patrick ethnic ☆ Profile picture
Jun 13 36 tweets 6 min read Twitter logo Read on Twitter
A. Thread.

"Sudah kuperingatkan, tapi kau tetap masuk. Saya akui, Kau orang pertama yang cukup bernyali, sampai datang sendiri ke daerah ini"

Ucap wanita yang masih menyantap daging segar yang bertaburkan bunga sedap malam.

@bacahorror @kaskus @IDN_Horor

#bacahorror
Ini bagian 3 dari cerita misteri daerah pencabut nyawa. "Daerah Patahan"

Yang belum membaca bagian sebelumnya;

Bagian 1 :

Bagian 2 :
Saya terkejut, bukankah itu ibu yang mengantarku? Tanyaku dalam hati. Saya hanya bisa melongo melihatnya.

Ibu duduk di meja makan, padahal ia pasti melihatku tapi kenapa ia bisa setenang itu tanpa terkejut sedikitpun.
Sedikit bergidik rasanya, saya masih tak percaya. Saya tak menyangka dipermainkan seperti ini.

Tapi, dalam bunyi sendok dan piring yang saling beradu. Ibu itu berkata...
"Sudah kuperingatkan, tapi kau tetap masuk. Saya akui, Kau orang pertama yang cukup bernyali, sampai datang sendiri ke daerah ini"

Ucap wanita yang masih menyantap daging segar yang bertaburkan bunga sedap malam.
"Biasanya saya tak sampai mengantar orang yang saya anggap barang sekali pakai. Tapi, untuk menghargai nyalimu akan saya ceritakan sedikit kisah"

Ucap ibu itu panjang lebar, ia mengelap mulutnya yang masih merah darah lalu meminum entah gelas berisi apa itu.
Ibu itu pun menceritakan sebuah kisah serupa dongeng yang membuat saya merinding.

Cerita dimulai dengan satu keluarga yang mengasingkan diri karena dianggap manusia yang menjijikkan. Keluarga itu berjumlah 12 orang, sepasang suami-istri dan 10 anak.
Mereka luntang-lantung dijalanan dan kelaparan. Tak ada tujuan dan persedian.

Mereka selalu hidup dalam tekanan dan penindasan yang tak berujung.
Mereka tak punya apa-apa, hanya nyawa dan raga yang mereka punya. Mereka masih berjalan tanpa tujuan. Sampai asa menjadi putus asa.

"Kenapa kami hidup seperti ini? Kenapa kami terus saja menderita dan nelangsa?"

Banyak tanya di benak dalam tubuh renta mereka. Sampai...
Dalam perjalanan tanpa tujuan itu, cukup memilukan. Satu persatu anak mereka mati mengenaskan karena terus dipaksa berjalan tanpa makanan.

Bahkan mulanya yang berjumlah 10, kini menjadi 4.
Karena ketika tak tahu harus bagaimana, ketika ada anak yang mati. Sang suami memilih meninggalkan mayat anaknya begitu saja. Ya, menelantarkannya.
Banyak luka hati dan jasmani yang sang suami pikul, terasa berat. Tapi sang suami percaya pasti ada jalan agar terbebas dari belenggu kutukan ini. Kutukan yang sebenarnya akibat ulah pendahulunya.
"Mana keluarga terkutuk itu!?"

Terdengar suara yang entah dari mana.

"Bu, kita sudah tersusul. Kita harus masuk lebih dalam agar bisa selamat"

Ucap sang suami pada sang istrinya. Sang istri hanya mengangguk sambil meneteskan air mata.
Sekilas sang suami melihat empat anaknya yang masih tersisa, kemudian ia berkata lagi.

"Nak, dengar bapak ya. Kita masuk lagi ke dalam hutan ya. Nanti disana kalian bisa makan sepuasnya"

Ucap sang suami untuk menenangkan anak-anaknya.
"Ayo cari cepat! Keluarga terkutuk itu harus binasa malam ini!"

Kembali suara ramai terdengar tak jauh dari mereka.

"Ayo bu, anak-anak. Mereka sudah dekat, kita harus bergegas!"

Jawab sang suami dengan nada lemah tapi mencoba untuk tetap tegas
Mereka kembali berjalan, sampai tak terasa. Mereka melihat sebuah rumah megah namun terlihat sudah terbengkalai.

Mereka memasuki rumah itu. Ketika masuk, mereka melihat beberapa lilin yang sudah menyala. Sempat mereka berpikir untuk pergi, namun niat itu diurungkan...
Mereka mengurungkan niat karena melihat keadaan mereka yang sudah sangat lemah. Sang suami memberanikan diri untuk mengecek rumah itu, barangkali si pemilik rumah mempunyai makanan untuk diberikan kepada mereka.
Tapi, lama mereka menyisir setiap ruangan. Tak ada siapa pun di rumah itu, aneh.

Kedua orang tua itu kembali ke anak-anaknya. Tapi, salah satu anak mereka merintih kelaparan.

Sang suami sedikit sedih melihatnya, bahkan ketika ke dapur tadi ia tak menemukan makanan sedikitpun.
"Bu, ikut aku sebentar"

Pinta sang suami pada sang istri, sang istri pun mengangguk setuju. Mereka berjalan menuju dapur.

"Bu, tolong maafkan aku. Ini semua demi kita semua"

Ucap sang suami.
"Apa maksudmu pak?" tanya sang istri.

"Aku ingin kamu memakai dagingku untuk makan anak-anak"

Jawab sang suami dengan raut pasrah.

"Pak, jangan gila! Kita bisa keluar mencari makanan. Dan aku tak sudi kehilangan mu. Aku mencintaimu dan anak-anak kita, pasti ada jalan lain"
Sang istri tidak sudi melihat sang suami mengorbankan diri. Terlihat tetesan air mata keluar dari keduanya dalam peluk mereka.

"Dengar, hutan ini adalah hutan terkutuk. Takkan ada makanan atau hewan yang akan kita dapatkan. Kumohon mengertilah, ini demi kita semua"

Ucap suami
Sang istri masih tidak rela itu dilakukan, tapi mau bagaimana. Kata-kata sang suami memang bukan kebohongan. Mereka ada di dalam hutan terkutuk, dimana tak ada makhluk hidup yang akan mereka temukan.
Sang istri masih menangis sedu, tiba-tiba...

Sang suami mengambil sebilah pisau, dan berkata;

"Jagalah anak-anak, demi diriku"

Lalu sang suami, menggorok lehernya sendiri, sedikit air mata yang menetes di sela matanya. Suara sakaratul maut suami pun terdengar mengerikan.
Akkhhhh!!!!

Akkkk!!!!

Suara sang suami sambil memegang tangan sang istri. Darah keluar sangat deras mengalir dan membanjiri lantai dapur itu. Suara Guntur pun ikut mengantar kematian sang suami
Dalam tangisan, sang istri melihat jasad suami yang masih melotot yang masih kejang-kejang.

"Maafkan aku... "

Diambilnya pisau dan ditebasnya kepala suami sampai terputus.

Satu-persatu tubuh suami ia kuliti, ia pilih bagian mana yang bisa ia olah.
Ia terkadang masih melihat kepala suaminya yang masih tergeletak ditanah dengan mata yang masih melotot.

Kenapa harus seperti ini!? Ucapnya kesal dalam hati.

Jika Tuhan ada di mana ia berada, aku sudah serupa iblis. Dengan pisau ini aku memotong-motong tubuh suami ku
Hahaha, iblis ya aku serupa iblis. Kalau memang Tuhan tak ada, aku akan meminta pertolongan pada iblis!

Sang istri berbicara sendiri sambil mengaduk panci yang berisi daging sang suami
"Anak-anak, ayo makan. Ibu sudah masak"

Ia membawa sepanci daging rebusan ke anak-anaknya.

"Hore!!! Akhirnya kita makan"

Teriak riang anak-anaknya karena akhirnya bisa makan setelah lama mereka berjalan tanpa tujuan
Dengan lahap anak-anaknya memakan daging rebusan itu, tapi sang istri atau ibu tak menyentuhnya sama sekali.

Sampai...

"Bu, kok nggak makan? Ibu pasti capek. Aku suapin ya?"

Pinta salah satu anak kepadanya. Dan berat hati ia menerima suapan anaknya.
Getir, sedih dan pilu. Ia sadar bahwa yang ia makan adalah daging suaminya sendiri. Dengan tetesan air mata ia masih menerima suapan dari anaknya. Sampai...

"Bu, bapak kemana?" tanya kedua anaknya yang kembar laki-laki dan perempuan.
Ya anaknya tinggal 4, dan dua diantaranya kembar meski berbeda jenis kelamin.

"Baa.. Baa.. Bapak sedang keluar nak, mencari makanan untuk besok"

Jawab ibu sedikit terbata-bata. Ia tak mungkin menjawab kalau bapak mereka sudah berada dalam panci yang mereka makan
"Bu, sisakan sedikit untuk bapak. Kalau pulang pasti bapak lapar"

Ucap kedua anak kembarnya. Dan di iyakan oleh sang ibu.

Dalam hati, sang ibu menjerit sedih...
Selang beberapa hari, ada salah satu anaknya yang tak kembali dari hutan. Dan ketika mencari. Anaknya sudah tak bernyawa. Kepalanya hilang separuh seperti di makan hewan buas.
Kembali kesedihan terpancar dari mata sang ibu. Tapi, ada sebuah bisikan untuk kembali melakukan hal yang sama. Yaitu membawa jasad anaknya untuk mereka makan. Karena sudah tak ada lagi makanan.
"KENAPA TUHAN!? APA SALAHKU!? AKU SUDAH TAK PERCAYA DENGANMU!!! MULAI SEKARANG AKU AKAN HIDUP SEPERTI IBLIS!!! "

Teriaknya dalam kesedihan, tapi itu awal mula sikap ibu berubah...
Akankah sang ibu malah membunuh semua anaknya?

-bersambung-

kaskus.co.id/thread/6476fe6…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with patrick ethnic ☆

patrick ethnic ☆ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @balakarsa

Jun 14
A. Thread

Si ibu, kembali kerumah tua itu untuk mengambil pisau

"Bu, mau kemana kok bawa pisau?"
Tanya kedua anak kembarnya

"Ada rusa mati di hutan jadi ibu mau mengambil dagingnya"

Jawab si ibu dengan senyum, meski terpaksa

@bacahorror @kaskus @IDN_Horor

#bacahorror
"Bu, kami ikut bantuin ya... "

Pinta si kembar, tapi ibu itu menolak

"Kalian dirumah aja. Diluar terlalu berbahaya untuk kalian. Jaga aja kakak kalian, kasihan dia masih sakit"

Ucap si ibu meyakinkan si kembar
Dengan tatapan sedikit murung karena tak diperbolehkan ikut. Kedua anak kembarnya segera pergi ke kamar kakaknya.

Tak mungkin aku mengajak kalian nak, karena yang akan kubawa bukan daging rusa, tapi daging kakak kalian sendiri!

Ucap lirih si ibu dengan tatapan kosong

Lalu..
Read 26 tweets
Jun 12
A. Thread

DAERAH PENCABUT NYAWA

PATAHAN bagian 2

(Misteri rumah sanggit)

#bacahor #bacahorror
@kaskus @IDN_Horor @bagihorror
Kita akan melanjutkan cerita yang sempat dibaca mas wekas.

"Mari kita berdarma wisata di kawasan pencabut nyawa" ucap mas wekas menakut-nakuti

***
Saya memberanikan diri, meski terasa gentar dalam hati. sore itu saya membulatkan ke rumahnya, menngikuti arahan alamat yang pernah dia diberikan wening, walaupun saya belum pernah ke sana.
Read 37 tweets
Jun 11
A. Thread

Ini cerita yang menurut saya tidak terlalu seram bagi saya tapi mungkin akan terasa ngeri bagi orang awam. Meski terkadang kalau ingat suka merinding juga, hla wong saya juga manusia jadi ada rasa takut juga.
Disclaimer!

Percaya atau tidak itu saya kembalikan kepada para pembaca, semua yang tertulis di utas ini jika tak percaya anggap saja hanya hiburan semata.

Kalau masih ngeyel, minggato su!
Beberapa hari lalu, saya sempat ngobrol ngalor-ngidul dengan rekan kerja, namanya mas wekas, rekan kerjaan lama saya. Ya,  kerjaan saya dulu dalam bidang jurnalisme. Tapi, mas wekas tidak sendiri. Ia bersama Gilang, kalau masih ingat cerita "kanthil" harusnya tahu.
Read 21 tweets
Jun 8
Maret, 2010

“mam, ini foto siapa?”

Tanyaku pada hamam, tapi hamam tak menjawab, ia hanya tersenyum. Aku sedikit bingung, kenapa hamam tiba-tiba tersenyum..

Sampai…
Hamam tiba-tiba berucap lirih...

“foto ini adalah alasanku untuk tetap hidup di neraka dunia, sampai saat ini, hehehe”

Jawabnya singkat dengan tawa kecil namun terpaksa, ada pula sedikit tetesan air mata dari celah rongga mata itu ketika melihat foto yang terselip di dompetnya.
SOSOK KETIGA YANG MENGISI MASA KECILKU DI NERAKA DUNIA INI
(Akar mula sang pemuja pohon belimbing)

- A thread -

@bacahorror @diosetta @IDN_horror
#sosokketiga Image
Read 201 tweets
May 17
Kawanku si pemuja pohon belimbing (3)

"Cerita ini bukan sembarang cerita, ini sebuah cerita yang menurut saya lebih seram dari pengalaman horor yang pernah saya alami selama ini!"

(Based on true story cok!)
Ini sebuah cerita sambungan dari part2 sebelumnya. Cari aja sendiri part2 sebelumnya, saya lagi males nyelem cari link threadnya 🙏
Ini cuma tulisan keluh-kesah aja sebenernya, isinya cuma curahan hati tapi ada seremnya juga.

Ramein aja dulu gpp, terus kalau ketahuan hamam gimana? Daijobou, hamam sementara udh di kandang jadi aman.
Read 18 tweets
Apr 20
Sedikit deduksi saya sendiri;

"Sebenarnya apa yang hamam inginkan bertemu dengan saya, apa mungkin hamam ada niatan mau menumbalkan saya ke penunggu pohon belimbing? Ahhh pusing, coba nanti kita bertanya pada pohon belimbing"
Nah, saya masih simpan rekaman audio tentang cerita ini. Kebetulan beliau adalah orang arab dan sedikit paham dengan fenomena ini. Dan, beliaulah yang memberitahu saya arti dari bahasa timur-tengah ini. Karena saya pikir ini doa2 tapi tenyata...

Ahh sudahlah...
Btw, saya nggak ada niatan ini rame. Cuma saya berharap bisa memetik sedikit akan baik dan buruknya. Kalau ada yang punya argumen ini gimmick untuk buku atau film, sini tak keplaki ndasmu jam2an cok!
Read 68 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(