Malang Tramway Profile picture
Tramway Enthusiast. Untuk pelestarian, pembangunan dan kebangkitan perkeretaapian di Indonesia.
Jan 13, 2020 5 tweets 3 min read
Salah satu tujuan mempelajari sejarah perkeretaapian adalah untuk memahami teknologi perkeretaapian seperti apa yg dulu digunakan menaklukkan jalur tanjakan kereta api seperti rute Sengon - Lawang guna mengembangkan teknologi perkeretaapian yang diperlukan pada masa kini Image Jalur Sengon-Lawang yg menanjak 15-25 m per 1 km seolah menjadi mitos jalur yang sulit dilalui KA, terutama type Kereta Rel Diesel. Padahal Belanda dulu awalnya hanya andalkan lokomotif uap sekelas C1218 berdaya 350 tenaga kuda untuk taklukkan lintas itu
Jan 4, 2020 6 tweets 6 min read
Selamat pagi @KAI121 @keretaapikita Mengacu berita @okezonenews disebutkan bahwa Humas Daop 8 menjelaskan bahwa Stasiun Malang Kotalama (MLK) merupakan stasiun tertua di Malang. Sejatinya penjelasan itu tidak tepat karena Stasiun Malang (ML) lebih dulu ada nasional.okezone.com/read/2020/01/0… @KAI121 @keretaapikita @okezonenews Mengacu beragam sumber & tujuan pembangunan jalur KA & stasiunnya di Malang yg salah satunya adalah utk mobilitas tentara kolonial, Stasiun Malang (ML) dekat pangkalan militer Rampal yg disalahkaprahkan sbg Stasiun Kotabaru adalah stasiun yg diresmikan Staatsspoorwegen pada 1879
Jan 3, 2020 9 tweets 3 min read
#SobatMalangTramway Setiap tanggal 3 Januari, kita perlu mengenang perjuangan Masinis Husein beserta Juru Api Murtado dan Suad yang mengawaki Lokomotif Uap C2849 untuk suatu misi khusus yang ringkasan kisahnya begini threadreaderapp.com/thread/1080614… Sejarah mencatat bahwa, pada 2 Januari 1946, supervisor masinis Depo Lokomotif Jatinegara, Sarip, mendapat perintah untuk menyiapkan lokomotif terbaik yang ternyata akan digunakan untuk mengangkut Presiden dan Wapres dari Jakarta menuju Jogja pada keesokan harinya, 3 Januari 1946
Sep 28, 2019 4 tweets 3 min read
@historia_id Keterlibatan Jepang dalam sejarah perkeretaapian Indonesia itu suatu paradox. Pertama, kehadiran Jepang pada 1942 memicu penutupan sejumlah jalur kereta api & trem yg hingga saat ini belum diaktifkan lagi, misalnya jalur trem Gondanglegi - Kepanjen & Pare - Papar cc @h3ndaru @historia_id @h3ndaru Kemudian, kehadiran teknologi otomotif Jepang mengalihkan perhatian para pengambil kebijakan di bidang transportasi sehingga kereta api minim keberpihakan. Banyak jalur trem ditutup sejak 1970an karena katanya kalah bersaing dengan mobil & bus.
Feb 8, 2019 4 tweets 2 min read
@elisa_jkt Pembangunan transportasi massal berbasis rel memang mahal Bu dan balik modalnya lama. Satu contoh yang menarik, ketika Malang Stoomtrammaatschappij memulai pembangunan jalur trem di Malang (panjang total 85 km) pada 1890an, Kota Malang belum lahir. @elisa_jkt Pemerintah Kolonial Belanda sudah memprediksi bahwa Kota Malang (dan Malang Raya) bakal jadi kota padat (sekarang salah satu paling macet), sehingga meskipun penduduk Malang tahun 1890an masih jarang, konsesi yang diberikan pada NV Malang Stoomtrammaatschappij berjangka 99 tahun
Jan 3, 2019 5 tweets 2 min read
Pada 1 Januari 1946, Balai Yasa Manggarai menyiapkan rangkaian kereta api untuk persiapan penyelamatan Kepala Negara RI & para pejabat tinggi sehubungan dg situasi keamanan Jakarta yg memburuk. Maka Lokomotif C2849 disiapkan sebagai penghela rangkaian kereta untuk misi tersebut. Sesuai perintah rahasia yang diterima, pihak Balai Yasa Manggarai sejak pagi 3 Januari 1946 melakukan langsiran-langsiran sejumlah lokomotif beserta rangkaian kereta sebagai upaya pengalihan perhatian/ penyesatan agar Pasukan Belanda tidak curiga thd para pekerja perkeretaapian
Nov 14, 2018 4 tweets 4 min read
Hari ini adalah hari bersejarah. Tepat 121 tahun lalu, 14 November 1897, Trem Malang pertama kali dioperasikan Malang Stoomtrammaatschappij (MS) dg rute Stasiun Jagalan - St Kendalpayak (Foto pertama dari kiri) - St Bululawang sepanjang 11 km cc @humaskotamalang @disparbudkabmlg @humaskotamalang @disparbudkabmlg NV Malang Stoomtrammaatschappij (MS), penyelenggara layanan angkutan Trem Malang berpusat di Stasiun Jagalan, Jl. Halmahera (Van Kesteren Weg), Kota Malang (foto St Jagalan kini di kiri) dan kantor pusatnya berlokasi di pojok perempatan sisi utara antara Jl. Halmahera & Jl Irian
Nov 12, 2018 4 tweets 3 min read
Saksi mata Masa Perjuangan 1945-1949, Rosihan Anwar, dalam buku karyanya "Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Vol. 1 & 4 menceritakan pengalamannya naik.KA Luar Biasa/KLB pengangkut amunisi & bahan peledak utk menyokong perjuangan di Surabaya pada sekitar 10 Nov 1945 Rangkaian Kereta Api yang diawaki masinis & seorang juru api/ stoker itu hanya terdiri dari satu lokomotif uap dan satu kereta/ gerbong. Penumpangnya hanya 2 orang wartawan dan 2 orang pemuda pejuang pengawal kereta. Kereta berangkat dari Jogja jelang malam tgl 11 November 1945
Oct 18, 2018 7 tweets 7 min read
@salsabilasasmi1 @suhadakakbar @DennyzaReza @infomalang Angkutan massal itu seyogyanya harus :
1) Aman. Jika mempertahankan Mikrolet, keamanannya harus ditingkatkan sehingga terjadinya tindak kejahatan khas di angkutan umum seperti pencopetan dan penggendaman bisa dicegah. Mungkin Mikrolet perlu dilengkapi CCTV tersembunyi. @salsabilasasmi1 @suhadakakbar @DennyzaReza @infomalang Di Transjakarta biasanya ada petugas sekuriti selain sopir. Tapi ruangan mikrolet tentu terbatas buat menempatkan petugas sekuriti. Solusinya selain cctv mungkin Mikrolet perlu dipatroli petugas kepolisian/ Reserse. Bis kota di negara-negara lain rutin dipatroli detektif/ reserse
Sep 22, 2018 9 tweets 5 min read
@fredieka @TirtoID Ada beberapa info yang perlu ditambahkan. Semoga berkenan.
1) Singkatan resmi Malang Stoomtram Maatschappij adalah MS. MSM adalah singkatan resmi Mojokerto Stoomtram Maatschappij.
2) Jalur KA Staatsspoorwegen di Malang pertama beroperasi 1879 yg relnya berakhir di Stasiun Malang @fredieka @TirtoID Jalur KA Staatsspoorwegen pertama itu tidak berakhir di Stasiun Malangkotalama yang terletak di Wilayah (Kelurahan) Kotalama dan baru dibuka/dioperasikan sejak 1897 bersamaan dengan tahun
Trem Malang mulai dioperasikan ( lihat Howard Dick & Peter Rimmer : Cities...