THREAD - Berikut adalah transkrip lengkap wawancara Erik ten Hag dengan Henry Winter dan publikasi the Times. Ia berbicara soal awal musim buruk, latar belakang keluarganya, perkembangan timnya, hingga masa depan Greenwood yang abu-abu...
1. Kekalahan telak di Brentford
Erik ten Hag: "Tidak dapat diterima, saya membenci diri saya dalam momen itu. Pada akhirnya, saya bertanggung jawab atas performa itu. Tanggung jawab saya untuk menetapkan tuntutan dan mentalitas saya dalam tim."
Erik ten Hag: "Saat paruh waktu, kami sudah tertinggal 4-0. Apa yang kalian lakukan? Saya bertanggung jawab. Saya tidak suka manajer yang ketika mereka mengatakan jika mereka bertanggung jawab atas kemenangan itu."
Erik ten Hag: "Kadang Anda akan mendengar manajer mengatakan, 'Saya memenangkan pertandingan' dan ketika mereka kalah, mereka mengatakan 'para pemain yang kalah'. Tidak! Kami menang bersama, kami kalah bersama."
Erik ten Hag: "Ketika Anda memiliki kebanggaan, Anda tidak dapat bertindak seperti yang kami lakukan di Brentford. Saya dapat menerima kekalahan dalam sebuah laga, terutama di awal era manajerial yang baru."
Erik ten Hag: "Para pemain harus terbiasa dengan gaya bermain, manajer baru, staf pelatih baru. Jadi, kekalahan dapat terjadi, tetapi bukan dengan cara ini. Anda melihat pemain-pemain yang menyerah begitu saja."
Erik ten Hag: "Kami dibayar untuk memberikan penampilan terbaik dan Anda tidak dapat memberikan ini. Kami dibayar dengan sangat baik dan kemudian Anda mengharapkan lebih. Sungguh tidak dapat diterima bagaimana kami bermain, bagaimana kami mempresentasikan diri kami."
2. Latar belakang keluarga
Erik ten Hag: "Kedua orang tua saya berasal dari keluarga petani. Ayah saya mendirikan perusahaannya sendiri dan ia hampir bangkrut 2-3 kali, jadi tidak selalu nyaman. Namun ia bertahan dan berjuang, ia memiliki determinasi."
Erik ten Hag: "Ia membangun sebuah perusahaan dengan lebih dari 100 karyawan dan sangat sukses pada akhirnya. Salah satu slogannya adalah 'kesatuan'. Ketika Anda ingin sukses, Anda harus membangun kesatuan antara karyawan Anda."
Erik ten Hag: "Dengan Anda karena semakin bersama-sama, semakin banyak pencapaian yang dapat Anda raih. Sebagai pribadi, Anda mendapatkan beberapa pengaruh dari keluarga Anda. Rasa hormat dan etos kerja adalah beberapa diantaranya."
Erik ten Hag: "Namun ayah saya tidak mendorong karier olahraga saya. Ia memilih agar saya pergi ke universitas, tetapi saya ingin bermain sepakbola. Itulah impian saya, jadi saya harus berjuang karena mimpi saya tidak masuk akal di pikiran ayah saya!"
3. Awal karirnya sebagai pesepakbola
Erik ten Hag: "Saat itu saya berusia 15 tahun dan setiap hari saya bersepeda dari Enschede ke sana dan kembali, sejauh 14 kilometer perjalanan. Atau kadang kami lebih pintar, kami memasukkan sepeda ke dalam bus untuk pulang!"
4. Karakter pemimpin yang mulai pudar di era modern
Erik ten Hag: "Sekarang segalanya diatur untuk para pemain mulai dari akademi, banyak klub menciptakan dunia buatan dan Anda tidak membangun karakter yang tepat."
Erik ten Hag: "Dahulu, saya akan meletakkan bola di gawang dengan beberapa cone di tengah lapangan dan memberi tahu para pemain, mereka berusia 12 atau 13 tahun, 'Baiklah, terserah kalian, buatlah latihan.' Saya mundur. Saya ingin melihat siapa pemimpinnya."
Erik ten Hag: "Apakah ia cerdas dalam membangun hubungan, mengajak orang lain bergabung, dan mengatur? Jadi selama satu jam biarkan mereka bermain. Kepemimpinan itu penting karena sepakbola adalah soal bertahan hidup."
Erik ten Hag: "Kita bicara mengapa Bayern selalu juara. Mengapa menurut Anda? Karena mereka percaya untuk menang. Ini tentang 'Mannschaft', tim, kerjasama, dan tidak ada yang lebih penting dari tim. Mereka tangguh, mereka menghadapi rintangan dan berjuang hingga akhir."
5. Soal ayahnya dan sepakbola
Erik ten Hag: "Apakah ayah saya tertarik pada sepakbola? Akhirnya, ya. Sekarang ia sangat tertarik! Setelah saya mengakhiri karir saya, ia bergabung dengan dewan FC Twente dan untuk waktu yang lama ia membantu klub."
Erik ten Hag: "Ia (ayahnya) tidak pernah ingin melakukannya selama karir saya. Ia tidak terlalu berminat terhadap olahraga. Ayah saya selalu sibuk dengan perusahaannya, rumah kami, kebunnya. Saya tidak ingat kapan ia tidak bekerja. Ia tidak pernah bermain sepakbola dengan saya."
Erik ten Hag: "Ia datang setahun sekali ketika kami juara. Sejujurnya, saat masih muda, saya selalu menjadi juara! Jadi setahun sekali ia hadir. Tidak semua orangtua datang, tetapi saya paham. Ayah saya harus memberi makan 100 karyawan dan keluarga mereka. Ia bertanggung jawab."
6. Kebanggaan sebagai warga lokal Twente
Erik ten Hag: “Saya bangga menjadi Tukker (sebutan untuk warga Twente). Tukker secara umum sangat rendah hati. Sebuah kontras dengan kota besar. Orang Amsterdam sangat percaya diri. Mereka berpikir Amsterdam adalah pusat dunia."
Erik ten Hag: “Mereka berpikir seperti itu. Yah, dulu memang begitu, 400 tahun yang lalu. Itu benar sampai batas tertentu, kami memiliki kekaisaran, banyak koloni, seperti Inggris. Ada banyak pelaut terkenal dari Belanda."
7. Pertemuan itu dengan Cruyff
Erik ten Hag: "Ah, Cruyff, ia memiliki pengaruh terbesar pada orang Belanda dan sepakbola dunia. Ia selalu berpikir di luar kotak, berpikir kreatif, melakukan hal-hal yang tak terduga. Namun ada rencana di baliknya."
Erik ten Hag: "Itu adalah salah satu keahlian hebat Cruyff. Keahlian bakat dalam suatu kerangka. Saat itu mereka mengundang sepuluh tim dari setiap wilayah di Belanda. Cruyff mengajarkan kami (bocah-bocah Twente) tentang sundulan. Ia melakukan giringan bola dengan Amsterdam."
Erik ten Hag: "Dengan Rotterdam, ia mengajarkan operan, dengan tim-tim lain ia mengajarkan umpan silang atau penyelesaian akhir. Acara TV (NOS Sport) menyiarkannya. Saat itu saya sedang berdiskusi dengan Cruyff di studio."
8. Kesempatan melatih di tim senior Twente
Erik ten Hag: "Ini tentang mengambil tanggung jawab. Ketika Fred Rutten meninggalkan Twente pada Juni 2008, klub memberi tahu saya, 'Oke, Anda harus mempersiapkan segalanya, sementara kami mencari pelatih baru'."
Erik ten Hag: "Mereka menghubungi Steve (McClaren) tetapi membutuhkan waktu dan ia menandatangani kontrak satu hari sebelum pra-musim dimulai. Saya harus mengatur sisanya. Jadi, saya mengambil tanggung jawab. Saya selalu melakukannya."
Erik ten Hag: "Kami sadar akan situasinya. Saya mencari informasi sendiri. Setelah Sir Alex pergi, budaya berubah selama bertahun-tahun. Salah satu kualitas terbesar yang dimiliki Sir Alex adalah memiliki standar tinggi."
Erik ten Hag: "Saya ingin mengembalikannya, sehingga setiap orang di organisasi ini menjalani standar tertinggi, termasuk para pemain. Saya berbicara dengan Sir Alex secara teratur. Ia memberikan pendapatnya dan saya senang memiliki pendapat itu."
Erik ten Hag: "Dengan segala pengalamannya dan kecerdasannya, sangat berharga untuk berbicara dengannya. Dari Sir Alex, saya belajar banyak karena ia adalah legenda. Itu memberi saya inspirasi tentang cara mengelola."
Erik ten Hag: "Saya setuju dengannya saat ia mengatakan jika kemenangan cepat pudar, tetapi kekalahan akan diingat selamanya. Jika Anda ingin menjadi pemenang, Anda harus merasakan kekalahan dalam perut Anda untuk waktu yang lama. Anda tidak dapat kalah."
Erik ten Hag: "Jika Anda kalah, Anda mempertanyakan segalanya dan saya mulai dengan diri sendiri dan melihat di cermin. Pada umumnya, terutama setelah pertandingan malam, saya tidur dengan buruk. Pikiran soal laga harus mereda dan itu butuh waktu."
Erik ten Hag: "Saya sudah memikirkan hari berikutnya, pertandingan berikutnya, bagaimana cara mempersiapkan diri, dan apa yang harus saya sampaikan kepada kelompok dan apa yang tidak. Saya harus menciptakan persiapan yang tepat."
10. Kendali sebagai manajer
Erik ten Hag: "Saya pikir saya selalu dalam kendali. Salah satu manajer komunikasi saya pernah mengatakan kepada saya, 'Semua orang di stadion dapat berada di zona merah, tetapi tidak pernah manajer.'"
Erik ten Hag: "Meskipun ada kesalahan oleh pemain dan wasit, ia berusaha menjaga kendali. Ya, saya mencoba! Namun saya tahu sebagai seorang manajer, terutama dengan adanya VAR, Anda tidak memiliki pengaruh yang begitu besar pada keputusan wasit."
Erik ten Hag: "Jadi, fokus pada permainan, fokus pada pemain Anda, memberi instruksi kepada mereka. Ketika tampaknya emosi saya meningkat, saya melakukannya dengan sengaja. Saya ingin mempengaruhi apa yang terjadi di lapangan dengan para pemain."
11. #mufc jadi lebih terfokus di lapangan sebagai tim setelah Ronaldo pergi?
Erik ten Hag: "Jika Anda menyimpulkan itu, maka terserah Anda. Jadi, yang saya ingin lihat dari tim saya lakukan adalah menjadi tim yang proaktif, dinamis, dan bertekad."
Erik ten Hag: "Saya sudah banyak sekali melihat Manchester United dengan sikap seperti itu, jadi itulah yang saya sukai. Bukan berarti kami puas. Masih ada jalan yang panjang namun kami pasti menunjukkan mentalitas ini."
12. Kebangkitan Rashford
Erik ten Hag: "Apa yang telah saya lakukan dengannya? *Tertawa* Marcus adalah pemain yang sangat bagus, dan kemampuannya dalam mencetak gol sangat tinggi. Jadi, pertama-tama, saya menciptakan budaya di mana ia dapat tampil maksimal."
Erik ten Hag: "Kemudian, saya memotivasinya dan mengembangkan gaya permainan yang sesuai dengan kemampuannya. Jangan lupakan kebugaran juga, itu juga sangat penting. Ketika keempat aspek tersebut ada, Marcus Rashford akan mencetak gol."
Erik ten Hag: "Marcus dapat bermain sebagai penyerang tengah, bermain di sisi kiri dan kanan. Jika melihat statistiknya, ia mencetak gol dari berbagai posisi, tetapi ia merasa lebih nyaman sebagai penyerang tengah atau sisi kiri."
Erik ten Hag: "Hal yang kami butuhkan selain Marcus Rashford adalah satu pemain tambahan dengan kemampuan mencetak gol, baik itu berasal dari skuad kami sendiri atau kami harus merekrut satu pemain lainnya."
13. Masa depan Mason Greenwood
Erik ten Hag: "Ia telah menunjukkan di masa lalu jika ia dapat mengemban tugas ini. Namun apa yang akan terjadi dengannya bukanlah keputusan saya."
14. Situasi kepemilikan klub dan pengaruhnya terhadap rencana memasuki bursa transfer
Erik ten Hag: "Itu juga bukan keputusan saya. Ketika melihat investasi di Premier League, pada jendela musim panas kami juga melakukan pengeluaran, jujur saja."
Erik ten Hag: "Pada jendela musim dingin, kami tidak melakukan apapun. Kami memiliki pemain pinjaman (Weghorst, Sabitzer, dan Butland), tetapi jika melihat sekeliling, klub lain melakukan investasi untuk berada di empat besar dan kami tidak melakukan investasi."
Erik ten Hag: "Anda tidak dapat mengabaikannya. Jika ingin bersaing di liga ini, Anda harus berinvestasi. Saya membutuhkan pemain baru."
15. Bagaimana ia menangani situasi Sancho musim ini
Erik ten Hag: "Sebagai seorang manajer, Anda harus menciptakan budaya di mana semua orang diterima, bahwa setiap orang berbeda. Pada akhirnya, saat kami berada di lapangan, kami harus menunjukkan kesatuan."
16. Masa depan Harry Maguire
Erik ten Hag: "Saya menghormati Harry, tetapi ia memiliki persaingan yang ketat di sana dengan Raphaël Varane, seorang bek yang luar biasa. Varane telah memenangkan Champions League empat kali. Itu menggambarkan segalanya."
Erik ten Hag: "Tidak ada yang akan senang dengan situasi yang Harry alami. Ia selalu berlatih dengan tingkat terbaik, dengan usaha 100 persen. Jadi, ia menghadapi situasi itu dengan baik, dan dia angat penting bagi skuad dalam kepemimpinannya."
Erik ten Hag: "Katakanlah saya senang memilikinya di sini dan ketika kami membutuhkannya, ia melakukan tugasnya dengan baik. Namun apa yang akan terjadi dengannya di masa depan juga merupakan keputusan yang harus ia juga buat."
17. Peningkatan Wan-Bissaka
Erik ten Hag: "Kami berusaha memahami karakternya, kami menjalin hubungan, dan dari situlah ia mendapatkan motivasi, kesempatan, dan tampil dengan baik, dan dari situlah ia semakin percaya diri."
18. Potensi kedatangan kiper baru
Erik ten Hag: "Ini (membangun serangan dari belakang) bukanlah tentang apa yang saya inginkan, tetapi lebih tentang apa yang sepakbola level atas tuntut saat ini."
Erik ten Hag: "Jika Anda melihat tim-tim terbesar, Anda harus mampu memainkan bola dari belakang dan menggunakan kiper Anda sebagai pemain tambahan di lini belakang, jika tidak, lawan dengan mudah dapat memberikan tekanan kepada Anda. David harus meningkatkan performanya."
Erik ten Hag: "Dalam beberapa laga, David menunjukkan perkembangan. Ya, tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa ia akan selalu menjadi pilihan utama saya, karena di klub seperti Manchester United, harus ada persaingan di semua posisi."
Erik ten Hag: "Anda tidak dapat melakukannya dengan hanya 11 pemain. Itu tidak mungkin. Anda membutuhkan pemain cadangan di setiap posisi."
19. Pengalaman lainnya bermain di Wembley
Erik ten Hag: "Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya merasa sangat beruntung dapat pergi ke Wembley. Ini Wembley! Saya sudah mengatakan kepada para pemain tentang apa yang saya alami ketika masih kecil."
Erik ten Hag: "Saat ini, semua pertandingan disiarkan. Saya ingat ketika saya masih kecil, Anda mungkin hanya mendapatkan cuplikan pertandingan selama 20 menit di malam hari, mungkin hanya semifinal atau ketika negara Anda terlibat, maka Anda akan mendapatkan siaran penuh."
Erik ten Hag: "Namun final #PialaFA selalu disiarkan secara lengkap di Belanda. Itu adalah reputasi besar Piala FA. Itu istimewa. Saya ingat pertandingan Manchester United melawan Brighton (tahun 1983), Arnold Muhren (eks Ajax) bermain! Saya telah melihat banyak final Piala FA."
Erik ten Hag: "Tradisi, saya sangat menantikannya. Saya tahu ekspektasi untuk laga nanti. Namun ini bukan tentang menghentikan Manchester City (meraih trebel), ini tentang kami memenangkan Piala FA. Kami ingin membangun warisan dan era kami sendiri."
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Erik ten Hag: "Banyak hal yang penting, tetapi keyakinan bahwa Anda dapat memenangkan laga adalah yang paling penting. Ketika Anda menunjukkan rasa percaya diri di lapangan dan percaya pada rencana serta rekan setim, maka Anda akan menang."
Erik ten Hag: "Saya pikir kami memiliki keyakinan itu dalam begitu banyak pertandingan, tetapi kami juga menghadapi rintangan. Tim ini tangguh, memiliki karakter dan kepribadian, semua atribut yang Anda butuhkan untuk musim yang sukses dan meraih trofi."
Erik ten Hag: "Baik saja tidak cukup, kami harus berbuat lebih baik. Kami melihatnya sebelum musim dimulai, setelah musim dimulai, dan dari titik mana kami berasal, kami senang, kami sedang menuju ke arah yang benar, tetapi apakah kami puas? Tidak, kami tidak puas."
#mufc menghormati kenangan dan kontribusi pendukung setia bertahun-tahun, Ian Stirling, dengan penghargaan tahunan yang diberi nama 'Ian Stirling Fan Award'.
Penghargaan baru ini diperkenalkan untuk mengakui seorang pendukung United yang telah melampaui batas dalam dedikasinya untuk klub, komunitas mereka, dan basis penggemar secara luas.
Pemenang pertama penghargaan ini adalah Ian Stirling, dengan istrinya Lynn dan putrinya Lucy hadir dalam acara penghargaan kemarin dan menerima penghargaan atas namanya.
ICYMI - Marcus Rashford memenangi penghargaan pemain terbaik tahunan #mufc pilihan pemain dan penggemar.
Marcus Rashford: "Ini jelas momen yang membanggakan. Saya merasa seharusnya dapat mencetak beberapa gol lagi, tetapi, Anda tahu, selalu ada ruang untuk perbaikan. Itulah yang saya harapkan untuk musim depan."
Marcus Rashford: "Saya senang dengan apa yang telah terjadi, tetapi saya berharap bisa terus berkembang dan meningkatkan angka-angka tersebut di musim depan. Saya merasa bangga sekali."
#mufc akan membuat perubahan bersejarah pada seragam mereka musim depan dengan mengganti lambang klub dengan gambar Setan Merah yang ada di logo mereka. (Laurie Whitwell/The Athletic)
Desainer Adidas memilih tampilan minimalis untuk seragam ketiga United dengan menghilangkan kata-kata "Manchester United", tata letak lambang yang rumit, dan gambar kapal yang telah menjadi fitur tetap sejak tahun 1970-an. (Laurie Whitwell/The Athletic)
Sebagai gantinya, hanya gambar Setan Merah yang akan ditampilkan di bagian dada kaus, yang memiliki warna putih krem dan akan digunakan ketika seragam tandang, yang berwarna hijau tua dengan garis-garis putih, di mana ini tidak memungkinkan. (Laurie Whitwell/The Athletic)
Peran Mitchell van der Gaag sangat penting sebagai pemimpin latihan teknis dan taktis. Ia dihormati dan dianggap luar biasa dalam peranannya. Erik ten Hag memiliki peran pengawasan yang lebih besar dan menerapkan metode khususnya ketika diperlukan. (Laurie Whitwell/The Athletic)
Karakter van der Gaag digambarkan sebagai karakter khas Belanda dan dikenal sebagai sosok tegas yang mampu memicu perdebatan bahkan dalam situasi damai sekali pun. Sementara itu, McClaren memberikan kehadiran menenangkan dalam struktur pelatihan. (Laurie Whitwell/The Athletic)
McClaren bekerja erat dengan pemain, memberikan saran dan dukungan. Ia memiliki peran penting dalam perkembangan pribadi pemain. Ini termasuk membantu mereka memahami peran dan tanggung jawab mereka di lapangan serta memberikan dukungan emosional. (Laurie Whitwell/The Athletic)
MATCH REPORT - #mufc 2 Fulham 1. Skuad besutan Erik ten Hag mengakhiri musim dengan 3 poin penuh berkat gol-gol dari Sancho dan Bruno. David de Gea membuat penyelamatan penting terhadap penalti Mitrovic di babak pertama. #MUNCHE#PL
A. Match Overview
Goals: Tete (19'), Sancho (39'), Bruno (55')
Assists: Willian (19'), Fred (55')
Yellow cards: Palhinha (51'), Mitrovic (79'), McTominay (87')
Referee: Robert Jones
Stadium: Old Trafford