melati hari ini bapak pulang ya?" tanya nya.

"Iya kak, ada apa nampak nya kamu seneng sekali?" tanya ku.

"Ya soalnya kangmas ku-
mau menghadap bapak buat melamar" ucapnya sembari tersenyum.

"Yowis sana makan siang, aku bawa makanan" ucap kak Nur.

Aku pun bergegas bangun keluar kamar ibu menuju dapur. Ku lihat di rak piring tertata beberapa kue kue an dan juga ayam goreng. Aku langsung mengambil beberapa-
kue dan menyendok nasi lalu mengambil ayam goreng itu. Berjalan menuju ruang tamu untuk makan.

"Suwun ya kak, enak ini" ucap ku

"Sama-sama makanya cari majikan yang baik dong" ledek nya.

Aku pun makan sambil mengobrol dengan kak Nur hingga tak lama ibu ku pun pulang. Aku dan-
kak Nur membantu ibu membawa belanjaan ke dalam rumah. Ibu suruh kami siangi sayur dan yang lain nya untuk masak.

"Banyak sekali bu belanjaan nya, kaya mau hajatan saja" ucap kak Nur

"Bapak pulang nanti malam, ia pasti rindu masakan ibu" ucap ibu.

Kami memasak dan mlm pun tiba
Kak Melati, Mas Angga, Kak Nur dan aku duduk di kursi diruang tamu sambil memandangi ibu yg sedari tadi menggendong adik mundar mandir tak jelas menunggu kedatangan ayah. Ku lihat jam sudah pukul 10 malam, mas Angga pun berkata
"Sudah boleh makan belum bu? Aku sudah mau mati ini"
Belum sempat ibu menjawab tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Ibu mengintip dari jendela dan tersenyum, lalu menyerahkan adik ku ke dalam gendongan ku baru ia membuka pintu.
Ibu langsung menyuruh masuk dan ternyata itu bapak ku dan seorang lagi di belakang nya yang membuat kami-
heran. Karena tarjo ada bersama bapak

"Loh mas kok sama bapak?" tanya kak Nur pada kekasihnya

"Sudah jangan banyak tanya. Bapak restui. Kalian, suruh mas mu masuk buatkan kopi" ujar bapak

Kak Nur pun tersenyum ceria lalu lari kedapur membuatkan kopi, sedangkan ayah dan ibu-
masuk ke dalam kamar. Entah berapa lama mereka mengobrol tiba-tiba ibu keluar membawa sebuah kantong plastik hitam di tangan nya. Ia membawa nya ke dalam dapur, lalu beberapa menit kemudian keluar kini membawa mangkok di tangan nya.

"Ayo semua kita makan, maaf ya tarjo disini-
enggak ada meja makan" ucap Ibu sambil tersenyum dan menata makanan di atas karpet diruang tamu.

Aku dan kakak ku pun duduk memutar, kami tak sabar untuk menyantap makan malam yang sedari tadi sudah kami tunggu. Cacing cacing diperut rasanya sudah memberontak demo. Aku amat-
ngiler karena melihat semangkuk soto di ujung sana.

"Bu aku mau bu soto nya" ucap ku

"Enggak boleh, ini punya mas mu" ucap ibu melotot kan mata nya, lalu kasih soto itu pd mas Angga

"Wlee buat ku, makasih bu" ucap mas Angga

Aku cemberut dan memaksa minta soto hingga suasana-
menjadi ramai.

"Sudah sudah makan yang lain itu bapak beli buat mas mu,karena ia suka sekali soto" ucap bapak melerai.

Entah mengapa aura bapak membuat ku tak berani melawan perkataannya sehingga aku pun makan yang lain nya. Sampai akhirnya suasana makan selesai dan tarjo pamit
Kak Nur mengantarkan kepegian tarjo hingga keluar rumah, di dalam rumah aku membersihkan bekas makan bersama kak Melati. Mas Angga mulai menggelar kasur untuk kami semua tidur.

Saat aku dan kak Melati selesai mencuci piring, ku lihat mas Angga sedang tertidur duluan.
"Dek aku juga tidur duluan ya" ujar kak Melati

"Iya kak" ucap ku yang tak bisa tidur ini, ku pilih menyetel TV tabung ku dengan volume pelan.

Beberapa saat kemudian kak Nur pun pulang

"Jangan lupa matiin TV nya nanti aku tidur duluan" ucapnya lalu tidur.

Aku yang masih asik-
menonton televisi pun melanjutkan nonton, ditengah asik menonton sayup-sayup aku mendengar suara percakapan bapak dan ibu

"Gimana pak? Berhasil" tanya ibu

"Kamu yakin Angga yang jadi korban?" jawab bapak

"Mau gimana hidup begini terus aku capek pak" ucap ibu

Tak lama dari-
situ tiba-tiba saja terdengar suara krikil berjatuhan di atap rumah ku.

Trak
Trak trak

Bapak keluar kamar, dan berkata

"Belum tidur? Tidur sekarang!" ucapnya dengan nada dan wajah marah

"Iya Pak" kau mematikan TV lalu berjalan menuju ujung kasur dan menutup muka dengan bantal
sambil mengintip sedikit, ku lihat bapak mematikan lampu rumah, seketika ruangan gelap. Namun samar samar terpancar sedikit cahaya dari kamar ibu bapak yang terbuka. Sayup sayup aku mengintip dari sela bantal kecil. Ibu bapak duduk menghadap ke sudut pintu, lalu mengangkat tangan
diatas kepala dan melipatnya. Ibu berkata entah pada siapa di sudut ruang gelap itu

"Nyai ku persembahkan anak laki-laki ku, untuk menjadi pendamping mu"

Tak lama setelah ibu berkata begitu, tiba-tiba saja muncul sebuah sosok dari kegelapan itu. Sosok yang amat menyeramkan
seorang wanita tua dengan kebaya berwana hijau berambut putih panjang, tangannya merentang kesamping memegang selendang nya. Ia mengenakan sebuah mahkota emas di kepala nya. Ia berjalan di sudut kegelapan memegang kepala ibu dan bapak ku. Lalu kemudian berjalan ke arah mas Angga
sosok itu menundukkan badan nya membisikan sesuatu entah bahasa apa aku tak tahu. Aku seperti mendengar seperti bahasa Sunda saat itu, tetapi karena aku orang Jawa jadi aku tak mengerti artinya apa.
Saat sosok itu selesai mengucapkan itu tiba-tiba saja mas Angga duduk.
Tak lama ia berjalan menuju kamar ibu berdiri diantara pintu tepat di sikring lampu, dan di susul oleh makhluk itu ia melayang masuk ke kamar itu, dan berbalik ke arah pintu dan menengok ke arah ku. Kemudian, ia tersenyum menyeringai.
Bibir nya lebar,senyum nya membentuk seperti-
bibir nya menyentuh telinga nya.
Deg deg

Jantung ini seperti berhenti seketika, nafas ini pun seperti tercekat.
Dalam hati aku berkata

"Apakah ia tau aku tidak tidur?"

Seketika, lampu kamar bapak ibu mati. Lalu seluruh rumah menjadi gelap. Ingin sekali ku bergerak namun tubuh-
ini terasa kaku sekali. Belum sempat aku bergerak atau bersuara tiba-tiba saja ku dengar suara teriakan yang kencang di dekat ku.
Suara itu memekikkan telinga dan suara teriakan yang nyaring itu berlangsung lama sekali.
Sehingga aku tak dapat lagi menahan sakit di telinga ku.
Lalu semuanya menjadi gelap.

"Dek bangun loh dek"

"Ini anak loh tidur kaya kebo" ucap seseorang mengguncangkan badan ku.

Aku membuka mata ku, ku lihat mas angga membangunkan ku.
Aku berbegas bangun, dan melihat ke sekeliling.

"Akhirnya bangun juga" ucap kak Melati
"Mas angga kok disini? Mas gapapa?" tanya ku

"Apa sih kamu dek mimpi buruk tah?" tanya mas Angga

"Nih minum dulu" ucap kak Nur menyodorkan segelas air

"Makanya kalo tidur berdoa mimpi buruk kan" ucap kak Melati

Selesai menenggak air aku berkata

"Kok kalian ga kerja?"
"Udah cuci muka dulu sana terus makan baru ngobrol" ucap kak Melati.

"Iya" ucap ku sambil berjalan mengambil handuk, ku putuskan untuk mandi terlebih dahulu.
Didalam kamar mandi,aku kembali teringat sosok yang semalam ku lihat.
Sambil bertanya tanya, apakah itu mimpi atau tidak?
Aku segera memulai mandi ku, saat sedang mengguyur air ke kepala tiba-tiba saja aku merasakan tepat di belakang ku seperti ada nafas seseorang. Lantas, secepat kilat aku mengusap wajah ku dan menengok ke belakang. Namun,tak ada apa apa dibelakang ku. Aku pun segera menyelesaikan-
mandi ku dan berlari kecil keluar dari kamar mandi, saat beberapa langkah aku tiba-tiba mendengar suara dari dalam kamar mandi. Yang lagi lagi aku tak tahu apa artinya dari ucapan nya.
Aku mengingat apa ucapan nya, namun aku tak mengetahui apa arti dari ucapan tersebut itu.
"Maneh geus ningali wujud asli urang nu te bisa di tempo ku batur.Kusabab eta maneh bakal bisa meunangkeun ganjaran na" Jika tak salah ingat begitu sepertinya ucapan nya.

Aku pun bergegas keluar kearah ruang tamu, kakak kakak ku semua berkumpul disana. Mas angga memulai obrolan
"Dek tadi subuh hari, ayah dan ibu pergi.. Katanya mereka bakal cari rumah baru buat kita, kata ayah kita juga enggak usah kerja lagi. Karena, uang dari hasil kerja ayah kemarin cukup buat kita usaha" ujar mas Angga

"Jadi, sehabis makan kita kerumah majikan mu dan berkemas"kata-
kak Melati.

"Minggu depan aku juga menikah dengan kangmas ku" ujar kak Nur

Aku pun sedikit terkejut cuma bahagia, pada akhirnya aku sudah tidak usah bekerja keras lagi. Hidup keluarga ku sudah tidak perlu direndahkan setiap hari nya oleh majikan kami yang kaya raya itu lagi.
Setelah ke rumah majikan dan berkemas,pukul 14:30 di depan rumah terparkir sebuah mobil bak.Bapak turun dan menyuruh kami menaikan barang-barang yang perlu saja ke atas mobil bak, sebab rumah baru kami sudah full isinya.
Kami pun bergotong royong memasukan barang, lalu berangkat.
Ayah ibu duduk di depan, aku dan kakak kakak ku duduk di belakang mobil bak. Walau cuaca panas namun angin jalan membuat kami tak merasa gerah, sepanjang jalan kami bercanda dan bernyanyi. Betapa senang nya kami, sebab ayah bilang kami akan memiliki kamar pribadi masing-masing.
Memerlukan waktu 3 jam lebih untuk sampai ke kota S, kota baru yang akan kami tinggali kali ini. Kota yang lebih maju ketimbang kota ku sebelumnya, dan kali ini kami tinggal di kota bukan lagi di perkampungan nya. Tak butuh lama, akhirnya mobil berhenti terparkir di depan sebuah-
rumah 2 lantai dengan halaman luas. Begitu mobil berhenti kami pun turun, ayah membukakan pintu pagar lalu masuk mobil masuk. Aku berlari bersama kakak ku, antusias buat lihat ke adaan dalam nya. Ketika pintu di buka, betapa kagetnya kami saat itu.

Sebab rumah ini besar dan-
barang barang nya amat komplit dan terlihat mahal. Namun, aku merasa aneh saat sedari tadi menginjakkan kaki di rumah ini.

Hawa rumah begitu pengap, seperti banyak orang memenuhi seisi rumah ini. Nafas ku terasa tercekik, dan tiba-tiba aku makin sulit bernafas. Aku memegang-
dada ku, ingin ku bersuara atau bergerak namun kaku. Untung saja tiba-tiba mas Angga memukul lengan ku, bilang :

"Melamun aja, sana gih ke lantai atas pilih kamar. Keburu kamar yang bagus di pilih kakak mu" celetuknya.

Aku bengong seketika namun langsung lari ke atas, sebab-
aku tak mau menceritakan nya karena di takutkan mas ku tidak akan percaya akan cerita ku. Aku pun naik tangga, dan aku melihat ke dua kakak ku sudah berjalan kembali ke arah ku tanpa membawa barang. Pasti mereka sudah memilih kamar mereka sendiri tanpa menunggu ku, sebel rasanya.
"Kamu, nanti pakai kamar yang di kedua dari pojok ya" ucap kak Nur

"Baik lah" ucap ku sembari berjalan ke arah kamar ku.

Saat berjalan kesana ada yang aneh, sebab kamar sebelah ku memiliki pintu berwarna hijau dan di depan nya terdapat patung ular dan payung.
Sebuah payung-
seperti payung untuk orang nikahan begitu.

"Ini apaan kak? Kamar siapa?" tanya ku
"Ndak tau, tar tanya bapak ibu saja" jawab kak Nur

"Sudah cepet taruh barang mu kita turun bantu ibu dibawah" ujar kak Melati.

Aku pun segera membuka pintu kamar, dan saat itu aku terkejut
sebab di ujung pandangan ku sebelah tempat tidur ku, terdapat sebuah lukisan wanita cantik. Dimana paras dan perawakannya seperti aku pernah lihat namun entah dimana.

Seorang wanita mengenakan mahkota, ber kebaya hijau, tangan nya merentang memegang selendang dengan anggun.
Wanita itu cantik sekali, aku terkesima sejenak memandang lukisan itu..
Hingga tanpa sadar aku melamun..

Brakkk
(Suara pintu di banting)

Lamunan ku seketika buyar, aku menengok ke kanan ke kiri tidak siapa siapa. Saat aku ingin berjalan ke arah pintu, tiba-tiba aku terjatuh.
Brugg

Aku merasakan ada sesuatu yang menarik tangan ku, ku lihat sebuah tangan penuh luka dan nanah menarik kaki ku. Aku berusaha menarik kaki ku supaya lepas dari cengkraman tangan itu. Namun, seberapa besar usaha ku seolah sia-sia. Tangan itu malah mencengkram kaki ku semakin-
kuat, hingga tiba-tiba sosok itu perlahan melepaskan kaki ku dan perlahan aku pun mundur sambil melihat ke arah tangan itu. Tangan itu pun perlahan bergerak maju dari kolong tempat tidur, dan semakin lama semakin jelas sosok itu.

Sosok seorang perempuan berambut panjang memakai-
pakaian seperti gaun putih lusuh, rambut nya yang panjang serta gimbal itu menutupi wajah nya. Ia merangkak ke arah ku.
Bau busuk dan anyir seketika menyeruak ke seluruh ruangan.

(Apakah kalian bisa membayangkan sosok itu? Mungkin sekarang kalian akan mencium bau nya juga).
Aku yang merangkak mundur mempercepat gerakan ku mendekati pintu, namun sosok itu terus saja mengejar ku. Hingga tak ku sangka tiba-tiba ia seperti merangkak lompat atas badan ku secara mendadak.

Brugg

Kembali badan ku jatuh, sekarang wajah kami saling behadap hadapan.
Amat-
sangat dekat wajah kami hampir bersentuhan. Secara samar samar dari sela sela rambut, dapat ku lihat wajah nya yang penuh belatung itu terlihat.

Mual rasanya aku saat itu, sosok itu berdiam di situ sampai ada seseorang yang tiba-tiba saja menggedor kamar ku dan berkata pada ku.
"Nak buka nak, kamu gapapa kan? Apa yang jatuh" suara bapak yang berkata sambil menggedor dan mencoba membuka gagang pintu.

Entah siapa yang mengunci pintu itu, dan bagaimana juga pintu itu bisa terkunci?

Ingin sekali aku berteriak minta tolong namun bibir ini kaku sekali.
Sosok wanita itu, tiba-tiba saja merangkak mundur. Hingga saat ia berada di antara sela sela kaki ku, tiba-tiba saja ia seperti mendorong kepala nya masuk ke dalam sela kaki ku. Menuju kemaluan ku, ia seperti memaksakan masuk ke dalam.

Dan seketika aku merasakan sakit pada-
kemaluan ku, sakit sekali seperti kemaluan ku di potong dan ditarik paksa. Sosok itu terus memasukan badan nya, dan tiba-tiba saja pandangan ku menjadi gelap karena tak mampu menahan sakit di kemaluan dan perut ku secara bersamaan.

Sakit, ngilu, perih, panas semua menjadi satu.
Entah apa yang terjadi dan berapa lama aku tertidur. Tiba-tiba saja aku, terbangun di samping ku terdapat ibu yang sedang duduk di kursi memandangi ku yang tertidur di tempat tidur.

"Bu" panggil ku lirih

"Sudah bangun ndok? Buat apa kamu nak sampai begini?" tanya nya dengan-
wajah datar sekali.

"Aku kenapa bu? Badan ku sakit" tanya ku lirih

Ibu tak menjawab sedikit pun, ia hanya memandangi perut ku. Seketika, ku alihkan pandangan ke arah perut ku. Dari balik selimut ku lihat perut ku berubah menjadi sedikit buncit. Aku yang terkejut pun bertanya
"Bu.. Ibu.. I-ini kenapa" tanya ku dengan nada gagap.

"Lelaki mana yang menghamili mu?" tanya ibu dengan nada bentak.

"Demi Allah bu aku ndak hamil" ujar ku menangis, dan menceritakan apa saja yang aku lihat dan aku alami. Karena ku fikir ibu akan menolong ku. Tetapi aku salah
Tiba-tiba saja ekspresi ibu seketika menunjukan wajah marah dan kaget, mata nya melotot memandang ku.
Tanpa bicara apa-apa ibu langsung pergi dari samping ku.

Namun, saat hendak sampai di depan pintu ibu berkata

"Jangan ikut campur atau kau akan jadi yang pertama bngst" ucapnya
lalu pergi keluar dan menutup pintu dengan membanting nya. Membuat sebuah bingkai foto jatuh

Prangkkkk..

Aku yang saat itu cuma bingung keheranan hanya bsa diam dan bengong, sambil mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa ibu ku menjadi seperti ini sih? Ada apa ini Tuhan.
Setelah kejadian itu aku tidur di temani oleh kak Nur. Saat pukul 02:00 dini hari, aku terbangun karena mencium wangi sesuatu yang amat sangat menyengat. Aku duduk dan mencari kesekeliling melihat dari mana asal wangi itu, setelah aku melihat semua aman tidak ada apa apa aku-
kembali tertidur lagi. Entah berapa lama tertidur akhirnya aku pulas kembali dan bermimpi sesuatu yang aneh, aku bermimpi ada di sebuah kamar berwana hijau. Di depan ku terdapat sebuah ranjang besar di tutupi kelambu, di pinggir ranjang itu terdapat banyak sekali bunga.
Di samping ranjang pojok kanan ku terdapat sebuah patung ular besar. Saat aku menengok ke arah kiri terdapat sebuah lukisan. Yaitu lukisan wanita berkebaya dan bermahkota yang sama seperti di kamar ku sedang duduk di singgah sana, dan di sebelah nya berdiri ke dua orang tua ku.
Aku berdiri mematung sambil menutup mulut ku, terkejut melihat pemandangan yang ada ini. Bagaimana bisa ibu bapak ku begini?
Belum hilang rasa terkejut ku, aku mendengar dari arah tempat tidur ada suara lonceng. Seperti bunyi lonceng kaki, aku melihat ke arah situ dan betapa-
terkejut nya aku, ketika ku melihat sayup-sayup dari kelambu itu ada seseorang yang sedang melakukan hubungan intim di situ. Erangan suara mereka bercumbu memenuhi ruangan. Tak lama wanita itu keluar, menyibak kelambu dan saat separuh badan nya keluar aku terkejut sekali.
Sebab wanita itu yaitu wanita yang ada di lukisan itu, namun kali ini iya telanjang. Tapi saat tubuh lain nya keluar aku semakin terkejut sampai terjatuh, dan ternyata separuh tubuh nya lagi adalah ular. Laki-laki yang ada di kelambu itu keluar,aku mengira itu adalah bapak, tapi-
aku salah besar. Ternyata laki-laki itu adalah mas ku, mas angga. Wajah nya terlihat pucat pandangan nya kosong ku lihat ia tak mengenakan pakaian sehelai benang pun. Wanita separuh ular itu pun mendekati mas Angga, namun kini.. Ia berubah menjadi wanita yang amat sangat seram.
Ia berubah menjadi sosok menyeramkan yang aku lihat pertama kali saat mengintip waktu bapak pulang dulu. Ia mendekati mas Angga lalu menjilati badan nya dengan lidah yang panjang. Belum sempat kengerian ku berakhir, tiba-tiba pintu di belakang ku terbuka. Ada seseorang yang-
menjambak ku dari belakang, dan membenturkan ku ke tembok lalu semua gelap.

"Dek dek bangun dek"

Aku membuka mata ternyata kak Nur sedang mengguncangkan badan ku.

"Alhamdulillah bangun, nih minum. Kamu mimpi buruk tah? Dari td kamu ngigo dan badan mu basah begitu tuh" ucapnya
"I-iya kak" ucap ku terbata.

Ingin sekali ku ceritakan mimpi ku, tetapi aku takut kak Nur tak percaya.

"Yuk turun kita makan, bapak ibu dan yang pasti menunggu" Ucap kak Nur.

"Aku nyusul kak, ganti baju dulu" ucap ku

"Yasudah jangan lama ya" ucap kak Nur dan berjalan pergi.
Aku berganti baju dengan cepat dan pergi turun kebawah. Di bawah di meja makan semua orang menunggu, ku dapati saat itu mas angga hanya bengong mematung. Wajah nya teramat pucat sekali

"Mas angga sakit?" tanya ku memberanikan diri.

Ia tak menjawab, hanya tersenyum kaku saja.
"Sudah cepat duduk dan makan, ibu sudah lapar" ucap ibu ketus.

Aku duduk dan makan, saat sedang asik makan kak Nur mengatakan.

"2 hari lagi aku menikah"

Aku pun terkejut sekali.

"Tenang kita akan gelar pernikahan mu dengan meriah selama 7 hari 7 malam" ucap bapak tersenyum.
Ku lihat pancaran senyum kak Nur amat sangat bahagia, tak henti ia mengucapkan terimakasih pada bapak. Bapak hanya tersenyum puas melihat kak Nur bahagia. Selesai makan, aku membantu kak melati membereskan rumah besar ini. Saat selesai aku dan kak melati memutuskan untuk duduk-
di teras rumah. Aku dan kak melati bercakap cakap sambil becanda, ditengah canda tawa kami tiba-tiba saja mas angga keluar dari rumah, ia seperti berjalan dengan pandangan kosong persis seperti mayat hidup. Ia berjalan kebelakang rumah, lalu tak terlihat entah kemana perginya.
2 hari berlalu sampai pada pernikahan kak Nur. Pernikahan besar di selenggarakan, namun tak jadi dilakukan 7 hari 7 malam sebab suami kak Nur tak menyetujui. Ia berpesan hanya 3 hari 2 malam saja. Bapak pun mengikuti.

Pagelaran pesta di selenggarakan di rumah baru ku di hari-
pertama, di pagi hingga sore hari ramai orang datang namun semua terlihat normal. Namun ada yang aneh ketika perayaan malam terjadi, saat pukul 19:00-22:00 semua manusia terlihat pulang membubarkan diri satu persatu. Namun saat pukul 22:45 datang lagi, berbondong-bondong orang.
Saat ku lihat wajah mereka, wajah mereka teramat sangat pucat. Aku membantu kak Melati menjaga tempat makanan, saat orang orang aneh itu mengambil makanan aku mencium bau bangkai dan amis menyengat dari mereka. Aku bergidik ngeri melihat nya. Tak lama kemudian saat aku dan kak-
melati menengok ke arah lain, tiba-tiba saja rombongan orang itu pergi. Aku mengajak kak melati istirahat saat itu, karena jujur aku takut. Karena dalam beberapa detik saja memakinhkan wajah orang-orang itu menghilang. Saat sedang tidur kembali aku bermimpi aneh lagi. Kali ini-
aku melihat mas angga di kerubungi oleh ratusan pocong yang berteriak

"Kamu selanjutnya kamu selanjutnya menjadi bagian hidup kami".
Selesai itu aku terbangun, dan turun ke ruang bawah karena sudah waktu nya sarapan.
Saat sedang makan, bapak ibu bilang aku kak melati dirumah-
saja tak perlu ikut ke acara kak Nur di kampung sana. Katanya takut rumah kecurian, aku bilang

"Takut bu kalau hanya ber2 saja"

"Yasudah, mas mu nanti setelah mengantar bapak ibu pulang lagi kerumah" ucap bapak.

Selesai makan bapak ibu mas angga pergi, beberapa jam kemudian-
mas kembali lagi. Hari berjalan seperti biasa, namun saat menjelang malam rumah terasa sunyi dan sepi. Saat keheningan itu terjadi dari kamar mas angga di lantai 1 terdengar teriakan. Aku berlari keluar kamar, ku lihat kak melati juga keluar kamar.Kami berjalan bergandeng tangan-
betapa terkejut nya kami, karena melihat ada banyak sekali pocong mengerubungi sesuatu. Aku dan kak melati berteriak memanggil mas angga, seketika pocong pocong yang banyak itu melihat ke arah ku.Wajah mereka semua hancur dan mengeluarkan banyak darah lalu setelah melihat mereka-
menghilang, kini ku dapati hanya mas angga yang terkapar di bawah dengan bersimbah darah yang banyak. Aku dan kak melati lari ke bawah menghampiri tubuh mas angga yang banyak sekali luka di tubuh nya, ternyata saat ku periksa aku harus menerima kenyataan bahwa mas angga sudah-
tiada saat itu. Aku dan kak melati menangis dan meraung meratapi kepergian mas ku.

"Kamu telepon ke rumah suami kak Nur, aku teriak cari bantuan" ucap kak melati.

Kami pun menjalani tugas masing-masing namun, tak ada yang angkat telepon ku. Warga datang dan ada polisi juga.
Jenazah mas pun dibawa untuk di otopsi. Kami yang shock ditenangkan oleh warga, polisi mengatakan proses otopsi tak lama. Jadi, sebaiknya kami menyiapkan penguburan jenazah saja. Aku menyiapkan semua di bantu warga sedangkan kak melati pergi ke rumah sakit.
Saat pulang kerumah-
kak melati berwajah sembab sebab katanya kematian mas di anggap bunuh diri saja. Aku hanya bisa menangis dan bersedih, tak lama jenazah pun datang. Pihak RS bilang jenazah sudah di mandikan, namun sebaiknya mereka menguburkan nya dengan peti saja karena darah nya terus mengalir.
"Mbak maaf kalo sama peti, harus digali ulang kuburan nya" kata salah satu warga.

"Di atur saja pak baiknya gimana" jawab ku

Aku dan kakak ku terus menangis melihat ke peti mati mas ku. Mengapa jadi seperti ini?
Ditengah ratapan kami dan suara orang orang mengaji , tiba-tiba-
muncul suara bantingan pintu dari lantai 2 lalu barang barang berjatuhan pecah. Aku dan kak melati hanya saling beradu pandang heran. Pertanyaan demi pertanyaan warga bergantian, aku hanya bisa bilang

"Oh itu kucing saya pak bu maaf, ia kalo di tinggal sendiri begitu" jawab ku
"Oh apa ga sebaiknya dibawa turun" jawab warga

"Nanti bikin rusuh disini bu" jawab ku

"Eh iya bener ntar malah lompati mayar lagi" jawab yang lain.

Tak lama akhirnya muncul bapak bapak berpakaian penuh tanah bilang

"Kuburan sudah siap"

Di tengah gelap nya malam kami jalan-
beriringan menuju lokasi pemakaman. Ditengah jalan, tiba-tiba sekelebat bayangan putin melayang cepat diatas kepala kami di iringi suara tawa yang melengking. Kami semua pun mempercepat langkah kami semua, dan lekas buru-buru melakukan prosesi penguburan mas ku. Selesai dari-
acara penguburan kami semua bubar secara ter buru-buru. Karena di pemakaman dari sekitar pohon di kuburan banyak sekali suara tawa melengking bersahutan, dari pohon satu ke pohon lain nya. Pada akhirnya aku dan kak melati sampai di rumah, seluruh warga pamit. Kami pun hanya ber2-
dirumah megah ini, beruntunglah malam itu tak ada hal aneh terjadi. Hingga 2 hari kemudian bapak ibu baru pulang, kami mengabari tentang kepergian mas kami. Namun, ekpresi wajah mereka biasa saja tak ada rasa sedih atau bagaimana tersirat diwajah mereka. Mereka tidak meminta-
kami menunjukkan makam mas angga. Mereka hanya biasa saja, aku ingin marah dan meledak karena bagaimana bisa mereka biasa saja saat kepergian anak mereka?

Namun aku tak berani berkata, aku hanya bisa menangis saja. Hingga semua berjalan berlalu begitu saja dengan baik baik saja
40 hari setelah kematian mas ku, dimalam yang sunyi itu aku mendengar suara benda jatuh yang kencang. Aku keluar kamar bertemu kak melati, dan bergandeng tangan kebawah. Ku lihat ibu menggendong ade sambil menangis, kami berlari menghampiri ku lihat kepala adik berdarah. Image
setelah wajah nya pun membiru, kami membawa ke rumah sakit dan pihak RS memanggil polisi. Ibu dimintai keterangan dan menceritakan bahwa ternyata adik terjatuh dari kasur bayi nya yang tinggi itu.

"Baik kita tunggu hasil otopsi terlebih dahulu" jawab polisi

Dan akhirnya otopsi-
selesai, keterangan ibu di benarkan oleh pihak forensik. Kami pulang dan meminta warga membantu gali makam dan adik bungsu ku dikuburkan malam itu. Saat sedang menuju pemakaman ibu ibu bergosip ria ada yang simpati kasian pada ibu yang kehilangan dua anak nya dalam waktu dekat-
ada pula yang bilang ibu bapak bisa kaya karena pesugihan dan memakan tumbal anak laki lakinya.

"Bu kami sedang sedih hentikan omong kosong kalian" ucap ku membuat mereka berjalan lebih cepat.

Beberapa saat kemudian semua selasai kami pulang dan semua berjalan seperti biasanya.
Sudah 40 hari kematian adik ku..
Sudah berapa kali aku mengusulkan untuk diadakan nya tahlilan, namun semua sia-sia.
Dari kematian mas ku, hingga adik ku tak pernah bapak ibu mau mengadakan pengajian.

Siang ini pun aku kembali berbicara untuk menjagukan kembali rencana tahlilan- Image
namun..

"Bapak sudah bilang kan tidak usah begitu begitu! Orang mati ya wis mati di doaken juga percuma enggak akan nambah pahala nya" bentak bapak

Aku hanya bisa menangis diam

"Kamu sih budeg bapak bilang begitu sudah berapa kali,masih saja" jawab ibu sambil memukul bahu ku-
lalu ia pergi meninggalkan ku.

Aku pun berjalan menuju kamar ku, dan menangis tanpa terasa aku ketiduran. Dan saat bangun, ku lihat jam di dinding ternyata sudah pukul 8 malam. Suasana kamar gelap gulita, sebab aku lupa menyatakan lampu.
Aku berjalan meraba ke arah saklar lampu.
Saat sedang berjalan tiba-tiba saja aku seperti tersandung sesuatu, hingga membuat ku ambruk jatuh ke lantai.

Brughh

Aku berusaha bangkit kembali dengan berusah payah, dan berhasil menggapai sebuah pegangan yang ku fikir pegangan itu adalah tiang tas saat itu. Tetapi, saat ku-
sentuh mengapa pegangan itu lembek dan ngeres seperti ada pasir pasir nya begitu.

Aku mencoba mengalihkan pandangan dan terus bangun sambil begangan, perlahan lahan sampai di atas pegangan itu semakin basah dan malah mulai tercium bau aneh.

Aku yang merasa janggal buru-buru-
berdiri dan berjalan ke arah saklar lampu, dan cepat-cepat aku menyalakan nya. Namun saat lampu ku nyalakan, tak ada apa apa di situ cuma ada benar sebuah tiang tempat menaruh tas.

Aku pun berfikir mau berwudhu ingin sholat dan mengaji saja untuk mendoakan kepergian saudara ku.
Aku pun berjalan menuju kamar mandi, namun saat baru saja aku memasuki kamar mandi ada suara dentuman yang kencang sekali dari kamar sebelah. Aku mencoba menepis dan tidak ingin mencari tahu apa itu yang jatuh. Aku tetap meneruskan masuk ingin berwudhu. Namun ada yang aneh, saat-
aku membasuh muka ku dan menghadap ke atas aku melihat wajah yang hancur penuh dengan belatung tetap di depan mata ku.

Aku pun langsung menjerit dan berteriak minta tolong, namun bapak ibu seolah tidak mendengar nya. Saat sudah agak tenang aku melanjutkan wudhu ku dengan tutup-
mata saja. Aku pun selesai sholat langsung melaksakan lah sholat ku saat itu.
Namun, ada yang aneh..
Saat sedang melafalkan bacaan surat pendek dalam surat, dari belakang mu muncul suara
"Jangan sholat kalau tidak mau celaka" dan aku pun penasaran dari mana datang suara itu.
Aku mencari ke sekeliling, karena aku mengenali suara tersebut. Suara itu ialah suara mas ku.

"Mas, mas disini?" ucap ku.

Namun,hening yang ku rasa. Kembali tak ada jawaban apa pun bahkan suara binatang pun malam ini tak ku dengar. Hiruk pikuk kendaraan lalu lalang pun tak ada.
"Astaghfirullahalazim" aku beristighfar kembali harus menerima kenyataan bahwa mas ku sudah tiada, tak mungkin ia ada disini karena ia pasti sudah tenang di sisi Allah SWT.

Aku berjalan mengambil mukenah dan sajadah, ku gelar sajadah dan mulai memakai mukenah. Saat aku mulai-
niat dan berucap

"Allahuakbar"

Tiba-tiba saja lampu kamar sepeti berkedip, dan tak lama terdengar suara bunyi benda berjatuhan dan pecah dari lantai satu. Aku tak menghiraukan nya lalu kembali melanjutkan sholat..
Tidak terjadi apa apa sampai aku sujud. Namun, saat bangun-
dari sujud tepat di hadapan ku terdapat wajah pocong yang seram sekali. Wajah nya hangus terbakar, dengan bola mata yang menghilang itu. Tubuh ku bergetar hebat, namun aku menahan diri dan terus melaksanakan sholat. Aku kembali lagi sujud, dan ketika aku bangun lagi ingin-
berdiri untuk ke rokaat kedua, sekeliling ku penuh sekali dengan pocong. Bau bangkai menyeruak memenuhi seisi kamar, aku tetap pada fokus ku melaksanakan sholat walau sekeliling ku penuh dengan pocong pocong berdiri. Namun ketika aku ingin rukuh dari belakang seperti ada yang-
mendorong mu sehingga aku tersungkur jatuh, dan seketika semua nya gelap gulita. Aku terbangun, entah berapa lama aku tertidur saat itu yang jelas aku terbangun karena merasakan sakit di tubuh ku. Perlahan pengelihatan mu mulai kembali jelas, ku lihat kak Nur ada di sisi ku.
"Kamu sudah sadar, kita harus cepat cepat pergi dari sini dek. Ibu bapak dan suami ku hiks hiks" ia menangis seperti tidak kuat melanjutkan kalimat nya, namun saat aku ingin bertanya dan menjawab kalimat nya, aku tak mampu mengeluarkan suara.

Ku coba menggerakkan tubuh ku, tapi-
tubuh ku juga tak mampu untuk digerakan juga.
"Apa yang terjadi ini Tuhan?" tanya ku dalam batin.

"Ayo bangun dek bangun" ucap kak nur.

Aku yang tak merespon hanya dapat menitihkan air mata membuat nya seperti sadar aku tak dapat bergerak.
Ia pun membantu ku bangun. Namun-
tubuh ku bagaikan batu yang kaku dan berat sekali saat itu. Ia berlari berteriak seolah mencari pertolongan, saat ia meninggalkan ku tiba-tiba saja muncul sosok wanita yang menyeramkan. Wanita yang ku lihat berhubungan dengan mas angga. Wanita itu mendekat ke arah ku, dengan-
menjulurkan tangan kedepan. Kuku kuku nya yang panjang dan terlihat tajam seperti pisau itu seperti di arah kan ke pada ku. Aku mencoba bergerak namun tak bisa, perlahan ia terus menerus mendekat dan seketika sampai ke dekat ku. Ia mencabik cabik tubuh ku dengan kuku nya.Rasanya-
sakit sekali, namun aku tak dapat berteriak atau pun bergerak pergi. Saat itu di keheningan aku mendengar seperti suara orang ramai naik tangga, dan tiba-tiba saja makhluk itu menghilang. Ku lirik kan mata ku ke arah pintu, ku lihat kak Nur bersama beberapa warga datang. Mereka-
segera mengangkat ku turun ke bawah dan menaikan ku ke belakang mobil bak.

"Terpaksa tidur disini mba, badan nya kaku ga akan bisa duduk" ucap seorang warga

"Gapapa pak, yang penting kita pergi dari sini secepatnya. Saya akan temanin di belakang"ucap kak Nur.

Kak Nur pun naik-
dan duduk di sebelah ku sambil menangis, ia menyelimuti ku dengan kain supaya tak dingin katanya. Di perjalanan ia bercerita bahwa semua saudara ku tak ada karena di tumbal kan oleh ibu dan bapak. Bapak ibu bisa melakukan ini atas bimbingan suami nya, kak melati berselingkuh-
dengan suami nya. Ia bercerita sambil tersendu sendu, ingin sekali aku memeluknya namun tak bisa. Malam di perjalanan kali ini terasa benar benar hening, mobil pun terus bergerak memecah hening nya malam. Hingga tiba-tiba saja, terdengat seperti suara gesekan daun dan suara-
sesuatu. Saat ku lirik ke arah atas, aku melihat ada banyak sekali kain putih berterbangan di atas kami. Dan aku melirik ke arah kak Nur yang ku lihat ternyata ia sedang terpaku menganga seperti orang terkejut melihat ke arah depan. Saat aku ikut melirik ke depan,betapa terkejut-
nya aku kalau ternyata aku di kejar kejar oleh segerombolan pocong, pocong berkain merah seperti memimpin di depan. Di ikuti oleh pocong berkain putih lusuh dan sebagian ada yang gosong tubuh dan wajah nya.
Saat di tengah terkejut nya kami tiba-tiba saja, mobil kami kecelakaan.
Mobil kami masuk kedalam jurang, dan semua menjadi gelap. Namun tiba-tiba saja aku terbangun karena merasakan cambukan di tubuh ku yang sakit sekali, akupun tersadar dan menyadari bahwa ternyata aku terbangun di sebuah lokasi yang banyak orang mengangkat batu batu di tubuh/dengan
sebuah gerobak di belakangnya. Mereka seperti terus bekerja dan saat berhenti mereka akan di pecut oleh makhluk makhluk bertanduk menyeramkan. Makhluk itu memecut mereka tanpa ampun sambil tertawa girang, dan ketika darah menetes dari tubuh orang yang di pecut akan ada satu-
makhluk kecil berlari menjilati tubuh mereka yang terluka begitu terus.

Aku pun kembali merasakan bahwa tubuh ku di pecut. Aku teriak kesakitan, dan makhluk itu mengangkat ku dan menyeret ku entah kemana. Banyak batu batuan menghantam tubuh ku, hingga tiba-tiba ia membanting ku.
Membanting ku di depan sebuah singgah sana besar. Aku mencoba bangun dan ku lihat ada seseorang wanita cantik bergaun hijau duduk di singgah sana itu. Singgah sana yang terbuat dari tumpukan tubuh laki-laki telanjang bulat, diantara tumpukan tubuh manusia itu ku lihat ada orang-
yang aku kenal yaitu mas angga. Aku pun mencoba menghampiri ke arah singgah sana itu, tiba-tiba saja makhluk di belakang ku menarik ku kuat dan leher ku terasa tercekik.Aku baru menyadari bahwa di leher ku terpasang sebuah rantai.

"Kamu sekarang menjadi anak buah ku, kamu harus-
bekerja untuk menghasilkan uang demi manusia manusia tamak yang memuja ku seperti orang tua mu itu" ucap wanita itu.

Dan sejak saat itu aku terus menerus bekerja, menjemput para manusia manusia tak berdosa untuk di jadikan makanan untuk Nyai Ratu. Aku menjadi sosok kuntilanak-
yang menyeramkan, hingga saat dimana sang Nyai menempatkan ku di satu rumah mewah besar. Untuk mendampingi ratu kuntilanak utusan nya karena ada satu manusia yang amat sangat tamak memelihara kami semua.Hingga pada akhirnya aku dapat terbebas karena bertemu dengan seorang wanita-
dan seorang pemuda yang sempat akan di rebut nyawa nya oleh sang ratu kuntilanak dirumah ini untuk di jadikan pendamping karena ia mempunyai gelang pangeran dari Kerajaan Selatan. Wanita dan pria itu memporak porandakam istana kuntilanak dirumah itu hingga akhirnya aku terbebas.
Meski sudah lewat puluhan tahun aku hidup menderita, kini aku terasa sangat bebas. Aku berharap aku dapat pulang ke alam ku sesungguhnya suatu hari nanti, dan ku harap manusia manusia tamak dapat musnah dari muka bumi ini.
Cerita kali ku cukup sampai disini.
Semoga kalian bukan lah menjadi salah satu dari bagian manusia manusia tamak itu apalagi sampai mengorbankan keluarga kalian. Karena, tak ada harta yang kekal dan abadi dari mereka sang iblis iblis. Ada harga yang akan dibayar tunai untuk itu.
Sebab aku sempat melihat ibu bapak,
sekarang jadi orang yang disiksa mengangkut batu batu hingga kiamat menjelang nanti.

-tumbal end-
Yups cerita kali ini cukup sampai disini maaf jika lama update nya hehehe.
Semoga ada pelajaran yang dapet di ambil dari cerita ini, sekian
Wasallam'mualaikum Warohmatulohi Wabarakatuh.

Izin tag @IDN_Horor @HororNyata @ceritaht @CatatanYohanes_ @Penikmathorror @bagihorror

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with ...

... Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Cendya4

Sep 12, 2021
Assalamualaikum lanjut part 2 yuk
#HantuKepalaJamuGendong Image
kembali ke tahun 1972 saat mamah ku masih kecil
saat itu pagi yang cerah mamah dan teman-teman nya bermain dipinggir rel kereta bermain kejar-kejaran serta lari-larian dengan sangat bahagia..
saat sedang main di rel atas dan turun melalui tangga bawah dan bermain di rumput sambil
menendang mendang bebatuan , dari jauh mamah ku melihat sebuah bola..
ia pun langsung berlari dan menedang bola , namun setelah dilihat nya sekilas ternyata yang di tendangnya itu bukan lah sebuah bola melainkan sebuah kepala manusia...
mamah ku langsung menjerit histeris
Read 31 tweets
Sep 6, 2021
Assalamualaikum selamat pagi semua, jangan lupa ngopi semua..
Judul cerita kali ini #HantuKepalaJamuGendong
dicerita kali ini aku akan membawakan 2 versi yaitu saat mamah ku kecil dan saat aku kecil, kita liat aja ya kalo muat ceritanya cuma jadi 1 part kalo ga muat jd 2 part 🙏🏻 Image
Pagi itu saat weekend memang waktu nya aku nginap dirumah mamah, Sabtu pagi aku diantar nenek dan kakek naik angkot menuju rumah mamah..
Jalan menuju rumah mamah harus melewati jalan sempit lalu jembatan yang dibawah nya kali yang deras, lalu menyebrangi rel kereta yang ada 3 rel
1 posisi rel diatas kita saat nyebrang harus turun tangga , baru dibawah ada 2 rel lagi , lalu naik tangga baru ada jalan raya lagi..
(oh ya hapalin ya gambar nya) lalu beberapa meter baru belok kegang rumah mamah..
dirumah mamah ku dulu kita harus timba air sebelum mandi Image
Read 37 tweets
Aug 31, 2021
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
Selamat siang menjelang sore 🥰
lanjut cerita ini dan ini proses ruqyah ku buat buat pisahin dengan dia☺️

yuk di follow yg di tag :
@Bagihoror @HororNyata @IDN_Horor
#horor #hororthread #IDN_horor #horror Image
jadi dulu jalan disekitar sini masih ada bangunan bekas Kecamatan yg ga kepakai banyak pohon pohon gede bgt dan jalanan nya agak gelap , difoto ini sih ini suasana terbaru yg dimana pohon nya udah pd di tebang dan jadi rapih + terang..
Tangan itu menunjuk ke rumah ustadz Image
jadi waktu itu kan mamah ku nyoba misahin aku sama mantan ku yg pelet sampai nyantet itu , bawa foto aku dan mantan ku ke orang pinter + ustadz ..
nah waktu itu inget bgt jam 7 malem mamah ngajak aku kerumah ustadz situ , perasaan aku ga enak campur aduk tp akhirnya aku ikut aja
Read 25 tweets
Aug 26, 2021
Assalamualaikum selamat siang ...
Judul kali ini dibedain dulu ya baru kita masuk lagi kecerita sebelumnya part 2 🙏🏻
Jangan lupa di follow akun Twitter aku nya dan akun Instagram kalo bisa 😁
Follow juga yg ku tag
@IDN_Horor @misterhoror21 @HororNyata Image
setelah aku sembuh dari patah tulang papah ngajak aku ke Depok papah bilang mau main kerumah kakek dari ibu...
rumah kakek itu entah didepok mana yang jelas lewat tanjakan lalu belok kiri masuk ke dalam kaya hutan kecil kebun kebun baru di ujung jalan itu ada rumah kakek
dimana dirumah itu hanya ada 2 rumah jadi 1 yaitu rumah kakek dan anak nya,didepan rumah kakek itu ada kolom ikan..
begitu sampai dirumah kakek,kakek menyambut ku dengen hangat beliau yang membuka kan pintu mobil lalu meminta ku turun namun dengan terus memegang tangan ku
Read 28 tweets
Aug 26, 2021
Assalamualaikum selamat pagi menjelang siang semua , kali ini bakal bawain cerita ini deg deg serrr cuma berani cerita siang sampai sore ..
Mohon bantu support ya , follow akun ini dan yg ku tag ❤️

Tag @bagihorror @HororNyata @IDN_Horor @HorrorBaca @misterhoror21 Image
cerita ini sebenernya agak sensitif tolong jangan bully orangtua ku 🙏🏻
sewaktu kecil mimpi buruk ku terjadi ke2 orangtua ku bercerai dan menyebabkan mamah ku memiliki trauma yang menyebabkan beliau galak dan suka memukul kalau kami salah sedikit, aku yang saat itu suka menangis
dikamar mandi sambil melihat ikan dikolam bak kamar mandi sendirian selalu bilang:
"ikan kenapa ya mama galak? kenapa ya aku harus hidup? kenapa aku ga mati aja"
seharian aku bisa menangis dikamar mandi,aku biasa keluar kalau nenek datang menggendong..
setiap menangis selalu bgtu
Read 57 tweets
Aug 23, 2021
Assalamualaikum selamat pagi , kali ini mau dibawakan cerita nih..
sebelumnya silahkan diliat dulu ini foto lokasi kejadiannya, lokasi 1 yang ada warna hijau - ke 2 yang pohon ...
dibalik pohon itu adalah kuburan Islam boleh cek Google maps juga cuma dulu lebih serem keadaan nya Image
dan ini denah rumah ku ya, jadi biar dibayangin ya...
oh ya rumah ku itu rumah tua rumah tahun 70 an , lampu lorong & kamar 1 itu ada nya di pintu kamar 1
dan itu pakai bohlam kuning jadi cahayanya redup ☺️
semoga kalian bisa membayangkan ya spot lokasi ini jadi bsa nikmati story Image
mari kita masuk ke cerita dan flashback saat aku masih kelas 1 SMP,saat itu baru tenar hp Qwerty & BlackBerry & touchscreen cuma versi kecil ...
sepulang sekolah saat lewat gang menuju rumah biasa anak kampung pada ngumpul nah saat itu aku tanya ada apaan mereka ngasih liat video
Read 23 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(